Anda di halaman 1dari 11

GENESA ENDAPAN LOGAM K

ARENA LARUTAN MAGMA

Pada umumnya jenis endapan logam


terbentuk karena proses mineralisasi yang
diakibatkan oleh aktivitas magma.
Pembentukan mineral tersebut terjadi baik
pada batuan beku sebagai induknya
maupun pada batuan samping yang ikut
terpengaruh karena proses magmatisme
tersebut.

Selama pergerakan magma kepermukaan


maka proses proses seperti difensiasi,
asimilasi dan kristalisasi akan berlangsung
seiring dengan perubahan temperatur
pada tubuh magma yang kemudian diikuti
oleh proses pembekuan.

Jenis jenis batuan beku yang terbentuk


masing masing dicirikan oleh komposisi
mineral yang berbeda sesuai dengan komposisi
magma dan temperatur pembekuannya. Karena
proses diferensiasi magma yang terjadi, maka
jenis dan komposisi mineral yang terbentuk bisa
terdiri dari berbagai macam mineral logam
maupun non logam.

Proses pembentukan jebakan mineral


logam karena diferensiasi magma,secara
umum digambarkan oleh Alan M.
Bateman (1951) dalam tiga stadium
sebagai berikut :

1. Stadium likwido magmatis ( > 600o ) :


Stadium ini merupakan awal pembentukan
mineral mineral baik logam maupun non
logam yang dicirikan oleh terjadinya pemisahan
unsur unsur kurang volatil berupa mineral
mineral silikat. Karena penurunan
temperaturyang berlangsung menerus, maka
terbentuklah mineral mineral berikutnya yang
dicirikan oleh unsur unsur lebih volatil pada
kondisi tekanan yang semakin besar. Jebakan
mineral yang terbentuk pada stadium ini disebut
jebakan magmatis.

2. Stadium Pegmatitis pneumatolitis


( 600oC 450oC ) :
Pada stadium ini terjadi pemisahan yang
luar biasa dari unsur unsur volatil larutan
magma sisa pada kondisi tekanan yang
cukup besar. Larutan magma sisa ini
sebagian menerobos batuan yang telah
ada melalui rekahan dan kemudian
membentuk jebakan pegmatitis.

Setelah temperatur mulai menurun


(550oC 450o), akumulasi gas mulai
membentuk mineral. Pada penurunan
temperatur selanjutnya ( 450o ), volume
unsur volatil semakin menurun dan
kemudian membentuk endapan mineral
yang disebut jebakan pneumatolitis.

3. Stadium hidrotermal (<450oC) :


Pada stadium terakhir ini keadaan larutan
magma sisa sangat encer, tekanan gas
menurun dengan cepat dan setelah
temperatur mencapai titik kritik air
(372oC), mulailah terbentuk jebakan
hidrotermal. Proses pembentukan mineral
pada stadium ini berlangsung terus hingga
mencapai tahap akhir pembekuan semua
larutan magma sisa ( 100oC 500oC ).

Anda mungkin juga menyukai