Anda di halaman 1dari 13

PERSIAPAN SOCA

PEMICU 1A modul
ginjal & cairan tubuh

Tn. Satrio, 18 tahun sejak 4 bulan ini giat


berlatih basket karena akan mengikuti pertandingan
tingkat univesitas dua bulan mendatang. Latihan
rutin dijalaninya seminggu 3 kali selama 1 jam
namun menjelang pertandingan, ia latihan intensif
setiap hari selama kira-kira 2 jam setiap harinya.
Jadwal latihan yang begitu padat dan semangat
yang menggebu membuatnya lupa untuk minum.
Saat ini dia merasa badannya lemas dan keluar
keringat banyak, tidak bertenaga, sangat haus dan
kencingnya berkurang. Oleh temannya, dia diberi
minuman yang mengandung mineral dan
elektrolit.

Fakta
Tn. S, 18 tahun
latihan intensif
Lupa minum
Badan lemas
Kencing kurang
Keringat banyak
Sangat haus
Tidak bertenaga
mengandung
mineral dan
elektrolit.

Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh
kegiatan yang padat
dan asupan cairan
terhadap kondisi Tn. S
yang lemas, keluar
keringat banyak, tidak
bertenaga, haus dan
kencingnya
berkurang?

Substansi kimia dalam


kompartemen cairan tubuh

Konsep Keseimbangan Cairan Tubuh :


Kuantitas suatu bahan akan dipertahankan stabil di dalam tubuh.
Pemasukan melalui ingesti/produksi metabolik harus seimbang dengan
ekskresi atau konsumsi metabolik.
Body fluid
Compartment

Extracellular (1/3
dari cairan total)

Plasma pembuluh darah (1/5 dari


volume CES)
Cairan interstisium/cairan yg terdapat
pd ruang2 antar sel (4/5 DARI CES)

Intracellular/
Cairan dalam sel

2/3 dari total cairan

limfe
Cairan
lintas sel

CSS, intraokuler, sinovial, perikard,


pleura, getah pencernaan. peritoneum

Keseimbangan cairan dipertahankan dengan mengatur volume CES & osmolaritas CES
Volume CES harus diatur dengan ketat u/ mempertahankan tekanan darah. Pemeliharaan
keseimbangan garam sangat penting dlm pengaturan jangka panjang volume CES.
Osmolaritas CES harus diatur u/ mencegah pembengkakan /penciutan sel. Pemeliharaan
keseimbangan air sangat penting dlm pengaturan osmolaritas CES

Kontrol volume CES penting dlm pengaturan jangka panjang tek.darah

Volume CES

Volume plasma

tek.darah arteri

Prinsipnya terdapat kompensasi yg berperan u/ menyesuaikan ttek.darah :


mekanisme refleks baroreseptor mengubah curah jantung & resistensi perifer total
melalui saraf otonom pd jantung & pemb.darah. (bersifat segera)
Terjadi perpindahan sementara cairan secara osmotis antara plasma dan interstisium (intinya
kalo misalkan volume plasma turun dikompensasi dgn pindahnya cairan darininterstisium, dan
berlaku sebaliknya)
Pengaturan jangka panjang : ginjal dan mekanisme haus, yg mengontrol pengaturan urin &
pemasukan cairan.

Apabila kompartemen CES jd hipertonik, H2O bergerak melalui osmosis dari sel ke luar menuju
CES yg lebih pekat sampat osmolaritas CIS dan CES setara sel menciut.
Komplikasi: neuron2 otak menciut jika terjadi dehidrasi berat, bermanifestasi seperti kejang,
delirium.

O
L
A
H
R
A
G
A

K
E
R
I
N
G
A
T

Olahraga

Pemakaian energi

Aktivitas otot

Menstimulasi
hipotalamus

Suhu tubuh

Produksi panas

menjaga temperatur
internal tubuh

Pembuluh darah di
kulit berdilatasi

pangkal kel.keringat
berhubungan dengan
pemb.darah

air bersama larutannya keluar


melalui pori-pori

Sistem Renin
Angiotensin
Aldosteron,
WAJIB HAFAL!

Jika terjadi penurunan NaCl/volume CES/Tek.darah, sel2 aparatusjuxtaglomerular mensekresikan


hormon renin. Renin mengaktifkan angiotensinogen jadi angiotensin I.
Ketika melewati sirkulasi paru, Angiotensin I diubah jadi Angiotensin II oleh ACE.
Angiotensin II merupakan stimulus untuk menghasilkan aldosteron dari kelenjar adrenal. Angiotensi
II jg merangsang rasa haus dan vasopresin (mekanismenya ada di slide selanjutnya)
Efek aldosteron : meningkatkan reabsorpsi Na di tubulus distal&pengumpul.
Intinya SRAA MENINGKATKAN RETENSI GARAM, SEHINGGA H2O DIPERTAHANKAN,
MENINGKATKAN ASUPAN CAIRAN LEWAT RASA HAUS DAN PENINGKATAN REABSORPSI H2O
TEK.DARAH MENINGKAT, VOLUME EKSTRASELULER BERTAMBAH.

Mekanisme Haus dan Urin berkurang


Sekresi vasopresin & rasa haus dirangsang
o/ defisit H20 bebas. Faktor yg
mempengaruhi:
masukan eksitatorik dari osmoreseptor
hipotalamus
(faktor
dominan).
Osmoreseptor menangkap rangsangan
perubahan osmolaritas.
masukan reseptor volume atrium kiri.
Reseptor ini memantau tek.darah yg
merupakan cerminan volume CES (KALO
ADA PENURUNAN VOLUME CES AKAN
MERANGSANG RESEPTOR INI)
Stimulus lain: Angiotensin II
Tidak semua kondisi vasopresin&haus
dikeluarkan bersamaan.
Pada kondisi peningkatan osmolaritas,
penurunan volume CES dan rangsangan
angiotensin II vasopresin&haus
dikeluarkan simultan. asupan cairan
ditingkatkan&H20 dipertahankan

Hubungan latihan fisik, lupa minum dan tidak bertenaga

Latihan fisik

Kontraksi otot
terus menerus

PENINGKATAN
PROSES
METABOLISME

Tidak
bertenaga

PENGELUARAN
CAIRAN

Kehilangan
cairan tubuh

ATP yang
digunakan
habis

Lupa minum

MANIFESTASI KLINIS
Dehidrasi Ringan
Keadaan umum : sadar,
baik (mulai rewel
karena kehausan pada
anak-anak)
Berat Badan (BB) anak
turun <5% dari BB awal
Rasa haus (+)
Sirkulasi darah / nadi
normal
Pernapasan biasa
Mata agak cekung
Turgor / tonus: biasa /
normal
BAK biasa
Kencing sedikit (<2
ml/KgBB/Jam) (pada
anak)

Dehidrasi Sedang
Keadaan umum :
gelisah / rewel
(diam pada
anak)
BB anak turun 510% BB awal
Rasa haus (++)
Sirkulasi darah /
nadi cepat (120 140)
Pernapasan agak
cepat
Mata cekung
Turgor / tonus :
agak berkurang
BAK : sedikit

Dehidrasi Berat
Keadaan umum :
apatis / koma
BB anak turun >10%
dari BB awal
Rasa haus (-)
Sirkulasi darah /
nadi cepat sekali (>
140) dan lemah
Pernapasan
kussmaul (cepat dan
dalam)
Mata cekung sekali
Turgor / tonus :
kurang sekali
BAK : tidak ada

Terapi Pasien
REHIDRASI CAIRAN SESUAI DENGAN LAMA
WAKTU AKTIVITAS FISIK
PADA KASUS INI PASIEN MENGALAMI
OSMOLARITAS YANG MENINGKAT, SEHINGGA
DIPERLUKAN PEMBERIAN CAIRAN HIPOTONIS
TETAPI TIDAK HANYA H20,KARENA ELEKTROLIT
PUN HILANG DARI KERINGAT.
JIKA LAMA LATIHAN FISIK LEBIH DARI 1 JAM
BOLEH DIBERIKAN LARUTAN GULA

Asam laktat

pH

Aktivitas enzim
terganggu

Metabolisme
anaerob

Tn. S, 18 tahun
Lupa minum

Latihan intensif

Metabolisme tubuh

Ketidak seimbangan
cairan, elektrolit
dan asam basa

Osmolaritas

Panas tubuh

Kompensasi
oleh ginjal

Lemas dan tidak


bertenaga

DEHIDRASI
HIPERTONIK

Kerja simpatis

Sekresi
keringat
Vasokonstriksi
arteriol afferen

GFR

Sekresi renin

SRAA teraktifasi
Reabsorbsi NaCl
dan H2O

H2O banyak
keluar
Vasopresin hadir
Rasa haus
Absorbsi H2O

BAK

Intake cairan

Pemberian H2O
(paling tepat)
Cairan isotonik
(pilihan lain)

Analisis
akhir

Anda mungkin juga menyukai