seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan. Sekurang kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah
SWT.
Pertama, karena Allah SWT lah yang menciptakan manusia. Dia yang
menciptakan manusia dari air yang dikeluarkan dari tulang punggung dan tulang
rusuk, hal ini sebagaimana di firmankan Allah SWT dalam surat At-Thariq ayat 57, sebagai berikut :
()
( ) ( )
Artinya : (5). Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia
diciptakan?, (6). Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar, (7). Yang
terpancar
dari
tulang
sulbi
(punggung)
dan
tulang
dada.
Kedua, karena Allah SWT lah yang telah member perlengkapan panca indera,
berupa pendengaran, penglihatan, akal fikiran dan hati sanubari, disamping
anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Firman Allah SWT
dalam syrat An-Nahl ayat 78 :
,
()
Artinya : (78). Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan DIa memberikan kamu pendengaran,
penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.
Ketiga, karena Allah SWT lah yang menyediakan berbagai bahan dan
sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan
makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan
lainnya. Firman Allah SWT dalam surat Al-Jasiyah ayat 12-13 :
()
,
Artinya : (12). Allah -lah yang menundukkan laut untuk mu agar kapal-kapal
dapat berlayar di atasnya dengan perintah-NYa, dan agar kamu bersyukur, (13).
Dan Dia menundukan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu
semuanya (sebagai rahmat) dari -Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
berfikir.
Keempat, Allah SWT lah yang memuliakan manusia dengan diberikannya
kemampuan daratan dan lautan. Firman Allah SWT dalam surat Al-Israa ayat
70
( )
Artinya : (70). Dan sungguh, Kami telah muliakan anak-anak cucu Adam dan
Kami angkut mereka di darat dan di laut dan Kami beri mereka rezeki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka di ats banyak makhluk yang Kami ciptakan
dengan kelebihan yang sempurna.
Dari sedikit uraian diatas, kita memang benar perlu untuk berakhlak
kepada Allah SWT. Karena alasan-alasan di atas adalah tolak ukur yang tepat
dan terdapat perintah Allah SWT di dalamnya bahwa kita sebagai seorang
muslim memang diharuskan untuk berakhlak kepada Sang Pencipta.
Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk ciptaan, dimana konteks
ciptaan ialah hasil pencipta, maka dalam penciptaan pasti memiliki pencipta.
Kemudian siapakah yang menciptakan manusia?. Allah SWT adalah sang
pencipta, maha pencipta, tidak hanya manusia saja yang diciptakannya, namun
Malaikat, binatang, syaitan, bahkan alam semesta beserta isinya merupakan
ciptaan Allah SWT.
Maka hendaklah seorang manusia mensyukuri atas terciptanya kepada
sang pencipta, bagaimana kita mensyukurinya?. Salah satu wujud kesyukuran
yang harus diimplementasikan manusia kepada penciptanya adalah dengan cara
mengakhlakinya.
B.
SWT
berfirman
dala
Al-Quran
surat
An-Nisa
ayat
65
C.
Tawakal
Tawakal bukan berarti meninggalkan kerja dan usaha, dalam surat Al-
mecari
rizki
dengan
berdagang,
bertani
dan
lain
sebagainya.
maka dia telah meninggalkan keimanan. Memiliki Rasa Tanggung Jawab Atas
Amnanah Yang Di Embankan Padanya.
Etika kedua yang harus dilakukan seorang muslim kepada Allah SWT,
adalah memiliki rasa tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan padanya.
Karena pada hakekatnya, kehidupan ini-pun merupakan amanah dari Allah SWT.
Oleh karenanya, seorang mukmin senantiasa meyakini apapun yang Allah SWT
berikan padanya, maka itu meruakan amanah yang kelak akan diminta
pertanggung jawaban dari Allah SWT. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW
bersabda.
Dari
Umar
R.A,
Rasulullah
SAW
bersabda
Setia kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab terhadap
apa yang dipimpinnya. Seorang Amir (presiden/imam/ketua) atas manusia,
merupakan pemimpin, dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.
Seorang suami merupakan pemimpin bagi keluarganya, dan ia bertanggung
jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta
tuannya, dan ia bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya. Dan setiap
kalian adalah pemimpin, dan bertanggujng jawab atas aa yang dipimpinnya.
(HR. Muslim).
atau
berupa
keburukan.
Rasulullah
SAW
bersabda
terkadang
sebagai
seorang
manusia,
pengetahuan
atau
pendangan kita terhadap sesuatu sangat terbatas. Sehingga bisa jadi, sesuatu
yang kita anggap baik, justru buruk, sementara sesuatu yang dipandang buruk
ternyata malah memiliki nilai kebaikan bagi diri kita.
E.
melainkan
supaya
mereka
beribadah
kepada-Ku.
Oleh karenanya, sebagai aktivitas, gerak gerik, kehidupan sosial dan lain
sebagainya merupakan ibadah yang dilakukan seorang muslim terhadap Allah
SWT. Sehingga ibadah tidak hanya yang memiliki skup mahdloh saja, seperti
puasa, shalat, haji dan lain sebagainya. Perealisasian ibadah yang paling penting
untuk dilakukan pada saat ini adalah beraktifitas dalam rangkaian tujuan untuk
dapat menerakpak hukum Allah SWT di muka bumi ini. Sehingga islam menjadi
pedoman hidup yang direalisasikan oleh masyarakat islam pada khhususnya dan
juga oleh masyarakat dunia pada umumnya.
G.
di
hari
kiamat
kepada
para
pembacanya.
(HR.
Muslim)
Adapun bagi mereka yang belum bisa atau belum lancar dalam membacanya,
maka hendaknya ia senantiasa mempelajarinya hingga dapat membacanya
dengan baik. Kalaupun seseorang harus terbata-bata dalam membaca Al-Quran
tersebut, maka Allah SWT pun akan memberikan pahala dua kali lipat bagi
dirinya.
Dalam
hadits
lain
Rasulullah
SAW
bersabda
DAFTAR PUSTAKA
Cilukba,
Djaelani,
2010,
Akhlak
Kepada
ppmalimangendeng.blogspot.com/p/akhlaq-kepada-allah.html.
Pada Tanggal 30 Maret 2014 Puku 16.00
Allah
Diakses
Farid,
2014,
Akhlak
Terhadap
Allah