Anda di halaman 1dari 2

KLARIFIKASI ISTILAH

Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktifitas neuronal yang
abnormal dan sebagai pelepasan listrik serebral yang berlebihan.
Perilaku manusia merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Dorlands Pocket Medical Dictionary (2004) menyatakan bahwa nyeri kepala adalah nyeri di kepala yang
ditandai dengan nyeri unilateral dan bilateral disertai dengan flushing dan mata dan hidung yang berair
Disorientasi (KBBI) kehilangan daya untuk mengenal lingkungan, terutama yg berkenaan dng waktu
tempat dan orang
Hemiparesis adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progesif cepat, berupa deficit
neurologis fokal, atau/dan global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan
kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatic (sumber :
Kapita Selekta Kedokteran Jilid II)
Hemiparesis adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak (sumber :
Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin).
Hemihipestesia merupakan hipestesia yang dirasakan sesisi tubuh saja. Ditinjau dari sudut
patofisiologiknya, maka keadaan itu terjadi karena korteks sensorik primer tidak menerima impuls
sensorik dari belahan tubuh kontralateral. Di dalam klinik hemihipestesia merupakan gejala utama atau
gejala pengiring penyakit perdarahan serebral. Infark yang menduduki seluruh krus posterior kapsula
interna sesisi, mengakibatkan hemiplegia kontralateral yang disertai hemihipestesis kontralateral juga.
Pada penyumbatan arteri serebri anterior tidak dijumpai hemihipestesia kontralateral, melainkan
hipestesia yang terbatas pada kulit tungkai kontralateral yang lumpuh. 8
Papiledema adalah suatu keadaan dimana terjadi pembengkakan saraf optikus pada tempat masuknya ke
mata akibat peningkatan tekanan di sekitar otak.
Reflek babinski
Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui sisi lateral. Orang normal akan
memberikan resopn fleksi jari-jari dan penarikan tungkai. Pada lesi UMN maka akan timbul respon
jempol kaki akan dorsofleksi, sedangkan jari-jari lain akan menyebar atau membuka. Normal pada bayi
masih ada.
C. Etiologi
Kejang dapat disebabkan oleh berbagai patologis termasuk tumor otak , truma, bekuan darah pada otak,
meningitis, ensefalitis, gangguan elektrolit dan gejala putus alcohol dan gangguan metabolic, uremia,
overhidrasi, toksik subcutan, sabagian kejang merupakan idiopatuk ( tidak diketahui etiologinya )
1. Intrakranial
Asfiksia : Ensefalitis, hipoksia iskemik

Trauma (perdarahan) : Perdarahan sub araknoid, sub dural atau intra ventricular
Infeksi : Bakteri virus dan parasit
Kelainan bawaan : Disgenesis, korteks serebri
2. Ekstra cranial
Gangguan metabolic :Hipoglikemia, hipokalsemia, hipomagnesimia, gangguan elektrolit (Na dan K)
Toksik : Intoksikasi anestesi lokal, sindrom putus obat
Kelainan yang diturunkan: Gangguan metabolism asam amino, ketergantungan dan kekurangan asam
amino
3. Idiopatik
Kejang neonates, fanciliel benigna, kejang hari ke 5 (Lumbang Tebing, 1997)
D. Klasifikasi Kejang
Kejang yang merupakan pergerakan abnormal atau perubahan tonus badan dan tungkai dapat
diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu : kejang, klonik, kejang tonik dan kejang mioklonik.
a. Kejang Tonik
Kejang ini biasanya terdapat pada bayi baru lahir dengan berat badan rendah dengan masa kehamilan
kurang dari 34 minggu dan bayi dengan komplikasi prenatal berat. Bentuk klinis kejang ini yaitu berupa
pergerakan tonik satu ekstrimitas atau pergerakan tonik umum dengan ekstensi lengan dan tungkai yang
menyerupai deserebrasi atau ekstensi tungkai dan fleksi lengan bawah dengan bentuk dekortikasi. Bentuk
kejang tonik yang menyerupai deserebrasi harus di bedakan dengan sikap epistotonus yang disebabkan
oleh rangsang meningkat karena infeksi selaput otak atau kernikterus
b. Kejang Klonik
Kejang Klonik dapat berbentuk fokal, unilateral, bilateral dengan pemulaan fokal dan multifokal yang
berpindah-pindah. Bentuk klinis kejang klonik fokal berlangsung 1 3 detik, terlokalisasi dengan baik,
tidak disertai gangguan kesadaran dan biasanya tidak diikuti oleh fase tonik. Bentuk kejang ini dapat
disebabkan oleh kontusio cerebri akibat trauma fokal pada bayi besar dan cukup bulan atau oleh
ensepalopati metabolik.
c. Kejang Mioklonik
Gambaran klinis yang terlihat adalah gerakan ekstensi dan fleksi lengan atau keempat anggota gerak yang
berulang dan terjadinya cepat. Gerakan tersebut menyerupai reflek moro. Kejang ini merupakan pertanda
kerusakan susunan saraf pusat yang luas dan hebat. Gambaran EEG pada kejang mioklonik pada bayi
tidak spesifik.(Lumbang Tebing, 1997)

Anda mungkin juga menyukai