Anda di halaman 1dari 30

SYOK ANAFILAKTIK

Oleh
Achmad Fauzan Rachman
09700358

Syok
Sindrom klinis akibat kegagalan
sistim sirkulasi sehingga terjadi
ketidak-cukupan pasokan oksigen
dan substrat metabolik lain ke
jaringan
serta
kegagalan
pembuangan sisa metabolisme

Anafilaksis
Ana: balik; Phylaxis: perlindungan
respon imun yg harusnya melindungi
justru malah berbalik merusak

Syok Anafilaktik
Suatu respon hipersensitivitas yang
diperantarai oleh IgE (Hipersensitivitas
tipe 1) yang ditandai curah jantung dan
tekanan arteri yang menurun hebat
akibat adanya suatu reaksi antigenantibodi yang timbul segera setelah
suatu antigen yang sensitif masuk
dalam sirkulasi

Sel mast dan basofil pada sistem organ mediator


biologi anafilaksis
Kulit: urtikaria, angioedema, flushing
Pernapasan: bronkospasme, edema laring
Kardiovaskular: hipotensi, disritmia, iskemia
miokard
GIT: mual, nyeri/kolik abdomen, muntah, diare
Syok anafilaktik salah satu manifestasi klinis
anafilaksis,
ditandai
oleh
hipotensi
akibat
vasodilatasi mendadak dan disertai kolaps pada
sirkulasi darah yang dapat menyebabkan terjadinya
kematian.
Reaksi anafilaktoid reaksi anafilaksis yg terjadi
tanpa melibatkan kompleks Ag-Ab. Karena kemiripan
gejala & tanda biasanya diterapi sebagai anafilaksis.

FAKTOR PENCETUS

OBAT-OBATAN
1. Hormon: insulin, PTH,
ACTH, Vasopresin, Relaxin
2. Enzim: Tripsin,
Chymotripsin, Penicillinase,
As-paraginase
3. Vaksin & darah
4. Toxoid: ATS, ADS, SABU
5. Ekstrak allergen untuk uji
kulit
6. Dextran
7. Antibiotika: Penicillin,
Streptomisin,
Cephalosporin, Tetrasiklin,
Ciprofloxacin, Amphoterin
B, Nitrofurantoin
8. Agent Diagnostic-contrast
9. Vitamin B1, asam folat
10.Anestesi agent: lidocain,
procain
11.Lain-lain: Barbiturat,

MAKANAN
1. Crustace: lobster, udang,
kepiting
2. Mollusca: kerang
3. Ikan
4. Kacang-kacangan & bijibijian
5. Buah beri
6. Putih telur
7. susu

SERANGGA
1. Lebah madu
2. Semut api
3. Tawon

LAIN-LAIN
1. Lateks
2. Karet
3. Glikoprotein seminal
fluid
4. Idiopatik

Coomb & Gell


(1963)

PATOFISIOLOGI
Fase
Sensitisasi
Fase
Aktivasi

Fase
Efektor

Waktu yg dibutuhkan
untuk pembentukan IgE
sampai diikatnya oleh
reseptor spesifik pada
permukaan mastosit dan
basofil
Waktu selama terjadi
pemaparan ulang dg
antigen yg sama

Waktu terjadinya respon


yang
kompleks
(anafilaksis)

Ikatan Ag-Ab
Sintesis SRSA&
degradasi as.
arachidonik
Histamin,
leukotrien &
PG
Reseptor H1
(permukaan
PD, bronkus)
Reseptor H2
(permukaan
bronkus)

Peningkatan
permeabilitas PD
Spasme bronkus
Spasme PD koroner
Peningkatan produksi
mukus

REAKSI ANAFILAKTOID
Reaksi yg menyebabkan timbulnya gejala =
reaksi anafilaksis, tetapi tanpa mekanisme
ikatan Ag-Ab

Zat pelepas
histamin secara
langsung
Aktivasi
komplemen
Modulasi
metabolisme as.
arakidonat

Obat (opiat, vankomisin)


Cairan (radiokontras, manitol)
Dekstran

Ig & produk darah lain


Bahan dialisis

As. asetilsalisilat
NSAID

MANIFESTASI KLINIS
Gejala prodromal: sakit kepala, pusing, gatal dan
perasaan panas
Mengenai 1 organ target

3
tipe

Reaksi
cepat

Beberapa menit s/d 1 jam

Reaksi
moder
at

1 jam s/d 24 jam

Reaksi
lambat

Jarang
>24 jam

Derajat
keluhan

Ringa
n
Seda
ng
Berat

Kesemutan
perifer,
sensasi
hangat,
lidah
tebal,
gatal
tenggorokan, kongesti hidung,
pembengkakan
periorbital,
pruritus, bersin-bersin, dan mata
berair
Gejala ringan + bronkospasme,
edema jalan napas atau laring dg
dispnea, batuk dan mengi

Gejala ringan + sedang +


disfagia,
kram
abdomen,
muntah, diare, kejang

SISTEM
ORGAN
SSP
MATA
KULIT

GEJALA
Parestesia, konvulsi, sincope
Konjungtivitis, edema palpebra, pandangan kabur
Eritema, urtikaria, angioedema, akral dingin (syok)

CARDIOVASCUL Hipotensi, diaphoresis, aritmia


AR
RESPIRASI

Rhinitis, batuk, edema epiglotis rasa tercekik,


stridor, serak, suara hilang, bronkospasme, edema
paru,
wheezing,
sesak
napas
(hiperventilasi),
obstruksi komplit

GASTROINTEST
Mual, muntah, disfagia, kram perut, diare
INAL
SENDI
HEMATOLOGI

Arthralgia
Kelainan pembekuan darah, trombositopenia, DIC

DIAGNOSIS
ANAMNESIS
- Mendapatkan zat penyebab anafilaksis (injeksi, minum
obat, disengat hewan, makan sesuatu atau setelah test
kulit)
- Timbul biduran mendadak, gatal dikulit, suara parau, sesak
nafas, lemas, pusing, mual, muntah, sakit perut setelah
terpapar sesuatu
PX. FISIK
- Keadaan umum : baik-buruk
- Kesadaran
: compos mentis
koma
- Tensi : hipotensi
- Nadi : tachycardi
- Nafas : tachypneu
- Temperatur: naik/normal/dingin

Kepala
dan
leher:
cyanosis,
dispneu,
conjunctivitis,
lacrimasi,
edema
periorbita,
perioral, rhinitis
Thorax :
- Cor : palpitasi, aritmia sampai arrest,
- Pulmo: bronkospasme ,stridor, rhonki dan
wheezing
Abdomen : nyeri tekan, BU meningkat
Ekstremitas :urticaria, edema

PX. PENUNJANG
- Hematologi:
hitungselmeningkat,
hemokonsentrasi, trombositopenia, eosinophilia
naik/normal/turun.
- X foto : hiperinflasi dengan atau tanpa
atelektasis karena mukus plug.
- EKG : gangguan konduksi, atrial dan ventrikular
disritmia.
- Kimia : plasma histamin meningkat, serum
triptase meningkat

DIAGNOSIS BANDING
Rx.
Vasovagal
IMA
Hipoglike
mik

Pasien tampak mau pingsan, pucat,


berkeringat
Nadi lambat, sianosis (-), TD turun

Nyeri dada, sering diikuti sesak


Tanda obstruksi sal. napas (-),
kelainan kulit (-)
Lemah, pucat, berkeringat, sampai
tidak sadar
TD turun
Tanda obstruksi sal. napas (-),
kelainan kulit (-)

Sindrom
angioedema
neurotik
herediter
Sindrom
Karsinoid

Lainnya

Menyerupai anafilaksis
Kelainan kulit & kolaps vaskular (-)

Wajah kemerahan, nyeri kepala,


diare, serangan sesak nafas
menyerupai anafilaksis idiopatik
Urtikaria & angioedema (-)

Urtikaria
Asma
Rhinitis alergika

PENATALAKSANAAN
Primary Survey
Segera berikan adrenalin 0.30.5 mg larutan 1 :
1000 untuk penderita dewasa atau 0.01 mk/kg
untuk penderita anak-anak, intramuskular.
Pemberian ini dapat diulang tiap 15 menit
sampai keadaan membaik.
Dalam hal terjadi spasme bronkus di mana
pemberian adrenalin kurang memberi respons,
dapat ditambahkan aminofilin 56 mg/kgBB
intravena dosis awal yang diteruskan 0.40.9
mg/kgBB/menit dalam cairan infus

Bila tekanan darah tetap rendah, diperlukan


pemasangan jalur intravena untuk koreksi
hipovolemia akibat kehilangan cairan ke ruang
ekstravaskular sebagai tujuan utama dalam
mengatasi syok anafilaktik.
Kalau terpaksa dilakukan, maka penanganan
penderita di tempat kejadian sudah harus
semaksimal mungkin sesuai dengan fasilitas
yang tersedia
jika syok teratasi, observasi minimal 4jam,
Sedangkan penderita yang telah mendapat
terapi adrenalin lebih dari 23 kali suntikan,
harus dirawat di rumah sakit semalam untuk
observasi

MEDIKAMENTOSA
Adrenaline

0,3-0,5 mg larutan 1: 1000 untuk


penderita dewasa
0,01 mg /kg BB untuk penderita anakanak (IM)
Dapat diulang tiap 15 menit sampai
keadaan membaik

Aminophilin

Bila ada spasme bronkus


Dosis: 4-6 mg/kgBB dilarutkan dalam 10
ml NaCl atau D5, iv selama 20 menit,
dilanjutkan 0,2-1,2 mg/kgBB/jam

Kortikosteroid
(iv)

Methylprednisolon 1-2 mg/kgBB (max.


125 mg/kgBB)

Cetirizine

Diphenhidra
min

5 mg/5 ml (iv) atau PO (0,25


mg/kgBB, max. 10 mg/kgBB)

IV/IM atau PO (1-2 mg/kgBB) sampai


50 mg dosis tunggal, PO dapat
dilanjutkan tiap 6 jam selama 48 jam
Anak: 1-2 mg/kgBB (iv), max. 200
mg
Bila tetap sesak + hipotensi, segera
rujuk

MONITORING
Observasi ketat selama 24 jam, 6 jam berturut-turut/2
jam sampai keadaan fungsi membaik
Klinis:
- Keluhan
- keadaan umum
- Kesadaran
- Vital sign
- Produksi urin
-

Analisa gas darah


EKG

KOMPLIKASI
Edema laring, gagal nafas, syok,
cardiac arrest kematian
syok dan gangguan cardiovascular
kerusakan otak permanen
Urtikaria dan angioedema menetap
sampai beberapa bulan
Myocard infark, gagal ginjal juga
pernah dilaporkan

PENCEGAHAN
Sebelum
memberikan obat

Sewaktu
memberikan obat

Indikasi
Riwayat alergi
Resiko alergi
Perlu skin
test/tidak
Pengobatan
pencegahan untuk
reaksi alergi

Kalau mungkin PO
Hindari pemakaian
intermitten
Edukasi
kemungkinan
reaksi yg terjadi
Sediakan obat/alat
darurat
Lakukan uji
provokasi/desensiti
sasi bila mungkin

Setelah memberikan
obat
Kenali tanda dini
alergi obat
Hentikan bila
terjadi reaksi
Bila terjadi reaksi
penjelasan
dasar kepada
pasien agar tidak
terulang kembali

PROGNOSIS
Bila
penanganan
cepat &
tepat
prognosis
baik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai