Anda di halaman 1dari 58

Material Penunjang

Restorasi

Reversible Hydrocolloid
(Agar)

Elastis, reversible (sol ke gel, gel ke sol)

Memiliki polisakarida yang terdispersi dalam medium air


(hydro) > berbentuk koloid

Rantai polisakarida yang panjang menyebabkan gel


memiliki konsistensi yang mirip dengan agar-agar

Ada 2 bentuk :

Sol form :lebih cair dari gel, viskositas rendah, rantai


polisakarida teratur

Gel form :lebih kental, viskositas lebih tinggi

Digunakan dalam pencetakan ketika


pembuatan gigi tiruan, mahkota (crown),
jembatan (bridge)

Diekstraksi dari rumput laut

Komposisi Agar

Komposisi utamanya kalsium sulfat : yang


membentuk gel dengan air

Agar 14% : pembentuk koloid

Borax 0,2% : memperkuat konsistensi gel,


memperlambat waktu setting saat material diisi
dengan stone gips

Potassium sulfat 2% : mengimbangi kekurangan dari


adanya borax dalam agar, yaitu mempercepat
setting stone gips pada saat pengisian dan
pengecoran material cetak

Air 83,8% : media pelarut

Manipulasi

Tube gel agar diletakan dalam water bath 100*C yang akan mengubah
bentuk gel dalam tube menjadi sol sehingga agar di dalam tube cair

Pindahkan tube ke water bath 65*C, letakan sampai agar akan


digunakan

Beberapa menit sebelum digunakan, agar didinginkan ke dalam water


bath 45*C

Sol dari tube dituang ke dalam tray

Tray dimasukan ke mulut pasien. Suhu tubuh pasien akan


menyebabkan sol menjadi gel. Dapat dipercepat dengan
menyemprotkan air dingin pada tray atau menggunakan tray cetak
yang dingin (berbahan logam)

Cuci tray dengan air, simpan dalam tempat lembab

Model diisikan ke agar dalam waktu kurang dari 30 menit

Sifat

Reologi : cukup cair untuk dapat mencetak


detil permukaan mulut

Sineresis : keluarnya cairan dari gel

Imbibisi : penyerapan air oleh permukaan


sehingga agar harus segera diisi dengan
material engisi (gips, dental stone, dsb)

Irreversible Hydrocolloid
(Alginate)

Berubah dari fase sol ke gel

Termasuk koloid yang memiliki medium pendispersi air sehingga termasuk


hydrocolloid

Tersedia dalam bentuk bubuk yang kemudian dicampur dalam air

Penggunaannya paling luas dalam kedokteran gigi

Digunakan untuk pembuatan model studi, keperluan rencana perawatan,


pemantauan perubahan gigi dan jaringan sekitarnya, pembuatan restorasi
tiruan sementara

Berasal dari rumput laut yang merupakan polimer linier anhydro-B-dmannuronic acid dan anhydro-B-guluronic acid

Sifat dari alginat bergantung pada rasio kandungan mannuronic dan


guluronic di dalamnya

Komposisi
No Ingredients

Fungsi

Sodium/Potassium
Alginate Salt

Natrium fosfat

Silicate

Potassium Sulfat

Mengurangi efek inhibisi

Organic Glycol

Melindungi bubuk supaya tidak


terlalu beterbangan

Quartenary
Ammonium
Wintergreen,
peppermint
Pigmen

7
8

Membuat bubuk menjadi larut


dalam air
Retarder agar proses gelasi tidak
cepat
Semacam ganggang untuk
mengontrol konsistensi

Self-disinfection
Perasa
Pewarna

Reaksi

Bubuk alginat yang dicampur dengan air akan


menghasilkan bentuk gel. Dua reaksi utama
terjadi ketika bubuk bereaksi dengan air
selama proses setting

Tahap 1 : sodium fosfat bereaksi dengan


kalsium sulfat

Tahap 2 : sisa kalsium sulfat bereaksi dengan


sodium alginat membentuk kalsium alginat
yang tidak larut, yang dengan air akan
membentuk gel

Sifat

Working time : 1,25-2 menit (fast set), 3-4,5 menit (regular set).
Waktu pencampuran bubuk dan air : 45 detik (fast set), 60 detik
(regular set)

Setting time : menurut ADA, 1-5 menit. Suhu air saat


pencampuran bubuk dan air mempengaruhi lama setting time

Elastic recovery : mengecil 10% pada area undercut pada saat


pelepasan

Flexibility : 14%. memudahkan alginat tersebut saat pelepasan

Strength : compressive strength 0,5-0,9 Mpa, tear strength 0,40,7 kN/m.

Compatibility with gypsum : setelah dicta alginate harus


dibersihkan dari sisa saliva dan darah karena dapat
mempengaruhi pengerasan gypsum

Gypsum

Impression Plaster (Tipe I)

Model Plaster (Tipe II)

Dental Stone (Tipe III)

Dental Stone, High Strength (Tipe IV)

Dental Stone, High Strength, High Expansion


(Tipe V)

Impression Plaster
(Tipe
I)
Memiliki kalsium sulfat hemihidrat terkalsinasi sebagai

bahan utama, ditambah kalsium sulfat, borax da


bahan pewarna

Bentuk irregular dan porus

Luas partikel tidak beraturan dan besar >


memerlukan banyak air untuk dapat larut

Mudah dimanipulasi, setting time cepat, kekuatan


kompresi gypsum 580+- 290 psi sehingga cocok untuk
rahang tak bergigi

Terbatas digunakan untuk cetakan akhir

Model Plaster (Tipe II)

Terdiri dari kalsium sulfat terkalsinasi sebagai


bahan utamanya dan zat tambahan untuk
mengontrol setting timeterdiri dari partikel
kristal ortorombik yang lrbih besar dan tidak
beraturan

Digunakan untuk pengisian kuvet dalam


pembuatan gigi tiruan (ekspansi pengerasan
tidak begitu penting), dan juga model studi

Dental Stone (Tipe III)

Terdiri dari hidrokal dan zat tambahan untuk


mengontrol setting time, pewarna untuk
membedakan dari plaster yang berwarna
putih

Partikel lebih kecil, teratur dalam bentuk


batang atau prisma dan bersifat tidak porus
> membutuhkan air lebih sedikit

Ideal untuk membuat mdel kerja yang


memerlukan kekuatan dan ketahanan abrasif
yang tinggi seperti pada konstruksi protesa
dan model ortodonsi

Dental Stone High


Strength (Tipe IV)

Terdiri dari densit yang memiliki bentuk


partikel kuboidal dengan daerah permukaan
yang lebih kecil sehingga partikelnya paling
padat dan halus bila dibandingkan dengan Bhemihidrat dan hidrokal

Digunakan untuk die stone, sangat cocok


untuk pola malam dari suatu restorasi,
biasanya untuk die inlay mahkota atau bridge
gigi tiruan.

Dental Stone High


Strength High Expansion
Memiliki kandungan garam lebih sedikit
(Tipe
V)
dibandingkan
tipe IV untuk meningkatkan setting

ekspansinya

Memiliki setting ekspansi sekitar 0,1%-0,3%


untuk mengkompensasi pengerutan casting yan
glebih besar pada pemadaran logam campur

Kekuatan yang lebih tinggi diperoleh dengan


menurunkan rasio air-bubuk

Umumnya digunakan untuk die pembuatan


bahan logam campur yang memiliki pengerutan
tinggi

Biasanya berwarna bitu atau hijau dan


merupakan produk gipsum yang paling mahal

Sifat Gypsum

Viskositas dari dental stone memiliki range antara 21.000-101.000 cp. Rongga lebih
banyak terlihat pada cast yan gtebuat dari dental stone dengan viskositas rendah

Compressive strength

Pada saat set, compressive strength tinggi

Berhubungan terbalik dengan ratio w/p (semakin banyak air semakin rendah
compressive),dental plaster memiliki kuantitas air paling besar, dental stone high
strength paling sedikit

Model plaster yang set lebih porus dibandingkan dental stone yang menyebabkan
kerapatan yang terlihat dari model plaster lebih rendah (paling rendah compressive
strengthnya)

Surface Hardness dan Abrasion Resistance

Surface hardness berhubungan dengan compressive strength, meningkat lebih cepat


dari compressive strength, untuk meningkatkan hardness gypsum dicampur metil
metakrilat sehingga polimerisasi,

Pada dental stone dan high strength dental stone, menambahkan metil metakrilat
meningkatkan abrassion resistance tetapi mengurangi compressive strength

Tensile Strength

Daya rentang, sifat ini penting saat gips dikeluarkan dari cetakan

Tensile strength rendah menyebabkan model mudah patah

Dapat mencapai 2x lebih besar dari compressive strength

Reproduction of Detail

Permukaan porus menyebabkan detail reproduksi tidak terlalu jelas

Saat gips baru dicampur, akan muncul gelembung udara, maka gunakan vibrator

Kontaminasi saliva ataua darah dapat mempengaruhi detil reproduksi

Setting Expansion

Dental plaster 0,2-0,3%, Dental stone 0,15-0,24%, High strength dental stone 0,08-0,1%

Terjadi 24 jam dari setting time

Setting expansion dapat dikontrol dengan penambahan zat kimia kalsium asetat : menambah
1%, natrium sulfat : mengurangi 0,05%
Saat proses setting jika gips terkena air, akan menambah setting expasion

Kontraksi terjadi karena cross linking dan rearrangement ikatan dalam rantai polimer

Ekspansi meluar karena terjadi penyerapan air

Distorsi : material tidak kembali secara elastis saat bahan cetak dilepas dari undercut sehinnga
meluruh

Working dan Setting time

Berkurang seiring dengan peningkatan


viskositas

Berkurang karena kenaikan suhu dan


kelembaban

Hal yang berpengaruh


terhadap reaksi kimia

Water/powder ratio : ukuran partikel dan porositas gips. Semakin porus, semakin
banyak air yang dibutuhkan. Mempunyai efek yang penting untuk compressive
stregth dan resistensi abrasi gipsum

Efek spatulasi : penambahan jumlah spatulasi mempercepat waktu setting

Efek temperatur : suhu meningkat efeknya perubahan kelarutan relative hemidirat


dan dehidrat. Semakin tinggi suhu, rasio kelarutan menurun sampai100*C tercapai
dan rasio menjadi satu. Perubahan pada mobilitas ion yang meningkat ketika suhu
meningkat sehingga mempercepat setting time

Efek kelembaban : Kalsium sulfat dan plsater dapat menyerap air dengan mudah dari
atmosfer. Kontaminasi yang meningkat dair kelembaban akan menghasilkan dehidrat
cukup pada hemihidrat untuk memperlambat larutan hemihidrat sehinnga
memperpanjang setting time

Efek sistem koloidal dan pH : sistem koloid seperti agar akan memperlambat reaksi
pengerasan, sistem koloid memperlambat reaksi pengerasan dengan cara
teradsorpsi pada situs nekleassai hemihidrat atau dehidrat. Likuid dengan pH rendah
seperti saliva akan memperlambat reaksi pengerasan, pH tinggi akan mempercepat
reaksi.

Dental Wax

Pendahuluan dan Definisi


Lilin merupakan bahan pendukung yang banyak
digunakan dalam bidang kedokteran gigi selain gips
Disebut juga wax atau malam
Lilin :
a. Benda amorf
b. Hidropobik
c. Pada suhu kamar, padat
d. Diperoleh dari alam atau di buat sintesis
e. Kegunaan dalam bidang kedokteran gigi untuk
pembuatan pola dari suatu alat restorasi dan rehabilitasi

Klasifikasi dan Komposisi


Lilin yang digunakan dalam Kedokteran Gigi, adalah
lilin campuran

Alam
Sintetis
Bahan Tambahan

Pattern Waxes
Digunakan untuk membuat pola suatu alat restorasi
Contohnya :
a. Lilin plat landasan (Baseplate)
b. Lilin cor (Casting)
c. Lilin inhay

Processing Waxes

Digunakan sebagai bahan penunjang dalam proses


pembuatan suatu alat restorasi
Contohnya :
a. Lilin pemagar
b. Lilin serbaguna (Utility)
c. Lilin perekat (Sticky)
d. Lilin Carding

Lilin Cetak
Digunakan untuk mencetak jaringan mulut dan rahang
dan mencatat hubungan sentrik atau eksentrik rahang
atas dan bawah
Contohnya :
a. Lilin koreksi
b. Lilin gigitan

Syarat-syarat Lilin

Mudah dibentuk dalam keadaan panas


Setelah dingin dapat mempertahankan bentuk
Dalam keadaan keras dapat diukir
Waktu pelunakan relative panjang
Dalam keadaan lunak dapat beradaptasi baik dengan
permukaan lain
Apabila dipanaskan sampai cair dapat dituangkan
Apabila dipanaskan dapat menguap sampai habis tanpa
residu

Sifat-Sifat

Melting range
Flow
Thermal expansion
Residual stress

Melting range
Lilin terdiri dari beberapa jenis molekul,
masing-masing memiliki berbagai berat
molekul, jadi lilin mempunyai melting range
bukan melting point
Pemanasan berlebih akan menyebabkan
dekomposisi
Rentang leleh untuk lilin parafin adalah 44-62
C, dan untuk lilin carnauba 50-90 C.
Bila campuran 75% parafin dan 25% carnauba
disiapkan, komponen parafin mencair pada
suhu yang sama, nsedangkan suhu leleh dari
lilin carnauba mengalami penurunan sedikit

Flow
Pada suhu ruangan biasanya lilin tidak da
Terdapat dua tipe:
a. tipe I (Direct)
Temperatur yang dibutuhkan mempengaruhi
vitalitas gigi dan jaringan lunak mulut. Dapat
cukup plastis dengan suhu di atas suhu
mulut.
b. tipe II (Indirect)
Temperatur untuk mendapatkan flow, suhu
yang dibutuhkan lebih rendah

Thermal expansion
Lilin dental memiliki
koefisien termal ekpansi
paling tinggi diantara
dental material lain
Sifat termal ekspansi linear
lilin dapat dijelaskan
berdasarkan kekuatan
valensi sekunder dan titik
transisi
Lilin mineral, umumnya
memiliki koefisien ekspansi
termal yang lebih tinggi
dari pada lilin tanaman
linier

Residual stress
Tegangan yang tersisa, terjadi pada saat lilin.
Berasal dari manipulation, heating ,cooling,
bending, carving.
Mengakibatkan perubahan dimensi pada suhu
kamar
Untuk mencegah :
1. Pattern wax tidak diletakan pada suhu yang
berubah- ubah
2. Jarak waktu finishing ke investing < 30 menit
3. Menghangatkan lilin

Klasifikasi dan Kegunaan

1.
2.
3.

Pattern wax
Inlay wax
Casting wax
Baseplate wax

.
1.
2.
3.
4.
5.

Processing wax
Boxing wax
Utility wax
Sticky wax
Corrective wax
Bite registration

Pattern wax

Inlay Wax
KEGUNAAN :
untuk pembuatan pola restorasi (casting works), seperti membuat pola
mahkota, dan jembatan

TIPE :
ADA spesifikasi no.4 (iso 15854)
a. Tipe 1 lilin lunak yang digunakan sebagai teknik lilin tidak langsung.
Suhu pelunakan tidak mengganggu vitalitas gigi
Plastis pada suhu sedikit di atas suhu mulut
Mengeras pada suhu mulut
b. Tipe 2 lilin keras
. Membentuk pola langsung (direct technic) di mulut
.Flow terendah di 37 C
. Harus cukup plastis pada suhu sedikit di atas suhu mulut

inlay,

KOMPOSISI :
a. Parafin (60 %)
b. Bees Wax (5 %)
c. Ceresin (10 %)
d. Carnauba (25 %)
.SEDIAAN :
Batangan penampang bulat, oval atau segi
enam berwarna biru tua atau hijau tua
.MANIPULASI :
a. Dilunakkan dengan sumber panas kering dan
stabil
b. Apabila memakai nyala api harus di balikbalik kemudian dibentuk dan ditekan pada
kavitas tekan lalu tahan sampai mengeras
c. Tidak dianjurkan melunakkan dengan air
panas

Sifat yang Diinginkan Pada Inlay Wax


Jika lunak harus merata atau homogen. Dengan kata lain,
bahan-bahan dasarnya harus tercampur dengan baik satu
sama lain, sehingga tidak ada butiran atau titik yang
keras.
Warnanya harus sedemikian rupa sehingga kontras
dengan bahan die atau gigi yang dipreparasi.
Tidak mudah pecah atau mempunyai permukaan yang
kasar sewaktu memanipulasinya.
Harus dapat dicarving menjadi satu lapisan yang tipis
sekali.
Tidak meninggalkan residu di dalam mold. Sesudah mold
dibuat, wax harus dibersihkan dari mold.
Harus kaku atau rigid, dan mempunyai kestabilan dimensi
yang baik sepanjang waktu sampai nantinya dihilangkan.

DISTORSI :

Terjadi karena relaksasi, disebabkan lilin mempunyai


internal stress
Relaksasi lebih cepat pada suhu lebih tinggi
Pemanasan 370C , stress kecil tidak terjadi distorsi yg
terjadi hanya expansi dan kontraksi

SEBAB-SEBAB DISTORSI :

a. Menempatkan lilin pada kavitas dengan tekanan


berbeda dan pada pengukiran terjadi Stres
b. Panas tidak merataTherm Exp Berbeda Stres
Berbeda
c. Tekanan tidak merata selama pendiginan Stres
d. Penambahan lilin cair pada Pola Lilin yang sudah ada
Stres
e. Selama pengukiran, sebagian molekul mengalami
gangguanStres

USAHA MENGURANGI DISTORSI :

f. Gunakan instrument yg tajam dan sedikit dipanasi


g. Pola lilin diusahakan segera dipendam
h. Bila ditunda, disimpan pola pada suhu 0-50 C, pada
suhu rendah energi molekul menjadi rendah

Casting wax
KOMPOSISI:
Parafin
Ceresin
Bees Wax
Resin, dll
KEGUNAAN:
Untuk Pembuatan Pola Gigi
Tiruan Kerangka Logam (Frame
Denture)

PERSYARATAN :
Dapat menguap habis pada pembakaran
(burn out) sebelum dicor dengan logam dengan
alloy emas atau alloy chromiumcobalt.
SEDIAAN :
Lembaran (Sheet)
Ready Made Shapes( Bulat, Setengah
bulat,Kawat) dlm berbagai ukuran.
Wax Up

Baseplate wax
. KOMPOSISI:
. Parafin atau Ceresin
70- 80 %
. Bees Wax
12 %
. Carnauba
3%
. Natural atau sintetis Resin
3%
. Microcristalline atau Sintetic waxes 2,5 %
. Zat Warna Merah atau Merah muda
. KEGUNAAN:
. Pola pada pembuatan Protesa dan pelat
ortodontik
. Labial dan Bukal support pada pembuatan Gigi
Tiruan
. Bite Rim (Tanggul Gigitan) untuk menentukan
Centrik Oklusi dan Vertikal Dimensi
. Melekatkan Artifisial Teeth dipakai Tipe 3

TIPE :
Lunak (soft) lilin lunak untuk membangun
kontur dan veneer
2. Sedang (median) lilin keras yang akan
digunakan untuk pola untuk dicoba di mulut
di temperature climate
3. Keras (hard) lilin ekstra-keras untuk pola
yg dicoba di mulut dalam iklim tropis
Perbedaan tsb dikaitkan dgn flow pada suhu
kamar, suhu mulut dan suhu 450C
Makin keras lilin makain kecil flownya
1.

SYARAT :

Mudah dibentuk dalam keadaan lunak tanpa patah


Mudah diukir
Larut dalam air panas tanpa sisa
Warna Lilin tdk mengotori /mewarnai model

SEDIAAN :
Dalam perdagangan dikenal BASE PLATE WAX atau
MODELLING WAX
Bentuk lembaran, ukuran panjang 14,5 cm, Lebar 7,5 cm
dan Tebal 2 mm
warna : merah/ merah muda kelihatan estetis pada waktu
uji coba di dalam mulut.

Processing wax

Boxing wax
. KEGUNAAN
. Untuk memagar cetakan sebelum di cor dengan Gips

. SEDIAAN
. Bentuk Lembaran dan batangan dengan panjang 30 cm dan
diameter 0,5 cm
. Warna : merah (terang)

. SIFAT-SIFAT
. Pada suhu kamar lunak dan agak lengket
. Dapat melekat pada: bahan cetak, gips dan akrilik

SYARAT :
Harus lentur pada 210C dan harus mempertahankan
bentuknya pada 35 0C
Boxing mudah disesuaikan dengan cetakan pada suhu
kamar yang diinginkan, dan dapat dibentuk tanpa
pemanasan.
Mengurangi kemungkinan mendistorsi cetakan
Lilin boxing harus sedikit dan memiliki kekuatan yang
cukup dan ketangguhan untuk manipulasi
Dapat melekat dengan baik pada bahan cetak Gips dan
pada akrilik

PENANGANAN DAN MANIPULASI


Untuk dari gips atau batu dari cetakan lengkungan
edentulous, pertama kotak lilin harus dibentuk sekitar
cetakan, baru campuran plester atau batu dituangkan dan
bergetar.Prosedur ini juga diperlukan untuk beberapa jenis
cetakan lainnya.Operasi ini biasanya terdiri dari
mengadaptasi tongkat pertama, panjang dan sempit atau
strip dari lilin sekitar cetakan bawah ketinggian perifer,
yang diikuti oleh strip luas lilin, menghasilkan bentuk
sekitar keseluruhan cetakan

Utility wax
KEGUNAAN:
Mendukung bahan cetak alginat pada daerah
palatum
Disebut juga namanya Periphery Wax
berguna untuk membantu pembuatan model,
cetak, dan selama solder

SIFAT :
Pada suhu kamar lunak dan dapat dibentuk
Bersifat lengket

SEDIAAN
Bentuk: lembaran dan batangan
Warna: merah tua atau oranye

KOMPOSISI
Sebagian besar lilin lebah
Petroleum
Wax Softeners

Sticky wax
KEGUNAAN
Merekatkan gigi tiruan yang patah pada proses reparasi
Merekatkan unit jembatan sebelum disolder

SIFAT-SIFAT
Pada suhu kamar kaku, rapuh dan tidak lekat
Bila dipanaskan menjadi lekat,dapat melekat pada gips,
akrilik dan pada logam
Yang akan direkatkan harus dalam keadaan kering

KOMPOSISI:
Rosin
Bees Wax
Natural resin
Zat Warna
SEDIAAN
Bentuk Batangan
Warna biasa Mencolok :
Kuning atau Merah

SYARAT :
a. Harus memiliki warna gelap atau terang
sehingga sangat mudah dibedakan dari
bahan gypsum berwarna
b. Penyusutan Sticky wax / lilin lengket menjadi
0,5% pada suhu antara 43 dan 28 C.
PENANGANAN DAN MANIPULASI
. Lilin perekat dapat melekat dengan baik pada
gips, akrilik, dan logam. Untuk mendapatkan
daya rekat, semua bagian yang akan direkat
dengan lilin perekat ini harus kering.

Corrective wax
KEGUNAAN :
pelapis cetakan original untuk membentuk jaringan
lunak
dan
fungsinya.
Diformasikan
dari
hydrocarbon wax
KOMPOSISI :
parafin wax, ceresin, dan lilin lebah dan mungkin
mengandung partikel logam.
PENANGANAN DAN MANIPULASI :
flow lilin diukur dengan penetrasi pada suhu 37 C
adalah 100%
Lilin ini tunduk pada distorsi selama dihapus dari
mulut.

Bite Registration
KEGUNAAN :
Digunakan untuk secara akurat mengartikulasikan model
tertentu dari kuadran menentang
KOMPOSISI:
umumnya dibuat dari lembaran lilin 28-gauge casting atau
dari lilin baseplate keras
Komposisi lain : dari malam lebah atau hidrokarbon seperti
parafin atau ceresin.
Beberapa mengandung partikel aluminium atau tembaga

PENANGANAN DAN MANIPULASI :


Lilin diukur dengan penetrasi 37 C dari 2,5% menjadi
22% yang menunjukkan bahwa lilin ini rentan terhadap
distorsi pada penghapusan dari mulut.
Bahan pendaftaran oklusal yang terbuat dari silikon
elastomer Selain menjadi lebih populer karena pemulihan
yang tinggi elastis mereka dan stabilitas dimensi yang
sangat baik

Anda mungkin juga menyukai