Anda di halaman 1dari 7

MUSLIM DARI SEGI AKHLAQ BAGIAN I Assalamualaikum Wr. Wb...

Akhlak yg
mulia merupakan tujuan dasar dari Islam seperti yg telah di- nyatakan oleh Rasulullah
s.a.w. dalam haditsnya: "Sesungguhnya aku diutus utk menyempurnakan akhlak" Allah
menekankan hubungan yg erat antara aqidah dan perbuatan dalam firman-Nya: Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaji- kan, akan tetapi suatu
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat2, kitab2, nabi2 dan
memberikan harta yg dicintainya kepada kerabatnya, anak2 yatim, orang2 miskin,
musafir (yg memerlukan pertolongan) dan orang2 yg meminta2; dan memerdekakan
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang2 yg menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang2 yg sabar dalam kesempitan, penderi- taan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang2 yg benar (imannya); dan mereka itulah orang2 yg
bertakwa. (QS 2:177) dan juga dalam firman-Nya berikut: (yaitu) orang2 yg jika Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, nis- caya mereka mendirikan sembahyang,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat yg ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yg munkar;
dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS 22:41) Akhlak yg baik merupakan
tanda dan buah hasil dari ibadah. Tanpa akhlak yg baik, ibadah sama sekali tak bernilai
dan berguna seperti yg disabdakan oleh Rasul, sewaktu beliau ditanya: "Apakah diin
itu?", dan beliau menjawab: "Diin adalah akhlak yg baik" (diriwayatkan oleh Ibn Nasr
Al-Maruzi). Rasulullah juga pernah ditanya: "Apakah kecelakaan itu?" Dijawab oleh
beliau: "Kecelakaan adalah akhlak yg jahat" (diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ahmad)
Pada hari kiamat, akhlak akan ditimbang lebih berat dibandingkan dg yg lainnya. Nabi
telah bersabda: "Tak ada yg ditimbang di hari kiamat yg akan lebih berat dari pada akhlak
yg mulia" (diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidhi). Dalam Islam, akhlak merupakan
inti dari semua ibadah. Tanpa akhlak, ibadah hanyalah adat dan tingkah laku yg tak
bernilai dan tak berfaedah. Mengenai shalat, misalnya, Allah SWT telah berfirman:
Bacalah apa yg telah diwahyukan kepadamu, yaitu AlKitab (Al Qur'an) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan2) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah le- bih besar (keutamaannya dari ibadat2
yg lain). Dan Allah mengetahui apa yg kamu kerjakan (QS 29:45) Rasulullah s.a.w. telah
bersabda: "Barang siapa yg tidak terhalang dari melakukan perbuatan jahat dan mungkar
setelah melakukan shalat, maka ia bertambah jauh dari Allah" (diriwayatkan oleh

Tabrani) Sehubungan dg puasa, Rasulullah telah bersabda: "Janganlah seorang dari kamu
melakukan rafas (mengeluarkan kata2 yg mengundang birahi yg tidak senonoh atau
bersetubuh) dan bertengkar pada hari dia berpuasa. Bila dia dicerca atau diperangi oleh
sese- orang maka hendaklah ia berkata: 'sesungguhnya aku tengah berpuasa'." (HR
Bukhari dan Muslim). Sehubungan dg masalah haji, Allah telah berfirman: (Musim) haji
adalah beberapa bulan yg dimaklumi, barangsiapa yg menetapkan niatnya dalam bulan
itu akan mengerjakan haji, maka tdk boleh rafas, ber- buat fasik, dan berbantah2an di
dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yg kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik2 bekal adalah takwa dan
bertakwalah kepada-Ku, hai orang2 yg berakal. Rasulullah s.a.w. telah bersabda pula:
"Barang siapa yg melakukan haji dan dia tdk melakukan rafas dan perkara2 fasik, maka
dia akan kembali seperti pada hari dia di- lahirkan oleh ibunya." (HR Bukhari dan
Muslim) Akhlak seorang Muslim seharusnya memiliki sifat2 berikut: SIFAT SATU:
WARA' Seorang Muslim tdk hanya harus menjauhkan diri dari hal2 yg haram, tetapi juga
harus berhati2 menghindari masalah2 yg syubhat (meragukan). Sifat seperti ini
diekspresikan dalam term Al-Qur'an, wara', yg mungkin bisa berarti "sangat berhati2". Ini
dilakukan karena patuh kepada sabda Nabi: "Hal2 yg halal adalah jelas dan hal2 yg
haram pun jelas pula, namun di- antara keduanya ada perkara2 syubhat. Barangsiapa yg
menghindari masa- lah syubhat berarti dia telah membersihkan agama dan
kehormatannya. ba- rang siapa yg jatuh kedalam masalah syubhat berarti dia telah jatuh
ke- dalam masalah yg haram, ibarat seorang penggembala yg menggembala di tepi pagar
dan dikuatirkan akan menggembala dalam pagar itu. Ingatlah, bahwa setiap raja itu
mempunyai batas sempadannya & batas sempadan Allah adalah hal2 yg diharamkannya.
Ingatlah bahwa dalam setiap jasad itu ada sekerat daging; bila daging itu baik maka
baiklah jasad itu secara kese- luruhan, bila daging itu rusak maka rusaklah jasad itu secar
keselu- ruhan. Ingatlah daging itu adalah hati" (HR Bukhari dan Muslim). Tingkat wara'
yg paling tinggi adalah tingkat yg telah disebutkan oleh Rasulullah s.a.w. dalam
sabdanya: "Seseorang tdk akan mencapai tingkat muttaqin sampai ia meninggalkan hal
yg bahkan tdk dianggap berdosa karena ia takut terjatuh kedalam hal yg tdk
diperbolehkan" (HR Tirmidzy) SIFAT DUA: MENUNDUKKAN PANDANGAN Kita
harus menundukkan pandangan dari hal2 yg diharamkan oleh Allah, karena pandangan

akan menimbulkan syahwat dan bisa mendorong seseorang jatuh dalam maksiat dan
dosa. Firman Allah: Katakanlah kepada orang laki2 yg beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yg demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, Sesungguhnya ALlah Maha Mengetahui apa yg mereka perbuat. (QS.
24:30) Rasulullah s.a.w. telah bersabda: "Hendaklah kamu menahan pandangan dan
menjaga kehormatanmu atau Allah akan menelungkupkan mukamu" (HR Tabrani)
MUSLIM DARI SEGI AKHLAQ BAGIAN II Assalamualaikum Wr. Wb... SIFAT TIGA:
MEMELIHARA LIDAH Kita hendaklah memelihara lidah dari ucapan2 yg tidak
memberi faedah, ucapan2 yg kotor, kalimat dan perumpamaan2 yg keji dan omong
kosong, mengumpat serta mengadu domba. Imam Nawawi telah mengatakan:
"Ketahuilah bahwa setiap mukallaf harus memelihara lidahnya dari semua perkataan
kecuali yg mengandung maslahat. Apabila seseorang tdk tahu apakah harus diam atau
berbicara, menurut sunnah lebih baik dia diam karena ucapan2 yg diperbolehkan itu
mungkin bisa mendorong kepada hal2 yg haram ataupun yg makruh." Banyak hadits2
Rasulullah s.a.w. yg menyatakan bahwa lidah bisa membawa keburukan dan malapetaka
kepada seseorang. Sabda beliau: "Tidakkah hasil tuaian lidah manusia itu yg telah
menjerumuskan muka mereka ke dalam neraka?" (HR Tirmidhi) Sabdanya lagi: "Orang
yg beriman itu bukanlah orang yg suka menuduh, melaknat, berbicara kotor dan keji."
(HR Tirmidhi). Sabdanya yg lain lagi: "Barangsiapa yg banyak cakapnya maka
banyaklah salahnya, barang siapa yg banyak salahnya banyaklah dosanya, dan
barangsiapa yg banyak dosanya maka neraka lah tempat yg utama baginya." (al-Baihaqi).
SIFAT EMPAT: MALU Kita harus memiliki sifat malu dalam semua keadaan namun
tanpa menghalangi kita menyampaikan kebenaran. Termasuk dalam pengertian malu
adalah: -tidak mau turut campur dalam urusan orang lain -menahan pandangan -lebih
banyak memberi daripada meminta -tidak meninggikan suara -bersyukur dg apa yg telah
diusahakan -dan masih banyak lagi Telah diriwayatkan bahwa Rasulullah lebih pemalu
dari seorang gadis remaja dan beliau bersabda: "Iman itu lebih dari tujuh puluh atau lebih
dari enam puluh cabang. Yg paling tinggi adalah kalimah Lailahaillallah dan yg paling
rendah adalah membuang duri dari jalan dan malu adalah salah satu cabang iman itu"
(HR Bukhari dan Muslim). Orang yg betul2 memiliki sifat malu akan selalu menghindari

perbuatan yg buruk dan sangat berhati2 terhadap hak2 org lain. SIFAT LIMA: LEMAH
LEMBUT DAN SABAR Diantara sifat menonjol yg seharusnya ada dalam diri setiap
muslim adalah sifat sabar dan lembah lembut. Perbuatan2 baik yg islami sering sekali
dibenci oleh banyak orang. Mengajarkan kebenaran penuh dg kesukaran, penyiksaan,
penindasan, tuduhan2, penghinaan, dan pandangan rendah. Semuanya ini merupakan batu
penghalang yg harus dihadapi oleh mereka yg menyeru kepada Islam sehingga semangat
dan komitmen mereka thd dakwah menjadi pudar dan gerakan mereka menjadi lemah.
Seterusnya mereka [Bakan berpaling dari medan dakwah. Naudzubillahi min dzaliik..
Dengan demikian, jelas sekali bahwa tugas yg dilakukan oleh seorang da'i adalah tugas
yg amat berat. Dia bertugas menyampaikan dakwah ke segenap ummat manusia. Dalam
melakukan tugas tsb, para da'i harus berhadapan dg orang2 dari berbagai latarbelakang:
orang2 yg berpengetahuan namun suka ngeyel, orang2 yg berpendidikan namun sensitif,
orang2 yg lembut dan menu- rut, orang2 yg tenang, orang2 yg mudah tersinggung, dll.
Oleh karena itu, seorang da'i harus mengkomunikasikan pesannya dg cara yg sesuai
sehingga bisa masuk ke hati mereka. Ini memerlukan kesabaran yg luar biasa,
kesanggupan utk menanggung resiko, dan kelemahlembutan. Banyak ayat dalam AlQuran dan hadits dari Rasulullah SAW mengajarkan kita utk memiliki sifat sabar, lemah
lembut, dan hati2 Tetapi orang yg bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yg
demikian itu termasuk hal2 yg diutamakan (QS 42:43) Dan tidaklah Kami ciptakan langit
dn bumi dan apa yg ada diantara keduanya, melainkan dg benar. Dan sesungguhnya saat
kiamat itu pasti akan datang, maka maafkanlah mereka dg cara yg baik (QS. 15:85)
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yg beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang2
yg berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya orang2 yg bersabarlah yg dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS.
39:10) Dan janganlah orang2 yg mempunyai kelebihan dan kelapangan diantaramu
bersum- pah bahwa mereka tdk akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabatnya,
orang2 yg miskin dan orang2 yg berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakahkamu tidak ingin bahwa ALlah menggampuni- mu?
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. 24:22) Dan hamba2
Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah orang2 yg berjalan di atas bumi dg rendah hati
dan apabila orang2 jahil menyapa mereka, mereka mengu- capkan kata2 yg baik. (QS.

25:63) Beberapa sabda Rasulullah diantaranya: "Sesungguhnya seseorang itu akan


mencapai tingkat orang yg senantiasa berpuasa dan melakukan shalat melalui sifat lemah
lembut" (HR Thirmidzy) dalam hadits lain: "Maukah kamu kuberitahukan perkara yg
menyebabkan Allah menjamin masa depan- mu? Mereka menjawab: "Sesungguhnya ia ,
yaa Rasulullah!" Rasulullah bersab- da: " Kamu bersikap lemah lembut kepada orang yg
tdk mengetahuimu, memaaf- kan mereka yg menjahilimu, memberi kepada org yg tak
pernah memberimu, dan menghubungkan silaturahmi dg orang yg memutuskan
silaturahmi dg mu" (HR at-Tabarani dan al-Bazaar) dalam hadits yg lain pula: Apabila
makhluk dihimpunkan, seorang penyeru pun mengumumkan: "Dimanakah org2 yg
memiliki keistimewaan?". Rasulullah s.a.w. bersabda:"Maka bangunlah sekumpulan
manusia dalam jumlah yg kecil, mereka pun segera bergerak menuju syurga. Kemudian
para malaikat datang menemui mereka dan berkata:"Apakah keistimewaan kalian?"
Mereka menjawab: Di masa lalu (di dunia) apabila kami dizalimi kami bersabar, apabila
diperlakukan jahat, kami bersikap lemah lembut. Lantas malaikat pun berkata: Masuklah
kalian ke dalam surga, dan dapatkan pahala yg kalian berhak" (HR Al-Baihaqi dalam
"Shuab al-Iman" dan beliau berkata: "terdapat kele- mahan dalam sanadnya") Berbagai
ilustrasi yg melukiskan kelemah lembutan Rasulullah s.a.w. bisa diberikan di sini: 1).
dalam perang Hunain, seorang lelaki berkata: "Wallahi, sesungguhnya pembagian ini tdk
adil dan bukan dg tujuan utk mendapat ridha Allah." Perkataan ini disampaikan kepada
Rasulullah dan beliau bersabda: "Mudah2an Allah memberi rahmat kepada Musa a.s.
Sesungguhnya beliau tlh disakiti lebih dari ini namun beliau tetap bersabar". (HR Bukhari
& Muslim) 2). Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. telah masuk ke masjid dan pada badan
beliau terdapat sehelai kain selendang buatan Najran yg kasar buatannya. Kemudian
seorang bedouin (badwi) datang dan menarik ujung selendang Rasul sehingga
meninggalkan bekas pada leher Rasulullah. Orang bedouin tsb berkata: "Hey
Muhammad, berikanlah kami harta milik Allah yg ada padamu." Rasulullah pun
berpaling, tersenyum dan bersabda: "Berilah apa yg dia minta" (HR Bukhari & Muslim)
MUSLIM DARI SEGI AKHLAQ BAGIAN III Assalamualaikum Wr. Wb... (lanjutan
dari Muslim Dari Segi Akhlak/Moral) SIFAT ENAM: JUJUR Kita seharusnya bersifat
penuh kebenaran, tdk berdusta, dan berbicara yg jujur betapapun konsekuensinya. Sifat
suka berbohong adalah sifat yg pa- ling jahat dan rendah; sifat ini pun merupakan pintu

masuk bagi syaithan. Sifat tdk jujur ini hanya akan membawa kepada keruntuhan jiwa
dan kehinaan. Memelihara diri dari sifat buruk ini akan memberikan kita satu ketahanan
atau benteng dari godaan syaithan sehingga kita akan tetap dalam keadaan bersih dan
terpelihara. Oleh sebab itu Islam mengharamkan sifat dusta dan menganggapnya sebagai
satu penyakit diantara penyakit2 laknat. Rasulullah s.a.w. telah bersabda: "Sesungguhnya
jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke syurga dan seseorang
itu akan terus bersifat jujur sehingga dia ditulis di sisi Allah sebagai orang yg bersifat
jujur. Sesungguhnya dusta itu akan membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu
membawa ke neraka, seseorang itu akan terus berdusta sehingga dia ditulis di sisi Allah
se- bagai seorang yg pendusta". (HR Bukhari dan Muslim) SIFAT TUJUH: TAWADU'
(RENDAH HATI) Kita seharusnya memiliki sifat tawadu', terutama terhadap saudara2
Muslim kita yg lain. Tak ada perbedaan antara yg kaya dan yg miskin. Rasulullah s.a.w.
sendiri selalu meminta utk dijauhkan diri dari sifat takabur dan rasa bangga diri. Didalam
sabdanya: "Tidak akan dimasukkan ke dalam surga orang yg di dalam hatinya terdapat
sebesar zarrah sifat takabur. " (HR Muslim) Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman:
"Keagungan itu kain-Ku, membesar diri itu selendang-Ku. Barangsiapa yg menyaingi-Ku
dalam salah satu dari kedua ini akan dijatuhkan ke dalam api neraka" (HR Muslim)
SIFAT DELAPAN: PERCAYA Kita seharusnya menjauhkan diri dari berburuk sangka,
mengumpat, dan menjelekkan dan mencari2 keburukan saudara Muslim kita. Semua sifat
buruk ini harus dijauhi karena kita seharusnya patuh kepada firman Allah: Hai orangorang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang. (QS 49:12) Firman Allah lagi: Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang
yang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya
mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS 33:58) Sifat2 ini dijauhi
karena kita ingin mengamalkan ajaran Rasulullah s.a.w.: "Wahai orang2 yg hanya
beriman dg lidahnya, Iman kalian tdk masuk kedalam hati kalian, janganlah kalian
mengumpat orang2 Muslim dan janganlah kalian mencari2 keburukan saudara2 Muslim

kalian karena barang siapa yg membuka keburukan saudara Muslimnya, Allah akan
mengeluarkan keburukannya sekalipun di rumahnya sendiri." (HR Abu Daud dan atThirmidzy) SIFAT SEMBILAN: PEMURAH Kita haruslah bersifat pemurah,
mengorbankan diri dan harta di jalan Allah. Betapa banyaknya telah kita lihat dimana
status dan ambisi yg tinggi hancur lebur karena kerakusan terhadap kekayaan. Berpuluh2
ayat dalam Al-Quran telah menyebutkan ttg masalah iman yg sejalan dg masalah
menafkahkan harta. Dua diantaranya: (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan
yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka (QS 8:3)
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah
yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu
sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari
keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan
diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
(QS 2:272) Orang2 yg kikir seharusnya mendengar sabda Rasulullah s.a.w. berikut:
"Tiada berlalu suatu hari kecuali Allah mengirimkan dua malaikat kepada setiap hambaNya. Satu malaikat berkata: "Ya Allah, berilah ganti kepada orang yg menafkahkan
hartanya di jalan-Mu, sementara malaikat yg satu lagi berkata: "Ya Allah, berikanlah
kebinasaan kepada orang yg kikir." (HR Bukhari dan Muslim) SIFAT SEPULUH:
KUDWAH HASANAH (CONTOH YANG BAIK) Sebagai Muslim, kita seharusnya
memberikan contoh yg baik. Segala perbuatan kita seharusnya mencerminkan prinsip2
Islami dalam kehidupan sehari2, baik itu dalam hal makan, minum, berpakaian,
berbicara, dalam damai, dalam perja- lanan, di rumah, waktu bergerak, maupun waktu
diam.

Anda mungkin juga menyukai