Anda di halaman 1dari 13

PROBLEM BASED LEARNING

LEVEL 1

OSTEOPOROSIS, OSTEOARTHRITIS

Oleh
Martohap Parotua Lumban Raja
11/322857/PFA/1078

BAGIAN FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER

2015

Problem
Pasien lansia pria dengan usia 72 tahun, menderita osteoporosis,
osteoarthritis pada kedua lutut, kegemukan (obesitas), hipertensi
170/110 mmHg. Pasien ini juga menderita anemia (Hb 10,8), suka
makan jeroan, kadar Trigliserid tinggi, kolesterol total dan LDL tinggi,
HDL rendah, dan asam uratnya tinggi. Pasien juga menderita gastritis
(sakit mag), dan sering merasa kesepian.
Pasien ini diberikan obat-obatan sebagai berikut:
o Alendronat 2x1 pada saat akan tidur dan bangun tidur
o Na- diclovenak 50 mg 3xI
o Simvastatin 2x1 dan Gemfibrozil 2x1
o Alopurinol 3x100mg
o Captopril 3x25mg dan lasik pagi dan malam
o Dianjurkan minum susu
o Sangobion 3x1
o Antasida 3x2sdt
o Famotidin 3x1
o Diazepam 10mg malam hari
o Haloperidol pagi dan siang 1,5mg

Assesment SOAP
I.

IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. X
Umur
: 72 Tahun
Diagnosa
: osteoporosis, osteoarthritis, obesitas,
hipertensi

II. SUBYEKTIF
2.1.
Keluhan Utama
- Sering merasa kesepian
2.2.
Keluhan Tambahan
2.3.
Riwayat Penyakit Dahulu
Anemia
Dislipidemia
Maag
2.4.
Riwayat Pengobatan
o Alendronat 2x1 pada saat akan tidur dan bangun tidur
o Na Diclovenak 50 mg 3xI
o Simvastatin 2x1 dan Gemfibrozil 2x1
o Alopurinol 3x100mg
o Captopril 3x25mg dan lasik pagi dan malam
o Dianjurkan minum susu
o Sangobion 3x1
o Antasida 3x2sdt
o Famotidin 3x1
o Diazepam 10mg malam hari
o Haloperidol pagi dan siang 1,5mg
2.5.
2.6.

Riwayat Keluarga/Sosial : Alergi Obat : -

III. OBYEKTIF
Tanda Vital dan Pemeriksaan Laboratorium
- Tekanan darah 170/110 (normal <120/80 mmHg)
- Hb 10,8 (normal 13-17)
- Trigliserid tinggi
- Kolesterol total dan LDL tinggi
- HDL rendah
- Asam urat tinggi

IV. ASSESMENT
Problem Medik dan Drug Related Problem Pasien
Problem
Medik
Osteoporos
is

Subjek /
Objektif
Dari
keteranga
n
diagnosis
dokter

Terapi

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring

Alendronat
2x1 pada saat
akan tidur
dan bangun
tidur
Dianjurkan
minum susu

Alendronat adalah
golongan
biphosphonate untuk
terapi pencegahan
osteoporosis
terutama pada
wanita post
menopouse. Namun
juga bisa digunakan
pada pria pada
kasus osteoporosis
karena penggunaan
glucocorticoid dan
Piglet disease (Koda
Kimble, 2009; DIH,
2009).

Dosis alendronate
untuk osteoporosis
pada pria 10 mg
sekali sehari atau 70
mg sekali seminggu
(DIH, 2009). Pasien
diberi alendronate 2x
sehari sehingga
terjadi overdose.
Alendronat diberikan
dengan perhatian
tinggi pada pasien
dengan GI problem
seperti maag karena
salah sati efek
sampingnya adalah
gastritis, pasien
menderita maag
sehingga perlu
monitoring efek
samping.

Plan :
Direkomendasikan
kepada dokter untuk
penurunan
dosis
alendronate
menjadi
sekali sehari diberikan
pada pagi hari.

Terapi alendronat
tidak efektif
diberikan pada
pasien hipokalsemia,
sehingga sebelum
terapi perlu
dipastikan pasien
mendapat asupan
calsium yang cukup
(Koda Kimble, 2009).

Monitoring :
Monitoring
kadar
elektrolit pasien. Pada
pasien
geriatri
yang
mendapatkan
terapi
diuretik
(pasien
menerima lasik) perlu
dilakukan
evaluasi
elektrolit
(calcium,
phosphate, magnesium,
potassium) secara rutin
Informasi :
pasien
perlu
diberi
informasi untuk minum
alendronate pada pagi
hari dengan air yang
banyak dengan posisi
tegak selama 30 menit

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

Pasien dianjurkan
minum susu untuk
memenuhi kadar
kalsiumnya.

Osteoarthri
tis

Keteranga
n dokter

Na Diclovenak
50 mg 3xI

Na diclofenac adalah
golongan NSAID,
digunakan untuk
terapi analgesik
pada osteoarthritis.
Namun
penggunaannya
memiliki efek
samping GI bleeding
terutama pada
pasien geriatri (>60
th), penggunaan
dosis tinggi, dan
penggunaan obat
induce GI ulcer

Pasien memiliki resiko


efek samping GI
problem yang tinggi,
karena pasien juga
menerima
alendronate dengan
efek samping yang
sama.

Plan dan Monitoring


untuk mencegah iritasi
lambung.
Pasien
dianjurkan
mengkonsumsi makanan
atau minuman tinggi
kalsium seperti susu
namun
tidak
dalam
waktu yang bersamaan
dengan
alendronat.
Antasida
juga
dapat
mengganggu
penyerapan alendronat
tidak boleh diminum
bersamaan.
Plan :
Perlu
dilakukan
assesment
terhadap
pasien apakah pasien
masih merasa sering
nyeri, jika tidak maka
bisa direkomendasikan
untuk dihentikan. Jika
masih
maka
tetap
diberikan
dengan
pemberian
antiulcer
(direkomendasikan
golongan
PPI)
dan
monitoring GI problem.

Problem
Medik

Maag

Subjek /
Objektif

Keteranga
n dokter

Terapi

Antasida
3x2sdt
Famotidin 3x1

Analisa

Maag yang dialami


pasien kemungkinan
disebabkan oleh
efek samping
penggunaan

DRP

Plan dan Monitoring

Monitoring :
Gangguan
gastrointestinal,
jika
terjadi gastric bleeding
(feses
hitam)
maka
pasien perlu melapor.
Informasi :
Untuk
terapi
non
farmakologi
osteoarthritis
bisa
dilakukan dengan :
melakukan olah raga
pasif
secara
rutin
seperti bersepeda di
rumah, berenang, atau
berjalan ringan.
Systemic and articular
rest
: dengan cara
membelat sendi yang
sakit
Istirahat
dan
tidur
yang cukup sangat
penting pada pasien
osteoarhritis kronik
Dari penelitian tidak
Plan :
ditemukan evidence
Direkomendasikan
terhadap penggunaan penghentian
antasida
H2 bloker, sucralfate,
dan
penggantian
dan antasida untuk
famotidin 3x1 dengan

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa
kombinasi
alendronate dan Na
diklovenac. Bisa
diterapi dengan H2
bloker (cimetidin,
famotidin) atau
Proton pump
inhibitor
(omeprazole,
lansoprazole).
Namun PPI lebih
direkomendasikan
karena onset yang
cepat (4-8 jam) dan
efek lebih lama
(pendosisan lebih
nyaman sekali
sehari)

Hipertensi

TD pasien Captopril
Furosemide (lasik)
170/100
3x25mg
dan adalah diuretik kuat
mmHg
lasik pagi dan yang digunakan
untuk terapi
malam
hipertensi. Namun
furosemid memiliki
efek samping
hiperurisemia (asam
urat tinggi).

DRP
mencegah NSAIDrelated GI injury.
Penggunaan antasida
juga dapat
mempengaruhi
absorbsi obat lain.

Plan dan Monitoring


omeprazole 1x1
Monitoring efektivitas
:
Berkurangnya
gejala
maag
Informasi :
Omeprazole
baik
diminum dalam perut
kosong (sebelum makan
pagi). Omeprazole dapat
mengganggu
penyerapan
besi
sehingga tidak boleh
bersamaan
dengan
sangobion
(suplemen
zat besi)

Penggunaan lasik
Plan :
pada pasien ini
Direkomendasikan
tidak tepat. pasien
penggantian furosemid
sudah menderita
dengan
diuretik
asam urat tinggi
thiazide
(HCT).
sehingga penggunaan
Penggunaan HCT juga
furosemid dapat
memiliki
manfaat
memperparah.
terhadap
pasien
Furosemid juga
osteoporosis.
Pada
berinteraksi
banyak penelitian pada

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring

Captopril
direkomendasikan
sebagai terapi
hipertensi st II
(TD>160 mmHg)
dikombinasi dengan
diuretik. Captopril
juga
direkomendasikan
pada pasien dengan
resiko kardiovaskuler
tinggi (pasien
dengan dislipidemia
dan diabetes)

dengan allupurinol
yaitu dapat
meningkatkan
toksisitas allupurinol.
Penggunaan
furosemid berlebihan
pada pasien geriatri
dapat menyebabkan
kehilangan Na dan
BUN dalam jumlah
besar sehingga
menyebabkan
gangguan status
mental (seperti sering
gelisah seperti yang
dialami pasien).

pasien geriatri (>65


th) penggunaan jangka
panjang
thiazide
memiliki efek yang
lebih besar terhadap
pencegahan
fraktur
akibat
osteoporosis
(Koda Kimble, 2009).
Penaikan
dosis
captopril menjadi 3x50
mg

Penggunaan captopril
sebagai terapi
antihipertensi sudah
tepat, untuk
menurunkan resiko
penyakit
cardiovaskuler karena
pasien juga menderita
dislipidemia. Namun
dosis yang
digunakan kurang
adequate untuk

Monitoring :
Monitoring
tekanan
darah pasien dan efek
samping captopril yaitu
batuk.
Informasi :
Captopril
lebih
baik
dikonsumsi dalam perut
kosong sebelum makan.
Sedangkan HCT baik
dikonsumsi
bersama
makanan
(sesudah
makan).

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring

mengontrol TD (TD
pasien masih tinggi)

Dislipidemi
a

Kadar
Simvastatin
trigliserid, 2x1 Gemfibrozil
kolesterol, 2x1
dan
LDL
pasien
tinggi

Simvastatin
selain
digunakan
sebagai
terapi
untuk
menurunkan kadar
kolesterol dan LDL
yang
tinggi
juga
digunakan
sebagai
terapi
pencegahan
coronary
heart
disease pada pasien
hipertensi.
Simvastatin
juga
Tidak ada
dapat
ditoleransi
dengan baik pada
pasien
geriatri
(AHFS, 2008).
Gemfibrozile
memiliki
efek
penurununan kadar
trigliseride lebih baik
dibanding golongan
antihiperlipid
lain
(statin,
niacin)
(Dipiro, 2008)

Plan :
Terapi tetap diteruskan
Monitoring :
Monitoring Efektivitas :
kadar trigliseride
Monitoring
ESO
:
Myosistis
Informasi :
Pasien
senang
mengkonsumsi
jeroan,
pasien perlu diedukasi
bahwa
jeroan
dapat
meningkatkan
kadar
kolesterol dan asam urat
sehingga tidak boleh
dikonsumsi lagi. Pasien
disarankan lebih banyak
mengkonsumsi
serat
(sayur dan buah) juga
gandum utuh (oatmeal).

Problem
Medik
Hiperurese
mia

Subjek /
Terapi
Objektif
Kadar
Allopurinol
asam urat 1x100 mg
tinggi

Anemia

Hb rendah Sangobion
10,8

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring

Allopurinol
digunakan
untuk
menurunkan kadar
asam urat darah dan
urin.
Digunakan
sebagai
terapi
pemeliharaan gout.

Allopurinol
berinteraksi dengan
captopril yaitu dapat
meningkatkan resiko
alergi dan
hipersensitivitas
terhadap allupurinol.
Allupurinol juga
berinteraksi dengan
suplemen zat besi
(sangobion) yaitu
dapat meningkatkan
penyerapan Fe di hati
(perlu monitoring)

Anemia pada pasien


geriatri
biasanya
disebabkan
oleh
penyakit kronis atau
gejala
inflamasi
berkepanjangan.
Cadangan
besi
biasanya
cukup
namun
kapasitas
pengikatan
Fe
berkurang.
Penggunaan
suplemen Fe jangka

Suplemen Fe
berinteraksi dengan
beberapa obat yaitu
alendronat,
allopurinol dan
omeprazole. Namun
interaksi tidak sampai
memerlukan
penggantian terapi,
namun perlu
dilakukan monitoring
dan penyesuaian
minum obat.

Plan :
Terapi tetap diteruskan
Monitoring
ESO
:
reaksi
alergi,
dapat
menyebabkan
kantuk,
rash,
monitor
fungsi
hati.
Informasi :
Pasien dianjurkan tidak
mengkonsumsi vitamin
C
dosis tinggi karena
dapat
menyebabkan
urine menjadi asam dan
meningkatkan
pembentukan
batu
ginjal.
Plan :
Terapi dapat dilanjutkan
tapi tidak untuk jangka
panjang. Tidak diberikan
bersamaan
dengan
alendronat.
Monitoring :
Monitoring
konstipasi,
Monitring ESO karena
interaksi, monitor kadar
Hb
Informasi :
Suplemen Fe sebaiknya

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

panjang
pada
geriatri
dapat
menyebabkan
konstipasi.
-

Pasien
sering
merasa
kesepian

Diazepam
10mg
malam
hari
Haloperidol
pagi dan siang
1,5mg

Perubahan
status
mental pada pasien
geriatri
bisa
disebabkan
kurangnya perhatian
dan penyakit kronis
yang
berkepanjangan.
Penggunaan
furosemid
berlebihan
juga
dapat menyebabkan
perubahan
status
mental (DIH, 2008)

Plan dan Monitoring


diminum dalam perut
kosong. pasien perlu
makan banyak serat

ESO diazepam :
depresi CNS, reaksi
psychiatric dan
paradoxical (perilaku
hiperaktif, agresif,
halusinasi) terutama
pada geriatri
ESO haloperidol :
torsade d points pada
pasien dengan
elektrolit yang
abnormal
(hipokalemia), efek
kolinergik, efek
ektrapiramidal. Pada
pasien geriatri
penggunaannya perlu
melihat penyebab.

Plan :
Perlu
dilakukan
assesment lebih lanjut
tentang
penyebab
kesepian dan manfaat
diberikan terapi ini.
Monitoring :
Monitor efek samping :
rasa pusing, konstipasi,
gangguan CNS, EKG
Informasi :
Pasien perlu diberikan
motivasi
dan
suport
emosional.
Karena
kebanyakan
pasien
dengan penyakit kronis
yang melemahkan akan
berpotensi
untuk
kehilangan
independensi, harga diri,
terjadi
perubahan
hubungan interpersonal
dengan
teman
dan
keluarga,
dan

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring


kehilangan
pekerjaan.
Hal ini dapat berdampak
pada munculnya depresi
sampai 2-3 kali lipat.
(Koda Kimble, 2008).

DAFTAR PUSTAKA
American Pharmacist Association. 2008. Drug Information Handbook A
Comprehensive

Resource

for

all

Clinicians

and

Healthcare

Proffesionals. Lexicomp. USA.


AHFS, 2008, American Society of Health-System Pharmacists Drug
Information Handbook, USA
Koda-Kimble, M.A., dkk. 2009, Aplied Theraupetics the Clinical Use of
Drugs, 9th edition Lipincot William & Wikins

Anda mungkin juga menyukai