Tugas Ujian
Tugas Ujian
Nama
NIM
: 2009730044
Penguji
2. Berapa dosis pemberian prednisone pada SN, kapan pemberian dan pemberhentiannya,
serta apa yang di follow up?
Pemberian kortikosteroid yaitu prednisone 1-1,5 mg/kgBB/hari dosis tunggal pagi hari
selama 4-6 minggu. Kemudian dikurangi 5 mg/minggu sampai tercapai dosis
maintenance (5-10 mg) kemudian diberikan 5 mg selang sehari dan dihentikan dalam 1-2
minggu. Bila pada saat tapering off, keadaan pasien memburuk kembali (timbul edema,
proteinuria), diberikan kembali full dose selama 4 minggu kemudian ditaperring off
kembali. Jadi yang di follow up selama pemberian steroid yaitu proteinuria.
Obat kortikosteroid menjadi pilihan utama untuk menangani SN (prednisone,
metilprednison) terutama pada minimal glomerular lesion (MGL), focal segmental
glomerulosclerosis (FSG) dan sistemik lupus glomerulonephritis. Obat NSAID telah
digunakan pada pasien dengan nefropati membranosa dan glomerulosklerosis fokal untuk
mengurangi sintesis prostaglandin dan menyebabkan dilatasi. Ini menyebabkan
penurunan tekanan intraglomerulus dan dalam banyak kasus penurunan proteinuria
sampai 75%.
Hipertensi,
Edema,
Hematuria (RBC cast),
proteinuria (< 3 g/hr),
terkadang oliguria.
Sindrom Nefrotik Merupakan salah satu gambaran klinik penyakit glomerulus yang
ditandai dengan :
Proteinuria masif (> 3.5 gram / 24 jam / 1,73 m2) atau 40-50 mg/kg/hari
Hipoalbuminemia,
Edema anasarka,
Hiperlipidemia, dan
Lipiduria.
seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia seperti fatty liver. Fatty liver adalah kelebihan
lemak dalam tubuh yang diendapkan di liver, jika dibiarkan terlalu lama akan menjadi
pencetus sirosis kronik non hepatitis. Pada pasien belum diketahui kadar kolesterol dan
lipid-nya, sehingga masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.