Seorang sekutu tidak waras (insanity) atau tak mampu untukmenyelesaikan setiap
masalah atau untuk memenuhi bagiannyadalam perjanjian persekutuan firma
Sikap seorang sekutu merugikan perusahaan yang sedang dijalankan
Perselisihan intern di antara para sekutu
Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan
Alasan alasan lain yang menyebabkan pembubaran adil, , misalnyakecurangan
atau kesalah tafsiran dalam pembentukkan persekutuan firma
2 | Page
menjadiseorang sekutu ketika kewajiban itu timbul, kecuali tanggung jawab ini akan
dipenuhi hanya dengan harta benda persekutuan firma
Dalam hal perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban, makaaktiva
pribadiseorang sekutu baru tidak dapat digunakan untuk memenuhi klaim terhadap
organisasi awal, tetapi aktiva pribadi sekutu baru ini dapat digunakan untuk memenuhi
kewajiban yang timbul akibat kegiatan usaha dari organisasi yang baru didirikan
ini.Seseorang dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma lewat :
Pembelian kepentingan ini dariseorang atau lebih sekutuawal
Investasi aktiva yang menimbulkan kenaikkan dalam modal persekutuan firma.
1
3 | Page
Goodwill
5 | Page
Aktiva
Lainnya
Modal D
Modal E
Modal F
Goodwill
Rp6.000,
-
Rp42.000,
-
Rp23.000,
-
Rp13.000,
-
Rp12.000,
-
Dikurang
i
Goodwill
*
Rp
Rp
Rp
Rp
6.000,2.250,2.250,1.500,Rp
Rp42.000, Rp20.750, Rp10.750, Rp10.500,
0,*(Rugi yg dibagikan dalam rasio laba-rugi
Metode goodwill pada akhirnya menghasilkan saldo perkiraan
yang sama dengan saldo perkiraan yang dicapai dengan menggunakan
metode bonus.
Sebaliknya, asumsikan bahwa aktiva pada akhirnya direalisasikan
sebesar Rp48.000,- sehingga hal ini mengesahkan eksistensi goodwill.
Jika dalam mencatat investasi F digunakan metode bonus, maka
realisasi kelebihan sejumlah Rp6.000,-atas nilai buku aktiva akan
menghasilkan keuntungan yang dapat dibagikan kepada para sekutu
dalam rasio rugi laba. Dengan mengesampingkan perubahan yang
terjadi dalam aktiva bersih, maka saldo modal untuk D, E dan F pada
masing masing metode akan Nampak sbb:
Goodwill Aktiva
6 | Page
Modal D
Modal E
Modal F
Goodwill
Rp6.000,
-
Bonus
Lainnya
Rp42.000,
-
Rp23.000,
-
Rp13.000,
-
Rp12.000,
-
Rp42.000,
-
Rp20.750,
-
Rp10.750,
-
Rp10.500,
-
Ditambah
Goodwill Rp
Rp
Rp
Rp
*
6.000,2.250,2.250,1.500,Rp
Rp42.000, Rp23.000, Rp13.000, Rp12.000,
6.000,*(laba yg dibagikan dalam rasio laba rugi, 37%, 37% dan
25%
Metode goodwill dan bonus akan memberikan hasil yang identic
apabila bagian sekutu yang baru masuk dalam laba sama dengan
kepentingan awal yang diperoleh dan sekutu sekutu yang lama tetap
membagi laba rugi dalam rasio mereka yang semula. Jika tidak
demikian, maka hasil kedua metode akan berbeda.
Misalkan bahwa F diberikan kepentingan bagian atas
diterimanya ia sebagaisekutu, dalam aktiva tetapi hanya 1/3 dalam
bagiannya atas laba yang akan datang, D dan E membagi rata sisa laba.
Dalam hal seperti ini, penggunaan metode bonus akan memberikan
keuntungan akhir kepada F dan kerugian yang sama kepada D dan E.
asumsikan bahwa aktiva pada akhirnya hanya dapat direalisasi sebesar
Rp42.000,- dengan demikian gagal untuk mengkonfirmasi eksistensi
goodwill. Penghapusan akhir goodwill menghasilkan saldo modal sbb:
Aktiva
Goodwill
Modal D Modal E Modal F
Lainnya
Rp42.000, Rp20.750, Rp10.750, Rp10.500,
Bonus
Goodwill
Dikurang
i
Goodwill
*
Rp6.000,
-
Rp42.000,
-
Rp23.000,
-
Rp13.000,
-
Rp12.000,
-
Rp
Rp
Rp
Rp
6.000,2.000,2.000,2.000,Rp
Rp42.000, Rp21.000, Rp11.000, Rp10.000,
0,Keuntungan/Kerugia
Rp
(Rp250,-) (Rp250,-)
n pada metode bonus
500,*(rugi yg dibagikandalam rasio laba rugi, 37%,37% dan 25%
7 | Page
Goodwill
Goodwill
Rp6.000,
-
Bonus
Aktiva
Lainnya
Rp42.000,
Rp42.000,
-
Modal D
Modal E
Modal F
Rp23.000,
-
Rp13.000,
-
Rp12.000,
-
Rp20.750,
-
Rp10.750,
-
Rp10.500,
-
Ditambah
Goodwill Rp
Rp
Rp
Rp
*
6.000,2.000,2.000,2.000,Rp
Rp42.000, Rp22.750, Rp12.750, Rp12.500,
6.000,Keuntungan/Kerugia
Rp
(Rp250,-) (Rp250,-)
n pada metode bonus
500,*(laba yg dibagikan dalam rasio laba rugi, 371/2%,371/2% dan
25%
Investasi dengan memberikan bonus ataugoodwill kepada sekutu baru
Persekutuan firma bisa saja membutuhkan dana-dana tambahan atau para sekutu
mungkinmenginginkan jasa jasa orang tertentu.Dalam hal seperti itu, seorang
sekutu baru dapat diterimadengan ketentuan bahwa :
a Bagian dari modal sekutu lama akan diberikansebagai bonus kepda sekutu
baru
b Goodwill akan ditetapkan dan dikredit pada sekutubaru
Bonus
Asumsikan, bahwa firma D dan E dalam contoh
membutuhkantambahan dan juga jasa jasa dari F, D, dan E setuju untuk
memberikan modal F dikredit sebesar Rp12.000,- dan tidak terjadiperubahan
dalam perkiraan modal D dan E, maka kepentingan F akan sebesar 12/42, yang
lebih kecil daripada 2/5 kepentingannya. Karena aktiva bersih persekutuan firma
setelah F diterima sebagai sekutu berjumlah Rp42.000,- maka kredit sebesar
Rp16.800,- untuk F akan memberikan kepadanya 2/5, kepentingan jumlah
kelebihan kepentingan yang diberikan kepada F atasinvestasisebesar Rp12.000,dapat dipertimbangkan sebagai bonus yang disumbangkan oleh sekutu lama.
8 | Page
Bonus ini dikurangi dari modal D dan E dalam rasio rugi laba semula.Maka ayat
jurnal yang diperlukan untuk mencatat investasi F adalah sbb:
Kas Rp12.000,Modal D .
Rp2.400,Modal E .Rp2.400,Modal F .Rp16.800, Goodwill
Asumsikan bahwa D dan E tidak menghendaki modal mereka dikurangi,
namun mereka bersedia memberikan 2/5 kepentingan dalam perusahaan kepada F
atasinvestasinya sebesar Rp12.000,-. Saldo modal sekarang parasekutu dapat
digunakan sebagai dasar untuk penetapan kepentingan yang harus diberikan
kepada F dan goodwill yang ia pertimbangkan. Jika modal D dan E sebesar
Rp30.000,- menyatakan 3/5 dari total modal maka total modal ini harussebesar
Rp50.000,- dan kepentingan F harussebesar Rp20.000,-. Goodwill
didebetsebesarselisih antara jumlah investasi F dan jumlah yang harus dikredit
pada perkiraan modalnya. . Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan F
sebagaisekutu terbaca sbb:
Kas .. Rp12.000,Goodwill ..
Rp8.000,Modal F ...
Rp20.000, Pembandingan MetodeBonus dan Goodwill
Sekutu F memperoleh 2/5 kepentingan dalam aktiva danbagian 1/3 dalam
laba, dengan menggunakan bonusataupun goodwill dalam contoh
diatas.Meskipun salahsatu dari kedua metode ini dapat digunakan
dalampenetapan kepentingan sekutu baru, namun akibat akhirnyaterhadap modal
sekutu tidak akan sama. Dalam keadaandemikian, F akan cenderung diterima baik
denganpemberian goodwill karena persentase kepentingannyadalam aktiva atas
diterimanya ia lebih besar daripadapersentase bagian dalam laba berikutnya.
B Penyelesaian dengan Pengunduran Diri Seorang Sekutu
Penyelesaian dengan sekutu yang mengundurkan diri dilakukan dengan :
a Pembelian kepentingannya oleh salah seorangsekutu yang lain
b Pembayaran kepadanya uang kas perusahaanatau aktiva lainnya untuk
memenuhi kepentingan.
Pembayaran kepada sekutu yang mengundurkan diridengan jumlah yang
melebihisaldo modal
Seorang sekutu yang mengundurkan diri dari persekutuan firma, yang telah
mengalami kemajuan pesat dapat menuntut jumlah yang melebihisaldo modalnya.
Dalam halseperti ini, para sekutu mungkin setuju,bahwa :
o Kelebihan jumlah yang dibayarkan akan dianggap sebagaibonus yang harus
dipikul oleh para sekutu yang meneruskanperusahaan
9 | Page
10 | P a g e
Pembayaran kepada sekutu yang mengundurkan diridengan jumlah yang lebih kecil
daripada saldomodalnya
Apabila sekutu yang mengundurkan dirisetuju menerimajumlah yang lebih kecil
daripada jumlah yang dilaporkan dalam perkiraan modalnya, maka selisihnya dapat
dipandang :
a Sebagai bonus yang harus diberikan kepada sekutu lainnyayang
melanjutkan
b Dimana goodwill telah dicatatsebelumnya sebagai imbanganterhadap
saldo goodwill
Bonus
Asumsikan, bahwa L setuju untuk menerima Rp8.500,- dalampenyelesaian
secara penuh kepentingan sebesar Rp10.000,-. Jika selisih sebesar Rp1.500,harus ditanganisebagai bonus kepadasekutu lainnya yang melanjutkan
perusahaan, maka ayat jurnalnyaadalah:
Modal L .. Rp10.000,Hutang yang harus dibayar kepada L.
Rp8.500,Modal J .....
Rp1.000,Modal K ...
Rp500,Untuk mencatat persetujuan pembayaran kepada L sebesar Rp8.500,dalampenyelesaian secara penuh kepentingannya, , dengan bonus sebesar
Rp1.500,-diberikan kepada J dan K dalam rasio yang berlaku antara mereka
50:25:20
Goodwill
Asumsikan bahwa buku buku persekutuan firma menunjukkansaldo
goodwill.Saldo perkiraan modal L menggambarkan aktivatak berwujud sebagian.
Dalam hal iniseperti itu, para sekutu dapatmenganggap bahwa pembayaran
kepada L dalam jumlah yang lebih kecil daripada saldo modalnya ini, sebagai
penurunan dalamgoodwill dan bukan sebagai kenaikan dalam modal para
sekutuyang melanjutkan persekutuan firma. Asumsikan bahwa L dibayar
11 | P a g e
sampai dengan tanggal meninggal, dengan bunga atas saldo modal dari tanggal itu
sampai dengan tanggal penyelesaian dengan ahkiwarisnya.
D Mengubah Persekutuan Firma Menjadi Perseroan Terbatas
Para sekutu dapat memutuskan untuk mengubah persekutuanfirma menjadi
perseroan terbatas, agar dapat memperoleh keuntungan yang terdapat dalam bentuk
perseroan terbatas. Apabila akte yang menetapkan perseroan terbatas diberikan, maka
perseroan terbatasini akan bertindak untuk memperoleh aktiva bersih persekutuan firma,
untuk ditukar dengan sahamnya. Saham yang diterima oleh persekutuan firma dibagikan
kepada para sekutu dalam menyelesaikan kekayaan mereka.Dengan demikian, perseroan
terbatas mengambil alih aktiva persekutuan firma dan menanggung kewajiban
persekutuan firma.Dalam mencatat kegiatan perseroan terbatas yang baru dibentuk, buku
persekutuan firma dapat terus digunakan atau sebuah buku baru dibuka.
1 Buku persekutuan firma terus digunakan
Jika buku firma terus digunakan, maka ayat-ayat jurnal dibutuhkan untuk
melaporkan:
a Perubahan dalam aktiva dan kewajiban sertadalam kepentingan para
sekutu sebelum diubahmenjadi perseroan
b Perubahan dalambentuk pemilikan
2 Penggunaan buku baru untuk perseroan terbatas
Jika untuk perseroan terbatas dibuka buku baru, maka semua perkiraan firma
ditutup.Dalam menutup perkiraan persekutuan firma, ayat ayat jurnal dibuat
untukmencatat mencatat pemindahan aktivadan kewajiban ke perseroan terbatas,
penerimaan saham dalampembayaran aktiva bersih dipindahkan, dan pembagian
saham kepada para sekutu.
Jika dikehendaki untuk menyusun ikhtisar yang lengkapmengenai transaksi yang
mengakhiri persekutuan firma, maka ayat ayat jurnal juga dapat dibuat untuk
melaporkan penilaiankembali aktiva bersih dan kepentingan para sekutu
sebelumpemindahan aktiva dan kewajiban dicatat.
MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 2
LIKUIDASI PERSEKUTUAN
Likuidasi menurut Floyd A.Beams (1988) adalah suatu proses yang meliputi merubah
aktiva non kas menjadi kas, mengakui laba atau rugi dari proses merubah aktiva non kas menjadi
kas, melunasi kewajiban firma, dan akhirnya membagi semua kas yang dimiliki kepada masingmasing anggota sekutu sesuai dengan saldo modalnya. Sedangkan menurut Harry Simon (1990)
likuidasi adalah proses merealisasikan aktiva non kas menjadi uang kas, menyelesaikan dengan
para kreditur dan pembagian sisa aktiva kepada kelompok-kelompok pemilikan.
13 | P a g e
Dengan melihat definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa likuidasi terjadi apabila
semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan dibubarkan, serta aktiva non-kasnya dijual.
Secara keseluruhan, likuidasi akan diselenggarakan dengan melakukan pelunasan kewajiban
pada kreditor dan apabila masih terdapat sisa harta akan dibagikan pada para sekutu melalui
serangkaian kegiatan berikut ini.
1. Menguangkan (menjual) semua aktiva selain kas.
Tahap yang kedua ini disebut Realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih kecil
dibandi nilai bukunya maka kerugian harus ditanggung semua sekutu dengan mengurangkan
modalnya. Sebaliknya bila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih besar dibanding nilai
bukunya maka keuntungkan akan menambah modal semua sekutu sesuai ratio pembagian
labanya. Rugi-laba tersebut diakui sebagai rugi laba realisasi.
2. Tahap menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan sampai saat likuidasi (berupa ratio
pembagian laba). Pembagian laba dilakukan sesuai dengan metode pembagian laba. Tahap ini
hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal atau akhir periode.
3. Melunasi semua hutang persekutuan.
Setelah penjualan aktiva non-kas (realisasi) maka hasilnya akan menambah kas, kemudian kas
ini sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata harus digunakan terlebih dahulu untuk:
a. Melunasi hutang kepada pihak ketiga (bukan sekutu)
Hutang pihak ketiga harus diprioritaskan untuk dilunasi terutama hutang pihak ketiga yang
jumlahnya besar terlebih dahulu.
b. Melunasi hutang sekutu
Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka menyusul pelunasan hutang sekutu
yang biasanya bila hanya hutang pada seorang sekutu maka dilakukan bersama-sama
dengan pengembalian modal pada likuidasi sederhana. Apabila hutang lebih dari satu
sekutu maka dilakukan pelunasan dengan prioritas sekutu yang modalnya lebih besar.
Apabila terbukti modalnya tidak cukup untuk melunasi hutang maka sekutu yang
bersangkutan harus membayar hutang dengan harta pribadi.
4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada para sekutu.
Sisa kas dibagikan setelah hutang kepada pihak ketiga dan sekutu dilunasi. Tujuan pembagian
sisa kas ini adalah:
a. Untuk mengembalikan modal kepada para sekutu sebagai wujud pembagian hak kepada
sekutu.
Pengembalian modal ini sebesar modal bersih (modal setelah dikurangi laba-rugi realisasi dan
hutang) masing-masing sekutu.
b. Untuk melindungi kepentingan sekutu dikarenakan tanggung jawab sekutu tidak terbatas
maka apabila kas memungkinkan biasanya pembayaran utang kepada sekutu dilakukan
bersama-sama dengan pengembalian modal kepada sekutu.
14 | P a g e
Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Likuidasi Sekaligus/ Sederhana , yaitu likuidasi yang pembagian kasnya dilakukan serentak
karena realisasi non-aktivanya sekaligus.
2. Likuidasi Bertahap/ Berangsur, yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai tersedianya kas
walaupun realisasinya belum tuntas.
1. Likuidasi Sederhana Dengan Kondisi Sekutu Secara Pribadi Masih Mampu
Pengertian Likuidasi Sederhana (Simple Liquidation)
Likuidasi sekaligus/ sederhana sering disebut sebagai likuidasi serentak karena pembagian
kasnya dilakukan serentak untuk semua sekutunya. Disamping itu sering disebut juga
sebagai likuidasi tunggal karena realisasi non aktivanya hanya sekali saja dan menyeluruh.
Pembagian kas dilakukan hanya sekali saja yaitu setelah semua aktiva non-kasnya terjual
dan hutang kepada pihak ketiga maupun kepada sekutu telah dilunasi.
Terdapat 5 kemungkinan yang akan terjadi di dalam likuidasi sederhana/ sekaligus, yaitu:
a. Semua sekutu modalnya bersaldo positif.
b. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu
yang bersangkutan.
c. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun tidak dapat ditutup dengan utang-piutang
sekutu yang bersangkutan.
d. Kondisi Khusus: Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun sekutu yang harus
menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu.
Kondisi Khusus: Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi Utang kepada pihak ketiga.
Pada topik 1 akan dibahas likuidasi sederhana dengan 3 kemungkinan diatas dimana semua
sekutu dalam keadaan mampu, kemudian pada topik kedua dibahas mengenai likuidasi sederhana
dalam keadaan khusus yaitu sekutu dalam keadaan tidak mampu dan realisasi yang terlalu kecil
sehingga kas tidak cukup melunasi hutang kepada pihak ketiga.
a. Saldo Semua Sekutu Setelah Realisasi Bernilai Positif.
Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai bukunya namun
kerugian akibat realisasi tidak begitu besar sehingga saldo masing-masing sekutu setelah
realisasi bernilai positif semua.
Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aktiva non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Pelunasan hutang sekutu dan pembagian kas sekaligus.
b. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi dapat ditutup dengan utang kepada
sekutu yang bersangkutan.
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif
(defisit) sesudah realisasi. Apabila persekutuan memiliki hutang kepada salah seorang sekutu
15 | P a g e
tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan hutang persekutuan kepada sekutu.
Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aktiva non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
5. Pelunasan hutang sekutu.
6. Pembagian kas.
c. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang
kepada sekutu yang bersangkutan.
Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif
(defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar daripada hutang persekutuan kepada
salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan sebagian
hutang namun akhirnya harus ditutup sekutu yang defisit tersebut dengan setoran kas.
Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aktiva non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
5. Pembagian kas dari selisih antara modal bersih dengan penutupan defisit yang dibebankan
kepada masing-masing sekutu sesuai prosentase yang telah dikurangi prosentase sekutu
tidak mampu.
d. Likuidasi Dengan Kondisi Khusus: Sekutu Secara Pribadi Tidak Mampu
Likuidasi Sederhana dengan kondisi khusus meliputi 2 (dua) kondisi yaitu:
Sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang dan
sekutu yang bersangkutan dalam keadaan tidak mampu untuk menyetor modal.
Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif
(defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar dibanding hutang persekutuan
terhadap sekutu tersebut dan sekutu yang bersangkutan juga tidak mampu menyetor modal
maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan modal sekutu lainnya yang masih
mampu.
Langkah-langkah:
1. Realisasi nilai aktiva non-kas.
2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
16 | P a g e
17 | P a g e
18 | P a g e