Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN ENERGI

REGULASI MANAJEMEN ENERGI

Nama
NIM

OLEH
: Arif Munandar
: I0411008

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2015

Manajemen Energi

1. Pengertian Manajemen Energi


Manajemen energi adalah ilmu manajemen energi untuk meningkatkan
efektifitas penggunaan energi oleh manusia maupun perusahaan industri.
Manajemen energi dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan
menambah keuntungan dari sektor finansial maupun lingkungan. Sektor finansial
akan sangat menguntungkan jika manajemen energi dilakukan secara optimal
sehingga keuntungan yang didapat akan semakin maksimal. Selain itu,
manajemen energi juga dapat membantu untuk mengurangi efek pemanasan
global yang terjadi akibat pemborosan sumber daya.
Penggunaan energi yang efisien dapat mengurangi polusi secara tidak
langsung juga meningkatkan kualitas lingkungan. Hal ini dikarenakan mayoritas
sumber energi utama masih menggunakan bahan bakar fosil. Tanpa adanya
manajemen energi dalam suatu perusahaan industri tidak dapat beroperasi dengan
baik, cenderung merugi dan dapat merusak lingkungan sekitar.

2. Prinsip Dasar Manajemen Energi


Berikut prinsip-prinsip dasar manajemen energi :
a. Perencanaan/ Planning.
Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan dalam sistem
manajemen energi. Perencanaan diikuti dengan berbagai kegiatan sebagai
upaya untuk mewujudkan tujuan yang telah direncanakan.
b. Pengorganisasian / Organizing
Pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan dalam sistem
manajemen energi. Bertujuan untuk penghematan energi, karena dengan
adanya pengaturan maka dapat diketahui energi yang dibutukan dan energi
yang tidak dibutuhkan sehingga energi tidak terbuang sia-sia.

c. Pengarahan / Directing.
Pengarahan adalah suatu kegiatan menata/ mengelola untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi energi. Dengan adanya pengarahan
maka energi dapat dikelola dengan baik sehingga energi bermanfaat
dengan sempurna.
d. Pengendalian/ Controlling.
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk mengatur pemakaian
energi yang ada. Dengan adanya pengendalian maka suatu dapat
termonitoring dalam pemakainya. Bentuk pengendalian energi seperti
pembatasan penggunaan energi tertentu, konversi energi, dll. Sehingga
energi yang ada akan selalu terjaga kelestarianya.

3. Regulasi Manajemen Energi di Indonesia


Energi sudah menjadi kebutuhan pokok manusia untuk saat ini.
Penggunaan energi di bidang industri sangalah vital karena berhubungan erat
dengan operasional perusahaan. Di Indonesia, pertumbuhan konsumsi energi
meningkat dengan cepat. Diperkirakan konsumsi energi meningkat 20% dari
tahun 2011 hingga 2015

Gambar 1: Proyeksi konsumsi energi di Indonesia .


Sumber data BPPT : Outlook Energi Indonesia 2013

Gambar diatas adalah proyeksi konsumsi energi di Indonesia, hal ini


menunjukkan bahwa kebutuhan energi kita setiap tahun bukannya semakin turun
tapi malah semakin meningkat. Dalam jangka waktu kurang dari lima belas tahun
pertumbuhan konsumsi energi kita hampir mencapai 2 kali lipat.
Maka dengan pertumbuhan dan jumlah konsumsi energi yang sedemikian
besar, maka Pemerintah mengeluarkan berbagai macam peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan Manajemen Energi, yang bertujuan agar para
pengguna energi lebih memperhatikan dan memenej konsumsi energinya.
Salah satu peraturan pemerintah yang berkaitan Manajemen Energi adalah
Permen ESDM No.14 Tahun 2012. Pada Permen ESDM No.14 2012 tersebut
berisi tentang regulasi pengaturan Manajemen Energi yang wajib dilaksanakan
oleh Industri, Lembaga atau perorangan yang mengkonsumsi energi sebesar atau
lebih dari 6000 TOE (Ton Oil Eqivalen). Berikut regulasi tentang energi yang
dikeluarkan oleh pemerintah.

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2007 Tentang


Energi
Dalam Undang-undang No 30 Tahun 2007 dijelaskan bahwa energi adalah
kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanika,
kimia, dan elektromagnetika. Undang-undang ini dibuat agar pemerintah dapat
menyusun rencana pengelolaan energi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional
untuk pengelolaan jngka panjang.
Sedangkan sumber energi adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi,
baik secara langsung maupun melalui proses konversi atau transformasi.
Dibedakan dengan sumber daya energy, dalam Undang-undang ini sumber daya
energy diartikan sebagai sumber daya.alam yang dapat dimanfaatkan, baik sebagai
sumber energi maupun sebagai energi.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 Tentang


Konservasi Energi
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 ini dibuat untuk
melaksanakan UU No 30 Tahun 2007, khususnya pada pasal 25 tentang energi.
Selain itu, peraturan ini juga lebih menjelaskan tentang konservasi energi agar
lebih terencana untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Kebijakan tentang konservasi energi juga perlu aturan tentang pelaksanaan
konservasi, baik itu untuk perusahaan ataupun pengusaha perseorangan.
Sehingga pelaksanaan konservasi energe mencakup seluruh tahap pengelolaan
energi. Dalam peraturan pemerintah ini mengatur pemanfaatan sumber energi
yang efisien, rasional dan budaya hemat energi guna menjamin ketersediaan
energi nasional. Hal yang diatur diantaranya adalah standar dan label,
pembinaan dan pengawasan serta pelaksanaan dan tanggung jawab pemerintah,
pengusaha maupun masyarakat.
c. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
- Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit
Listrik Tenaga Air oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
- Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Non Keuangan
dan Non Kepegawaian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
- Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Energi
Didalam Peraturan Menteri ESDM No 14 Tahun 2012 menjelaskan bahwa
pengguna sumber energi dan pengguna energi yang menggunakan sumber energi
dan/atau energi lebih besar atau sarna dengan 6.000 (enam ribu) setara ton minyak
per tahun wajib melakukan manajemen energi.
d. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI dibutuhkan oleh lembaga yang berkaitan dengan pengembngan
sumber daya manusia. Berdasarkan artinya, SKKNI dibutuhkan untuk

melakukan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap


kerja sesuai standar yang ditetapkan.
SKKNI auditor energi termasuk dalam sektor jasa yang disusun sebagai
acuan dalam pengembangan kualitas auditor energi dengan mengacu pada
standar-standar yang relevan dan berlaku secara nasional.

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral , 2015
(http://www.esdm.go.id)
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral, 2015
(http://www.jdih.esdm.go.id/)

Anda mungkin juga menyukai