LAPORAN KASUS
I.
II.
IDENTIFIKASI
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Alamat
MRS
Tanggal pemeriksaan
: Tn. D
: 21 tahun
: laki-laki
: Islam
: Ibul Besar II OKI
: 14 Januari 2011
: 17 Januari 2011
ANAMNESIS
Keluhan Utama: muntah lebih dari 10 kali sejak 1 hari SMRS
Riwayat perjalanan penyakit:
1 tahun yang lalu os mulai mengeluh sering mudah merasa haus dan
lapar, os juga mengatakan sering buang air kecil setiap harinya. Badan
os juga sering merasa badannya sangat lemas. Os kemudian berobat
ke dokter dan didiagnosis menderita kencing manis.
1 hari SMRS os mengeluh muntah lebih dari 10 kali, isi apa yang
dimakan, jumlah setiap kali muntah setengah gelas. Os juga selalu
merasa perutnya Demam (-), sakit kepala (+), badan lemas (+), BAB
biasa, BAK banyak.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat kencing manis (+) sejak 1 tahun yang lalu ,os makan
tapi os jarang kontrol.
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat sakit maag disangkal
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:
Riwayat kencing manis (+) pada ibu os 8 tahun yang lalu , ibu
os minum obat kencing manis tapi tidak ingat nama obat
III.
PEMERIKSAAN FISIK
(-),
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, JVP (5-2) cmH 2 0.
Dada
Bentuk dada simetris, nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-)
Paru-paru
I : Statis,dinamis simetris kanan = kiri
P : Stemfremitus kanan sama dengan kiri
P : redup pada daerah basal kedua lapangan paru
A: Vesikuler (+) normal, ronkhi(-), wheezing (-)
Jantung
I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus codis tidak teraba, thrill (-)
P : batas atas ICS 2 LPS kiri, batas kiri linea midklavikula ICS V, batas
kanan linea parasternalis kanan
A: HR = 115x/menit, murmur(-), gallop (-)
Perut
I : datar
P : lemas ,nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
P : nyeri ketok (-), shifting dullnes (-)
A: bising usus (+) normal
Alat kelamin
Edema Skrotum (-)
Extremitas atas
Eutoni, eutrofi, gerakan bebas, kekuatan +5, nyeri sendi (-), edema (-),
jaringan parut (-), pigmentasi normal, akral dingin, clubbing
finger
(-).
Extremitas bawah
Eutoni, eutrofi, gerakan bebas, kekuatan +5, nyeri sendi (-), edema
pretibial (-), jaringan parut (-), pigmentasi normal, akral dingin,
clubbing finger.
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (15 Januari 2011)
Hb
: 9,0 g/dl
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Hitung jenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
: 10.600/ ul
: 242.000/ ul
: 26 %
BSS
Trigliserida
Cholesterol total
SGOT
SGPT
Ureum
Creatinine
: 280 mg/dl
: 51 mg/dl
: 91 mg/dl
: 39 U/I
: 17 U/I
: 60mg/dl
: 2,24 mg/dl
:0
:0
:1
: 56
:5
:8
DIAGNOSIS KERJA
MODY + suspek Gastropaty diabetic
VI.
PENATALAKSANAAN
Glibenclamide 2 x 2,5 mg
Insulin 3 x 12 unit
Nifedipine 3 x 10 mg
Domperidone 3 x 10 mg
VII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad malam
Quo ad functionam : malam
What is MODY?
Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY) is a group of diabetes
disorders that affects about 2% of people with diabetes. MODY is often not
recognised and people may be treated as Type 1 or Type 2 diabetes by
their doctors. MODY has four main characteristics:
1. Diabetes presents at a young age, usually less than 25 years of
age.
2. MODY runs in families through several generations. A parent with
MODY has a 50% chance of passing on MODY to their child. This
is called autosomal dominant inheritance.
3. People with MODY do not always need insulin treatment and can
often be treated with diabetes pills or meal planning alone.
4. People with MODY do not produce enough insulin; this is different
to Type 2 diabetes where people frequently produce lots of insulin
but don't respond to their insulin.
Varieties of MODY
MODY 1 (HNF-4?) Rare form of MODY. Similar effects to MODY 3.
MODY 2 (Glucokinase) Causes between 10-65% of MODY. Causes mild
diabetes that rarely causes complications. Can often be treated with meal
planning alone. Often diagnosed in childhood or pregnancy.
MODY 3 (HNF-1 alpha) Causes between 20-75% of MODY. Causes
progressive diabetes and patients may get diabetes complications. Usually
diagnosed after puberty. Sensitive to sulfonylurea drugs.
MODY 4 (IPF-1) Rare form of MODY. Seems to produce relatively mild
diabetes.
MODY 5 (HNF-1 beta) Rare form of MODY. Associated with kidney
disease that is often diagnosed before diabetes.
MODY 6 (Neuro- D1) Extremely rare form of MODY. Severity of diabetes
unknown as yet.
Gastropathy Diabetik
Definisi
adalah kondisi klinik yang mengenai pasien-pasien diabetes mellitus. Kondisi ini
ditandai oleh perlambatan pengosongan lambung dan dihubungkan dengan gejala
gastrointestinal bagian atas tanpa adanya obstruksi mekanik. Perlambatan
pengosongan lambung pada pasien-pasien diabetes diakibatkan oleh hiperglikemia
yang tidak terkontrol, gizi buruk, dan dehidrasi, yang akan menyebabkan kualitas
hidup yang buruk, perawatan lama di rumah sakit, dan menurunnya tingkat
produktivitas. Gastropathydiabetik sebagai neuropati yang terjadi di saluran cerna
pada pasien diabetes. Talley menggunakan istilah diabetik gastropati merujuk
pada sindrom klinik dari gejala saluran cerna atas yang memperlihatkan gangguan
motilitas pada pasien diabetes dengan atau tanpa keterlambatan pengosongan
lambung. Namun, seluruhnya setuju bahwa keterlambatan pengosongan lambung
pada gastropathydiabetik terjadi tanpa adanya obstruksi mekanik. Pedoman dari
American Gastroenterological Association (AGA) tentang diagnosis dan terapi
gastropathymenyatakan bahwa diagnosis gastropathysebaiknya didasarkan pada
adanya gejala dan tanda yang sesuai, perlambatan pengosongan lambung, dan
tidak adanya lesi obstruksi struktural di lambung atau usus halus.
Manifestasi Klinis
Penderita gastropathy diabetik menunjukkan gejala upper gastrointestinal antara
lain: perut terasa cepat kenyang, mual, muntah, rasa tidak enak di perut dan rasa
penuh pada perut setelah makan.
Diagnosis
Gastropathydiabetik didiagnosis melalui adanya gejala saluran cerna atas yang
mendukung perlambatan pengosongan lambung pada pasien diabetes, tanpa
adanya obstruksi mekanik yang dapat menyebabkan gejala saluran cerna atas, dan
terdapat tanda-tanda perlambatan pengosongan lambung. Obstruksi usus halus
dan lambung disebabkan oleh massa intraabdomen harus diekslusi menggunakan
radiografi abdomen, computed tomography, dan magnetic resonance imaging.
Endoskopi dibutuhkan untuk menyingkirkan adanya striktur, massa, atau ulkus.
Pemeriksaan yang dibutuhkan untuk menyingkirkan infeksi, metabolik, dan
Agen prokinetik
Agen prokinetik sebagian besar digunakan untuk mengobati gastropathymeliputi
metoklopramid dan eritromicin. Randomized controlled trials memperlihatkan
manfaat simptomatik dari agen ini sama baiknya dengan cisapride dan
domperidon. Secara umum, dibandingkan plasebo, agen-agen tersebut dapat
meningkatkan pengosongan lambung sekitar 25-72% dan mengurangi keparahan
gejala(diukur dengan menggunakan Likert scales) sekitar 25-68%. Sebuah
penelitian menyatakan bahwa metoklopramid dan domperidon lebih superior dari
dari
toksin botulinum
jarang
diindikasikan
untuk
terapi
gastroparesis,
kecuali
untuk
mendukung
bedah
sebagai
terapi
untuk
gastropathydiabetik.