Anda di halaman 1dari 2

Bagaimanapun juga, seperti yang kita harapkan, terdapat pendapat yang membantah

pandangan bahwa suplai dari barang bebas seharusnya diatur. Beberapa ahli ekonomi
berpendapat bahwa barang bebas terkadang diproduksi lebih karena adanya peraturan
tersebut. Pendapat ini menyatakan bahwa bagian dari publik (yakni pengguna dari barang
atau jasa) mengetahui bahwa mereka yang tidak harus membayar untuk barang bebas tersebut
akan memperjuangkan kebutuhan mereka terhadap barang dan jasa tersebut. Pendapat ini
mungkin dapat diterapkan pada analisis investasi. Mereka secara umum akan menjadi
pengguna utama dari informasi akuntansi. Jika mereka menginginkan peraturan tambahan
yang dibutuhkan selanjutnya, mereka akan cenderung menerima jumlah yang tidak sesuai
dari keuntungan relatif terhadap harga produksi informasi ini. Ketika mempertimbangkan
konsumsi dari barang bebas, seseorang yang bukan merupakan pengguna akan mensubsidi
konsumen dari barang publik secara efektif seperti pihak lain, non-user akan membayar
produksi barang tanpa memperoleh manfaat dari konsumsi tersebut. Hasil dari lobi yang
dilakukan oleh pihak tertentu, seperti analis, akan dapat membawa pada suatu kondisi yang
disebut accounting standard overload atau kelebihan standar akuntansi yang dapat
menimbulkan biaya bagi sebuah perusahaan dalam bentuk kepatuhan. Namun, jika kita tidak
menetapkan aturan ini, maka dengan adanya free rides, kita akan dapat memiliki informasi
akuntansi tentang kekurangan produksi. Jelas sekali bahwa tidak mudah untuk mengimbangi
hal ini dan kita akan mulai berada pada posisi yang sulit seperti para pembuat peraturan itu
berada.
Para pembuat peraturan sering menggunakan pendapat berbentuk level playing field untuk
menyamaratakan penetapan peraturan di suatu tempat. Dari sisi akuntansi finansial, hal ini
berarti bahwa setiap orang seharusnya (pada dasar kewajaran) mempunyai akses yang sama
terhadap informasi ini. Hal ini merupakan dasar dari hukum yang melarang adanya trading
internal pada perusahaan, yang bergantung pada pendapat bahwa mereka tidak akan, atau
mungkin seharusnya tidak dapat, memindahkan kekayaan antar pihak-pihak dengan mudah
karena satu pihak memiliki informasi yang tidak dimiliki pihak lainnya. Adanya peraturan
yang penting pada tempat yang lebih besar tersebut akan cenderung meningkatkan keyakinan
dari pelaku bisnis eksternal bahwa mereka sedang bermain pada level playing field. Jika
bantuan ini membentuk atau mempertahankan kepercayaan dari pasar modal, maka hal ini
akan menjadi perhatian publik. Meskipun demikian, kita akan selalu terlewatkan dari isu-isu
seperti apakah informasi pada tingkatan hak masyarakat tersebut. Mungkin pertanyaan ini
tidak dapat dijawab pada tingkatan keyakinan tertentu.

Sejumlah pasar bebas lanjutan telah menyebutkan ide invisible hand untuk memunculkan
kepercayaan tentang kekuatan pasar yang menyebutkan tentang kondisi perlawanan dari
keterlibatan karena hal ini akan menggangu spontanitas permintaan dan spontanitas
masyarakat (Lehman, 1991, p.xi). Hal ini berarti bahwa tanpa adanya keterlibatan peraturan,
maka akan cenderung terdapat pandangan dari seseorang bahwa jika menggunakan invisible
hand, sumber daya produksi, sebagai akibat dari individu yang mengikuti keinginan mereka
sendiri, akan mencari cara untuk penggunaan yang lebih produktif. Beberapa penulis
sebenarnya telah melanjutkan pada langkah selanjutnya dengan menyebutkan bahwa
meninggalkan kegiatan yang akan dikendalikan oleh mekanisme pasar sebenarnya akan
melindungi pengikut pasar tersebut. Sebagai contoh, Milton Friedman (1962, p.82) yang
pendapatnya cenderung mengabaikan kegagalan pasar (seperti ketidaksamaan akses terhadap
informasi) dan ketidakseimbangan distribusi kekuasaan.
Ketika kita telah berhasil menunjukkan penjelasan yang rinci terhadap pasar bebas versus
peraturan, perlu ditekankan bahwa pendapat yang sedang berjalan ini bergantung pada
banyak kegiatan dan industri, dengan berbagai opini tentang ketertarikan personal yang
berbeda-beda dan sering berlawanan dengan pendapat yang setuju atau bertentangan dengan
peraturan. Pendapat ini merupakan pendapat yang sering menjadi perdebatan panas pada
beberapa universitas ekonomi dan dan jurusan akuntansi di seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai