Kerangka Laporan SIM
Kerangka Laporan SIM
: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan sistematika
BAB II
: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori yang berkaitan dengan sistem
informasi
pemasaran pada penmaru STIKOM Suarabaya. Teori
tersebut digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam sistem
informasi pemasaran pada penmaru STIKOM Surabaya.
BAB III
BAB IV
BAB V
: PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah
penerapan sistem informasi pemasaran pada penmaru STIKOM
Surabaya selesai dan saran untuk pengembangan selanjutnya
3. Rayburn D Tousley, Ph. D., Eugene Clark, Ph. D., Fred E. Clark,Ph.D.
(1962), dalam bukunya Principles of marketing menyatakan: Marketing
consist of those efforts which effect transfers in the oownership of goods
and services and which provide for their physical distributiomn.
Marketing terdiri dari usaha yang mempengaruhi pemindahan pemilikan
barang dan jasa termasuk distribusinya.
Dari ketiga teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu
proses dimana seseorang atau kelompok dapat memenuhi keinginan melalui
usaha mempengaruhi, menyalurkan,dan memindahkan kepemilikan dari satu
orang ke orang lain atau antar kelompok baik dalam masalah barang atau jasa.
2.2.4. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Ada beberapa tahap perkembangan konsep marketing yang digunakan oleh para
pengusaha dalam menghadapi persaingan yaitu:
1. Konsep Produksi
Konsep ini berpendapat bahwa perusahaan membuat piduksi sebanyakbanyaknya. Dengan produksi masal ini akan diperoleh efisiensi dalam
pemakaian input dan efisiensi dalam proses produksi. Kemudian perusahaan
akan dapat menetapkan harga jual lebih murah dari saingan.
Jika hal ini diterapkan dalam jasa pendidikan, bukan berarti lembaga
pendidikan menghasilkan lulusan secara massal dengan mengabaikan mutu,
kemudian menurunkan uang kuliah, agar lebih banyak peminat masuk.Konsep
produksi dalam jasa pendidikan, harus tetap memegang teguh peningkatan
mutu lulusannya, dan uang kuliah tidak terlalu tinggi.
2. Konsep Produk
Konsep ini berlaku sudah sejak lama, pada saat produsen berada pada posisi
kuat.Produsen menghasilkan produk yang sangat baik, menurut ukuran atau
selera produsen sendiri, bukan menurut kehendak konsumen, konsumen
demikian banyaknya, sehingga selera mereka bervariasi.Kesalahan pada
konsep produk adalah menyamakan selera produsen dengan selera konsumen.
Akibatnya jika timbul pesaing baru yang kreatif dalam bidang produksi, maka
pengusaha yang menganut konsep produk ini kan kalah dalam persaingan.
Jika diterapkan dalam lembaga pendidikan, maka pimpinan lembaga tidak
boleh berbuat sekehendaknya, walaupun dalam rangka ingin meningkatkan
mutu. Pimpinan harus sering memonitor apa kehendak konsumen, apa
keluhan-keluhan yang dibicarakan oleh para mahasiswa diluar ataupun dosen,
tenaga administrasi dan sebagainya.
3. Konsep Penjualan
Pengusaha yang menganut konsep penjualan (selling concept) berpendapat
bahwa yang terpenting adalah produsen menghasilkan produk, kemudian
produk itu dijual kepasar dengan menggunakan promosi besarbesaran. Jika
diterapkan dalam lembaga pendidikan, maka ada kecenderungan lembaga
menggunakan surat kabar, TV, memasang iklan. Iklan ini harus harus disertai
bukti nyata yang menunjang kekuatan iklannya, iklan tanpa usaha perbaikan
mutu lembaga pendidikan akan menjadi bumerang bagi lembaga itu sendiri.
Para pengelola yang menganut konsep penjulan hanya mementingkan
tugasnya saja tanpa memikirkan pelayanannya sudah baik atau belum.
4. Konsep Marketing (Marketing Concept)
Model ini digunakan untuk menghasilakan informasi yang relevan yang sesuai
dengan kebutuhan pemakaian sistemnya. Model di sistem informasi banyak
digunakan unutk menghaislkan laporan untuk keperluan anggaran operasi, strategi
penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi
penghapusan produk lama, penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang
plaing optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan
kredit.
Komponen basis data pemasaran
Basis data pemasaran dibutuhkan untuk menghasilkan informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh semua manajer pemasaran. Basis data ini dibentuk dari input yang
dimasukan ke sistem informasi ini. Basis data pemasaran ini terdiri dari riset
pemasaran, data eksternal pemasaran dan data keuangan pemasaran sebagai berikut
ini
File di Basis data pemasaran
Sumber data
Riset pemasara
Riset pemasara
Eksternal (intellegent)
Eksternal (intellegent)
Eksternal (intellegent)
Sistem Informasi Akutansi- Siklus
Pendapatan
Sistem Informasi Akutansi- Siklus
Pendapatan
Sistem Informasi Akutansi- Siklus
Pendapatan
Sistem Informasi Akutansi- Siklus
Pendapatan
Sistem Informasi Akutansi- Siklus
Pendapatan
Sistem Informasi Akutansi- Siklus
Pendapatan
Sistem Informasi Akutansi- Siklus
Pendapatan
2) Perpustakaan
Perpustakaan merupakan unsur penting dalam pengembangan ilmu dan untuk
mengembangkan suatu perguruan tinggi, seperti dinyatakan berikut:the most
important ingredient of an institution of quality is a good library (Cardozier, 1987:
146). Di Amerika maupun di Indonesia tim akreditasi sangat menekankan pentingnya
kelengkapan perpustakaan ini. Ada tidaknya perhatian perguruan tinggi terhadap
perpustakaan ini dapat diperhatikan anggaran belanja yang dialokasikan untuk
kebutuhan perpustakaan.
3) Teknologi Pendidikan
Alat bantu berupa teknologi pendidikan sangat besar artinya bagi pengembangan
ilmu, terutama dalam proses belajar mengajar. Sebuah perguruan tinggi yang memiliki
kelengkapan teknologi pendidikaan ini, tentu bukan untuk pamer, tetapi dapat
menggunakan peralatan tersebut secara teratur untuk membantu kegiatan proses
belajar mengajar dalam rangka mempertinggi pelayanan akademis untuk para
mahasiswa.
4) Kegiatan Olahraga
Kegiatan pertandingan olahraga selalu menarik perhatian masyarakat. Dimana ada
petandingan maka masyarakat akan berbondong-bondong datang menyaksikan. Tim
yang menang akan mendapat perhatian khusus dan selalu menjadi buah pebicaraan
mereka, dan juga dalam dunia pers. Oleh karena itu sebuah tim perguruen tinggi yang
tangguh, akan memperoleh banyak keuntungan dari promosi perguruan tinggi. di
negara Indonesia ini sudah banyak perguruan tinggi yang mencari bibit pemain
olahraga dari cabang tertentu seperti sepakbola, basket, tennis, dan lain sebagainya.
Jika perlu calon mahasiswa yang berbakat ditarik dan diberi beasiswa atau dibebaskan
dari uang kuliah. Dengan demikian kegiatan olahraga ini mempunyai banyak
keuntungan, disamping memupuk image positif terhadap perguruan tinggi, jaga dapat
membantu calon mahasiwa yang kurang mampu dapat masuk ke perguruan tinggi,
karena dia pandai berolahraga.
5) Kegiatan Marching band dan Tim Tim kesenian
Kegiatan marching band dan tim kesenian dari suatu perguruan tinggi yang
menampilkan kebolehannya pada suatu acara resmi akan memperoleh keuntungan
promosi yang luar biasa. Apalagi jika diadakan pertandingan diantara jtim tersebut
dan mendapat juara. Perguruan tinggi yang memiliki manajemen yang baik, akan
mengarahkan perhatiannya lebih membina kegiatan pad bidang ini, karena ini
membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk lebih dikenal oleh masyarakat dan
pemerintah. Akan tetapi lembaga harus berhati-hati menjaga penampilan timnya, agar
tidak mengecewakan penonton, karena akan membawa akibat negativ terhadap
lembaga, yang dianggap mencerminkan ketidakberesan manajemen intern. Oleh
karena itu, dalam setiap penampilan harus benar-benar disiapkan secara matang.
6) Kegiatan Keagamaan
Kegiatan keagamaan ini bukan hanya ditandai oleh adanya bangunan fisik
keagamaan, tetapi lebih penting adalah upacar yang dilakukan didalamnya.misal
Nuzulul Quran, Hari Raya Qurban dan lain sebagainya.
B. Pengertian Strategi
Strategi adalah suatu kesatuan rencana yang luas dan terintegrasi yang menghubungkan
antara kekuatan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan
eksternalnya.Oleh karena itu strategi selalu berkaitan evaluasi dan pemilihan alternatif
yang tersedia bagi suatu manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada
dua variabel besar dalam strategi pemasaran, yaitu variabel yang dapat dikontrol dan
variabel yang tidak dapat dikontrol ( Alex D.Triana 1985:19)
1. Variabel yang tidak dapat dikontrol
a. Keadaan persaingan
Keadaan persaingan adalah suatu kesulitan bagi seorang pengusaha untuk menduga
kapan saingan baru akan muncul. Oleh sebab itu pengusaha harus selalu memperbaiki
produk atau pelayanan usahanya.
b. Perkembangan teknologi
Munculnya teknologi baru yang memperbaiki proses produksi baik dari segi efisiensi
maupun dari segi model sulit diduga. Untuk mengatasi hal ini pengusaha harus
mencoba menggunakan teknologi baru yang lebih cepat dari saingannya.
c. Kebijakan politik dan ekonomi
Perubahan perubahan peraturan pemerintah dalam bidang ekonomi, ataupun
perubahan perubahan politik dapat mempengaruhi jalannya kegiatan bisnis
d. Sumber Daya Alam
Dalam beberapa hal sumber daya alam ini sulit diduga kapan berkurang atau
ditemukan sumber-sumber baru.
2. Variabel yang dapat dikontrol
- Market segmentation
Dalam kebijaksanaan pemasaran pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran
dan pemasarannya.
-
Marketing mix
mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga
mendatangkan hasil yang paling memuaskan.
Marketing Budget
apan jumlah dana untuk kegiatan marketing yang sangat mempengaruhi keberhasilan
pemasaran.
Timing
Para pengusaha harus bisa menjaga waktu, kapan dia harus mulai melancarkan
pemasaran barang-barangnya, atau kapan sebuah toko harus dibuka.
2.3. Strategi
2.3.1. Pengertian Strategi
-
Pengertian strategi sebagai rencana adalah sebuah program atau langkah terencana (a
directed course of action) untuk mencapai serangkaian tujuan atau cita cita yang telah
ditentukan; sama halnya dengan konsep strategi perencanaan.
Pengertian strategi sebagai pola (pattern) adalah sebuah pola perilaku masa lalu yang
konsisten, dengan menggunakan strategi yang merupakan kesadaran daripada
menggunakan yang terencana ataupun diniatkan. Hal yang merupakan pola berbeda
dengan berniat atau bermaksun maka strategi sebagai pola lebih mengacu pada
sesuatu yang muncul begitu saja (emergent).
-
Definisi strategi sebagai posisi adalah menentukan merek, produk ataupun perusahan
dalam pasar, berdasarkan kerangka konseptual para konsumen ataupun para penentu
kebijakan; sebuah strategi utamanya ditentukan oleh faktor faktor ekternal.
1.
2.
hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna, dan barang-barang
lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan
lain sebagainya.
7. Proses (Process)
Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang
digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama
dalam bauran pemasarn jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem
penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Selain itu keputusan dalam
manajemen operasi adalah sangat penting untuk suksesnya pemasaran jasa.
2.3.3.
b. Lingkungan Ekonomi.
Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakan-kebijakan
pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunandalam pertumbuhan pendapatan
nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, perubahan pada pola belanja konsumen, dan
sebagainya yang berkenaan dengan perkonomian.
c. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu yangdibutuhkan oleh
perusahaan, peningkatan biaya energi, peningkatan angkapencemaran, dan peningkatan angka
campur tangan pemerintah dalampengelolaan dan penggunaan sumber-sumber daya alam
d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhanteknologi,
kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan, yang tinggi,
perhatian yang lebih besar tertuju kepadapenyempurnaan bagian kecil produk daripada
penemuan yang besar, dansemakin banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan
teknologi.
e. Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakatmengenai aturan
kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalammasyarakat, pandangan
masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskanhubungan antar sesama dengan masyarakat
lainnya serta lingkungan sekitarnya.
2. Lingkungan Makro
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifatkemasyarakatan yang lebih
besar dan mempengaruhi semua pelaku dalamlingkungan mikro dalam perusahaan, yaitu:
a. Lingkungan Demografis/Kependudukan
Lingkungan demografis/kependudukan menunjukkan keadaan danpermasalahan mengenai
penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan
perpindahan dari satu tempat ke tempatlain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku
bangsa dan strukturkeagamaan. Ternyata hal diatas dapat mempengaruhi strategi pemasaran
suatuperusahaan dalam memasarkan produknya karena publiklah yang membentuksuatu
pasar
b. Lingkungan Ekonomi.
Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakan-kebijakan
pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunandalam pertumbuhan pendapatan
nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, perubahan pada pola belanja konsumen, dan
sebagainya yang berkenaan dengan perkonomian.
c. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu yangdibutuhkan oleh
perusahaan, peningkatan biaya energi, peningkatan angkapencemaran, dan peningkatan angka
campur tangan pemerintah dalampengelolaan dan penggunaan sumber-sumber daya alam
d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhanteknologi,
kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan, yang tinggi,
perhatian yang lebih besar tertuju kepadapenyempurnaan bagian kecil produk daripada
penemuan yang besar, dansemakin banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan
teknologi.
e. Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakatmengenai aturan
kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalammasyarakat, pandangan
masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskanhubungan antar sesama dengan masyarakat
lainnya serta lingkungan sekitarnya.
2.3.4.
Strategi Bersaing
RELATIF
PROAKTIF
LEADER
-Balas
- Pengembangan pasar
- Persaingan harga
- Menantang- Menyerang
- Me too
-Status Quo
- Me too
CHALLENGER
FOLLOWER
Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam
pasar. Perusahaan besar mampu menerapkan strategi tertentu, yang jelas tidak bisa
dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi hanya dengan sekala besar saja tidaklah cukup,
karena ada beberapa strategi bagiperusahaan besar yang mampu menjamin
keberhasilannya, akan tatapi ada jugastrategi yang dapat merugikan dirinya sendiri. Dan
bukanlah merupakan sesuatuhal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan
strateginya sendirimampu rnenghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih
baikdaripada yang diperoleh perusahaan besar.
Sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok
usaha, yaitu:
1. Market Leader menguasai 40% pasar
2. Market Challanger menguasai 30% pasar
3. Market Follower menguasai 20% pasar
4. Market Nicher menguasai 10% pasar
1. Market Leader
Perusahaan seperti ini rnemegang bagian terbesar dalam pasar, biasanya perusahaanperusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan perusahaan dalam hal perubahan harga,
pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi, dan intensitas promosi. Perusahaan
ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing. Iamerupakan perusahaan yang ditantang, ditiru,
atau dijauhi. Kehidupan pemimpin pasar sungguh tidaklah mudah, terkecuali bila perusahaan
itu memang memiliki promosi resmi. Perusahaan tersebut senantiasa mempertinggi
kewaspadaannya sebab para pesaingnya selalu mencari dan mencoba memanfaatkan
kelemahannya, meski sekecil apapun. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap menjadi
nomor satu, oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan seperti ini biasanya mengembangkan
strategi:
a. Mengembangkan pasar keseluruhan, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Mencari konsumen baru dengan cara strategi penerobosan pasar, strategipasar baru, dan
strategi perluasan geografis
- Mencari dan mengenalkan kegunaan baru suatu produk
dan pada saat bersamaanperusahaan penantang memasarkan segala apa saja yang dipasarkan
olehpesaing, dan melebihi apa yang dimiliki oleh pesaing, sehingga tawaranperusahaan ini
tidak mungkin ditolak oleh konsumen.
5. Serangan lintas. Strategi ini adalah strategi yang paling tidak langsung,serta menjauhkan
diri dari gerakan yang mengarah kepemasaran pesaing.Ada tiga pendekatan, yaitu:
diversifikasi ke produk-produk yang tidakberkaitan, diversifikasi kepasar geografis yang baru
dan menciptakanproduk yang lebih baik.
6. Serangan gerilya. Serangan ini dilakukan perusahaan-perusahaan yangkekurangan modal
dengan menyerang pada berbagai wilayah lawandengan serangan kecil yang tiba-tiba dan
terputus-putus. Tujuannyaadalah untuk mengganggu konsentrasi lawan. Serangan dapat
dilakukandengan tindakan memotong harga secara selektif, mengganggupersediaan,
membajak eksekutif, kegiatan promosi intensif dan berbagaitindakan ilegal lainnya.
Selain ke lima strategi penyerangan secara umum tersebut, terdapatstrategi yang lebih
spesitik lagi bagi market challanger yaitu:
1. Strategi pemotongan harga
2. Strategi produk yang lebih murah
3. Strategi produk prestise
4. Strategi pengembang biakan produk
5. Strategi inovasi produk
6. Strategi penyempurnaan jasa pelayanan
7. Strategi inovasi distribusi
8. Strategi penekanan biaya
9. Strategi promosi yang intensif
3. Market Follower
Perusahaan seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa,biasanya dengan meniru
produk perusahaan yang memimpin. Setiap marketfollower selalu menonjolkan sifat khasnya
kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya. Strategi umum yang
biasa dilakukan olehmaeket follower yaitu:
a. Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaanpemimpin pasar
pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayahbauran pemasaran.
b. Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower membuat beberapadifferensiasi,
namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauranpasar.
c. Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan dekatbeberapa hal yang
dilakukan market leader, namum pada hal-hal yanglain perusahaan berjalan dengan sendiri.
4. Market Nicher
Perusahaan seperti ini, menyandang berbagai nama seperti; penggaraprelung pasar,
spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaantumpuan. Market nicher
menempati sebagian kecil dari seluruh pasar yang ada.Perusahaan jenis ini mencoba masuk
kesatu atau lebih celah-celah pasar yangaman dan menguntungkan yang dilupakan atau
terlewatkan oleh perusahaanbesar. Umumnya market micher adalah perusahaan yang
mempunyai spesialisasitertentu dan keahlian yang khas didalam pasar, konsumen, produk
atau lini-linidalam bauran pemasaran.
BAB IV PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA