Anda di halaman 1dari 7

MODUL TUGAS INDIVIDU

PENYAKIT AKIBAT KERJA

Oleh:
Ayunda Almiradani
0810713007
Pembimbing:
Dra.Asmika, SKM, Mkes
dr.Nuretha Hevy Purwaningtyas

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
2013

FORMAT PEMERIKSAAN PASIEN DOKTER KELUARGA


1. IDENTITAS
Nama
Umur
Jenis kelamin
Status kawin
Pekerjaan
Pendidikan
Keluarga

: Ny.L
: 30 th
: Perempuan
: Menikah
: Pelinting rokok di Pabrik Rokok Landungsari
: SMK
: suami, satu anak

GENOGRAM

pasie
4

Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal

IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA


No

Nama

Usia

1.
2.
3.

Tn. D
Ny. B
Tn. W

70 th
65 th
37 th

Pendidi
kan
SMP
SMP
SMA

Pekerjaan/ Status Kegiatan


Tidak bekerja
Ibu rumah tangga
Security

Hubungan

Status

Keluarga

Kawin

Ayah kandung
Ibu kandung
Suami

Menikah
Menikah
Menikah

Keterangan

domisili

serumah
Ya

Tdk

Pernah

6.

An. D

6 th

TK

Anak Kandung

Belum

Menikah

Status

Negatif Kurang Sedang Berat

Penjelasan

Fungsi
Keluarga
Genetik

Penyakit yang diderita oleh


pasien

merupakan

penyakit

akibat kerja, sehingga tidak


Sosial

berhubungan dengan genetik


Penyakit ini tidak membatasi

interaksi sosial pasien dengan


Role

lingkungan di sekitarnya.
Dengan adanya penyakit ini,
terkadang
aktivitas

Psikologis

dapat

membatasi

pasien

dalam

pekerjaannya.
Pasien
merasa

terganggu

dengan penyakit ini. Karena


pasien
Ekonomi

merasa

penyakit

tidak sembuh-sembuh
Pasien
masih
bisa
mendapatkan

gaji

ini
bisa

pokok

bulanan selama bekerja, jadi


pasien
Stres

tidak

mengalami

kendala ekonomi yang berarti.


Pasien menganggap penyakit
ini sebagai penyakit nyeri otot
biasa, sehingga pasien tidak
terlalu merasa terbebani secara
mental

2. ANAMNESA
Keluhan Utama
: nyeri dipergelangan tangan kanan
Riwayat Keluhan
:
Pasien mengeluh nyeri dipergelangan tangan kanan sejak 2 bulan yang lalu.
Nyeri dirasakan dipergelangan tangan kanan dan dirasakan terutama ketika bekerja.
Nyeri tidak menjalar dan hanya di pergelangan tangan kanan saja. Di lingkungan
kerja pasien ada beberapa rekan kerja pasien yang mengalami keluhan yang serupa.
Pasien tidak memberikan pengobatan apapun untuk keluhan nyeri tersebut.
Keluhan lain
:Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat trauma (-)


Riwayat penyakit sistemik (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat pengobatan :
Riwayat penyakit keluarga :
Keluarganya tidak ada yang menderita nyeri otot seperti yang dialami pasien
saat ini
Apa yang dikhawatirkan
:
I.
Motivasi saat ini
:
Pasien ingin segera sembuh agar bisa beraktivitas seperti biasa, karena
keluhan nyeri dipergelangan tangan kanan ini sedikit mengganggu aktivitas
II.

pasien sebagai pelinting rokok di Landungsari


Persepsi saat ini
:
Penyakit pasien ini disebabkan karena pasien terlalu sering menggunakan
tangan kanannya saat bekerja di pabrik rokok.

3. PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
- KU
: GCS 456, kesadaran compos mentis
- Tensi : 120/70 mmHg HR : 78 x/mnt RR : 18x/mnt
- K/L
: an -/-, ict -/-, ed -/-, pembesaran KGB leher (-)
- Tho
: C/ ictus invisible, palpable at ICS V and ICL S,
LHM ~ SL, RHM ~ ICS V MCL S
S1S2 single regular, murmur -, gallop
P/ Gerakan dada simetris D=S; Suara nafas vesikuler D=S
Rhonki -/- , wh -/- Abd : flat, soefl, BU +, liver span 8 cm
H/L tidak teraba
- Ext
: akral hangat, edema (+)
Phallen test (+) kontra Phallen (+) tinnel test (+)
Pemeriksaan Lab : Pemeriksaan Radiologi: Diagnosis Etiologis : Carpal Tunnel Syndrome
B. Sosial (Menggali riwayat sosial yang ada di pasien, dan interaksi dengan
masyarakat)
Pasien tinggal di rumah milik sendiri yang ditempati oleh pasien, suami
pasien dan satu orang anaknya. Setiap hari pasien selalu berinteraksi dengan
anggota keluarganya.
Pasien adalah seorang pelinting rokok di Landungsari. Pasien sudah
melakukan pekerjaan tersebut selama 10 tahun. Pasien bekerja dari hari senin
hingga jumat, Biasanya pasien bekerja mulai dari pukul 6 pagi hingga 3 sore.
Namun, apabila ada lembur, waktu pulang pasien bisa mundur sampai pukul 7

malam, bahkan bisa masuk kerja ketika hari libur untuk mengerjakan pesanan.
Dalam waktu kerjanya, pasien hanya dapat beristirahat ketika jam makan siang.
Pasien termasuk warga yang aktif mengikuti kegiatan yang ada di
lingkungannya, dan pasien mengaku menjalin hubungan baik dengan tetangga di
sekitar rumahnya.
C. Ekonomi (menggali riwayat ekonomi cth : besar penghasilan, pekerjaan dll)
Pasien merupakan pelinting rokok di Landungsari. Untuk pendapatan per
bulan, pasien biasanya menerima gaji sebesar Rp.800.000. pendapatan pasien
bisa bertambah apabila pasien kerja lembur.
D. Budaya (budaya yang ada di masyarakat sekitar) :
Budaya yang berkembang pada masyarakat sekitar adalah cenderung kurang
perhatian pada penyakit yang diderita pasien dan cenderung untuk membiarkan
penyakitnya karena dianggap sebagai nyeri otot biasa akibat kelelahan bekerja.
E. Psikologi
Pasien mampu menerima penyakitnya dan mau segera melakukan tindakan
pengobatan. Hal ini dilakukan karena pasien tidak ingin aktivitasnya selalu
terganggu dengan keluhan nyeri dipergelangan tangan kanannya
4. DIANOSIS ETIOLOGIS : Carpal Tunnel Syndrome
5. DIAGNOSA HOLISTIK SEMENTARA
A. 1. Diagnosa biomedis 1 : Carpal Tunnel Syndrome
2. Diagnosa biomedis 2 : B. Diagnosa faktor resiko :
a. Fisik : posisi kerja yang kurang ergonomis. Pasien hanya duduk di bangku
kecil dan bekerja dangan menggunakan tangan kanan untuk melinting rokok
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

selama berjam-jam. Pasien hanya beristirahat ketika jam makan siang.


Kimia : Biologi : Sosial : Psikolog : Budaya : Ekonomi : Ergonomi : posisi kerja pasien yang hanya duduk berjam-jam dan terus
menerus menggunakan tangan kanannya dapat semakin memberikan beban
yang berlebih pada pergelangan tangan kanannya.

6. DIAGNOSA UPAYA :
a. Pasien tidak melakukan pengobatan apapun untuk mengatasi keluhannya.
7. ANALISIS
Pasien seorang wanita berusia 30 tahun bernama Ny. L. Pasien mengeluh
nyeri dipergelangan tangan kanan sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan
dipergelangan tangan kanan dan dirasakan terutama ketika bekerja. Nyeri tidak
menjalar dan hanya di pergelangan tangan kanan saja. Di lingkungan kerja pasien
ada beberapa rekan kerja pasien yang mengalami keluhan yang serupa.

Pasien tidak memberikan pengobatan apapun untuk keluhan nyeri tersebut.


Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, didapatkan edema pada extremitas atas
dextra dan didapatkan hasil dari test phallen (+) kontra phallen (+) tinnel test (+).
Pasien tidak memiliki riwayat trauma, riwayat penyakit sistemik, dan riwayat
alergi disangkal.
Pasien merupakan pelinting rokok di Landungsari, hal ini yang ditengarai
sebagai penyebab munculnya keluhan pasien ini.
Dari segi fisik dan ergonomi, pasien adalah seorang pelinting rokok di
Landungsari. Pasien sudah melakukan pekerjaan tersebut selama

10 tahun.

Pasien bekerja dari hari senin hingga jumat, Biasanya pasien bekerja mulai dari
pukul 6 pagi hingga 3 sore. Namun, apabila ada lembur, waktu pulang pasien bisa
mundur sampai pukul 7 malam, bahkan bisa masuk kerja ketika hari libur untuk
mengerjakan pesanan. Dalam waktu kerjanya, pasien hanya dapat beristirahat ketika
jam makan siang.
Terapi yang diberikan pada pasien adalah terapi analgetika dan antiinflamasi
non steroid untuk meredakan rasa nyeri ototnya serta diberi vitamin B kompleks
untuk suplementasi vitamin, serta suplemen untuk syaraf.
8. DIAGNOSA KERJA :
A.
Biomedis/klinis (prioritas)
B.
Faktor resiko
C.
Riw. Upaya kesehatan

: Carpal Tunnel Syndrome


: Posisi kerja yang kurang ergonomis
: Belum pernah mengonsumsi obat apapun

9. RENCANA MANAJEMEN
Status Biomedis
Diagnosa:
Carpal Tunnel Syndrome

STATUS LINGKUNGAN

Manajemen Biomedis
-

Terapi Simtomatis :
Natrium Diklofenak 3x1
Terapi suportif :
Vitamin B Complex 3x1
Sakaneuron 1x1

Manajemen Faktor Resiko


1. Mengobati penderita
2. Meminta pasien untuk tidak terlalu memaksa diri
dalam bekerja.
3. Meminta pasien untuk menggunakan posisi kerja
yang lebih ergonomis
4. Meminta pasien untuk mengistirahatkan tangan
kanannya untuk sementara

STATUS UPAYA

Manajemen Upaya Kesehatan

Diagnosa:

Mengedukasi pasien untuk selalu memeriksakan

Belum pernah

kesehatannya secara teratur.


Mengedukasi pasien untuk

mengonsumsi obat

menggunakan

layanan kesehatan yang telah diberikan oleh

apapun
-

perusahaan
Mengedukasi pasien agar segera memeriksakan
teman kerjanya apabila ada yang mengalmi
penyakit dengan keluhan serupa.

10. EFEK PADA KOMUNITAS


Efek pada pasien:
Apabila CTS pasien dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik, dapat timbul
komplikasi lebih lanjut seperti atrofi thenar
Efek pada keluarga :
Penyakit ini tidak memberikan dampak pada keluarga
Efek pada komunitas :
Carpal Tunnel Syndrome merupakan kelompok gangguan pada sistem saraf tepi.
Kebanyakan, CTS disebabkan oleh kegiatan yang memberikan beban berlebih pada
pergelangan tangan secara terus menerus. CTS merupakan keluhan yang biasanya
timbul akibat pekerjaan. Oleh sebab itu, penyakit ini tidak memberikan dampak yang
besar pada komunitas.

Anda mungkin juga menyukai