Anda di halaman 1dari 21

PERANAN FAKTOR GENETIK DAN

LINGKUNGAN PADA PENYAKIT GRAVES

Dwi Yanti, S.Pd (Biologi)


Pembimbing : Dr. Dwi Anita Suryandari, M. Biomed
Pembahas 1 : dr. Catharine (Anatomi)
Pembahas 2 : dr. Gito Wasian (Sains Reproduksi)
PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS INDONESIA

OUTLINE
Pendahuluan
Penyakit Graves
Patogenesis Penyakit Graves
Penanganan Penyakit Graves
Peranan Faktor Genetik terhadap Penyakit
Graves
Faktor Lingkungan dan Penyakit Graves
Kesimpulan

PENDAHULUAN

GD adalah salah
satu penyakit
tiroid autoimun
yang merupakan
kelainan endokrin
autoimun yang
paling umum.

Prevalensi
terjadinya GD
meningkat pada
populasi Asia
(Cina Utara).

GD diduga muncul
dari interaksi
antara faktor
kerentanan
genetik, efek
epigenetik, dan
berbagai pemicu
dari lingkungan.

PENYAKIT GRAVES

Gejala klinis pada Graves


Disease

PATOGENESIS PENYAKIT GRAVES

PATOGENESIS PENYAKIT GRAVES

PATOGENESIS PENYAKIT GRAVES


dermopati

hipertiroidism
e

oftalmopati

oftalmopati

PENANGANAN PENYAKIT
GRAVES
Pemeriksaan terhadap
GD
Pemeriksaan fisik pada
kelenjar tiroid
Pengukuran kadar TSH,
T4 dan T3 dalam serum
Tes penyerapan yodium
radioaktif
Indentifikasi anti TSHR
dalam darah

Pengobatan GD
Pemberian obat anti
tiroid
Pemberian yodium
radioaktif
Operasi tiroidektomi

PERANAN FAKTOR GENETIK &


LINGKUNGAN TERHADAP
PENYAKIT GRAVES

GD merupakan suatu penyakit multifaktorial, yakni


disebabkan oleh faktor genetik (79%) dan lingkungan
(21%).
Faktor
genetik
(79%)

Faktor
lingkungan
(21%)

yodium
obat-obatan tertentu
bakteri dan infeksi
virus
merokok
stres

Gen-Gen Faktor Kerentanan


Terhadap GD
MHC kelas II: HLA-DR
Lokus gen MHC pada kromosom 6p21 >> region polimorfik
mengkode glikoprotein HLA >>berisi beberapa gen regulator respon
imun yang terkait dengan berbagai gangguan autoimun (Davies,
2000).
Subtipe HLA-DR3 telah terbukti memiliki peran yang paling kuat
sebagai gen faktor kerentanan terhadap penyakit Graves>> 15-30%
dari populasi dunia memiliki alel DR3, 40-55% nya penderita GD
pada individu Kaukasia (Jacobson, 2008).
Arginin pada posisi 74 dari rantai HLA-DR sangat penting untuk
terjadinya AITD dan keadaan normal terjadi bila glutamin yang
berada pada posisi ini (Menconi, 2008).
Kehadiran arginin pada posisi 74 dari rantai DR menciptakan
struktur pocket yang lebih sempit dan lebih bermuatan positif
dibandingkan dengan konformasi yang terdiri atas glutamin pada
posisi ini (individu normal)

Gen-Gen Faktor Kerentanan


Terhadap GD
MHC kelas II: HLA-DR

Struktur 3D HLA-DR3Arg74

Gen-Gen Faktor Kerentanan


Terhadap GD
CD40
Cluster of
Differentiation40 (CD40)

Aktivita
s

CD40L
(CD154)

Interaksi CD40-CD154
Meregulasi Respon
Imun

Gen-Gen Faktor Kerentanan


Terhadap GD
CD40

Polimorfi sme Gen CD40: Struktur 5UTR

Gen-Gen Faktor Kerentanan


Terhadap GD
yang Terlibat dalam Regulasi Sel
TCTLA
-4

CTLA-4 adalah molekul kostimulator


yang diekspresikan pada sel T
berfungsi untuk men-downregulasi
aktivasi sel T melalui ikatannya dengan
molekul B7 pada antigen presenting
cells (APC).
CTLA-4 juga diekspresikan secara
konstitutif pada sel T-reg dan
memainkan peranan penting dalam
fungsi supresifnya.
CTLA-4 dapat membatasi kontak
antara APC dan sel T, sehingga
mengurangi aktivasi sel T.

Gen-Gen Faktor Kerentanan


Terhadap GD
yang Terlibat dalam Regulasi Sel
PTPNT

Gen protein tirosin fosfatase-22 (PTPN22) mengkodekan protein limfoid


22
tirosin fosfatase (LYP).

LYP adalah regulator negatif yang kuat dari signaling reseptor sel-T
melalui interaksi dengan protein Csk dan defosforilasi Lck dan Fyn
kinase yang terlibat dalam signaling reseptor sel-T.
Sebuah SNP pada posisi 1858 yang mengakibatkan perubahan asam
amino 620 di LYP dari arginin menjadi triptophan, dikaitkan dengan
AITD serta dengan penyakit autoimun lainnya (Burn, 2011)

CD25
Gen CD25 [reseptor interleukin-2 rantai alpha (IL2RA)] telah terbukti
memiliki keterkaitan dengan penyakit Graves. CD25 diekspresikan
secara konstitutif pada sel T-reg dan sangat penting untuk menunjang
fungsinya (Brand, 2007).

Antigen Tiroid sebagai Gen


Kerentanan terhadap GD
Tiroglobuli
n (Tg)

Studi linkage yang menunjukkan puncak linkage signifikan pada


kromosom 8q di region gen Tg (Tomer, 2003).
Sebuah SNP di ekson 33 menunjukkan interaksi yang signifikan
dengan
HLA-DRB1-Arg74 yang bersama-sama menambah risiko
kerentanan
terhadap AITD (Hodge, 2006).
Interaksi yang signifikan antara HLA-DR1-Arg74 dan Tg dengan
varian W1999R, menghasilkan odd ratio (OR) 15,0 untuk analisis
regresi pada penyakit Graves (Tomer, 2003).
Dasar mekanisme biologis >> peningkatan patogenisitas dalam
repertoar peptida Tg yang dikombinasikan dengan kemampuan
optimal dari DR1-Arg74 untuk menyajikan peptida Tg patogen ini
ke sel-T.

Antigen Tiroid sebagai Gen


Kerentanan terhadap GD
TSHR
SNP pada gen TSHR dan penyakit Graves memiliki asosiasi yang
kuat. Varian yang berperan terletak pada intron 1 gen TSHR (Tomer,
2013).
Peneliti berspekulasi bahwa SNP ini dapat mempengaruhi splicing
dan/atau ekspresi gen TSHR, kemungkinan di timus (Simmonds,
2005).
Jika memang demikian, kemungkinan ekspresi TSHR di timus
berkurang karena adanya varian pada intron 1 yang memungkinkan
sel T autoreaktif menargetkan TSHR untuk melarikan diri
mekanisme penghapusan di timus dan memicu penyakit di
kemudian hari.

Faktor Lingkungan dan Penyakit


Graves
Yodium (Papanastasiao, 2007)
obat-obatan, misalnya interferon-alpha (IFN) dan amiodaron
(Mandac, 2006)
bakteri dan infeksi virus (misalnya Yersinia enterocolitica dan virus
hepatitis C),
merokok,
stres, dan
polutan (Brent, 2010).

KESIMPULAN
Penyakit Graves adalah salah satu kelainan
autoimun pada kelenjar tiroid, yang bersifat
multifaktorial.
Gen-gen yang telah teridentifikasi berperan sebagai
gen kerentanan pada penyakit Graves, diantaranya
HLA-DR, CD40, CTLA-4, PTPN22, CD25, Tg, dan TSHR.
Diantara faktor lingkungan yang diidentifikasi
berperan pada etiologi penyakit Graves adalah
konsumsi yodium, obat-obatan tertentu, infeksi
bakteri dan virus, merokok, dan stres.

TERIMA KASIH
&
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai