Strategi Membudayakan Mi Rumput Laut Dan Bakso Ikan Untuk Mengurangi Impor Beras
Strategi Membudayakan Mi Rumput Laut Dan Bakso Ikan Untuk Mengurangi Impor Beras
DOSEN
Dr. SOBARSA KOSASIH, ME
STRATEGI MEMBUDAYAKAN
MI RUMPUT LAUT DAN BAKSO IKAN
UNTUK MENGURANGI IMPOR BERAS
DISUSUN OLEH
ABDUL ROSID
(6214006)
AHMAD KURNAIN (6214011)
FAHRUROJI
(6214014)
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan..................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 3
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................................ 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4
Bab II Pembahasan .................................................................................................................... 5
A. Selayang Pandang Makanan Pokok Manusia .................................................................... 5
B. Sebab Akibat Impor Beras ................................................................................................. 6
C. Pengaruh Impor Beras ....................................................................................................... 7
D. Dampak Kebijakan Import................................................................................................. 8
E. Alternatif Solusi Mengatasi Impor Beras ........................................................................... 8
1. Mi Rumput Laut (Seaweed Noodles) ............................................................................. 8
a. Cara Budidaya ................................................................................................................ 9
c. Kandungan Gizi ........................................................................................................... 10
d. Manfaat Rumput Laut Bagi Kesehatan ........................................................................ 11
e. Cara Pembuatan Mi Rumput Laut ............................................................................... 12
f. Manfaat Mi Rumput Laut ............................................................................................ 14
2. Bakso Ikan Tuna (Tuna Fish Meatball) ......................................................................... 15
a. Cara Budidaya .............................................................................................................. 15
b. Cara Membuat Bakso Ikan Tuna.................................................................................. 16
c. Kandungan gizi ............................................................................................................. 17
d. Manfaat ikan tuna ....................................................................................................... 17
F. Strategi Membudayakan Mi Rumput Laut dan Bakso Ikan Tuna .................................... 19
1. Sebagai Program Diversifikasi Pangan......................................................................... 19
2. Strategi Pemasaran dengan Sistem Marketing Mix .................................................... 21
3. Strategi Manajemen Konflik Terhadap Diversifikasi Pangan....................................... 22
Bab III Penutup ........................................................................................................................ 24
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 24
B. Saran ................................................................................................................................ 24
C. Penutup ........................................................................................................................... 24
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 25
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pangan adalah kebutuhan yang paling utama bagi manusia. Pangan dibutuhkan manusia
secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Usaha mencukupi kebutuhan pangan di negaranegara berkembang dilakukan secara tradisional atau dengan cara memperluas lahan
pertanian yang disebut ekstentifikasi, sedangkan di negara maju, sistem pertanian telah
dilakukan dengan cara intensifikasi yaitu cara mengolah pertanian dengan lebih baik dan
moderen. Hal itu menyebabkan produksi pertanian negara maju lebih banyak dibanding
negara berkembang1.
Ketika dunia memasuki era pangan mahal, Indonesia seharusnya bisa menjadi pemasok dan
pemberi makan dunia. Sayangnya, sejak Indonesia merdeka, pemerintahnya belum mampu
mengelola kekayaan sumber daya pertanian yang dimiliki dan kekuatan sumber daya
manusia yang lebih dari 65% berprofesi sebagai petani, yang seharusnya sebagai lokomotif
pembangunan ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat. Ironisnya, Indonesia semakin
sulit lepas dari jerat produk pangan impor. Di tengah target swasembada pangan yang
ditetapkan pemerintah pada 2017, pangan impor masih membanjiri pasar lokal. Hal ini
seharusnya menyadarkan kita bahwa pekerjaan rumah di sektor pertanian masih belum
selesai2.
Pangan bisa menjadi senjata politik manakala sebuah negara sangat bergantung pada negara
lain. Pangan juga bisa menjadi pemantik kerawanan sosial ketika kebutuhan tak tercukupi
yang menetaskan anarkisme warga. Singkatnya pangan menempati posisi strategis dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara karena menyangkut urusan perut dan hidup orang
banyak.
Dari kebijakan pemerintah saat ini, bisa kita lihat sebenarnya impor beras dan operasi pasar
merupakan suatu solusi atas kekurangan pangan yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini,
namun hal ini hanya menjadi solusi sesat saja. Yang menjadi permasalahan efektifkan
kebijakan yang diambil tersebut. Bukankan kita melihat kurang bijaknya Pemerintah dan
kurangnya strategi politik untuk menjaga ketahanan pangan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan.
Fakta di lapangan membuktikan, Operasi Pasar yang digelar Pemerintah di beberapa daerah
banyak jatuh ke tangan spekulan dan pedagang beras. Para pedagang yang lebih mengetahui
situsi pasar cenderung akan memainkan pasokan yang didapatkan dari Operasi Pasar.
Ditambah lagi, banyak keluhan dari konsumen terhadap kualitas beras Operasi Pasar yang
dikeluarkan Sementara itu, impor beras yang dilakukan Pemerintah juga merupakan
tindakan yang banyak menyimpan persoalan. Misalnya merugikan para petani lokal.
Dari itu, kita membutuhkan sebuah alternatif lain dari pangan yang semakin langka dewasa
ini. Alternatif dimana bangsa Indonesia memiliki lebih dari cukup untuk memenuhi hajat
orang banyak dibidang pangan dengan tanpa mengabaikan nilai gizi didalamnya. Sebagian
alternatif adalah memanfaatkan ketersediaan ikan dan rumput laut, dimana indonesia
adalah negara maritim yang sangat potensial untuk memanfaatkannya.
1
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan_primer
http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/8759/Bom-Waktu-Krisis-Beras/2015/02/28
B. Identifikasi Masalah
Kurangnya pemenuhan bahan makanan pokok beras dengan tidak adanya swasembada
beras menjadi masalah yang riskan dimana masyarakat indonesia menjadikan beras sebagai
makanan pokok utama. Sehingga masyarakat memaksakan untuk membelinya meski dengan
harga yang mahal. Di sisi lain, beras pada dasarnya bukan satu-satunya makanan pokok yang
di konsumsi manusia, sehingga kelangkaan beras seharusnya dapat di tanggulangi dengan
alternatif yang sesuai dengan kultur rakyat indonesia seperti bakso dan mi.
Upaya impor beras hanyalah solusi sesaat, bangsa Indonesia tidak bisa terus menerus
bergantung pada negara lain yang menyebabkan kenaikan barang-barang yang fluktuatif.
Ketergantungan terhadap impor selain berdampak secara ekonomi juga berdampak politis
yang mempengaruhi kedaulatan Indonesia.Upaya swasembada beras menjadi langkah sulit,
banyak faktor yang menyebabkan kegagalan swasembada beras, baik dari faktor cuaca yang
tidak stabil sehingga menyebabkan kegagalan dan keterlambatan panen hingga bencana
alam seperti banjir dan juga faktor lahan yang semakin sempit diakibatkan oleh banyaknya
pembangunan diatas lahan sawah.
Di samping itu, nasi putih yang menjadi makanan pokok rakyat Indonesia mengandung kadar
gula yang tinggi sehingga dapat menyebabkan penyakit diabetes. Diabetes melitus
menyebabkan kematian yang lebih banyak daripada korban HIV/AIDS. Sedangkan dikutip
dari data yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pengidap
diabetes melitus di Indonesia merupakan yang terbanyak ke-empat di dunia, setelah Cina,
India, dan Amerika Serikat3.
Maka untuk solusi jangka panjang, perlu digunakannya alternatif makanan pokok pengganti
beras sehingga menghindari rakyat Indonesia dari bencana kekurangan pangan. Hal ini
tentunya membutuhkan edukasi ke masyarakat sebagai upaya perubahan paradigma
berpikir mengenai makanan pokok, bahwa makanan pokok bukan hanya beras. Tentunya hal
ini harus didukung strategi pemasaran yang tepat akan mendukung masyarakat indonesia
untuk beralih ke alternatif makanan pokok yang pada akhirnya akan mengurangi
ketergantungan impor beras dari negara lain.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan lebih fokus, maka solusi mengurangi impor beras yang dibahas adalah
diversifikasi pangan dengan membudayakan bakso ikan tuna dan mi rumput laut.
D. Rumusan Masalah
Sebagai acuan agar tidak keluar dari pembahasan, maka penulis membuat rumusan masalah
yaitu bagaimana cara membudayakan bakso ikan tuna dan mi rumput laut ke rakyat
indonesia sebagai alternatif mengurangi impor beras.
http://klikdokter.com/healthnewstopics/health-topics/nasi-putih-meningkatkan-resiko-terkenadiabetes
Bab II
Pembahasan
A. Selayang Pandang Makanan Pokok Manusia
Makanan pokok adalah makanan yang menjadi gizi dasar. Makanan pokok biasanya tidak
menyediakan keseluruhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, oleh karenanya biasanya makanan
pokok dilengkapi dengan lauk pauk untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi seseorang dan
mencegah kekurangan gizi.
Makanan pokok berbeda-beda sesuai dengan keadaan tempat dan budaya, tetapi biasanya
berasal dari tanaman, baik dari serealia seperti beras, gandum, jagung, maupun umbiumbian seperti kentang, ubi jalar, talas dan singkong. Roti, mi (atau pasta), nasi, bubur, dan
sagu dibuat dari sumber-sumber tersebut4.
Makanan pokok merupakan makanan yang dikonsumsi secara terus-menerus sebagai suatu
kebiasaan turun-temurun serta mampu mempengaruhi psikis konsumennya, yaitu seperti
merasa ada yang kurang jika belum makan makanan pokok yang biasa dimakannya.
Makanan pokok atau steple food beragam antara daerah yang satu dengan yang lain yang
dipengaruhi oleh banyak faktor.
Sebagai berikut ini adalah urutan daftar 10 (sepuluh) nama bahan makanan pokok yang
paling banyak dimakan/digunakan di dunia5 :
1. Jagung (Maize / Corn)
2. Gandum (Wheat)
3. Beras (Rice)
4. Kentang (Potatoes)
5. Singkong (Cassava)
6. Kedelai (Soybean)
7. Kentang Manis (Sweet Potatoes)
8. Sorgum (Sorghum)
9. Ubi (Yams)
10. Pisang Tanduk (Plantain)
Sebagian besar masyarakat Indonesia beropini belum dikatakan sudah makan jika belum
makan nasi. Opini inilah yang masih menjadi barometer masyarakat Indonesia dalam
memandang nasi. Sayangnya, akhir-akhir ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan
adanya temuan beras plastik. Jelas dengan temuan berbahaya ini, tingkat waspada
masyarakat terhadap konsumsi nasi harus memasuki siaga satu.
Temuan beras plastik ini tentu menghebohkan jagad dunia pangan dan konsumsi
masyarakat Indonesia. Ada yang masih bertahan untuk mengonsumsi nasi dan ada pula yang
mulai melakukan diversifikasi pangan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_pokok
http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-nama-bahan-makanan-pokok-dunia-dan-di-indonesiauntuk-manusia.html
5
Diversifikasi pangan ini juga dipadankan dengan teknologi pangan yang membuat bahan
alternatif pangan tersebut disukai oleh konsumen. Lalu bahan pangan apa sajakah yang
dapat dijadikan alternatif konsumsi nasi di Indonesia?
Perlu diakui bahwa klaim orang Indonesia tentang konsumsi nasi sudah sangat melekat
disetiap individunya. Tetapi dengan keadaan seperti ini, dengan teror beras plastik perlu
diketahui bahwa Indonesia memiliki beragam bahan pangan alternatif pengganti nasi.
Kemudian dari sisi perekonomian domestik, impor beras hanya akan merugikan
para petani lokal mengingat harga beras impor pada umumnya lebih murah dari
beras lokal. Padahal pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kesejahteraan
petani sebagai pengelola sektor pertanian dalam negeri yang memiliki kontribusi
yang cukup tinggi terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB) yaitu
sebesar 15,4 persen pada triwulan II tahun 2011, yakni nomor dua setelah sektor
industri pengolahan yang mencapai 24,3 persen.
Selain itu sekitar 33 persen (42,47 juta) penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas
menggantungkan hidupnya (bekerja) di sektor pertanian.
Jika beras impor begitu mudah masuk ke pasar nasional dan akhirnya menguasai pasar beras
nasional, bias dipastikan petani local akan kehilangan mata pencaharian mereka. Sehingga
kebutuhan akan beras impor akan naik, dan pada akhirnya Indonesia akan bergantung
sepenuhnya pada beras impor. Hal ini tentunya akan melemahkan ketahanan pangan
nasional.
Ketergantungan impor bahan baku pangan ini juga disebabkan mahalnya biaya transportasi
di Indonesia yang mencapai 34 sen dolar AS per kilometer.
Rata-rata per tahun Indonesia mengeluarkan Rp 110 trilyun untuk impor pangan, sementara
nilai pembiayaan pertanian dalam APBN hanya Rp 38,2 trilyun. Jika biaya yang dikeluarkan
untuk impor bisa dialihkan untuk membangun pertanian dalam negeri, perbaikan irigasi dan
infrastruktur pertanian lainnya, menjaga stabilitas harga baik di tingkat produsen maupun
konsumen tentu pertanian dalam negeri akan lebih berkembang6.
Pada akhirnya, tugas bagi pemerintah dan pihak yang terkait adalah memperbaiki kinerja
masing-masing. Baik dalam pengadaan maupun distribusi. Diperlukan juga kebijaksanaan
oleh Bulog agar setiap kebijakan yang diambil tidak merugikan petani lokal yang
kesejahteraannya masih rendah tanpa mengorbankan ketahanan pangan Indonesia.
http://www.spi.or.id/?p=4072
dalam pembuatan mi sangat mahal juga menggunakan bahan-bahan yang berbahaya seperti
penggunaan boraks untuk pengenyal, yang sangat berbahaya untuk kesehatan.
Oleh karena itu sebagai alternatif pengganti bahan dasar mi, yaitu dengan bahan dasar
Rumput Laut. Sifat kenyal pada Rumput Laut dapat dijadikan bahan pokok pembuatan mi
dan sebagai pengganti Boraks .Sehingga mi Rumput Laut ini lebih aman dan menyehatkan
karena terbuat dari bahan-bahan yang alami.
rumput laut ini akan memperkaya kandungan zat gizi trace element, khususnya yodium yang
berkisar 0,1% - 0,15% dari berat keringnya serta kandungan pangan (dietary fiber) yang
berguna memperlancar pencernaan.
Dengan mengolah sumber daya laut menjadi lebih berguna dan dapat membantu
masyarakat awam untuk dapat membuat mi sendiri tanpa harus menggunakan bahan yang
mahal dan juga bahan yang membahayakan jiwa manusia karena banyak menggandung zat
kimia, serta dapat menambah penghasilan masyarakat.
Dalam pembuatan mi Rumput Laut ini juga dapat menimbulkan dampak negatif karena
apabila Rumput Laut hanya dimanfaatkan untuk menambah ekonomi hal ini sungguh sangat
mengecewakan. Sebaiknya dalam mengolah Rumput Laut juga harus melakukan
pembudidayaan terhadap Rumput Laut itu sendiri agar Rumput Laut tidak punah apalagi jika
a. Cara Budidaya
Persyaratan Budidaya
Lingkungan yang cocok untuk budidaya Eucheuma adalah :
Substrat stabil, terlindung dari ombak yang kuat dan umumnya di daerah terumbu karang.
Kedalaman air pada surut terendah 1 - 30 cm. Perairan dilalui arus tetap dari laut lepas
sepanjang pantai. Kecepatan arus antara 20 - 40 m/menit.Jauh dari muara sungai, tidak
mengandung lumpur dan airnya jernih.Suhu air berkisar 27 - 28oC, salinitas berkisar 30 - 37
ppt dan pH 6,5 - 8,5.
Metode Budidaya
Beberapa metode budidaya rumput laut jenis ini adalah sebagai berikut:
Metode Lepas Dasar digunakan pada dasar perairan berpasir atau berlumpur pasir,
sehingga memudahkan menancapkan patok/tiang pancang.
Metode Rakit Apung dilakukan pada perairan berkarang, karena pergerakan air
didominasi ombak, sehingga penanamannya dengan menggunakan rakit
bambu/kayu.
Metode Long Line menggunakan tali panjang 50 - 100 m yang dibentangkan, dan
pada kedua ujungnya diberi jangkar serta pelampung besar. Setiap 25 m diberi
pelampung utama terbuat dari drum plastik.
http://rumputlaut.web44.net/article/kandungan-dan-manfaat-rumput-laut/
10
http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=56226
11
12
Dalam pembuatan mi Rumput Laut, Rumput Laut yang dibutuhkan hanya 25 % saja, karena
jika lebih banyak Rumput Laut yang digunakan dalam pembuatan mi ini, maka mi yang
dihasilkan menjadi lembek. Dalam pembuatan mi Rumput Laut ini, Rumput Laut yang
digunakan yaitu Rumput Laut yang ukurannya sedang, tidak terlalu tua dan muda dan
berwarna coklat9.
http://www.kamusilmiah.com/teknologi/teknologi-pembuatan-mi-skala-industri-rumah-tangga/
13
14
http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/218-bisnis-sumatera-barat/penanamanmodal/2180-indonesia-sumbang-30-persen-potensi-tuna-global.html
15
menggunakan sistem resirkulasi tertutup yang membuat ikan tuna sangat sulit untuk
meloloskan dirinya dan juga budidayanya tidak akan mencemari lingkungan. Kendala yang
harus dihadari dari sistem resirkulasi adalah kebutuhan listrik dan juga biayanya yang
terbilang cukup tinggi.
Pengumpulan Benih
Langkah yang kedua dalam cara ternak ikan tuna ini adalah pengumpulan benih. Pada
umumnya benih dari ikan tuna ini dapat diperoleh dari penangkapan di alam dan kemudian
dibesarkan di kolam dengan tujuan meningkatkan kandungan lemak pada ikan tuna tersebut
yang bisa membuat ikan tuna akan menjadi lebih lezat. Namun untuk ikan tuna sirip biru,
Anda hanya bisa mendapatkan benihnya dari induk dari kolam penangkaran, karena sudah
banyak pengembangan ikan tuna sirip biru saat ini, namun dengan biaya budidaya yang
sangat tinggi dibandingkan membudidayakan ikan tuna jenis lainnya.
Pemberian Pakan
Ketiga adalah dalam hal pemberian pakan tuna. Budidaya dari ikan tuna yang baik dan bagus
akan membutuhkan setidaknya sekitar 2.000 bibit ikan pada setiap periode dari budidaya
dan juga ikan tuna ini akan mengkonsumsi makanan hingga berton-ton pakan. Ikan tuna
merupakan ikan karnivora yang akan memakan ikan jenis lain. Sebaiknya berilah pakan ikan
seperti ikan sarden, ikan pilchard atau ikan teri, karena ikan-ikan tersebut mempunyai
kandungan lemak yang terbilang tinggi dibandingkan ikan jenis lainnya.
Pemanenan Ikan Tuna
Hal keempat dalam teknik beternak adalah saat pemanenan ikan tuna. Dalam memanen
ikan tuna sebaiknya langsung untuk turun ke dalam keramba jaring tancap dengan para
pekerja dan kemudian melemparkan tangkapan ikan-ikan tuna tersebut ke dalam perahu
kecil yang sudah disiapkan sebelumnya untuk menampung ikan tuna yang akan dipanen.
Lakukanlah sampai ikan tuna dalam keramba tinggal sedikit dan sulit untuk ditangkap,
pakailah pancing rawai tuna untuk mendapatkan sisa panen ikan tuna yang sulit ditangkap
tersebut11.
b. Cara Membuat Bakso Ikan Tuna
Bahan bakso:
11
http://1001budidaya.com/budidaya-ikan-tuna/
16
Satukan kaldu ayam, bawang putih, dan seledri. Rebus hingga tercium harum
Tambahkan garam, merica, dan pala sembari diaduk. Biarkan mendidih.
Masukkan daun bawang dan aduk.
Untuk penyajian, taruh beberapa bakso ke mangkuk saji dan siram dengan kuah
panas
c. Kandungan gizi
Ikan tuna sudah cukup terkenal, kaya kandungan Omega 3 sekitar 28 kali lebih banyak dari
ikan air tawar, vitamin, protein per 100 gram sekitar 22 gr dan mineral. Mineral yang
terkandung dalam ikan tuna cukup banyak, seperti Iodium mencapai 28 kali dibandingkan
dengan ikan tawar (Astawan, 2008). Selain itu ikan tuna juga kaya vitamin A, B dan Asam
Folat yang baik untuk pertumbuhan masa anak- anak, memiliki rasa yang lezat dan juga
dapat membantu menurunkan tekanan darah serta kolesterol dalam tubuh
d. Manfaat ikan tuna
1. Membantu mengurangi stres
Ikan tuna terbukti kaya akan asam lemak omega 3. Asam lemak ini tergolong sangat penting
dan bermanfaat bagi tubuh, baca ulasan lengkapnya di: Manfaat Asam Lemak Omega 3.
Kandungan omega 3 pada ikan tuna berguna untuk mengurangi tingkat stress atau depresi.
Selain itu, ikan tuna bermanfaat bagi wanita yang sedang menderita ketidakseimbangan
hormon.
2. Membantu untuk detoksifikasi tubuh
Ikan tuna kaya akan mineral dan selenium yang membantu untuk mendetoksifikasi tubuh
Anda. Mengkonsumsi ikan tuna secara rutin dapat membantu dalam membersihkan racunracun yang ada dalam tubuh. Bahkan, seringkali orang mengkonsumsi ikan tuna saat diet
untuk menurunkan berat badan. Selain dapat mengembalikan tingkat energi atau stamina
tubuh, ikan tuna juga berkhasiat untuk membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
17
12
http://www.magwuzz.com/2014/04/manfaat-dan-khasiat-ikan-tuna.html
18
13
http://www.pelita.or.id/baca.php?id=69840
ibid
15
https://id.wikipedia.org/wiki/One_Day_No_Rice
14
19
diukur dari kemampuan untuk menyediakan beras semata. Ada kesan yang kuat bahwa
ketersediaan beras adalah hal fundamental untuk menjaga kestabilan politik16.
Kesan posisi beras seolah makanan yang diunggulkan dapat diminimalisir dengan
menggunakan pencitraan produk mi rumput laut dan bakso ikan sebagai makanan yang
bergizi dan sehat dan merupakan gaya hidup tokoh atau artis yang familiar dengan
masyarakat, mereka diprogram sebagai brand ambassador dari program diversifikasi pangan
yang selalu dipublikasikan gaya hidupnya. Dengan demikian, mi rumput laut dan bakso ikan
akan menjadi tren bagi segala usia. Tren yang berkembang lambat laun akan menjadi
kebiasaan dan budaya yang dapat mengurangi konsumsi beras.
Keempat, harus diakui bahwa beras memiliki rasa yang relatif enak. Dengan kata lain,
berbagai bahan makanan alternatif lain belum mampu meyakinkan lidah sebagian besar
masyarakat Indonesia. Inovasi dalam bidang alternatif pangan yang lain relatif terlambat.
Keberhasilan mi siap saji merupakan fenomena yang dapat dijadikan contoh bagi alternatif
pangan yang lain. Beberapa bahan alternatif pangan lain relatif tidak terjangkau harganya.
Tidak mengherankan jika proses penganekaragaman pangan sangat mudah terjadi untuk
masyarakat golongan atas. Masyarakat yang mempunyai penghasilan yang pas-pasan, akan
lebih memilih makanan yang sesuai dengan kondisi daya beli mereka. Mereka cenderung
makan beras dalam jumlah yang banyak dan mengorbankan sebagian makanan komplemen
termasuk lauk pauknya17.
Mi dan bakso adalah makanan favorit dan familiar di Indonesia, artinya diversifikasi pangan
dengan mi rumput laut dan bakso ikan sesuai dengan kultur lidah masyarakat Indonesia.
Maka permasalahan rasa bukanlah suatu masalah. Pemerintah dalam hal pengupayaan daya
beli masyarakat terhadap mi rumput laut dan bakso ikan, harus menekan harga produksinya.
Dapat dengan membangun pabrik nasional yang memproduksi kedua pangan tersebut, dan
sehingga harga dapat di tekan dengan tidak mengimpor bahan bakunya yang mana telah
melimpah di Indonesia.
Kelima, adalah masalah ketersediaan. Saat ini proses produksi dan distribusi pangan banyak
difokuskan kepada beras. Tidak mengherankan, ketersediaan pangan alternatif seringkali
dianggap sebagai pelengkap saja18.
Keseriusan pemerintah dalam hal ini sangat diperlukan berkenaan keberhasilan diversifikasi
pangan. Pemerintah harusnya tidak menganaktirikan produk pangan alternatif. Sebaliknya
pemerintah harusnya menjamin ketersediaan produk ini di pasar, hal ini dapat mengikis
kekhawatiran masyarakat yang mungkin menganggap program ini hanya sementara.
Keenam, adalah tidak maksimalnya peran berbagai stakeholder di luar pemerintah. Tidak
cukup insentif bagi industri untuk mengembangkan pangan alternatif. Lembaga-lembaga
riset juga belum maksimal dalam melakukan studi-studi pengembangan alternatif pangan.
Stakeholder lain seperti media massa, seringkali tidak memberikan dukungan yang maksimal
pula dalam memberikan informasi mengenai alternatif pangan19.
Tidak hanya pemerintah, elemen masyarakat lainnya seharusnya melakukan kampanye
dukungan program ini. Pemerintah melakukan riset untuk meminimalisir resiko, selanjutnya
16
http://www.pelita.or.id/baca.php?id=69840
ibid
18
ibid
19
ibid
17
20
kampanye melalui media massa dan dukungan melalui seosial media yang merupakan media
yang efektif untuk promosi dewasa ini.
Ketujuh, komitmen yang belum maksimal. Diakui atau tidak, program penganekaragaman
selama ini masih sering bersifat sporadis dan reaktif. Kurangnya komitmen ini juga terlihat
tidak adanya sasaran yang jelas seperti berapa persen peran beras harus diturunkan sebagai
makanan sumber karbohidrat di masa mendatang20.
Tidak ada pekerjaan yang sukses tanpa adanya komitmen, seharusnya program ini menjadi
program unggulan kandidat presiden saat kampanye maupun setelah terpilih sebagai
presiden. Mengingat ketahanan pangan adalah isu krusial saat ini. Maka komitmen
menjalankan diversifikasi pangan haruslah diakui sebagai program kerja yang dijalankan
presiden saat ini dan juga yang akan datang.
2. Strategi Pemasaran dengan Sistem Marketing Mix
Pembudayaan mi rumput laut dan bakso ikan tuna membutuhkan strategi pemasaran yang
baik dan komplit. Sebaik apapun suatu produk apabila tidak ditunjang dengan strategi
pemasaran yang baik maka produk tersebut tidak akan laku di pasaran atau bahkan tidak
diterima baik oleh masyarakat.
Kegiatan pemasaran yang dikenal luas adalah marketing mix atau bauran pemasaran yang
mencakup 4P (Product, Price, Place, Promotion). Keempat variabel tersebut merupakan
kombinasi yang memiliki peran sama dan merupakan satu kesatuan. Penggunaan marketing
mix bertujuan agar program ini diterima baik oleh masyarakat Indonesia dan tentunya
mendatangkan profit bagi yang menggelutinya.
Berikut penjelasan konsep bauran pemasaran dalam marketing mi rumput laut dan bakso
ikan tuna;
Product, mengacu pada value yang terdapat pada produk tersebut, bagaimana
produk tersebut memenuhi kebutuhan konsumen, serta penanganan kualitasnya.
Sebagai alternatif pengganti beras hendaknya produk mi rumput laut dan bakso ikan
harus menarik bagi konsumen, mi dan bakso dengan kemasan instan akan disukai
masyarakat karena kepraktisannya sebagaimana kesuksesan mi instan dan ikan
dalam kemasan di tengah masyarakat.
Price, berkaitan dengan harga produk, hendaknya mi dan bakso diharga kan dengan
variasi harga menyasar siapa yang menjadi target pemasaran. Bagaimanapun
masyarakat menengah kebawah akan melirik alternatif pengganti beras apabila
harga produk tersebut kompetitif dengan beras.
Harga menjadi penarik utama konsumen kelas menengah ke bawah. Dengan harga
yang masuk akal tersebut konsumen rela mengorbankan uangnya untuk membeli
produk tersebut. Hal ini juga mencakup strategi penentuan harga produk tersebut
agar bisa bersaing dengan produk kompetitor. Strategi produksi masal akan
meminimalisir harga apabila didukung pemasarannya oleh pemerintah.
Place, berhubungan dengan pendistribusian produk mi dan bakso atau proses
bagaimana produk tersebut bisa sampai ke konsumen maka pemerintah harus
menggalakkan program ini hingga ke akar rumput, mulai dari petani dan nelayan
samapai ke pasar, baik pasar tradisional hingga pasar modern. Ketersediaan menjadi
hal penting dan dapat menjadi alat pemuas kebutuhan bagi konsumen karena
20
http://www.pelita.or.id/baca.php?id=69840
21
Sistem marketing mix mi rumput laut dan bakso ikan tuna juga akan efektif dengan cara:
Konsinyasi (front-line retailer)
Sistem direct selling yaitu langsung ke konsumen
Sistem Indirect selling, yaitu pemasaran menggunakan media sosial ataupun media
promosi, seperti facebook.
Strategi yang kami gunakan untuk memikat para konsumen adalah dengan mengedepankan
pelayanan (servis) sehingga para konsumen terpuaskan dan menjadi langganan. Selain itu
strategi yang kami ambil adalah keekonomisan barang yang murah tetapi bermutu
tinggi,kepercayaan dan keikhlasan, serta kejujuran,barang yang berkualitas dan terjamin
mutunya.
Analisis usaha yang digunakan adalah analisis pendapatan usaha. Setelah mi kering rumput
laut dan bakso ikan tuna dipasarkan dengan metode Marketing mix kebeberapa tempat
didapatkan bahwa penjualan dengan sistem pemasaran marketing mix sangat efektif dan
efisien untuk produk mi kering rumput laut dan bakso ikan tuna.
3. Strategi Manajemen Konflik Terhadap Diversifikasi Pangan
Berkaca pada peristiwa penolakan warga depok terhadap program ODNR (One Daya No
Rice) yang digalakkan walikota depok Nur Mahmudi Ismail yang berujung pada penolakan
penerbitan PERDA ODNR. Ketika itu, walikota depok mengajukan ODNR menjadi peraturan
daerah, DPRD Kota Depok menolak pengajuan tersebut karena dianggap tidak memenuhi
pertimbangan sosiologis, filosofis, dan yuridis. DPRD Kota Depok menganggap ODNR tidak
penting dari aspek sosiologis karena "tidak terlalu penting dan justru banyak mendapat
penolakan dari warga Depok." Dari sisi filosofis, DPRD Kota Depok menganggap bahwa
"perda ini belum dibutuhkan secara signifikan bagi masyarakat Depok21.
21
http://metro.news.viva.co.id/news/read/509335-dprd-depok-tolak--one-day-no-rice--nur-mahmudi
22
Pada dasarnya setiap program ada yang diuntungkan dan mungkin ada pihak yang dirugikan.
Terutama wacana diversifikasi pangan yang mungkin bagi petani padi dan pedagang beras
akan merugikan mereka. Oleh karena itu strategi manajemen konflik diperlukan untuk
menghindari penolakan terhadap program ini. Diantaranya adalah dengan cara Collaborating
(Berkolaborasi) yang menghadirkan win win solution. Proses bekerja melalui perbedaan akan
mengarah pada solusi kreatif yang akan memuaskan kedua belah pihak. Dimana para pihak
yang berkepentingan dengan beras tidak dirugikan, mungkin dengan tetap menggalakkan
strategi swasembada beras dan bulog. Sehingga program diversifikasi pangan berdampingan
dengan program swasembada beras atau bahkan saling mendukung.
Strategi selanjutnya adalah Avoiding (Menghindari), yaitu menghindari kampanye negatif.
Menurut kami program One Day No Rice merupakan bentuk kampanye negatif, dimana
muatan dalam kata tersebut berbentuk penghindaran dari konsumsi beras yang seolah
memojokkan komoditi beras. Alangkah baiknya apabia programnya adalah mengunggulkan
program diversifikasi pangan dengan mi rumput laut dan bakso ikan tuna tanpa
memojokkan komoditi beras. Misalnya dengan istilah kampanye Sarapan Sehat dan Bergizi
Mi Rumput Laut dan Bakso Ikan. Dengan demikian tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
23
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Rumput Laut dan bakso Ikan tuna memiliki banyak kandungan protein sehingga dapat
dibuat menjadi suatu yang bernilai tinggi, yaitu mi rumput laut dan bakso ikan .karena
bahannya yang mudah didapat dan baik untuk dikonsumsi oleh pertumbuhan tubuh. Selain
mudah didapat rumput laut dan ikan juga ramah lingkungan karena berasal dari bahan yang
alami dan tidak membahayakan kesehatan.
Dari beberapa langkah diatas maka diperolehlah suatu olahan baru yang lebih bermanfaat
dan tidak berbahaya untuk tubuh yaitu mi rumput laut. Yang banyak manfaatnya bagi
kesehatan kita, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan mi Rumput Laut ini. Di
daerah pantai banyak sekali Rumput Laut, akan tetapi masyarakat tidak memanfaatkannya.
Strategi yang tepat dalam membudayakan mi rumput laut dan bakso ikan tuna adalah
dengan memasukkan produk tersebut ke program diversifikasi pangan nasional, dipasarkan
ke masyarakat Indonesia dengan strategi marketing mix serta juga menerapkan strategi
memanajemen konflik dengan Collaborating (Berkolaborasi) dan Avoiding (menghindari).
Dan pemerintah pusat khususnya menjadi pionir yang menggalakkan program ini agar
berjalan sesuai harapan yang akhirnya dapat mengurangi ketergantungan impor beras.
B. Saran
Dalam pembuatan mi Rumput Laut ini memang diperlukan banyak Rumput Laut, sedangkan
Rumput Laut setiap tahunnya sedikit oleh karena itu sebaiknya jangan hanya mengolah
Rumput Laut menjadi makanan namun juga diperlukan pembudidayaan terhadap Rumput
Laut agar tidak punah. Begitu juga dengan pembuatan bakso ikan tuna yang memerlukan
pasokan ikan tuna yang tidak sedikit, maka edukasi terhadap nelayan diperlukan agar tidak
terjadi kekurangan bahan dasar. Seluruh elemen kepemerintahan harus mendukung
program ini untuk solusi jangka panjang dari ketergantungan bangsa kita terhadap beras.
C. Penutup
Indonesia adalah negara agraris dan menempati urutan nomor tiga di dunia sebagai
produsen besar pangan. Namun hal yang mengejutkan adalah bahwa Indonesia sering kali
mengalami masalah yang berulang mengenai produksi pangan terutama beras. Sedangkan,
kebutuhan masyarakat Indonesia sangatlah tinggi. Untuk itu pemerintah mengambil
kebijakan impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tetapi .
Masalahnya, data yang menjadi acuan dasar perlu-tidaknya impor beras selalu mengundang
kontroversi. Jantung persoalannya ada keraguan validitas data. Pasalnya menurut data BPS
produksi beras dari tahun ke tahun selalu surplus, sehingga timbul dugaan adanya
penyalahgunaan hasil produksi kalangan tertentu dengan tujuan mencari keuntungan.
Hal ini menyebabkan Indonesia mau tak mau harus tetap mengimpor beras. Padahal
kebijakan ini akan berpengaruh terhadap perekonomian domestic. Selain melemahkan
ketahanan pangan nasional, kebijakan impor dianggap merugikan petani local karena harga
beras impor umumnya lebih murah dari beras lokal. Untuk itu peran pemerintah sangat
dibutuhkan guna mengawasi pengadaan, distribusi maupun menjaga kestabilan harga beras
lokal sehingga kesejahteraan petani lokal tetap terjamin.
24
Daftar Pustaka
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan_primer
2. http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/8759/Bom-Waktu-KrisisBeras/2015/02/28
3. http://klikdokter.com/healthnewstopics/health-topics/nasi-putih-meningkatkanresiko-terkena-diabetes
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_pokok
5. http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-nama-bahan-makanan-pokok-duniadan-di-indonesia-untuk-manusia.html
6. http://www.spi.or.id/?p=4072
7. http://www.kamusilmiah.com/teknologi/teknologi-pembuatan-mi-skala-industrirumah-tangga/
8. http://rumputlaut.web44.net/article/kandungan-dan-manfaat-rumput-laut/
9. http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=56226
10. http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/218-bisnis-sumaterabarat/penanaman-modal/2180-indonesia-sumbang-30-persen-potensi-tunaglobal.html
11. http://1001budidaya.com/budidaya-ikan-tuna/
12. http://www.magwuzz.com/2014/04/manfaat-dan-khasiat-ikan-tuna.html
13. http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2011/08/15/indonesia-negara-agrarispengimpor-pangan/
14. http://www.organicindonesia.org/05infodata-news.php?id=225
15. http://artikel.staff.uns.ac.id/2008/12/24/analisis-pengaruh-kebijakan-impor-berasdan-keberadaan-tengkulak-terhadap-harga-gabah-di-indonesiasebuah-latarbelakang/
16. http://id.shvoong.com/business-management/international-business/2213899penger
25