Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi Perbankan akan membutuhkan DBMS dalam tiap transaksinya.

Deskripsikan mekanisme atau cara kerja dari DBMS pada kasus diatas.
Pada dunia perbankan, banyak transaksi-transaksi yang semua bergantung pada
dunia IT khususnya DBMS, dan akan banyak sekali jika kita membahas semuanya.
Pada kali ini saya akan membahas mengenai penggunaan DBMS pada mesin ATM.
Contoh penerapan database terdistribusi salah satunya adalah pada mesin ATM.
Untuk mengerjakan fungsi manajemen data jaringan dan dapat berintegrasi dengan
database management system maka dunia perbankan dalam mesin ATM nya ini
menggunakan Network Management Data Base System (NMDBS).
Fungsi dari NMDBS sendiri yaitu :
Menerima permintaan nasabah melalu layanan dalam hal ini ATM.
Nasabah dapat mengakses layanan yang tersedia pada ATM.
Memberikan nomor PIN ntuk dapat mengakses layanan ATM.
Mengkordinasikan penggunaan layanan ATM antar nasabah, antar bank.
Bisa dikatakan bahwa mungkin DBMS adalah roh dari sistem ATM ini, karena jika
memang tidak ada DBMS sistem ini tidak akan bisa berjalan.
ATM terdiri atas:
Stasiun kerja yang dapat diakses dengan kartu khusus atau mesin ATM,
Remote Computer yang menyimpan dan memperbarui catatan pelanggan dan
mengesahkan serta melaksanakan transaksi,
Hubungan telekomunikasi antara mesin ATM dengan remote computer.

Cara kerja sistem ATM banking adalah sebagai


berikut:
1. Mesin ATM akan membaca ID Card nasabah
Proses ini dilakuakn oleh magnetic card reader setelah kartu dimasukkan melalui slot
card kedalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan
penerima data. Karena fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic card
reader tidak memiliki memori yang bisa menyimpan data nasabah. Sementara Kartu
ATM akan tersimpan didalam mesin dan akan keluar otomatis setalah nasbah
memutuskan transaksi.Saat mesin berhasil membaca data dalam Kartu ATM
tersebut, maka mesin akan meminta data PIN (Personal Identification Number). PIN
ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan harus di-input dengan
menggunakan tombol keyboard ATM oleh nasabah.
2. Pengiriman data ke sistem komputerisasi bank
Setelah PIN dimasukkan, maka data PIN tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan
rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi bank bersangkutan. Pengacakan
data PIN ini dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca oleh pihak lain.
3. Validasi

PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim langsung ke sistem
komputer bank untuk validasi sebagai bagian dari setiap transaksi. Setelah data
selesai dan diproses di sistem komputer bank, maka data akan dikirim kembali ke
ATM, dan nasabah akan mendapatkan apa yang yang dimintanya (dapat
bertransaksi) di ATM dengan mengikuti instruksi-instruksi optional yang dikirim
mesin ke monitor mesin.
4. Proses Transaksi
Ketika data sudah di validasi dan data nasabah cocok dengan data yang ada di
database bank yang bersangkutan, nasabah bisa melakukan pemilihan transaksi.
Perlu diketahui bahwa mesin ATM tidak menyimpan data nasabah maupun PIN
nasabah. Ini karena prinsip kerja mesin ATM hanya menyampaikan pesan (pass
through request) nasabah ke sistem komputer bank bersangkutan. Dan ATM hanya
dapat melayani satu
nasabah pada satu waktu saja.
5. Pengiriman data transaksi
Setelah transaksi selesai, mesin akan memprintkan sejumlah data transaksi yang
telah dilakukan (optional) atau jika nasabah tidak menginginkan print data dilakukan,
mesin akan tetap memberikan informasi transaksi saat itu melalui monitor mesin.
Dan secara otomatis, akan ada perubahan jumlah saldo nasabah. Kemudian kartu
akan keluar dari slotnya dan transaksi akan benar-benar selesai.
Kesimpulan dari contoh diatas yaitu database terdistribusi dapat memberikan
kemudahan untuk transaksi antara ATM dengan pengguna layanan ATM yang
awalnya sangat rumit sekarang menjadi mudah,dan nasabah tidak perlu mengantri
terlalu panjang untuk bisa mengakses layanan yang tersedia pada ATM.

Anda mungkin juga menyukai