Servant leadership menjadi salah satu solusi dalam mengatasi krisis kepemimpinan.
Pemimpin-pelayan mempunyai tanggung jawab untuk melayani kepentingan pengikut agar
mereka menjadi lebih sejahtera,. Mengapa dikatakan solusi dalam mengatasi krisis ? karena akhir-akhir ini akhir-akhir ini ada kecenderungan menurunnya kepercayaan masyarakat kepada para pemimpin. Menurunnya kepercayaan ini dapat menjurus pada krisis kepercayaan kepada para pemimpin dan mempengaruhi gerak pembangunan. Beberapa indikator menurunnya kepercayaan masyarakat kepada pemimpin antara lain berupa kondisi kesejahteraan masyarakat yang masih memprihatinkan, pelayanan publik yang belum memenuhi harapan, kasus-kasus penyalahgunaan kekuasaan oleh sebagian pemimpin sampai tindak pidana korupsi, kasus-kasus pelanggaran tiga ta (skandal harta, tahta dan wanita) yang melibatkan sebagian pemimpin, serta kemampuan sebagian pemimpin yang kurang memadai dihadapkan pada situsasi krisis multidimensi yang melanda masyarakat bangsa dewasa ini. Pepimpin tidak akan ada jika bawahan/pengikut tidak ada. Seorang pemimpin dalam menjalankan gaya kepemimpinan SL para pengikut memiliki komitmen penuh dalam bekerja untuk mencapai tujuan organisasi dan keberhasilan pemimpin. Itu yang tidak terlihat di Jakarta. Tidak sedikit masyarakat yg menentang cara kerja dari ahok kemudian presiden jokowi. Bagaimana menilai keberhasilan seorang pemimpin pelayan? Ini pertanyaan penting yang mesti dijawab. Dan jawaban yang tepat bagi seorang pemimpin pelayan adalah kemampuannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, apakah mereka yang dilayaninya, mereka yang menjadi bawahannya dapat tumbuh sebagai pribadi-pribadi yang unik? Apakah mereka, setelah dilayani, tumbuh menjadi lebih sehat, lebih bijaksana, lebih sejahtera, lebih kreatif, dan lebih siap untuk melayani juga? Apa pengaruhnya terhadap orang yang paling sengsara dalam masyarakat, apakah dia akan memetik keuntungan, atau paling sedikit tidak bertambah sengsara? Itulah gugusan pertanyaan beruntun yang sekaligus merupakan indikator keberhasilan seorang pemimpin pelayan. Apabila jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas adalah ya, menunjukkan bahwa orang yang menerapkan pemimpin pelayan telah berhasil. Ditambah lagi dengan
Kemudian jika dikaitkan perilaku/budaya di Indonesia yang pemimpin kerap di dominasi
oleh kaum elit dan diperparah lagi dengan mental masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa dengan struktur organisasi komando. Sehingga para anggota akan lbh fokus berlomba-lomba mencapai puncak piramida ketimbang melayani publiknya sendiri. Keunggulan lain yang dimiliki dalam organisasi kepemimpinan pelayan adalah ketepatannya menjawab fenomena refolusi informasi. Pada model piramida, posisi pucuk piramida menjadi pintu tunggal masuknya informasi (inovasi), yang kemudian baru didistribusi ke
posisi-posisi di bawah. Asumsi tersembunyi dalam model ini adalah bahwa seolah-olah informasi masih terbatas