(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Membandingkan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek abiotik melalui pengamatan
2. Membandingkan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek biotik melalui pengamatan
B. Materi Pembelajaran
Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Biologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Jika seseorang ingin
mengetahui sesuatu melalui pengamatan, tidak akan berhasil baik apabila pengamatan yang
dilakukan tanpa melalui langkah atau metode yang terencana dan sistematis untuk memperoleh
informasi gejala alam biotik dan abiotik. Biotik adalah bagian alam yang bersifat hidup, sedangkan
abiotik adalah benda alam yang bersifat mati. Gejala alam biotik kebendaan berkaitan dengan
benda, contoh makhluk hidup. Gejala alam biotik kejadian berkaitan dengan kejadian, contoh
kelahiran, kematian. Gejala alam abiotik kebendaan berkaitan dengan benda, contoh batu, tanah,
air, udara. Gejala alam abiotik kejadian berkaitan dengan kejadian, contoh gunung meletus, banjir,
tanah longsor.
Langkah atau metode yang paling tepat digunakan di dalam pengamatan yaitu metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan masalah, mengetahui penyebab
sehingga memiliki kesimpulan yang dapat masuk akal dan dapat dipercaya. Untuk itu, metode
ilmiah dan bersikap ilmiah digunakan seseorang dalam melakukan pengamatan.
Adapun langkah-langkah metode ilmiah, sebagai berikut:
1. Menemukan masalah dan merumuskan masalah.
2. Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah.
3. Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara.
4. Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan atau eksperimen.
5. Menarik kesimpulan.
6. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan.
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah :
1. mencintai kebenaran
2. tidak purba sangka
3. toleran terhadap orang lain
4. ulet
5. teliti dan hati-hati
6. ingin tahu
7. optimis
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Ceramah
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Hewan tergolong komponen biotik atau abiotik?
- Mengapa eceng gondok dapat tumbuh subur di perairan dekat persawahan?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan komponen biotik dan abiotik?
- Bagaimana eceng gondok dapat tumbuh subur di perairan dekat persawahan?
2.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian komponen biotik.
Guru menyebutkan beberapa contoh dari komponen biotik.
Guru menjelaskan pengertian komponen abiotik.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi gejala alam biotik dan
abiotik.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian komponen biotik
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan beberapa contoh dari
komponen biotik
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan gejala alam biotik maupun gejala alam
abiotik yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya membedakan gejala alam biotik dan gejala
alam abiotik
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya
c. Konfirmasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3.
Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal tentang gejala alam biotik dan abiotik
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis
2. Bentuk Instrumen
: soal uraian
3. Soal / Instrumen
:
(1) Jelaskan mengenai objek yang dipelajari dalam biologi beserta contohnya !
(2) Sebutkan urut-urutan langkah dalam metode ilmiah !
TOTAL SKOR
NILAI
= 100
= JUMLAH SKOR
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menemukan persamaan laju yang ditempuh
2. Menunjukkan Konsep GLB dalam kehidupan sehari-hari
3. Mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan setiap satuan waktu
4. Menyelidiki GLBB dipercepat beraturan
5. Menunjukkan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari
B. Materi Pembelajaran
Gerak
Suatu benda dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan kedudukan terhadap suatu
titik yang ditetapkan sebagai acuan atau patokan.Gerak bersifat relatif artinya, benda dapat
dikatakan bergerak terhadap titik acuan tertentu, tetapi tidak bergerak terhadap benda lain.
Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda akibat terjadinya perubahan waktu.
Perpindahan bergantung pada kedudukan awal dan akhir,dan tidak bergantung pada lintasan yang
ditempuh. Jarak adalah panjang seluruh lintasan yang ditempuh benda selama bergerak. Jarak
merupakan besaran skalar sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor
Kelajuan adalah besar kecepatan. Kecepatan adalah kelajuan yang arah geraknya
dinyatakan. Kelajuan termasuk besaran skalar karena tidak bergantung pada arahnya. Sehingga
kelajuan selalu bernilai positif. Alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan adalah spidometer.
Keterangan :
v = kecepatan, kelajuan (m/s)
s = perpindahan, jarak (m)
t = waktu tempuh (s)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki
kecepatan setiap saat tetap. Kecepatan tetap adalah saat benda menempuh perpindahan yang sama
selang waktu yang dibutuhkan juga sama. Salah satu contoh gerak lurus beraturan adalah misalnya
pada jalan yang lurus dan tidak ada hambatan, kendaraan dapat bergerak dengan kecepatan tetap
selama beberapa waktu.
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan
memiliki kecepatan setiap saat berubah. Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap selang
waktu. Pada gerak lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami percepatan atau
perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan
dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah beraturan
diperlambat. Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat dikatakan benda tersebut
mengalami percepatan.
Rumus Percepatan :
Keterangan
a = percepatan (m/s2)
= perubahan kecepatan (m/s)
= v2 v1
v 1 = kecepatan awal (m/s)
v 2 = kecepatan akhir (m/s)
Beberapa peristiwa gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
sebagai berikut.
a. Gerak mobil yang dipercepat dengan cara menekan pedal gas.
b. Gerak mobil yang diperlambat dengan cara menekan pedal rem.
c. Gerak jatuh bebas buah mangga dari tangkainya
Grafik GLB
Grafik GLBB
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Eksperimen
Ceramah
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Apakah mobil yang melintas di jalanan tergolong melakukan gerak?
- Bagaimana cara menghitung kelajuan rata-rata mobil yang sedang bergerak?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan gerak?
- Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kelajuan suatu benda?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan yang dimaksud dengan gerak.
Guru menyebutkan ciri-ciri benda bergerak
Siswa mengamati benda bergerak
Guru menjelaskan kedudukan dan perpindahan
Guru menjelaskan sifat gerak
Guru menjelaskan konsep laju dan kecepatan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi gerak, kedudukan,
perpindahan, dan kelajuan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian gerak dan sifatnya.
PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana jika ada mobil dengan kecepatan yang berubah-ubah ?
- Bagaimana jika ada mobil bergerak dengan kecepatan yang sama ?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan kecepatan ?
- Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kelajuan suatu benda?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan yang dimaksud dengan kecepatan.
Guru menjelaskan perbedaan kelajuan dan kecepatan.
Siswa mengamati benda sedang bergerak dengan kecepatan yang tidak tetap
Guru menjelaskan yang dimaksud dengan kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata.
Guru menjelaskan percepatan
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi kelajuan, kecepatan,
kelajuan rata-rata, kecepatan rata-rata dan percepatan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kelajuan rata-rata, kecepatan
rata-rata dan percepatan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan bagaimana mencari kelajuan rata-rata,
kecepatan rata-rata dan percepatan.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Guru memberikan contoh soal cara menghitung percepatan suatu benda.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab soal.
Guru menanggapi hasil yang dikerjakan siswa.
c. Konfirmasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memebrikan penguatan kepada siswa.
Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
PERTEMUAN KETIGA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Apakah tujuan lintasan rel kereta api harus dibuat lurus dan mendatar?
- Gerak jatuh peloncat indah tergolong GLB atau GLBB?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan GLB?
- Apakah yang dimaksud dengan GLBB
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan peralatan
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian Gerak Lurus.
Guru menyebutkan macam-macam gerak lurus.
Guru menjelaskan bagaimana ciri GLB, GLBB dan contohnya.
Guru mengajak siswa mengamati video GLB dan GLBB
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi Gerak Lurus
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian GLB dan cirinya.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai contoh GLB.
Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil pewaktu ketik dan sebuah mobil
mainan.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengamati GLB.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kecepatan dan percepatan suatu
benda.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai pengertian GLBB dan cirinya.
Guru memberi instruksi kepada siswa untuk melakukan eksperimen mengamati gerak
lurus dipercepat beraturan.
Siswa secara berkelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan papan, balok
kayu, sebuah mobil mainan dan pewaktu ketik.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil
percobaan untuk membandingkan karakteristik GLB dan GLBB.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan tugas rumah untuk mencari tahu tentang contoh lain dari Gerak Lurus
PERTEMUAN KEEMPAT
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
Guru menjelaskan rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan
Guru menjelaskan penerapan konsep GLB dan GLBB dalam kehidupan seharihari
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi penerapan GLB
dan GLBB
b. Elaborasi
(SKOR= 25)
(3) a
v
t
(SKOR = 25)
(SKOR = 25)
= 100
= JUMLAH SKOR
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mengenal bagian-bagian mikroskop
2. Menggunakan mikroskop dengan benar (mengatur fokus, pencahayaan, menemukan objec
Mikropis)
B. Materi Pembelajaran
Mikroskop
c.
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara membuat sayatan?
- Pernahkah kalian membuat preparat basah?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan sayatan?
- Bagaimana cara membuat preparat basah?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan mikroskop.
2. Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
menggunakan mikroskop untuk menyelidiki preparat
b. Elaborasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.
3. Kegiatan Penutup
Guru meminta siswa untuk berlatih lagi seperti eksperimen yang diajarkan di
sekolah.
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar, alat-alat praktikum
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes unjuk kerja dan tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : tes identifikasi dan tes uraian
3. Soal / Instrumen
:
- Contoh uji petik kerja prosedur
Tentukan dan sebutkan bagian-bagian mikroskop.
- Contoh tes uraian
Jelaskan bagaimana cara membuat preparat irisan membujur batang!
4.
Skor maksimum
NILAI =
Skor
Tes tertulis
Potonglah batang tersebut memanjang menjadi dua bagian sama besar. Kemudian irislah
tipis-tipis memanjang pada potongan batang. Letakkan irisan pada kaca obyek, kemudian
teteskan air dengan menggunakan pipet. Letakkan satu bagian kaca penutup membentuk
sudut dengan kaca obyek, segera tutup dan usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara.
Amati menggunakan mikroskop.
(SKOR = 50)
NILAI = SKOR x 2
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Memegang, membawa dan memperlakukan alat dan bahan secara aman
2. Mendeskripsikan bahan-bahan yang berbahaya dan yang dapat menimbulkan penyakit
3. Mengindentifikasi simbol-simbol dalam Laboratorium
B. Materi Pembelajaran
Keselamatan Kerja
Untuk menjaga keselamatan kerja perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk
2. perlakukan bahan-bahan kimia yang berbahaya dengan cermat
3. perhatikan simbol-simbol keselamatan kerja dengan baik.
Untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, maka perlu
diperhatikan hal-hal di bawah ini:
1.
Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal
dengan menggunakan kedua tangan, dan jangan dijinjing.
2.
Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.
3.
Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama
ketika atau selesai dipanaskan.
4.
Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau
setelah dipanaskan ke arah tubuh orang lain.
5.
Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan
pemanasan. Kaca yang tahan panas adalah pyrex.
6.
Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama
bahan kimia.
7.
Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung
terkena sinar matahari
8.
Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.
Bahan-bahan Kimia Yang Berbahaya
1. Aluminium sulfat (AlSO4)
2. Amoniak pekat (NH4OH)
3. Asam sulfat (H2SO4)
4. Asam klorida (HCl)
5. Etanol (C2H3OH)
6. Formalin 40% (HCHO)
7. Klorofrom (CHCl3)
8. Metilin Biru
9. Natrium hidroksida (NaOH)
Simbol
Sifat
1.
Mudah menyala
2.
Korosif
3.
Beracun / toksin
4.
Mudah Meledak
5.
Bahan radioaktif
6.
Mudah tergelincir
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Demonstrasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bolehkah kita menghirup bahan kimia secara langsung?
- Apakah arti dari tanda silang yang terdapat pada bahan kimia?
b. Prasyarat pengetahuan
- Peraturan apa sajakah yang harus ditaati ketika berada di dalam laboratorium?
- Apakah arti dari simbol-simbol dalam bahan kimia?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan fungsi dari laboratorium.
Guru mengetahui peraturan yang harus ditaati ketika berada di dalam laboratorium.
Guru mendemonstrasikan cara membawa dan menggunakan alat demi untuk
keselamatan.
Guru menyebutkan bahan-bahan kimia di dalam laboratorium yang berbahaya bagi
kesehatan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi keselamatan
kerja di Laboratorium
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan fungsi dari laboratorium.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan beberapa alat dan bahan yang
terdapat di dalam laboratorium.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan peraturan yang harus ditaati ketika berada
di dalam laboratorium.
Guru mendemonstrasikan cara membawa dan menggunakan alat-alat yang ada di dalam
laboratorium demi untuk keselamatan kepada siswa.
Guru meminta salah satu siswa untuk melakukan hal yang sama seperti yang
ditunjukkan oleh guru, jika ada kesalahan langsung diberi umpan balik.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan bahan-bahan kimia di dalam
laboratorium yang berbahaya bagi kesehatan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara menyimpan dan mengambil bahanbahan kimia yang ada di dalam laboratorium.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai arti simbol-simbol dalam bahan
kimia yang ada di dalam laboratorium.
Siswa (dibimbing oleh guru) keliling laboratorium untuk mengidentifikasi simbolsimbol dan alat-alat yang ada di dalam laboratorium.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya
Skor
Skor maksimum
NILAI =
5. Tes tertulis
(1) B
(2) C
NILAI = SKOR x 2
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda
(SKOR = 50)
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
:
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
2. Membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup berdasar hasil observasi
3. Membedakan ciri tumbuhan dan hewan
B. Materi Pembelajaran
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri, sebagai berikut :
1. Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini
disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan
antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah
ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan
kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu
alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan
gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.
2. Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang. Hal ini dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang
dengan menutup daunnya.
b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
c. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggap rangsang, misalnya bersin.
3. Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan
hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang
berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri
melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi
tergantung pada makhluk hidup lainnya.
4. Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi
dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa.
Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing
bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui
lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.
5. Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible.
Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.
6. Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara
berkembangbiak sebagai berikut :
a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel
sperma.
b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan
sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
7. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan
dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.
Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai
mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.
b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh.
Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran
unta kering , tetapi urinenya kental
c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya.
Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara
periodik.
8. Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh
syaraf dan hormon.
9. Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi
makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh.
Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paruparu, ikan mengeluarkan
karbondioksida melalui insang.
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Apakah perbedaan antara batu dengan ayam?
- Mengapa tumbuhan putri malu akan mengatup daunnya bila tersentuh?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah ciri-ciri makhluk hidup?
- Apakah perbedaan antara hewan dan tumbuhan?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan perbedaan makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Guru menyebutkan ciri-ciri makhluk tak hidup.
Guru mengetahui dan menjelaskan reaksi tumbuhan terhadap rangsangan.
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan tugas rumah, siswa diminta untuk mengamati makhluk hidup
dalam daftar berikut:
- jamur yang tumbuh pada roti
- cacing tanah
- biji yang sedang berkecambah
- ikan
- daun pada pohon yang masih hidup - katak
- tanaman berbunga
- diri kamu sendiri
Tuliskan masing-masing ciri makhluk hidup yang dapat kalian amati.
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis
2. Bentuk Instrumen
: tes uraian
3. Soal / Instrumen
:
(1) Sebutkan ciri-ciri suatu benda dikatakan hidup!
(2) Manakah di antara ciri-ciri mahluk hidup yang dapat dipakai untuk membedakan hewan
dan tumbuhan?
4. Kunci Jawaban
:
(1) Ciri-ciri makhluk hidup
- Bergerak
- Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
- Memerlukan Makan (nutrisi)
- Bernafas (respirasi)
- Tumbuh dan Berkembang
- Berkembangbiak (reproduksi)
- Adaptasi
- Regulasi
- Ekskresi
(SKOR = 25)
(2) Yang dapat dipakai untuk membedakan hewan dan tumbuhan
- Bergerak
- Memerlukan makanan
- Tumbuh dan berkembang
- Regulasi
(SKOR = 25)
TOTAL SKOR = 50
NILAI
= SKOR x 2
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Membedakan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ciri khusus
kehidupan yang dimilikinya
2. Mendeskripsikan pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup
3. Membuat perbandingan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam sistem 5 kingdom
4. Mengklasifikasi beberapa mahluk hidup di sekitar berdasar ciri yang diamati
B. Materi Pembelajaran
Klasifikasi Makhluk Hidup
Di dalam kelompok yang mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut pastilah ditemukan lagi
perbedaan-perbedaan. Kemudian dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok terkecil dengan persamaan
ciri yang sama. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem
tertentu disebut klasifikasi atau taksonomi.
Dengan cara seperti ini maka makhluk yang ada dipermukaan bumi ini dibedakan menjadi dua (2)
kelompok dunia kehidupan besar yaitu: dunia hewan atau Animalia dan dunia tumbuhan atau
Plantae.
Dunia hewan akan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan.
e. Familia atau suku.
b. Filum.
f. Genus atau marga.
c. Class atau kelas.
g. Species atau jenis.
d. Ordo atau bangsa.
Dalam dunia tumbuhan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan.
e. Familia atau suku.
b. Divisi.
f. Genus atau marga.
c. Class atau kelas.
g. Species atau jenis.
d. Ordo atau bangsa.
4) Vermes (cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
c. Platyhelminthes (cacing pipih)
d. Nemathelminthes (cacing gilig)
e. Annelida (cacing gelang)
5) Arthropoda (hewan berbukubuku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka
terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata
kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset.
Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)
b) Crustaceae (udangudangan)
c) Arachnoidea (labalaba)
d) Myriapoda (lipan)
6) Mollusca (hewan lunak)
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda (kerang)
b) Gastropoda (cumicumi)
c) Cephalopoda (siput)
7) Echinodermata (hewan berkulit duri)
Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
a) Asternoida (bintang laut)
d) Crinoidea (lilia laut )
b) Echinoidea (landak laut)
e) Holothuroidea (tripang).
c) Ophiuroidea (bintang laut)
b. Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang.
Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1) Pisces (ikan)
2) Amphibia (amfibi)
3) Reptillia (reptil)
4) Aves (burung)
5) Mammalia (hewan menyusui)
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
i. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara mengelompokkan makhluk hidup?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?
- Bagaimana aturan untuk menulis nama ilmiah makhluk hidup?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah dalam melakukan observasi
ii.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan tujuan klasifikasi makhluk hidup.
Guru menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup.
Guru mengelompokkan hewan berdasarkan bentuk luar tubuh sebagai dasar klasifikasi.
Guru menjelaskan urutan takson hewan dan tumbuhan
Guru mengetahui klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus.
Guru menuliskan contoh nama ilmiah makhluk hidup.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi klasifikasi
makhluk hidup dari berbagai sumber
Guru memfasilitasi siswa melakukan observasi lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) jalan-jalan ke halaman sekolah/laboratorium alam untuk
mencatat makhluk hidup yang ditemukan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tujuan klasifikasi makhluk hidup.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menentukan dasar dari klasifikasi makhluk
hidup (berdasarkan ukuran tubuh, lingkungan tempat tinggal, manfaat dan jenis
makanan).
Guru menjelaskan aturan tata nama ilmiah makhluk hidup dan memberikan beberapa
contoh nama ilmiah makhluk hidup.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan,
memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar:
iii.
Kegiatan Penutup
Guru memberikan tugas rumah, siswa diminta untuk mengamati makhluk hidup
di lingkungan sekitar rumah untuk melengkapi data observasi disekolah
PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara mengelompokkan makhluk hidup?
- Apakah nama ilmiah dari tanaman padi?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah dalam melakukan observasi
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan tujuan klasifikasi makhluk hidup.
Guru menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup.
Guru mengelompokkan hewan berdasarkan bentuk luar tubuh sebagai dasar klasifikasi.
Guru mengetahui klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi klasifikasi
makhluk hidup dari berbagai sumber
memfasilitasi siswa melakukan observasi lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa untuk berdiskusi kelompok, sesuai kelompok pada pertemuan
sebelumnya.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil cawan petri, pinset, kaca pembesar, belalang, kumbang, kupu-kupu, capung, udang, semut, lalat, laba-laba dan kaki
seribu.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengelompokkan
hewan berdasarkan bentuk luar tubuh sebagai dasar klasifikasi.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan kelemahan dari beberapa dasar klasifikasi
makhluk hidup yang telah ditentukan sebelumnya.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan beberapa kelebihan dari dasar klasifikasi
makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
Guru memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya
PERTEMUAN KEEMPAT
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Sebutkan klasifikasi berdasarkan 5 kingdom !
- Apakah nama ilmiah dari tanaman padi?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?
- Bagaimana menyusun kunci determinasi?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah dalam melakukan observasi / eksperimen
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar, Artikel
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1.
2.
3.
Teknik Penilaian
: tes tertulis
Bentuk Instrumen : tes uraian
Soal / Instrumen
:
(1) Ciri apakah yang dengan mudah dapat membedakan antara kadal dan katak ?
(2) Apa sajakah keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya pengklasifikasian
makhluk hidup?
(3) Buatlah tabel perbandingan untuk menunjukkan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam
sistem 5 kingdom berdasar sel penyusunnya!
4.
Kunci Jawaban
:
(1) Katak berkulit halus dan basah, sedangkan kadal berkulit kering dan bersisik.
Katak memiliki dua pasang kaki yang digunakan untuk melompat dan berenang (ada
selaput renang), sedangkan kadal memiliki dua kaki untuk bergerak dengan merayap
(melata)
(SKOR = 30)
(2) Keuntungan klasifikasi makhluk hidup :
o Memudahkan setiap orang dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang
ada di dunia.
o Membedakan karakteristik dan jenis antara satu spesies dengan spesies lainnya juga
menjadi lebih mudah.
o Mudah mengetahui dan mengenali jenis-jenis makhluk hidup yang ditemukan di
sekitar kita.
o Hubungan kekerabatan dan interaksi antar setiap makhluk hidup menjadi lebih mudah
diketahui satu dengan lainnya.
(SKOR = 40)
(3) Perbandingan ciri 5 kingdom :
a. Protista
Uniseluler/multiseluler, Eukariotik: protozoa dan ganggang
b. Plantae
Uniseluler/multiseluler, Eukariotik, Autotrof: Bryophyta, Pterydophyta, Spermatophyta
c. Animalia
Multiseluler, Eukariotik, Heterotrof
d. Monera
Prokariotik (archaebacteria dan eubacteria): bakteri dan ganggang hijau biru
e. Fungi
Eukariotik, heterotrof, tidak berklorofil, dinding sel dari zat kitin
(SKOR =40)
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mendeskripsikan keragaman tingkat sel berdasarkan hasil pengamatan menggunakan
mikroskop
2. Mendeskripsikan keragaman tingkat jaringan menurut sel-sel penyusunnya
3. Mendeskripsikan keragaman tingkat organ dan sistem organ berdasarkan hasil pengamatan
4. Mengkaitkan hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem organ penyusun tubuh
B. Materi Pembelajaran
Keragaman Pada Sistem Organisasi Kehidupan
Organisme yang terbentuk terdiri dari bagian terkecil yang disebut dengan sel, sampai akhirnya
terbentuk organisme dengan urutan sebagai berikut:
Sel Jaringan Organ Sistem Organ Organisme
1. Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup.
Di dalam sel terdapat tiga bagian utama yaitu:
a. Membran sel atau selaput sel
Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel. Berfungsi untuk melakukan
pertukaran zat dalam sel.
b. Inti Sel atau nukleus
Merupakan bagian terpenting yang mengatur seluruh kegiatan sel. Di dalamnya terdapat
kromosom yang merupakan benang-benang pembawa sifat keturunan.
c. S i t o p l a s m a
Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam sitoplasma terlarut zat
makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu terdapat bendabenda khusus yang disebut dengan
organel sel dan rongga sel (vakuola).
Di dalam organel sel tersebut terdapat antara lain:
1) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan protein.
2) Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau pernafasan sel untuk
mendapatkan energi.
3) Badan Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.
4) Retikulum endosplasma berfungsi sebagai sekresi protein dan lemak.
5) Vakuola merupakan rongga sel.
Vakuola terdiri dari dua macam, yaitu: vakuola berdenyut berfungsi untuk
pengeluaran dan vakuola makanan berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan.
6) Kloroplas adalah zat warna hijau daun.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Tahukah kalian bahwa telur ayam merupakan sel berukuran raksasa?
- Bagaimana air dan garam-garam mineral mengalir dari akar sampai ke daun?
b. Prasyarat pengetahuan
Apakah yang dimaksud dengan sel?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian sel.
Guru menjelaskan bagian-bagian sel.
Guru membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.
Siswa mengamati bagian-bagian sel tumbuhan dan sel hewan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi sel tumbuhan
dan hewan dari berbagai sumber
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sel.
Siswa memperhatikan model replika sel tumbuhan dan sel hewan yang dibawa oleh
guru (bisa juga dalam bentuk gambar/video)
Siswa dalam setiap kelompok (dibimbing oleh guru) mendiskusikan bagian-bagian sel
tumbuhan dan sel hewan.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil cotton bud atau pembersih
telinga, gelas benda, gelas penutup, pipet, mikroskop dan metilen biru.
Siswa dalam setiap kelompok mendapat lembar eksperimen yang memuat langkah
kerja untuk melakukan eksperimen mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan dan sel
hewan.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja
yang terdapat pada lembar eksperimen.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat
melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman tentang sel
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Menjelaskan pengertian jaringan.
Menjelaskan macam-macam jaringan dan fungsinya secara sigkat
Membedakan jaringan tumbuhan dan jaringan hewan.
Mengamati bagian-bagian sel tumbuhan dan sel hewan.
melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi jaringan
penyusun makhluk hidup
b. Elaborasi
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian jaringan.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengenal
jaringan-jaringan yang terdapat pada tumbuhan.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja
yang telah dijelaskan oleh guru dengan menggunakan gelas benda, gelas penutup, silet,
pipet, gabus, mikroskop dan daun tumbuhan.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat
melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan fungsi dari macam-macam jaringan pada
tumbuhan, vertebrata dan manusia.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman tentang sel
c.
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
PERTEMUAN KEEMPAT
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Tubuh manusia terdiri dari berapa sistem organ?
- Bagaimana sistem organ pada tumbuhan ?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan sistem organ?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian sistem organ secara singkat.
Guru menyebutkan macam-macam sistem organ pada vertebrata dan manusia.
Guru menyebutkan macam-macam sistem organ pada tumbuhan.
Guru menjelaskan fungsi dari macam-macam sistem organ.
Guru menjelaskan pengertian sistem organ.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi sistem organ
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sistem organ dan menyebutkan
macam-macam sistem organ pada tumbuhan, vertebrata dan manusia.
Siswa secara berkelompok mendiskusikan fungsi dari sistem organ pada tumbuhan,
vertebrata dan manusia.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi secara di
depan kelas.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Siswa memperhatikan model replika sistem organ pada tumbuhan, vertebrata dan
manusia yang dibawa oleh guru.
Guru menjelaskan urutan terbentuknya organisasi kehidupan dan memberikan
pertanyaan kepada siswa sebagai umpan balik terhadap pemahaman materi.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar / replika, alat dan bahan praktikum
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen
: tes tertulis
: tes uraian
3.
Soal / Instrumen
:
(1) Deskripsikan karakteristik sel penyusun jaringan palisade pada daun!
(2) Amatilah bunga Kembang Sepatu dan kemukakan apa saja nama organ penyusunnya!
(3) Kemukakan jaringan penyusun organ daun yang paling banyak mengandung klorofil!
4.
Kunci Jawaban
:
(1) Sel-sel palisade bentuknya memanjang dalam posisi tegak, mengandung banyak
kloroplas, dan tersusun rapat, mempunyai ketebalan satu sampai tiga sel karena banyak
kloroplas. jaringan palisade merupakan bagian utama dari seluruh bagian tumbuhan untuk
fotosintesis
(SKOR = 30)
(2) Organ Bunga Kembang Sepatu
- Tangkai bunga
- Kelopak bunga
- Mahkota bunga
- Benangsari
- Putik
- Dasar dan Tangkai bunga
(SKOR = 40)
(3) Jaringan parenkim, parenkim palisade dan parenkim spons.
(SKOR = 30)
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mengindentifikasikan satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari merupakan
sumber energi utama
2. Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan berdasar
hasil pengamatan suatu ekosistem
B. Materi Pembelajaran
Komponen Ekosistem, Peran, dan Interaksinya
Ekosistem merupakan interaksi antara organisme dalam suatu lingkungan.
Satuan-satuan dalam ekosistem terdiri dari individu, populasi, komunitas ,ekosistem dan biosfer.
Tempat hidup makhluk hidup itu disebut dengan habitat. Individu adalah makhluk hidup tunggal.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang sejenis mendiami tempat tertentu.Populasi
rumput, populasi semut dan populasinya hidup bersamasama ditempat tertentu disebut
komunitas. Komunitas adalah kumpulan populasi populasi yang berbeda dan hidup bersama
pada tempat tertentu
Terdapat dua macam ekosistem, yaitu :
1.
Ekosistem buatan; yang sengaja dibuat oleh
manusia. Misal: sawah, kolam akuarium.
2. Ekosistem alami; yang tidak dibuat oleh manusia tetapi sudah ada dari alam. Misal: sungai,
pantai, hutan.
3. Ekosistem yang terbesar di bumi disebut biosfer yang terdiri dari seluruh ekosistem yang ada
di permukaan bumi.
Komponen ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu:
1.
Komponen yang tak hidup disebut dengan komponen
abiotik, antara lain: tanah, air, udara, cahaya matahari.
2.
Komponen yang terdiri dari makhluk hidup disebut
dengan komponen biotik.
Dalam komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganime.
Berdasarkan fungsi, komponen biotik dibedakan menjadi:
a. P r o d u s e n
Produsen merupakan kelompok organisme yang dapat membuat makanan sendiri.
Semua jenis tumbuhan hijau termasuk produsen.
b. K o n s u m e n
Kelompok yang terdiri dari hewan dan manusia. Kelompok ini tidak dapat membuat
makanan sendiri, untuk itu tergantung pada organisme lain. Organisme tersebut disebut
organisme heterotrof.
b. Jaring-jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu
ekosistem.
c. Piramida makanan
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan
seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.
d. Arus energi
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu
dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai
pengurai.
e. Siklus energi
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan
kembali ke tempat zat itu berasal. Contoh : siklus air.
Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik di antara komponen
komponen ekositem.
Pola Interaksi
1. Predasi
Predasi adalah pola interaksi dimana hewan yang satu memangsa hewan yang lain. Contoh :
singa memangsa rusa
2. Simbiosis
Simbiosis adalah bentuk hubungan yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup yang
berbeda. Simbiosis dibagi menjadi tiga :
a. Simbiosis mutualisme
Adalah simbiosis dimana kedua belah pihak diuntungkan. Contoh, bunga dan lebah
b. Simbiosis Komensalisme
3.
Adalah simbiosis dimana salah satu pihak diuntungkan, sementara pihak yang lain tidak
diuntungkan maupun dirugikan. Contoh, ikan hiu dan remora
c. Simbiosis Parasitisme
Adalah simbiosis dimana salah satu pihak diuntungkan, sementara pihak yang lain
dirugikan. Contoh, benalu dan tali putri.
Kompetisi
Adalah pola interaksi antarorganisme berupa persaingan untuk mendapatkan sumber daya
yang jumlahnya terbatas dan sama-sama dibutuhkan oleh dua makluk hidup yang bersaing.
Contoh : Kerbau dan Sapi merebutkaan rumput sebagai makanan.
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
Eksperimen
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Dalam ekosistem, tumbuhan tergolong produsen atau konsumen?
- Apakah kucing tergolong hewan karnivora atau herbivora?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan produsen?
- Apakah yang dimaksud dengan hewan karnivora?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian ekosistem.
Guru menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem.
Guru menyebutkan macam-macam ekosistem.
Guru menjelaskan komponen-komponen ekosistem.
Guru membedakan organisme autrotof dan organisme heterotof.
Guru membedakan organisme herbivora, karnivora dan omnivora.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi ekosistem dari
aneka sumber;
Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) jalan-jalan ke halaman sekolah untuk mengamati
lingkungan dan mencatat apa yang dilihat.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian ekosistem.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan satuan makhluk hidup dalam ekosistem
(individu, populasi dan komunitas).
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil tali rafia, meteran, dan alat
tulis untuk mengamati makhluk hidup yang terdapat di tempat pengamatan.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen memahami
pengertian individu, populasi dan komunitas dalam suatu ekosistem.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan macam-macam ekosistem berdasarkan
proses terbentuknya.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan komponen-komponen ekosistem yaitu
komponen biotik (produsen, konsumen dan dekomposer) dan komponen abiotik (air,
tanah, udara, cahaya matahari, suhu dan kelembaban).
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian dan contoh dari organisme
autrotof dan organisme heterotof.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan organisme yang termasuk ke dalam
heterotof (herbivora, karnifora dan omnivora).
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai pengaruh air dan udara terhadap
makhluk hidup, pengaruh tumbuhan terhadap tanah dan udara serta pengaruh cacing
tanah terhadap kesuburan tanah.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan saling ketergantungan antara produsen,
konsumen dan pengurai.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan pengertian produsen, konsumen dan
pengurai.
Siswa secara berkelompok membuat nama makhluk hidup pada kertas karton dengan
panjang 25 cm dan lebar 10 cm.
Siswa diminta untuk bermain peran mengenai rantai makanan dan jaring-jaring makanan
dengan menggunakan tali rafia dan nama makhluk hidup.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari bermain
peran di depan kelas.
Guru menanggapi hasil bermain peran siswa dan memberikan informasi yang
sebenarnya.
Guru menjelaskan pengertian piramida makanan dan arus energi kemudian memberikan
pertanyaan kepada siswa sebagai umpan balik terhadap pemahaman materi.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: Penugasan
2. Bentuk Instrumen : Tugas Proyek
3. Soal / Instrumen
:
Gambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan berdasar hasil
pengamatan suatu ekosistem yang kamu amati! Lakukan dalam bentuk kerja kelompok
(2 orang) !
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mendefinisikan makhluk hidup yang tergolong langka
2. Menyebutkan contoh makhluk hidup yang tergolong makhluk hidup langka di suatu lokasi
3. Mengemukakan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka
B. Materi Pembelajaran
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Upaya Pelestariannya
Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan
speciesnya. Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran,
bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lainlain. Keanekargaman makhluk hidup sangat
penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang
memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang
memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah.
Keanekaragaman makhluk hidup bersifat tidak tetap atau tidak stabil. Hal ini disebabkan
oleh campur tangan manusia terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi keanekaragaman.
Penurunan keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi secara alami dan campur tangan manusia.
Dewasa ini campur tangan manusia berperan besar dalam penurunan keanekaragaman makhluk
hidup, baik itu disadari maupun tidak disadari. Beberapa perbuatan manusia yang dapat
mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain:
1. Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya.
2. Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab.
3. Pembuangan limbah industri yang sembarangan.
4. Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab
Dalam perjalanan waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan
keanekaragaman, ada yang tetap, ada pula yang berkurang keanekaragamannya.
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau
makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara,
mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati,
agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya. Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus
segera bertindak melestarikan keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan
karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di
Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan
sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di
bumi ini. Apakah itu tidak merugikan?
3. Kegiatan Penutup
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis dan penugasan
2. Bentuk Instrumen
: tes uraian
3. Soal / Instrumen
:
Tes Tertulis
(1) Bagaimana ciri makhluk hidup dikatakan langka ?
(2) Sebutkan 2 contoh hewan langka di P. Jawa!
(3) Sebutkan alasan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka !
Penugasan
Buatlah karangan untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan/hewan langka yang
dilindungi !
4. Kunci Jawaban
:
Tes Tertulis
(1) Ciri-ciri langka
- Keberadaannya sudah sangat sedikit
- Tingkat perkembangbiakannya rendah
(SKOR = 20)
(2) Badak Jawa (badak bercula satu) dan macan tutul jawa dll
(SKOR = 10)
(3) Alasan Pentingnya membudidayakan hewan dan tumbuhan langka
- Terjaminnya ketersediaan plasma nutfah
- Menjaga kesembangan ekosistem agar kehidupan di muka bumi tetap berjalan
dengan baik
- Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahun dan
masyarakat;
- Mememenuhi kebutuhan masyarakat.
- Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan
adanya berbagai jenis pohon
(SKOR = 20)
TOTAL SKOR = 50
NILAI
= SKOR x 2
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih dan udara bersih
2. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan kebutuhan pangan
3. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan ketersediaan lahan
4. Mejelaskan pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap kerusakan lingkungan
B. Materi Pembelajaran
Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia Terhadap Lingkungan
Populasi penduduk adalah sekumpulan orang yang mendiami suatu wilayah dalam wilayah
tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Jumlah penduduk di suatu wilayah merupakan indikasi
kepadatan penduduk. Kepadatan populasi penduduk adalah jumlah penduduk rata-rata setiam 1
km2.
Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan
manusia. Semakin meningkat jumlah popolasi semakin banyak sumber daya alam yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara
bersih dan kebutuhan lainnya. Apabila jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai masalah,
misalnya kepadatan arus lalu Lintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan
pertanian dijadikan pemukiman penduduk akibatnya terjadi perkampungan yang kumuh, dan
akhirnya air bersih ikut menjadi permasalahan. Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi
penurunan kwalitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk itu
dibutuhkan manusia-manusia yang sadar lingkungan.
Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu:
1.
Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan
bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk
per tahun
2.
Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan
berkurang. Angka kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per
tahun.
3.
Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan
menambah kepadatan populasi.
4.
Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi
akan mengurangi kepadatan populasi
C. Metode Pembelajaran
Model
Problem Based Instruction (PBI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
Ceramah
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Mengapa manusia membutuhkan air bersih?
- Dapatkah kalian memberikan contoh-contoh lahan yang semestinya tidak digunakan
untuk pemukiman?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah syarat-syarat air bersih?
- Apakah dampak peningkatan populasi manusia terhadap ketersediaan lahan?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Menjelaskan pengertian populasi penduduk.
Menjelaskan akibat kepadatan populasi manusia.
Menyebutkan syarat-syarat air bersih.
Menjelaskan hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih.
Menjelaskan pengertian udara bersih.
Menjelaskan hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan udara bersih.
Menyebutkan dampak ketidakseimbangan antara bertambahnya penduduk dengan
bertambahnya produksi pangan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi pengaruh
kepadatan penduduk terhadap lingkungan
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mengamati lingkungan di sekitar halaman sekolah.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian populasi penduduk.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan akibat kepadatan populasi manusia.
Guru menunjuk perwakilan dari tiap kelompok untuk diminta untuk menyebutkan
syarat-syarat air bersih.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan hubungan antara populasi penduduk
dengan kebutuhan air bersih.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian udara bersih.
Guru menunjuk perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan cara
mendapatkan udara bersih.
Siswa berkelompok mendiskusikan hubungan antara populasi penduduk dengan
kebutuhan udara bersih.
Wakil dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Siswa (dibimbing oleh guru) memperhatikan foto atau gambar-gambar yang didapat dari
majalah, koran atau media lainnya yang memuat akibat kepadatan populasi manusia.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan hubungan antara populasi penduduk
dengan kebutuhan pangan, ketersediaan lahan dan kerusakan lingkungan.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan dampak kepadatan penduduk yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan dan terbatasnya ruang gerak.
Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok
lain.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Kunci Jawaban
:
(1) Bertambahnya populasi penduduk mengakibatkan bertambahnya pula pendirian pabrik,
limbah rumah tangga, atupun limbah pertanian. Selain itu pengambilan air secara
besar-besaran untuk mencukupi kebutuhan juga mempengaruhi, padahal hutan juga
sudah rusak karena ulah orang-orang tidak bertanggung jawab sehingga tidak bisa
menyimpan air tanah.
(SKOR = 30)
(2) Pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan pangan. Pangan
merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Sehingga semakin tinggi populasi
penduduk maka kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Apabila ketersediaan
pangan tidak seimbang dengan jumlah populasi, maka suatu saat nanti dapat terjadi
bencana kelaparan
(SKOR = 30)
(3) Mungkin saja, jika populasi penduduk terus meningkat maka kebutuhan juga akan
meningkat. Sehingga secara tidak langsung limbah yang dihasilkan juga akan
meningkat. Contoh : limbah rumah tangga, limbah pabrik, asap kendaraan dll.
(SKOR = 30)
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA
:
:
:
:
:
:
Indikator
Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan
serta upaya mengatasinya
2. Menjelaskan pengaruh pencemaran air, udara dan tanah kaitannya dengan aktifasi manusia dan
upaya mengatasinya.
3. Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan
B. Materi Pembelajaran
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh
terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut. Lingkungan yang baik dan mampu mendukung
kehidupan makhluk hidup adalah lingkungan yang seimbang. Jika pada ekosistem yang kamu
pelajari melibatkan manusia pada lingkungan, manusia berperan sebagai bagian dari komponen
biotik dan peran manusia ini besar sekali pengaruhnya terhadap kwalitas lingkungan. Kita sudah
sering mendengar kerusakan hutan, pemcemaran sungai, laut, tanah dan udara disebabkan oleh
perilaku manusia yang memanfaatkan kekayaan alam dan kurang menyadari akan kerusakan
lingkungan yang akan ditimbulkannya. Karena ulah manusia kualitas lingkungan dapat menurun
dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia di masa datang.
Pengaruh pencemaran dan cara mengatasinya, yaitu:
1. Pencemaran air
Tandatanda pencemaran air dapat lihat
secara:
a. Fisis, yaitu pada kejernihan air,
perubahan suhu, perubahan rasa,
dan perubahan warna air.
b. Kimia, yaitu adanya zat kimia
yang terlarut dan perubahan pH.
c. Biologi,
yaitu,
adanya
mikroorganisme di dalam air
tersebut.
Akibat pencemaran air:
a. Zat yang memperkaya perairan
sehingga
merangsang
pertumbuhan mikroorganisme.
Limbah yang terkandung dalam
air dapat membusuk sehingga pada air menimbulkan bau yang tidak sedap. Akibatnya
kadar oksigen dalam air berkurang sehingga mengganggu makhluk hidup air lainnya.
Sampah organik pada air akan mengalami penguraian melepaskan nitrat dan fosfat yang
merangsang mikroorganisme seperti ganggang akan tumbuh subur sehingga akan
menutupi ekosistem air. Peristiwa ini disebut eutrofikasi.
b. Zat-zat yang bersifat racun akan membunuh organisme yang hidup di air
Zat yang bersifat racun contohnya pestisida yang penggunaannya secara berlebihan
sisanya dapat sampai lingkungan air. Karena sisa pertisida itu sulit diuraikan oleh
mikroorganisme. Hal ini akan memyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam air
tersebut. Dampak penggunaan pestisida disebut biological magnification yaitu
pelipatgandaan bahan pencemar pada organisme dari organisme tingkat rendah ke
organisme tingkat tinggi dengan kadar polutannya juga semakin tinggi.
Upaya mengatasi pencemaran air dilakukan sebagai berikut:
a. Pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah (UPL).
b. Menggunakan pupuk buatan dan pestida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
c. Di rumah tangga wajib membuat unit pengelolaan sederhana.
2. Pencemaran udara
Yang menyebabkan terjadinya
pencemaran udara antara lain: asap
kendaraan, asap cerobong pabrik, dan
instalasi nuklir atau percobaan nuklir.
Akibat pencemaran udara:
a. Meningkatnya suhu bumi karena efek
rumah kaca yaitu meningkatnya kadar
karbondioksida, yang dikenal dengan
pemanasan global
b. Gangguan pernafasan dan penyakit
paru-paru.
c. Terjadinya hujan asam akibat asap
yang menggunakan bahan bakar fosil.
Hujan asam adalah hujan yang
keasaman air melebihi air hujan yang
tidak kena polusi. Dampak dari hujan asam ini mengakibatkan tanah menjadi kurang subur,
merusak tanaman dan pH air turun.
d. Rusaknya lapisan ozon. Dampaknya tidak akan tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisan
ozon sehingga kulit mudah terbakar, timbul kanker kulit, lensa mata mudah terkena katarak,
fotosintesis terganggu. Untuk memperlambat terjadinya pemanasan global dengan cara
mengurangi pemakaian bahan bakar minyak, penghentian CFC pada almari pendingin.
Upaya mengatasi pencemaran udara dilakukan sebagai berikut:
a. Pabrik yang mengeluaran asap membuat cerobong asap yng tinggi agar gas pencemarnya
keluar ke lingkungan berbaur dengan angin.
b. Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman.
c. Melakukan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara.
3. Pencemaran tanah
Penyebab pencemaran tanah
karena adanya sampahsampah yang
tidak dapat diuraikan, seperti plastik,
kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran
tanah: kesuburan tanah menurun dan
pertumbuhan tanaman terganggu.
Upaya mengatasi pencemaran
tanah, antara lain :
a. Melakukan daur ulang sampah
yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganime.
b. Memisahkan
sampah
plastik
dengan non plastik. Sampah non
plastik ditimbun dijadikan humus.
c. Jangan membuang sampah di
sembarang tempat.
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman tentang sel
Guru memberikan tugas kepada siswa tentang pencemaran air, tanah dan udara.
PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Ceritakan apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca?
- Bolehkah kita melakukan penebangan hutan secara liar?
b. Prasyarat pengetahuan
- Bagaimana terjadinya efek rumah kaca?
- Apakah kegunaan hutan hujan tropis?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan kegunaan hutan hujan tropis.
Guru menjelaskan kerugian akibat penebangan hutan.
Guru menjelaskan usaha-usaha mencegah dan mengatasi pencemaran.
Guru menjelaskan usaha-usaha mencegah dan mengatasi kerusakan lingkungan akibat
penebangan hutan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi Usaha
Mengatasi Pencemaran
Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan akibat pencemaran terhadap makhluk
hidup secara global.
Siswa berkelompok mendiskusikan peristiwa efek rumah kaca dan hujan asam.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan kegunaan hutan hujan tropis.
Siswa (dibimbing oleh guru) memperhatikan foto atau gambar-gambar yang didapat
dari majalah, koran atau media lainnya yang memuat akibat pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan kerugian akibat penebangan hutan secara
liar dan tidak bertanggung jawab.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
d. Artikel
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis dan penugasan
2. Bentuk Instrumen : tes uraian dan tugas mandiri
3. Soal / Instrumen
:
Tes tertulis :
Kemukakan upaya yang harus dilakukan agar pencemaran terhadap air sumur dapat ditekan
serendah-rendahnya !
Penugasan :
Carilah gambar di internet tentang pencemaran air, tanah dan udara. Silahkan memilih
topiknya, tuliskan juga bagaimana pendapatmu untuk menanggulangi pencemaran lingkungan.
4.
Kunci Jawaban
Tes tertulis :
- Mewajibkan pengolahan limbah pabrik sebelum dibuang ke lingkungan
- Menggunakan detergen bebas fosfat untuk mencuci
- Menggunkanpupuk alai untuk menghindari penggunaan pupuk kimia
- Membuat sistem penyaringan sederhana di daerah-daerah kumuh
- Memberikan sanksi tegas terhadap pelaku pencemaran limbah minyak dll
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA