Anda di halaman 1dari 55

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
2 X 40 menit
5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.
5.1 Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis
untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik.
1. Membandingkan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek
abiotik melalui pengamatan
2. Membandingkan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek
biotik melalui pengamatan

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Membandingkan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek abiotik melalui pengamatan
2. Membandingkan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek biotik melalui pengamatan
B. Materi Pembelajaran
Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Biologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Jika seseorang ingin
mengetahui sesuatu melalui pengamatan, tidak akan berhasil baik apabila pengamatan yang
dilakukan tanpa melalui langkah atau metode yang terencana dan sistematis untuk memperoleh
informasi gejala alam biotik dan abiotik. Biotik adalah bagian alam yang bersifat hidup, sedangkan
abiotik adalah benda alam yang bersifat mati. Gejala alam biotik kebendaan berkaitan dengan
benda, contoh makhluk hidup. Gejala alam biotik kejadian berkaitan dengan kejadian, contoh
kelahiran, kematian. Gejala alam abiotik kebendaan berkaitan dengan benda, contoh batu, tanah,
air, udara. Gejala alam abiotik kejadian berkaitan dengan kejadian, contoh gunung meletus, banjir,
tanah longsor.
Langkah atau metode yang paling tepat digunakan di dalam pengamatan yaitu metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan masalah, mengetahui penyebab
sehingga memiliki kesimpulan yang dapat masuk akal dan dapat dipercaya. Untuk itu, metode
ilmiah dan bersikap ilmiah digunakan seseorang dalam melakukan pengamatan.
Adapun langkah-langkah metode ilmiah, sebagai berikut:
1. Menemukan masalah dan merumuskan masalah.
2. Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah.
3. Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara.
4. Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan atau eksperimen.
5. Menarik kesimpulan.
6. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan.
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah :
1. mencintai kebenaran
2. tidak purba sangka
3. toleran terhadap orang lain
4. ulet
5. teliti dan hati-hati
6. ingin tahu
7. optimis

C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Ceramah
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Hewan tergolong komponen biotik atau abiotik?
- Mengapa eceng gondok dapat tumbuh subur di perairan dekat persawahan?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan komponen biotik dan abiotik?
- Bagaimana eceng gondok dapat tumbuh subur di perairan dekat persawahan?
2.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian komponen biotik.
Guru menyebutkan beberapa contoh dari komponen biotik.
Guru menjelaskan pengertian komponen abiotik.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi gejala alam biotik dan
abiotik.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian komponen biotik
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan beberapa contoh dari
komponen biotik
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan gejala alam biotik maupun gejala alam
abiotik yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya membedakan gejala alam biotik dan gejala
alam abiotik
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya
c. Konfirmasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3.
Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal tentang gejala alam biotik dan abiotik
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis
2. Bentuk Instrumen
: soal uraian
3. Soal / Instrumen
:
(1) Jelaskan mengenai objek yang dipelajari dalam biologi beserta contohnya !
(2) Sebutkan urut-urutan langkah dalam metode ilmiah !

(3) Sebutkan contoh gejala alam kejadian pada objek biotik?


4. Kunci Jawaban
:
(1) Obyek yang dipelajari dalam biologi adalah gejala alam biotik dan gejala alam abiotik.
Gejala alam biotik adalah gejala alam yang berupa makhluk hidup. Gejala alam abiotik
adalah gejala alam yang berupa benda mati.
(SKOR = 30)
(2) Urut-urutan langkah dalam metode ilmiah !
a. Menemukan masalah dan merumuskan masalah.
b. Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah.
c. Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara.
d. Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan atau eksperimen.
e. Menarik kesimpulan.
f. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan.
(SKOR = 40)
(3) Tumbuh, kematian, kelahiran
(SKOR = 30)

TOTAL SKOR
NILAI

= 100
= JUMLAH SKOR

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.

Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
8 X 40 menit
5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.
5.2 Menganalisa data percobaan GLB dan gerak lurus berubah beraturan
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menemukan persamaan laju yang ditempuh
2. Menunjukkan Konsep GLB dalam kehidupan sehari-hari
3. Mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan setiap
satuan waktu
4. Menyelidiki GLBB dipercepat beraturan
5. Menunjukkan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menemukan persamaan laju yang ditempuh
2. Menunjukkan Konsep GLB dalam kehidupan sehari-hari
3. Mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan setiap satuan waktu
4. Menyelidiki GLBB dipercepat beraturan
5. Menunjukkan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari
B. Materi Pembelajaran
Gerak
Suatu benda dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan kedudukan terhadap suatu
titik yang ditetapkan sebagai acuan atau patokan.Gerak bersifat relatif artinya, benda dapat
dikatakan bergerak terhadap titik acuan tertentu, tetapi tidak bergerak terhadap benda lain.
Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda akibat terjadinya perubahan waktu.
Perpindahan bergantung pada kedudukan awal dan akhir,dan tidak bergantung pada lintasan yang
ditempuh. Jarak adalah panjang seluruh lintasan yang ditempuh benda selama bergerak. Jarak
merupakan besaran skalar sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor
Kelajuan adalah besar kecepatan. Kecepatan adalah kelajuan yang arah geraknya
dinyatakan. Kelajuan termasuk besaran skalar karena tidak bergantung pada arahnya. Sehingga
kelajuan selalu bernilai positif. Alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan adalah spidometer.

Keterangan :
v = kecepatan, kelajuan (m/s)
s = perpindahan, jarak (m)
t = waktu tempuh (s)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki
kecepatan setiap saat tetap. Kecepatan tetap adalah saat benda menempuh perpindahan yang sama
selang waktu yang dibutuhkan juga sama. Salah satu contoh gerak lurus beraturan adalah misalnya
pada jalan yang lurus dan tidak ada hambatan, kendaraan dapat bergerak dengan kecepatan tetap
selama beberapa waktu.
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan
memiliki kecepatan setiap saat berubah. Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap selang
waktu. Pada gerak lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami percepatan atau
perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan
dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah beraturan

diperlambat. Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat dikatakan benda tersebut
mengalami percepatan.
Rumus Percepatan :

Keterangan
a = percepatan (m/s2)
= perubahan kecepatan (m/s)
= v2 v1
v 1 = kecepatan awal (m/s)
v 2 = kecepatan akhir (m/s)
Beberapa peristiwa gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
sebagai berikut.
a. Gerak mobil yang dipercepat dengan cara menekan pedal gas.
b. Gerak mobil yang diperlambat dengan cara menekan pedal rem.
c. Gerak jatuh bebas buah mangga dari tangkainya

Grafik GLB

Grafik GLBB

C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Eksperimen
Ceramah
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Apakah mobil yang melintas di jalanan tergolong melakukan gerak?
- Bagaimana cara menghitung kelajuan rata-rata mobil yang sedang bergerak?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan gerak?
- Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kelajuan suatu benda?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan yang dimaksud dengan gerak.
Guru menyebutkan ciri-ciri benda bergerak
Siswa mengamati benda bergerak
Guru menjelaskan kedudukan dan perpindahan
Guru menjelaskan sifat gerak
Guru menjelaskan konsep laju dan kecepatan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi gerak, kedudukan,
perpindahan, dan kelajuan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian gerak dan sifatnya.

Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan beberapa contoh gerak.


Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian perpindahan, jarak dan kelajuan.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelajuan suatu benda.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Guru memberikan contoh soal cara menghitung kelajuan suatu benda.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab soal mengenai kelajuan suatu benda di
depan kelas, sedangkan siswa yang lain memperhatikannya.
Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan oleh siswa.
c. Konfirmasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru mengoreksi jawaban siswa apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada siswa
yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan.
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa

PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana jika ada mobil dengan kecepatan yang berubah-ubah ?
- Bagaimana jika ada mobil bergerak dengan kecepatan yang sama ?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan kecepatan ?
- Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kelajuan suatu benda?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan yang dimaksud dengan kecepatan.
Guru menjelaskan perbedaan kelajuan dan kecepatan.
Siswa mengamati benda sedang bergerak dengan kecepatan yang tidak tetap
Guru menjelaskan yang dimaksud dengan kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata.
Guru menjelaskan percepatan
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi kelajuan, kecepatan,
kelajuan rata-rata, kecepatan rata-rata dan percepatan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kelajuan rata-rata, kecepatan
rata-rata dan percepatan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan bagaimana mencari kelajuan rata-rata,
kecepatan rata-rata dan percepatan.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Guru memberikan contoh soal cara menghitung percepatan suatu benda.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab soal.
Guru menanggapi hasil yang dikerjakan siswa.
c. Konfirmasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memebrikan penguatan kepada siswa.
Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa

PERTEMUAN KETIGA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Apakah tujuan lintasan rel kereta api harus dibuat lurus dan mendatar?
- Gerak jatuh peloncat indah tergolong GLB atau GLBB?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan GLB?
- Apakah yang dimaksud dengan GLBB
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan peralatan
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian Gerak Lurus.
Guru menyebutkan macam-macam gerak lurus.
Guru menjelaskan bagaimana ciri GLB, GLBB dan contohnya.
Guru mengajak siswa mengamati video GLB dan GLBB
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi Gerak Lurus
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian GLB dan cirinya.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai contoh GLB.
Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil pewaktu ketik dan sebuah mobil
mainan.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengamati GLB.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kecepatan dan percepatan suatu
benda.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai pengertian GLBB dan cirinya.
Guru memberi instruksi kepada siswa untuk melakukan eksperimen mengamati gerak
lurus dipercepat beraturan.
Siswa secara berkelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan papan, balok
kayu, sebuah mobil mainan dan pewaktu ketik.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil
percobaan untuk membandingkan karakteristik GLB dan GLBB.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan tugas rumah untuk mencari tahu tentang contoh lain dari Gerak Lurus
PERTEMUAN KEEMPAT
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi

- Bagaimana dengan kelapa yang jatuh dari pohon ?


- Bagaimana dengan bola yang dilempar ke atas ?
b. Prasyarat pengetahuan
- Sebutkan contoh GLB dan GLBB?
- Bagaimana menghitung GLB ddan GLBB?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi

Guru menjelaskan penerapan gerak lurus dalam kehidupan sehari-hari

Guru menjelaskan rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan

Guru menjelaskan penerapan konsep GLB dan GLBB dalam kehidupan seharihari

Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi penerapan GLB
dan GLBB
b. Elaborasi

Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.

Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan contoh GLB dan GLBB.

Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan bagaimana menyelesaikan masalah


GLB dan GLBB

Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.

Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang


sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan tugas rumah tentang materi gerak
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar, alat-alat praktikum
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : soal uraian
3. Soal / Instrumen
:
(1) Sebuah mobil bergerak ke arah timur sejauh 80 km, kemudian berbalik arah sejauh 20 km
ke arah barat. Tentukan jarak yang ditempuh mobil !
(2) Menurutmu, termasuk GLBB jenis apa jika ada sebuah benda dilempar vertikal keatas?
Jelaskan !
(3) Tuliskan dalam lambang bahwa percepatan merupakan kecepatan setiap satuan waktu!
(4) Sebutkan 2 contoh Gerak lurus berubah beraturan dipercepat !
5. Kunci Jawaban
:
(1) Jarak = 80 km + 20 km = 100 km
(2) GLBB diperlambat. Karena pada saat dilempar gerak benda cepat,
dan pada saat mencapai atas, gerk benda semakin lambat (kecepatan
berkurang)
(SKOR = 25)

(SKOR= 25)

(3) a

v
t

(SKOR = 25)

(4) - Benda menggelinding di bidang miring


- Mobil melaju dengan kecepatan semakin bertambah
TOTAL SKOR
NILAI

(SKOR = 25)

= 100
= JUMLAH SKOR

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.


Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
4 X 40 menit
5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.
5.3 Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk
mengamati gejala-gejala kehidupan.
1. Mengenal bagian-bagian mikroskop
2. Menggunakan mikroskop dengan benar (mengatur fokus,
pencahayaan, menemukan objec Mikropis)

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mengenal bagian-bagian mikroskop
2. Menggunakan mikroskop dengan benar (mengatur fokus, pencahayaan, menemukan objec
Mikropis)
B. Materi Pembelajaran
Mikroskop

Pengamatan biotik kebendaan menggunakan mikroskop,


1. Terdapat dua bagian mikroskop, yaitu: bagian mekanik dan bagian optik.
2. Langkah-langkah menggunakan mikroskop adalah:
a. menemukan lapang pandang

b. mengatur fokus mikroskop pada bayangan lemah


c. mengatur fokus mikroskop pada bayangan kuat
d. mengatur mikroskop dalam posisi disimpan
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Demonstrasi
Eksperimen
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Alat apakah yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil?
- Pernahkah kalian melihat mikroskop?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan mikroskop?
- Bagaimana cara menggunakan mikroskop?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan mikroskop.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menyebutkan nama bagian-bagian mikroskop.
Guru menunjukkan nama bagian-bagian mikroskop.
Guru menjelaskan fungsi bagian-bagian mikroskop.
Guru menggunakan mikroskop dengan benar.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi mikroskop.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian mikroskop dan kegunaannya.
Guru menunjukkan bagian-bagian mikroskop dan menunjukkannya kepada siswa.
Guru meminta salah satu siswa untuk melakukan hal yang sama seperti yang
ditunjukkan oleh guru, jika ada kesalahan langsung diberi umpan balik.
Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan mikroskop, pengamatan pada
suatu objek, cara menggambar hasil, menentukan bangun benda dan ukuran benda di
bawah mikroskop.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mikroskop, gelas benda, kaca
penutup, potongan kertas, dan rambut.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengamati objek
dengan mikroskop.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.
Guru memberi instruksi kepada siswa untuk melakukan eksperimen mengetahui dan
memahami cara mengukur objek mikroskopis dengan mikroskop.
Siswa melakukan eksperimen dengan menggunakan mikroskop, mikrometer, gratikula
dan lalat buah.
Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan
dengan benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat
melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil
percobaan.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.

c.

Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara membuat sayatan?
- Pernahkah kalian membuat preparat basah?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan sayatan?
- Bagaimana cara membuat preparat basah?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan mikroskop.
2. Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi

Guru menyebutkan nama bentuk sayatan.

Guru membuat sayatan (melintang dan membujur).

Guru membuat preparat basah.

Guru membuka penutup tubuh hewan.

Guru mengoleksi makhluk hidup.

Guru menjelaskan cara mengawetkan hewan dan tumbuhan.

Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
menggunakan mikroskop untuk menyelidiki preparat
b. Elaborasi

Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.

Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sayatan dan jenisnya.

Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai tujuan membuat sayatan.

Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mikroskop, silet,


pinset, cawan kecil, pipet tetes, gelas benda, gelas penutup, botol bekas kopi, plastik, air
kolam, batang yang muda dan tidak berkayu.

Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen membuat


sayatan dan preparat basah.

Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah


kerja yang telah dijelaskan oleh guru.

Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan maksud membuka penutup tubuh


hewan.

Guru memberi instruksi kepada siswa untuk melakukan eksperimen membuka


penutup tubuh hewan.

Siswa secara berkelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan


gunting, jarum pentul, pinset, nampan bedah, parafin, ikan, katak dan kloroform.

Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan


dengan benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat
melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari


hasil percobaan.

Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.

Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang


sebenarnya.
c. Konfirmasi

Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif.

3. Kegiatan Penutup

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.

Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.

Siswa mengerjakan post tes

Guru meminta siswa untuk berlatih lagi seperti eksperimen yang diajarkan di
sekolah.
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar, alat-alat praktikum
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar

F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes unjuk kerja dan tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : tes identifikasi dan tes uraian
3. Soal / Instrumen
:
- Contoh uji petik kerja prosedur
Tentukan dan sebutkan bagian-bagian mikroskop.
- Contoh tes uraian
Jelaskan bagaimana cara membuat preparat irisan membujur batang!
4.

Kunci Jawaban dan Rubrik


- Uji petik kerja prosedur
Rubrik
No Aspek yang dinilai
1. Kelengkapan bagian mikroskop yang disebut namanya
2

Kebenaran posisi setiap bagian mikroskop yang disebut 2


namanya

Skor maksimum
NILAI =

Skor

skor yang diperoleh


x100
skor maksimum

Tes tertulis
Potonglah batang tersebut memanjang menjadi dua bagian sama besar. Kemudian irislah
tipis-tipis memanjang pada potongan batang. Letakkan irisan pada kaca obyek, kemudian
teteskan air dengan menggunakan pipet. Letakkan satu bagian kaca penutup membentuk
sudut dengan kaca obyek, segera tutup dan usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara.
Amati menggunakan mikroskop.
(SKOR = 50)
NILAI = SKOR x 2

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.

Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
2 X 40 menit
5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.
5.4 Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan
gejala-gejala alam.
1. Memegang, membawa dan memperlakukan alat dan bahan secara
aman
2. Mendeskripsikan bahan-bahan yang berbahaya dan yang dapat
menimbulkan penyakit
3. Mengindentifikasi simbol-simbol dalam Laboratorium

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Memegang, membawa dan memperlakukan alat dan bahan secara aman
2. Mendeskripsikan bahan-bahan yang berbahaya dan yang dapat menimbulkan penyakit
3. Mengindentifikasi simbol-simbol dalam Laboratorium
B. Materi Pembelajaran
Keselamatan Kerja
Untuk menjaga keselamatan kerja perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk
2. perlakukan bahan-bahan kimia yang berbahaya dengan cermat
3. perhatikan simbol-simbol keselamatan kerja dengan baik.
Untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, maka perlu
diperhatikan hal-hal di bawah ini:
1.
Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal
dengan menggunakan kedua tangan, dan jangan dijinjing.
2.
Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.
3.
Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama
ketika atau selesai dipanaskan.
4.
Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau
setelah dipanaskan ke arah tubuh orang lain.
5.
Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan
pemanasan. Kaca yang tahan panas adalah pyrex.
6.
Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama
bahan kimia.
7.
Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung
terkena sinar matahari
8.
Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.
Bahan-bahan Kimia Yang Berbahaya
1. Aluminium sulfat (AlSO4)
2. Amoniak pekat (NH4OH)
3. Asam sulfat (H2SO4)
4. Asam klorida (HCl)
5. Etanol (C2H3OH)
6. Formalin 40% (HCHO)
7. Klorofrom (CHCl3)
8. Metilin Biru
9. Natrium hidroksida (NaOH)

10. Kobalt klorida (CoCl6H2O)


11.Natrium Klorida (NaCl)
Simbol beberapa bahan kimia
No

Simbol

Sifat

1.

Mudah menyala

2.

Korosif

3.

Beracun / toksin

4.

Mudah Meledak

5.

Bahan radioaktif

6.

Mudah tergelincir

C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Demonstrasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bolehkah kita menghirup bahan kimia secara langsung?
- Apakah arti dari tanda silang yang terdapat pada bahan kimia?
b. Prasyarat pengetahuan
- Peraturan apa sajakah yang harus ditaati ketika berada di dalam laboratorium?
- Apakah arti dari simbol-simbol dalam bahan kimia?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan fungsi dari laboratorium.
Guru mengetahui peraturan yang harus ditaati ketika berada di dalam laboratorium.
Guru mendemonstrasikan cara membawa dan menggunakan alat demi untuk
keselamatan.
Guru menyebutkan bahan-bahan kimia di dalam laboratorium yang berbahaya bagi
kesehatan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi keselamatan
kerja di Laboratorium
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan fungsi dari laboratorium.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan beberapa alat dan bahan yang
terdapat di dalam laboratorium.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan peraturan yang harus ditaati ketika berada
di dalam laboratorium.

Guru mendemonstrasikan cara membawa dan menggunakan alat-alat yang ada di dalam
laboratorium demi untuk keselamatan kepada siswa.
Guru meminta salah satu siswa untuk melakukan hal yang sama seperti yang
ditunjukkan oleh guru, jika ada kesalahan langsung diberi umpan balik.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan bahan-bahan kimia di dalam
laboratorium yang berbahaya bagi kesehatan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara menyimpan dan mengambil bahanbahan kimia yang ada di dalam laboratorium.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai arti simbol-simbol dalam bahan
kimia yang ada di dalam laboratorium.
Siswa (dibimbing oleh guru) keliling laboratorium untuk mengidentifikasi simbolsimbol dan alat-alat yang ada di dalam laboratorium.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya

E. Media dan Sumber Belajar


1. Media : Video / Gambar, alat-alat praktikum, bahan praktikum
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes unjuk kerja dan tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : tes identifikasi dan tes PG
3. Soal / Instrumen
:
- Contoh uji petik kerja prosedur
Lakukan dengan prosedur yang benar cara membawa dan memperlakuakan mikroskop!
- Contoh tes PG
(1) Manakah bahan-bahan yang berbahaya dan yang dapat menimbulkan penyakit yang
dapat diitemukan di laboratirium?
a. Air
c. alkohol
b. asam sulfat
d. larutan glukosa
(2) Apakah arti simbol di samping ini?
a. bahan yang mudah terbakar
b. bahan yang beracun
4. Kunci Jawaban dan Rubrik
- Rubrik Uji petik kerja prosedur
No Aspek yang dinilai

c. alat mudah pecah


d. alat mudah mengalami korosi

Skor

1. Dapat membawa mikroskop dengan benar

Dapat memperlakukan mikroskop dengan benar

Skor maksimum
NILAI =
5. Tes tertulis

skor yang diperoleh


x100
skor maksimum

(1) B
(2) C
NILAI = SKOR x 2
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

(SKOR = 50)
Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.


Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator

:
:
:
:
:
:
:

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
2 X 40 menit
6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
1. Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
2. Membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup berdasar hasil observasi
3. Membedakan ciri tumbuhan dan hewan

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup
2. Membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup berdasar hasil observasi
3. Membedakan ciri tumbuhan dan hewan
B. Materi Pembelajaran
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri, sebagai berikut :
1. Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini
disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan
antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah
ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan
kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu
alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan
gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.
2. Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang. Hal ini dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang
dengan menutup daunnya.
b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
c. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggap rangsang, misalnya bersin.
3. Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan
hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang
berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri
melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi
tergantung pada makhluk hidup lainnya.
4. Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi
dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa.

Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing
bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui
lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru.
5. Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible.
Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.
6. Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara
berkembangbiak sebagai berikut :
a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel
sperma.
b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur dan
sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
7. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan
dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.
Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai
mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.
b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh.
Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran
unta kering , tetapi urinenya kental
c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya.
Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara
periodik.
8. Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh
syaraf dan hormon.
9. Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi
makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh.
Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paruparu, ikan mengeluarkan
karbondioksida melalui insang.
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Apakah perbedaan antara batu dengan ayam?
- Mengapa tumbuhan putri malu akan mengatup daunnya bila tersentuh?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah ciri-ciri makhluk hidup?
- Apakah perbedaan antara hewan dan tumbuhan?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan perbedaan makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Guru menyebutkan ciri-ciri makhluk tak hidup.
Guru mengetahui dan menjelaskan reaksi tumbuhan terhadap rangsangan.

Guru menentukan ciri-ciri makhluk hidup berdasarkan pengamatan.


Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi Ciri-ciri
makhluk hidup dari berbagai sumber
memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) jalan-jalan ke halaman sekolah untuk mencatat apa saja
yang ditemukan.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan perbedaan makhluk hidup dan
makhluk tak hidup.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan ciri-ciri makhluk hidup.
Wakil tiap kelompok diminta mengambil tumbuhan putri malu, batang korek api dan air.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengetahui reaksi
tumbuhan putri malu terhadap rangsangan sentuh.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.
Siswa (dibimbing oleh guru) mengamati satu pot tanaman yang subur dan mendiskusikan mengapa di sekeliling tumbuhan induk banyak tumbuhan yang kecil-kecil.
Guru memberi instruksi kepada siswa untuk melakukan eksperimen menanam kacang
hijau, satu pot diletakkan di tempat terang dan satu lagi di tempat gelap.
Setelah 4-5 hari kemudian, siswa secara berkelompok diminta mengamati dan membuat
kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan antara hewan dan tumbuhan.
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyimpulkan hasil percobaan.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan,
memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab


pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang
baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil


eksplorasi;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum


berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup

Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Guru memberikan post tes ke siswa

Guru memberikan tugas rumah, siswa diminta untuk mengamati makhluk hidup
dalam daftar berikut:
- jamur yang tumbuh pada roti
- cacing tanah
- biji yang sedang berkecambah
- ikan
- daun pada pohon yang masih hidup - katak

- tanaman berbunga
- diri kamu sendiri
Tuliskan masing-masing ciri makhluk hidup yang dapat kalian amati.
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar

F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis
2. Bentuk Instrumen
: tes uraian
3. Soal / Instrumen
:
(1) Sebutkan ciri-ciri suatu benda dikatakan hidup!
(2) Manakah di antara ciri-ciri mahluk hidup yang dapat dipakai untuk membedakan hewan
dan tumbuhan?
4. Kunci Jawaban
:
(1) Ciri-ciri makhluk hidup
- Bergerak
- Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
- Memerlukan Makan (nutrisi)
- Bernafas (respirasi)
- Tumbuh dan Berkembang
- Berkembangbiak (reproduksi)
- Adaptasi
- Regulasi
- Ekskresi
(SKOR = 25)
(2) Yang dapat dipakai untuk membedakan hewan dan tumbuhan
- Bergerak
- Memerlukan makanan
- Tumbuh dan berkembang
- Regulasi
(SKOR = 25)
TOTAL SKOR = 50
NILAI
= SKOR x 2

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.

Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
8 X 40 menit
6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang
dimiliki.
1. Membedakan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya
berdasarkan ciri khusus kehidupan yang dimilikinya
2. Mendeskripsikan pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup
3. Membuat perbandingan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam sistem
5 kingdom
4. Mengklasifikasi beberapa mahluk hidup di sekitar berdasar ciri yang
diamati

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Membedakan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ciri khusus
kehidupan yang dimilikinya
2. Mendeskripsikan pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup
3. Membuat perbandingan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam sistem 5 kingdom
4. Mengklasifikasi beberapa mahluk hidup di sekitar berdasar ciri yang diamati
B. Materi Pembelajaran
Klasifikasi Makhluk Hidup

Di dalam kelompok yang mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut pastilah ditemukan lagi
perbedaan-perbedaan. Kemudian dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok terkecil dengan persamaan
ciri yang sama. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem
tertentu disebut klasifikasi atau taksonomi.
Dengan cara seperti ini maka makhluk yang ada dipermukaan bumi ini dibedakan menjadi dua (2)
kelompok dunia kehidupan besar yaitu: dunia hewan atau Animalia dan dunia tumbuhan atau
Plantae.
Dunia hewan akan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan.
e. Familia atau suku.
b. Filum.
f. Genus atau marga.
c. Class atau kelas.
g. Species atau jenis.
d. Ordo atau bangsa.
Dalam dunia tumbuhan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan.
e. Familia atau suku.
b. Divisi.
f. Genus atau marga.
c. Class atau kelas.
g. Species atau jenis.
d. Ordo atau bangsa.

Di dalam sistem Binomial Nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai berikut:


a. Species terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua
menunjukkan sifat spesifikasinya.
b. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
c. Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak
miring atau digaris bawahi.
Contoh : Nama species Pisang : Musa paradisiaca L
Genus : Musa
Species : paradisiaca
Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkat dengan L
Beberapa alasan dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena:
a. Agar tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama
makhluk hidup yang sama persis.
b. Nama ilmiah jarang berubah.
c. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Sistem 5 Kingdom :
1.
Mo n e r a
Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui, yaitu:
a. Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal.
b. Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung inti sehingga bersifat
prokariotik. Misal: bakteri dan ganggang biru
2.
Prot i s t a
Protista bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti, bersel tunggal dan multiseluler. Misal:
Protozoa yang mempunyai ukuran sangat kecil, satu sel, hidup di air atau parasit pada makhluk
lain, berkembangbiak membelah diri.
Berdasarkan alat geraknya hewan bersel satu dibagi menjadi:
a. Hewan berkaki semu atau Rhizopoda,
b. Hewan berbulu cambuk atau Flagellata,
c. Hewan berbulu getar atau Ciliata,
d. Hewan berspora atau Sporazoa,
3.
Fungi
Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Jamur terdiri dari sel satu dan sel banyak.
b. Tubuh tersusun dari benang-benang halus disebut hifa.
c. Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat.
d. Berkembangbiak dengan spora
Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Jamur Ganggang (Phycomycetes), Jamur ini hifanya bersekat-sekat
Contoh Rhizopus untuk membuat tempe.
b. Jamur Benar (Eumycetes)
Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat.
Contoh Penicillium sp., jamur merang, jamur kuping
c. Jamur tidak sempurna (Deuteromycetes).
Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan, tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia.
Biasanya termasuk kelompok jamur penyebab penyakit.
Contoh penyebab panu
4.
Plantae
Plantae dibedakan menjadi: ganggang, lumut, paku dan tumbuhan berbiji
Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
b. Angiospermae (tumbuhan biji ter tutup)
- Dikotil
- Monokotil
5.
A n ima l i a
Berdasarkan ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
a. Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang.
Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
1) Protozoa (hewan bersel satu)
2) Porifera (hewan berporipori)
3) Colenterata (hewan berongga)

4) Vermes (cacing)
Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
c. Platyhelminthes (cacing pipih)
d. Nemathelminthes (cacing gilig)
e. Annelida (cacing gelang)
5) Arthropoda (hewan berbukubuku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka
terhadap sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata
kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset.
Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
a) Insecta (serangga)
b) Crustaceae (udangudangan)
c) Arachnoidea (labalaba)
d) Myriapoda (lipan)
6) Mollusca (hewan lunak)
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a) Polecypoda (kerang)
b) Gastropoda (cumicumi)
c) Cephalopoda (siput)
7) Echinodermata (hewan berkulit duri)
Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
a) Asternoida (bintang laut)
d) Crinoidea (lilia laut )
b) Echinoidea (landak laut)
e) Holothuroidea (tripang).
c) Ophiuroidea (bintang laut)
b. Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang.
Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1) Pisces (ikan)
2) Amphibia (amfibi)
3) Reptillia (reptil)
4) Aves (burung)
5) Mammalia (hewan menyusui)
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
i. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara mengelompokkan makhluk hidup?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?
- Bagaimana aturan untuk menulis nama ilmiah makhluk hidup?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah dalam melakukan observasi
ii.

Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan tujuan klasifikasi makhluk hidup.
Guru menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup.
Guru mengelompokkan hewan berdasarkan bentuk luar tubuh sebagai dasar klasifikasi.
Guru menjelaskan urutan takson hewan dan tumbuhan
Guru mengetahui klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus.
Guru menuliskan contoh nama ilmiah makhluk hidup.

Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi klasifikasi
makhluk hidup dari berbagai sumber
Guru memfasilitasi siswa melakukan observasi lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) jalan-jalan ke halaman sekolah/laboratorium alam untuk
mencatat makhluk hidup yang ditemukan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tujuan klasifikasi makhluk hidup.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menentukan dasar dari klasifikasi makhluk
hidup (berdasarkan ukuran tubuh, lingkungan tempat tinggal, manfaat dan jenis
makanan).
Guru menjelaskan aturan tata nama ilmiah makhluk hidup dan memberikan beberapa
contoh nama ilmiah makhluk hidup.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan,
memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab


pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang
baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil


eksplorasi;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum


berpartisipasi aktif.

iii.

Kegiatan Penutup

Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Guru memberikan tugas rumah, siswa diminta untuk mengamati makhluk hidup
di lingkungan sekitar rumah untuk melengkapi data observasi disekolah

PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara mengelompokkan makhluk hidup?
- Apakah nama ilmiah dari tanaman padi?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah dalam melakukan observasi
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan tujuan klasifikasi makhluk hidup.
Guru menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup.
Guru mengelompokkan hewan berdasarkan bentuk luar tubuh sebagai dasar klasifikasi.
Guru mengetahui klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi klasifikasi
makhluk hidup dari berbagai sumber
memfasilitasi siswa melakukan observasi lapangan.

b. Elaborasi
Guru membimbing siswa untuk berdiskusi kelompok, sesuai kelompok pada pertemuan
sebelumnya.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil cawan petri, pinset, kaca pembesar, belalang, kumbang, kupu-kupu, capung, udang, semut, lalat, laba-laba dan kaki
seribu.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengelompokkan
hewan berdasarkan bentuk luar tubuh sebagai dasar klasifikasi.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan kelemahan dari beberapa dasar klasifikasi
makhluk hidup yang telah ditentukan sebelumnya.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan beberapa kelebihan dari dasar klasifikasi
makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
Guru memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:

berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab


pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang
baku dan benar;

membantu menyelesaikan masalah;

memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil


eksplorasi;

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum


berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup

Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Guru memberikan post tes kepada siswa

Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya


PERTEMUAN KETIGA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Apakah nama ilmiah dari tanaman padi?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?
- Urutan takson hewan dan tumbuhan
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah dalam melakukan observasi/eksperimen
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru mengelompokkan hewan berdasarkan bentuk luar tubuh sebagai dasar klasifikasi.

Guru menjelaskan sistem klasifikasi 5 kingdom.


- Menyebutkan makhluk hidup yang tergolong kingdom monera.
- Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri dan contoh makhluk hidup yang tergolong
kingdom monera.
- Menyebutkan makhluk hidup yang tergolong kingdom protista.
- Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri dan contoh makhluk hidup yang tergolong
kingdom protista.
- Menyebutkan makhluk hidup yang tergolong kingdom jamur (fungi).
- Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri dan contoh makhluk hidup yang tergolong
kingdom jamur (fungi).
- Menyebutkan makhluk hidup yang tergolong kingdom tumbuhan (plantae).
- Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri, dan contoh lumut.
- Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri, dan contoh tumbuhan paku.
- Membedakan lumut (bryophyta) dan tumbuhan paku (pterydophyta).
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi klasifikasi
dalam 5 kingdom
Guru memfasilitasi siswa melakukan observasi dan eksperimen
b.
Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok, seperti kelompok sebelumnya.
Siswa (dibimbing oleh guru) dalam setiap kelompok mendiskusikan klasifikasi, ciri-ciri
dan contoh dari kingdom monera.
Siswa (dibimbing oleh guru) dalam setiap kelompok mendiskusikan keuntungan dan
kerugian bagi manusia dari organisme yang tergolong kingdom monera.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan klasifikasi, ciri-ciri dan contoh dari
kingdom protista.
Siswa (dibimbing oleh guru) dalam setiap kelompok mendiskusikan keuntungan dan
kerugian bagi manusia dari organisme yang tergolong kingdom protista.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan klasifikasi, ciri-ciri dan contoh dari
kingdom jamur (fungi).
Siswa (dibimbing oleh guru) dalam setiap kelompok mendiskusikan keuntungan dan
kerugian bagi manusia dari organisme yang tergolong kingdom jamur (fungi).
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya
PERTEMUAN KEEMPAT
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Sebutkan klasifikasi berdasarkan 5 kingdom !
- Apakah nama ilmiah dari tanaman padi?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?
- Bagaimana menyusun kunci determinasi?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah dalam melakukan observasi / eksperimen
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi

Guru menjelaskan tentang klasifikasi 5 kingdom


Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri, dan contoh tumbuhan berbiji terbuka
(gymnospermae).
Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri, dan contoh tumbuhan berbiji tertutup
(angiospermae).
Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri, dan contoh hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata).
Menjelaskan klasifikasi, ciri-ciri, dan contoh hewan bertulang belakang
(vertebrata).
Membedakan kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan
kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata).
Guru menjelaskan tujuan kunci determinasi.
Guru menjelaskan cara menyusun kunci determinasi sederhana.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi klasifikasi
makhluk hidup ke dalam 5 kingdom dan menyusun kunci determinasi
Guru memfasilitasi siswa melakukan observasi lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok dengan kelompok yang sama
Berdasarkan hasil pengamatan sebelumnya siswa mendiskusikan contoh-contoh yang
termasuk dalam monokotil (berkeping satu) atau dikotil (tumbuhan berkeping dua)
dengan bimbingan guru.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan antara tumbuhan berkeping satu
(monocotyledoneae) dan tumbuhan berkeping dua (dicotyledoneae).
Berdasarkan hasil pengamatan sebelumnya siswa mendiskusikan contoh-contoh yang
termasuk dalam kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan kelompok
hewan bertulang belakang (vertebrata) dengan bimbingan guru.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan antara kelompok hewan tidak
bertulang belakang (invertebrata) dan kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata).
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal dengan menunjuk satu perwakilan.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Guru menjelaskan tujuan adanya kunci determinasi
Guru memberikan contoh kunci determinasi untuk menempatkan makhluk hidup ke
dalam suatu kingdom.
Siswa dalam setiap kelompok berdiskusi untuk mencoba menyusun kunci determinasi
sederhana
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar, Artikel
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian

1.
2.
3.

Teknik Penilaian
: tes tertulis
Bentuk Instrumen : tes uraian
Soal / Instrumen
:
(1) Ciri apakah yang dengan mudah dapat membedakan antara kadal dan katak ?
(2) Apa sajakah keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya pengklasifikasian
makhluk hidup?
(3) Buatlah tabel perbandingan untuk menunjukkan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam
sistem 5 kingdom berdasar sel penyusunnya!

4.

Kunci Jawaban
:
(1) Katak berkulit halus dan basah, sedangkan kadal berkulit kering dan bersisik.
Katak memiliki dua pasang kaki yang digunakan untuk melompat dan berenang (ada
selaput renang), sedangkan kadal memiliki dua kaki untuk bergerak dengan merayap
(melata)
(SKOR = 30)
(2) Keuntungan klasifikasi makhluk hidup :
o Memudahkan setiap orang dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang
ada di dunia.
o Membedakan karakteristik dan jenis antara satu spesies dengan spesies lainnya juga
menjadi lebih mudah.
o Mudah mengetahui dan mengenali jenis-jenis makhluk hidup yang ditemukan di
sekitar kita.
o Hubungan kekerabatan dan interaksi antar setiap makhluk hidup menjadi lebih mudah
diketahui satu dengan lainnya.
(SKOR = 40)
(3) Perbandingan ciri 5 kingdom :
a. Protista
Uniseluler/multiseluler, Eukariotik: protozoa dan ganggang
b. Plantae
Uniseluler/multiseluler, Eukariotik, Autotrof: Bryophyta, Pterydophyta, Spermatophyta
c. Animalia
Multiseluler, Eukariotik, Heterotrof
d. Monera
Prokariotik (archaebacteria dan eubacteria): bakteri dan ganggang hijau biru
e. Fungi
Eukariotik, heterotrof, tidak berklorofil, dinding sel dari zat kitin
(SKOR =40)

TOTAL SKOR = 100


NILAI
= JUMLAH SKOR
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.

Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
8 X 40 menit
6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan
mulai dari tingkat sel sampai organisme.
1. Mendeskripsikan keragaman tingkat sel berdasarkan hasil
pengamatan menggunakan mikroskop
2. Mendeskripsikan keragaman tingkat jaringan menurut sel-sel
penyusunnya
3. Mendeskripsikan keragaman tingkat organ dan sistem organ
berdasarkan hasil pengamatan
4. Mengkaitkan hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem organ
penyusun tubuh

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mendeskripsikan keragaman tingkat sel berdasarkan hasil pengamatan menggunakan
mikroskop
2. Mendeskripsikan keragaman tingkat jaringan menurut sel-sel penyusunnya
3. Mendeskripsikan keragaman tingkat organ dan sistem organ berdasarkan hasil pengamatan
4. Mengkaitkan hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem organ penyusun tubuh
B. Materi Pembelajaran
Keragaman Pada Sistem Organisasi Kehidupan
Organisme yang terbentuk terdiri dari bagian terkecil yang disebut dengan sel, sampai akhirnya
terbentuk organisme dengan urutan sebagai berikut:
Sel Jaringan Organ Sistem Organ Organisme
1. Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup.
Di dalam sel terdapat tiga bagian utama yaitu:
a. Membran sel atau selaput sel
Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel. Berfungsi untuk melakukan
pertukaran zat dalam sel.
b. Inti Sel atau nukleus
Merupakan bagian terpenting yang mengatur seluruh kegiatan sel. Di dalamnya terdapat
kromosom yang merupakan benang-benang pembawa sifat keturunan.
c. S i t o p l a s m a
Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam sitoplasma terlarut zat
makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu terdapat bendabenda khusus yang disebut dengan
organel sel dan rongga sel (vakuola).
Di dalam organel sel tersebut terdapat antara lain:
1) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan protein.
2) Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau pernafasan sel untuk
mendapatkan energi.
3) Badan Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.
4) Retikulum endosplasma berfungsi sebagai sekresi protein dan lemak.
5) Vakuola merupakan rongga sel.
Vakuola terdiri dari dua macam, yaitu: vakuola berdenyut berfungsi untuk
pengeluaran dan vakuola makanan berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan.
6) Kloroplas adalah zat warna hijau daun.

2. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya.


Macammacam jaringan, yaitu:
a. Jaringan pada tumbuhan
1) Jaringan epidermis yaitu jaringan yang melapisi permukaan tubuh tumbuhan, baik
pada akar, batang dan daun. Jaringan ini tersusun rapat berfungsi untuk sebagai
jaringan pelindung.
2) Jaringan meristem yaitu tersusun atas sel sel yang selalu membelah. Terdapat pada
embrio di ujung akar, ujung batang dan cambium.
3) Jaringan pengangkutan yaitu jaringan sebagai pembuluh yang mengangkut air dan
zat-zat makanan. Ada 2 macam jaringan pengangkutan yaitu :
a. Jaringan floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut air dan hasil
fotosintesis dari daun.
b. Jaringan xilem atau pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dan garam-garam
mineral dari akar.
4) Jaringan penyokong. Merupakan sel sel dinding yang mengalami penebalan sehingga
menjadi keras. Contoh pada kulit biji.
5) Jaringan parenkim. Merupakan jaringan dasar yang terdapat di antara jaringan
jaringan lainnya. Berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Jaringan perenkim
pada daun mengandung kloroplas untuk fotosintesis dan dibedakan menjadi dua yaitu
jaringan spons dan jaringan pagar.
b. Jaringan pada hewan dan manusia
1) Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau organ baik
permukaan dalam maupun permukaan luar. Bentuk jaringan ini pipih, kubus, dan
silinder.
2) Jaringan otot merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel otot dan bersifat lentur.
Terdapat tiga (3) macam jaringan otot, yaitu:
a) Otot polos terdapat pada dinding alatalat dalam.
b) Otot lurik terdapat pada rangka.
c) Otot jantung terdapat pada dinding jantung.
3) Jaringan syaraf merupakan jaringan yang tersusun atas selsel syaraf. Setiap sel
syaraf terdiri dari badan sel dan serabut syaraf.
4) Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan bagian tubuh dengan bagian
tubuh yang lain.
5) Jaringan penyokong atau penunjang merupakan jaringan yang terdiri dari jaringan
tulang rawan dan jaringan tulang. Jaringan penyokong berfungsi untuk memberi
bentuk tubuh, melindungi tubuh dan menguatkan tubuh.

3. Organ adalah kumpulan jaringan-jaringan yang sama bentuk dan fungsi.


Contoh organ pada tumbuhan, antara lain:
a. Daun terdiri dari beberapa jaringan yaitu jaringan epidermis, jaringan pagar, jaringan
bunga karang, jaringan pengangkutan.
Jaringan epidermis sebagai pelindung jaringan lain, jaringan pagar dan jaringan bunga
karang membentuk jaringan perenkim untuk digunakan sebagai tempat fotosintesis.
b. Akar terdiri dari jaringan epidermis, parenkim dan pengangkutan.
Akar mempunyai fungsi menempelkan dan menancapkan tubuh tumbuhan dalam tanah.
c. Batang merupakan penghubung antara akar dan batang terdiri dari jaringan jaringan
epidermis, parenkim dan pengangkutan.
Contoh organ pada hewan dan manusia, antara lain:
a. Jantung terdiri dari jaringan epitel, otot, ikat, dan syaraf. Jantung berfungsi untuk
memompa darah.
b. Mata terdiri dari jaringan otot, syaraf, ikat, darah, dan lainlain.
c. Ginjal terdiri jaringan otot, ikat, syaraf, dan lainlain.
4. Sistem organ adalah kumpulan dari beberapa organ yang membentuk suatu sistem.
Sistem organ pada tumbuhan, antara lain : terdapat beberapa sistem yang dihubungkan dengan
akar, batang, dan daun. Misalnya sistem pengangkutan, sistem pelindung, sistem penyokong
dan lain sebagainya.
Sistem organ pada hewan dan manusia, antara lain:
a) Sistem pencernaan makanan terdiri dari: organ mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar dan anus.
b) Sistem pernafasan manusia terdiri dari : laring, tenggorokan, dan paru-paru.
c) Sistem peredaran darah manusia terdiri dari: jantung, pembuluh darah dan pembuluh
getah bening.
d) Sistem pengeluaran terdiri dari : ginjal, kulit, paru-paru, hati
e) Sistem hormon terdiri dari anak ginjal, hifofisis, adrenal, dll
5. Organisme adalah kumpulan dari berbagai sistem organ yang membentuk kehidupan.
Di antara sistem-sistem tersebut, tidak bekerja sendiri-sendiri. Tetapi mereka saling bekerja
sama sehingga membentuk proses kehidupan dalam organisme. Di dalam organisme terjadi
susunan organisasi yang membentuk suatu organisme.
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
Ceramah
Eksperimen

D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Tahukah kalian bahwa telur ayam merupakan sel berukuran raksasa?
- Bagaimana air dan garam-garam mineral mengalir dari akar sampai ke daun?
b. Prasyarat pengetahuan
Apakah yang dimaksud dengan sel?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian sel.
Guru menjelaskan bagian-bagian sel.
Guru membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.
Siswa mengamati bagian-bagian sel tumbuhan dan sel hewan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi sel tumbuhan
dan hewan dari berbagai sumber
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sel.
Siswa memperhatikan model replika sel tumbuhan dan sel hewan yang dibawa oleh
guru (bisa juga dalam bentuk gambar/video)
Siswa dalam setiap kelompok (dibimbing oleh guru) mendiskusikan bagian-bagian sel
tumbuhan dan sel hewan.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil cotton bud atau pembersih
telinga, gelas benda, gelas penutup, pipet, mikroskop dan metilen biru.
Siswa dalam setiap kelompok mendapat lembar eksperimen yang memuat langkah
kerja untuk melakukan eksperimen mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan dan sel
hewan.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja
yang terdapat pada lembar eksperimen.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat
melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup

Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman tentang sel

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Sisa mengerjakan post tes dari guru


PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Tahukah kalian bahwa telur ayam merupakan sel berukuran raksasa?
- Bagaimana air dan garam-garam mineral mengalir dari akar sampai ke daun?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan jaringan?
- Apakah fungsi dari jaringan xilem?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.

2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Menjelaskan pengertian jaringan.
Menjelaskan macam-macam jaringan dan fungsinya secara sigkat
Membedakan jaringan tumbuhan dan jaringan hewan.
Mengamati bagian-bagian sel tumbuhan dan sel hewan.
melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi jaringan
penyusun makhluk hidup
b. Elaborasi
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian jaringan.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengenal
jaringan-jaringan yang terdapat pada tumbuhan.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja
yang telah dijelaskan oleh guru dengan menggunakan gelas benda, gelas penutup, silet,
pipet, gabus, mikroskop dan daun tumbuhan.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat
melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan fungsi dari macam-macam jaringan pada
tumbuhan, vertebrata dan manusia.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup

Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman tentang sel

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Sisa mengerjakan post tes dari guru


PERTEMUAN KETIGA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Jaringan apa sajakah yang menyusun mata?
- Tubuh manusia terdiri dari berapa organ?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan organ?
- Apakah fungsi dari masing-masing organ ada yang sama ?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian organ.
Guru menyebutkan macam-macam organ pada vertebrata dan manusia.
Guru menyebutkan macam-macam organ pada tumbuhan.
Guru menjelaskan fungsi dari macam-macam organ.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi organ
Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian organ dan menyebutkan
macam-macam organ pada tumbuhan, vertebrata dan manusia.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai fungsi dari macam-macam organ
pada tumbuhan, vertebrata dan manusia.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Siswa memperhatikan model replika organ pada tumbuhan, vertebrata dan manusia
yang dibawa oleh guru.

c.

Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
PERTEMUAN KEEMPAT
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Tubuh manusia terdiri dari berapa sistem organ?
- Bagaimana sistem organ pada tumbuhan ?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan sistem organ?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian sistem organ secara singkat.
Guru menyebutkan macam-macam sistem organ pada vertebrata dan manusia.
Guru menyebutkan macam-macam sistem organ pada tumbuhan.
Guru menjelaskan fungsi dari macam-macam sistem organ.
Guru menjelaskan pengertian sistem organ.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi sistem organ
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sistem organ dan menyebutkan
macam-macam sistem organ pada tumbuhan, vertebrata dan manusia.
Siswa secara berkelompok mendiskusikan fungsi dari sistem organ pada tumbuhan,
vertebrata dan manusia.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi secara di
depan kelas.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Siswa memperhatikan model replika sistem organ pada tumbuhan, vertebrata dan
manusia yang dibawa oleh guru.
Guru menjelaskan urutan terbentuknya organisasi kehidupan dan memberikan
pertanyaan kepada siswa sebagai umpan balik terhadap pemahaman materi.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar / replika, alat dan bahan praktikum
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen

: tes tertulis
: tes uraian

3.

Soal / Instrumen
:
(1) Deskripsikan karakteristik sel penyusun jaringan palisade pada daun!
(2) Amatilah bunga Kembang Sepatu dan kemukakan apa saja nama organ penyusunnya!
(3) Kemukakan jaringan penyusun organ daun yang paling banyak mengandung klorofil!

4.

Kunci Jawaban
:
(1) Sel-sel palisade bentuknya memanjang dalam posisi tegak, mengandung banyak
kloroplas, dan tersusun rapat, mempunyai ketebalan satu sampai tiga sel karena banyak
kloroplas. jaringan palisade merupakan bagian utama dari seluruh bagian tumbuhan untuk
fotosintesis
(SKOR = 30)
(2) Organ Bunga Kembang Sepatu
- Tangkai bunga
- Kelopak bunga
- Mahkota bunga
- Benangsari
- Putik
- Dasar dan Tangkai bunga
(SKOR = 40)
(3) Jaringan parenkim, parenkim palisade dan parenkim spons.
(SKOR = 30)

TOTAL SKOR = 100


NILAI
= JUMLAH SKOR

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.

Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
4 X 40 menit
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen
ekosistem.
1. Mengindentifikasikan satuan-satuan dalam ekosistem dan
menyatakan matahari merupakan sumber energi utama
2. Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaringjaring kehidupan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mengindentifikasikan satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari merupakan
sumber energi utama
2. Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan berdasar
hasil pengamatan suatu ekosistem
B. Materi Pembelajaran
Komponen Ekosistem, Peran, dan Interaksinya
Ekosistem merupakan interaksi antara organisme dalam suatu lingkungan.
Satuan-satuan dalam ekosistem terdiri dari individu, populasi, komunitas ,ekosistem dan biosfer.
Tempat hidup makhluk hidup itu disebut dengan habitat. Individu adalah makhluk hidup tunggal.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang sejenis mendiami tempat tertentu.Populasi
rumput, populasi semut dan populasinya hidup bersamasama ditempat tertentu disebut
komunitas. Komunitas adalah kumpulan populasi populasi yang berbeda dan hidup bersama
pada tempat tertentu
Terdapat dua macam ekosistem, yaitu :
1.
Ekosistem buatan; yang sengaja dibuat oleh
manusia. Misal: sawah, kolam akuarium.
2. Ekosistem alami; yang tidak dibuat oleh manusia tetapi sudah ada dari alam. Misal: sungai,
pantai, hutan.
3. Ekosistem yang terbesar di bumi disebut biosfer yang terdiri dari seluruh ekosistem yang ada
di permukaan bumi.
Komponen ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu:
1.
Komponen yang tak hidup disebut dengan komponen
abiotik, antara lain: tanah, air, udara, cahaya matahari.
2.
Komponen yang terdiri dari makhluk hidup disebut
dengan komponen biotik.
Dalam komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganime.
Berdasarkan fungsi, komponen biotik dibedakan menjadi:
a. P r o d u s e n
Produsen merupakan kelompok organisme yang dapat membuat makanan sendiri.
Semua jenis tumbuhan hijau termasuk produsen.
b. K o n s u m e n
Kelompok yang terdiri dari hewan dan manusia. Kelompok ini tidak dapat membuat
makanan sendiri, untuk itu tergantung pada organisme lain. Organisme tersebut disebut
organisme heterotrof.

Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sebagai organisme heterotrof dibagi menjadi:


1) Herbivora: hewan pemakan tumbuhan, Contoh: kerbau, kambing, belalang.
2) Karnivora: Hewan pemakan daging, Contoh: anjing, elang, harimau.
3) Omnivora: hewan pemakan segalanya, Contoh: tikus, ayam, luwak.
c. Pengurai atau dekompuser
Merupakan mikroorganisme yang menguraikan senyawa organik atau bahan makanan
yang ada pada sisa organisme menjadi senyawa anrganik yang lebih kecil. Pengurai
biasanya dari golongan jamur dan bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri
dan mereka memperoleh makanan dengan cara menguraikan organisme yang telah mati.
Hasil penguraian ini berupa zat mineral yang akan meresap ke dalam tanah. Zat mineral
tersebut akan diambil tumbuhan.
Hubungan Antar Komponen Ekosistem
Di dalam ekosistem terjadi saling ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu
komponen mengalami gangguan maka mempengaruhi komponen lainnya. Ekosistem dikatakan
seimbang apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II seimbang (keterangan
gambar anak panah : dimakan)
1. Hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik
Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik.
Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang
dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garamgaram mineral.
Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu
tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat
bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan
sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus.
Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari,
tekanan udara.
2. Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik
Di antara produsen, konsumen dan pengurai adalah saling ketergantungan. Tidak ada
makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan
makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun
tak langsung. Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai.
Terjadi melalui peristiwa makan dan memakan melalui peristiwa sebagai berikut:
a. Rantai makanan
Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu

b. Jaring-jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu
ekosistem.

c. Piramida makanan
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan
seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.

d. Arus energi
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu
dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai
pengurai.

e. Siklus energi
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan
kembali ke tempat zat itu berasal. Contoh : siklus air.
Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik di antara komponen
komponen ekositem.
Pola Interaksi
1. Predasi
Predasi adalah pola interaksi dimana hewan yang satu memangsa hewan yang lain. Contoh :
singa memangsa rusa
2. Simbiosis
Simbiosis adalah bentuk hubungan yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup yang
berbeda. Simbiosis dibagi menjadi tiga :
a. Simbiosis mutualisme
Adalah simbiosis dimana kedua belah pihak diuntungkan. Contoh, bunga dan lebah
b. Simbiosis Komensalisme

3.

Adalah simbiosis dimana salah satu pihak diuntungkan, sementara pihak yang lain tidak
diuntungkan maupun dirugikan. Contoh, ikan hiu dan remora
c. Simbiosis Parasitisme
Adalah simbiosis dimana salah satu pihak diuntungkan, sementara pihak yang lain
dirugikan. Contoh, benalu dan tali putri.
Kompetisi
Adalah pola interaksi antarorganisme berupa persaingan untuk mendapatkan sumber daya
yang jumlahnya terbatas dan sama-sama dibutuhkan oleh dua makluk hidup yang bersaing.
Contoh : Kerbau dan Sapi merebutkaan rumput sebagai makanan.

C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
Eksperimen
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Dalam ekosistem, tumbuhan tergolong produsen atau konsumen?
- Apakah kucing tergolong hewan karnivora atau herbivora?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan produsen?
- Apakah yang dimaksud dengan hewan karnivora?
c. Pra eksperimen
Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian ekosistem.
Guru menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem.
Guru menyebutkan macam-macam ekosistem.
Guru menjelaskan komponen-komponen ekosistem.
Guru membedakan organisme autrotof dan organisme heterotof.
Guru membedakan organisme herbivora, karnivora dan omnivora.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi ekosistem dari
aneka sumber;
Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) jalan-jalan ke halaman sekolah untuk mengamati
lingkungan dan mencatat apa yang dilihat.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian ekosistem.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan satuan makhluk hidup dalam ekosistem
(individu, populasi dan komunitas).
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil tali rafia, meteran, dan alat
tulis untuk mengamati makhluk hidup yang terdapat di tempat pengamatan.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen memahami
pengertian individu, populasi dan komunitas dalam suatu ekosistem.
Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.

Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan macam-macam ekosistem berdasarkan
proses terbentuknya.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan komponen-komponen ekosistem yaitu
komponen biotik (produsen, konsumen dan dekomposer) dan komponen abiotik (air,
tanah, udara, cahaya matahari, suhu dan kelembaban).
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian dan contoh dari organisme
autrotof dan organisme heterotof.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan organisme yang termasuk ke dalam
heterotof (herbivora, karnifora dan omnivora).
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Guru memberikan post tes ke siswa

Siswa diminta untuk mempelajari materi selanjutnya


PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bisakah tumbuhan hidup tanpa air?
- Apakah peran tumbuhan dalam rantai makanan?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah pengaruh air terhadap makhluk hidup?
- Apakah yang dimaksud dengan rantai makanan?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan saling ketergantungan antara produsen, konsumen dan pengurai.
Guru menjelaskan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida
makanan.
Guru membuat contoh jaring-jaring makanan yang terbentuk dari sekumpulan rantai
makanan.
Guru menjelaskan pengertian arus energi.
Guru menjelaskan siklus materi.
Guru menyebutkan pola interaksi organisme.
Guru membedakan simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme dan simbiosis
komensalisme.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi saling
Ketergantungan Antara Komponen Biotik dan Abiotik dari aneka sumber.
Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hubungan saling ketergantungan antara
komponen biotik dan abiotik.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil dua kotak atau nampan, alat
tulis, kertas label, beberapa ekor cacing tanah dan tanah.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk mengetahui pengaruh komponen biotik
terhadap komponen abiotik.

Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang
telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan
benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai pengaruh air dan udara terhadap
makhluk hidup, pengaruh tumbuhan terhadap tanah dan udara serta pengaruh cacing
tanah terhadap kesuburan tanah.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan saling ketergantungan antara produsen,
konsumen dan pengurai.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan pengertian produsen, konsumen dan
pengurai.
Siswa secara berkelompok membuat nama makhluk hidup pada kertas karton dengan
panjang 25 cm dan lebar 10 cm.
Siswa diminta untuk bermain peran mengenai rantai makanan dan jaring-jaring makanan
dengan menggunakan tali rafia dan nama makhluk hidup.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil dari bermain
peran di depan kelas.
Guru menanggapi hasil bermain peran siswa dan memberikan informasi yang
sebenarnya.
Guru menjelaskan pengertian piramida makanan dan arus energi kemudian memberikan
pertanyaan kepada siswa sebagai umpan balik terhadap pemahaman materi.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: Penugasan
2. Bentuk Instrumen : Tugas Proyek
3. Soal / Instrumen
:
Gambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring kehidupan berdasar hasil
pengamatan suatu ekosistem yang kamu amati! Lakukan dalam bentuk kerja kelompok
(2 orang) !

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.

Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
4 X 40 menit
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
7.2 Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup
dalam pelestarian ekosistem.
1. Mendefinisikan makhluk hidup yang tergolong langka
2. Menyebutkan contoh makhluk hidup yang tergolong makhluk hidup
langka di suatu lokasi
3. Mengemukakan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan
langka

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mendefinisikan makhluk hidup yang tergolong langka
2. Menyebutkan contoh makhluk hidup yang tergolong makhluk hidup langka di suatu lokasi
3. Mengemukakan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka
B. Materi Pembelajaran
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Upaya Pelestariannya
Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan
speciesnya. Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran,
bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lainlain. Keanekargaman makhluk hidup sangat
penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang
memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang
memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah.
Keanekaragaman makhluk hidup bersifat tidak tetap atau tidak stabil. Hal ini disebabkan
oleh campur tangan manusia terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi keanekaragaman.
Penurunan keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi secara alami dan campur tangan manusia.
Dewasa ini campur tangan manusia berperan besar dalam penurunan keanekaragaman makhluk
hidup, baik itu disadari maupun tidak disadari. Beberapa perbuatan manusia yang dapat
mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain:
1. Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya.
2. Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab.
3. Pembuangan limbah industri yang sembarangan.
4. Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab
Dalam perjalanan waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan
keanekaragaman, ada yang tetap, ada pula yang berkurang keanekaragamannya.
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau
makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara,
mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati,
agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya. Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus
segera bertindak melestarikan keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan
karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di
Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan
sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di
bumi ini. Apakah itu tidak merugikan?

Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui caracara sebagai berikut :


1.
Tumbuhtumbuhan
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
a. Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul.
Contoh : kebon kelapa di BoneBone, kebon mangga di Pasuruan.
b. Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi Contoh: di Cibinong LIPI
dengan buah-buahan inti, temutemuan, talas, dan suweg.
c. Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor.
2.
Hewan
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
a. Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut.
b. Mengambil telurtelur hewan untuk dibantu menetaskannya.
c. Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok.
d. Membuat undangundang perburuan.
C. Metode Pembelajaran
Model
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana bentuk hidungmu dengan orang tuamu ? Sama atau tidak ?
- Apakah kalian memiliki anak ayam dirumah ? Bagaimana bentuk mereka ?
- Pernahkah kalian melihat burung elang terbang bebas ?
b. Prasyarat pengetahuan
- Bagaimana keanekaragaman hewan dan tumbuhan ?
- Apakah dari keanekaragaman itu banyak memberikan manfaat ?
- Bagaimana jika hewan dan tumbuhan menjadi langka ?
2. Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian keanekaragaman makhluk hidup
Guru menjelaskan faktor yang berperan dalam keanekaragaman makhluk hidup
Guru menyebutkan tingkat keanekaragaman makhluk hidup
Guru menyebutkan beberapa manfaat keanekaragaman makhluk hidup
Guru menyebutkan faktor yang menjadi penyebab perubahan kenekaragaman makhluk
hidup
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
keanekaragaman makluk hidup dan perubahan keanekaragaaman makluk hidup
b.
Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) jalan-jalan ke halaman sekolah untuk mengamati
lingkungan dan mencatat keanekaragaman tumbuhan dan hewan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tingkat keanekaragaman makhluk hidup
beserta contohnya yang ada di lingkungan sekitar.
Siswa mendiskusikan manfaat keanekaragaman makhluk hidup beserta contohnya.
Siswa mendiskusikan faktor penyebab perubahan kenekaragaman makhluk hidup
beserta contohnya
Siswa mendiskusikan contoh-contoh hewan dan tumbuhan langka yang mereka ketahui.
Perwakilan tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c.
Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa


Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Guru memberikan post tes ke siswa

Siswa diminta untuk mempelajari materi selanjutnya


PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana upaya pelestarian hewan dan tumbuhan langka ?
- Pernahkah kalian pergi ke tempat perlindungan hewan dan tumbuhan ?
b. Prasyarat pengetahuan
Bagaimana ciri-ciri hewan atau tumbuhan dikatakan langka ?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menyebutkan beberapa jenis tumbuhan yang telah langka di Indonesia.
Guru menyebutkan beberapa jenis hewan yang telah langka di Indonesia.
Guru menjelaskan upaya perlindungan keanekaragaman hayati
Guru membedakan cagar alam dan suaka margasatwa.
Guru membedakan taman nasional, taman wisata dan taman laut.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema upaya pelestarian
makhluk hidup dari berbagai sumber
Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan contoh-contoh pelestarian
insitu dan pelestarian eksitu
Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya menyebutkan hewan dan tumbuhan yang
dilindungi di dalam pelestarian insitu dan pelestarian eksitu
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar

F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis dan penugasan
2. Bentuk Instrumen
: tes uraian
3. Soal / Instrumen
:
Tes Tertulis
(1) Bagaimana ciri makhluk hidup dikatakan langka ?
(2) Sebutkan 2 contoh hewan langka di P. Jawa!
(3) Sebutkan alasan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka !
Penugasan
Buatlah karangan untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan/hewan langka yang
dilindungi !
4. Kunci Jawaban
:
Tes Tertulis
(1) Ciri-ciri langka
- Keberadaannya sudah sangat sedikit
- Tingkat perkembangbiakannya rendah
(SKOR = 20)
(2) Badak Jawa (badak bercula satu) dan macan tutul jawa dll
(SKOR = 10)
(3) Alasan Pentingnya membudidayakan hewan dan tumbuhan langka
- Terjaminnya ketersediaan plasma nutfah
- Menjaga kesembangan ekosistem agar kehidupan di muka bumi tetap berjalan
dengan baik
- Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahun dan
masyarakat;
- Mememenuhi kebutuhan masyarakat.
- Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan
adanya berbagai jenis pohon
(SKOR = 20)

TOTAL SKOR = 50
NILAI
= SKOR x 2

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.

Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
2 X 40 menit
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia dengan lingkungan.
1. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan kebutuhan air
bersih dan udara bersih
2. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan kebutuhan
pangan
3. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan ketersediaan
lahan
4. Mejelaskan pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap
kerusakan lingkungan

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih dan udara bersih
2. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan kebutuhan pangan
3. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan ketersediaan lahan
4. Mejelaskan pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap kerusakan lingkungan
B. Materi Pembelajaran
Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia Terhadap Lingkungan
Populasi penduduk adalah sekumpulan orang yang mendiami suatu wilayah dalam wilayah
tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Jumlah penduduk di suatu wilayah merupakan indikasi
kepadatan penduduk. Kepadatan populasi penduduk adalah jumlah penduduk rata-rata setiam 1
km2.
Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan
manusia. Semakin meningkat jumlah popolasi semakin banyak sumber daya alam yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara
bersih dan kebutuhan lainnya. Apabila jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai masalah,
misalnya kepadatan arus lalu Lintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan
pertanian dijadikan pemukiman penduduk akibatnya terjadi perkampungan yang kumuh, dan
akhirnya air bersih ikut menjadi permasalahan. Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi
penurunan kwalitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk itu
dibutuhkan manusia-manusia yang sadar lingkungan.
Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu:
1.
Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan
bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk
per tahun
2.
Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan
berkurang. Angka kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per
tahun.
3.
Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan
menambah kepadatan populasi.
4.
Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi
akan mengurangi kepadatan populasi

C. Metode Pembelajaran
Model
Problem Based Instruction (PBI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
Ceramah
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Mengapa manusia membutuhkan air bersih?
- Dapatkah kalian memberikan contoh-contoh lahan yang semestinya tidak digunakan
untuk pemukiman?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah syarat-syarat air bersih?
- Apakah dampak peningkatan populasi manusia terhadap ketersediaan lahan?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Menjelaskan pengertian populasi penduduk.
Menjelaskan akibat kepadatan populasi manusia.
Menyebutkan syarat-syarat air bersih.
Menjelaskan hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih.
Menjelaskan pengertian udara bersih.
Menjelaskan hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan udara bersih.
Menyebutkan dampak ketidakseimbangan antara bertambahnya penduduk dengan
bertambahnya produksi pangan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi pengaruh
kepadatan penduduk terhadap lingkungan
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mengamati lingkungan di sekitar halaman sekolah.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian populasi penduduk.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan akibat kepadatan populasi manusia.
Guru menunjuk perwakilan dari tiap kelompok untuk diminta untuk menyebutkan
syarat-syarat air bersih.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan hubungan antara populasi penduduk
dengan kebutuhan air bersih.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian udara bersih.
Guru menunjuk perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan cara
mendapatkan udara bersih.
Siswa berkelompok mendiskusikan hubungan antara populasi penduduk dengan
kebutuhan udara bersih.
Wakil dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Siswa (dibimbing oleh guru) memperhatikan foto atau gambar-gambar yang didapat dari
majalah, koran atau media lainnya yang memuat akibat kepadatan populasi manusia.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan hubungan antara populasi penduduk
dengan kebutuhan pangan, ketersediaan lahan dan kerusakan lingkungan.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan dampak kepadatan penduduk yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan dan terbatasnya ruang gerak.
Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok
lain.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa


Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
Guru meminta siswa mempelajari materi berikutnya

E. Media dan Sumber Belajar


1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : tes uraian
3. Soal / Instrumen
:
(1) Bagaimana pengaruh peningkatan populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih !
(2) Bagaimana pengaruh peningkatan populasi penduduk dengan kebutuhan pangan !
(3) Kemukakan kemungkinan kerusakan lingkungan yang dapat terjadi jika populasi
penduduk terus meningkat !
4.

Kunci Jawaban
:
(1) Bertambahnya populasi penduduk mengakibatkan bertambahnya pula pendirian pabrik,
limbah rumah tangga, atupun limbah pertanian. Selain itu pengambilan air secara
besar-besaran untuk mencukupi kebutuhan juga mempengaruhi, padahal hutan juga
sudah rusak karena ulah orang-orang tidak bertanggung jawab sehingga tidak bisa
menyimpan air tanah.
(SKOR = 30)
(2) Pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan pangan. Pangan
merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Sehingga semakin tinggi populasi
penduduk maka kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Apabila ketersediaan
pangan tidak seimbang dengan jumlah populasi, maka suatu saat nanti dapat terjadi
bencana kelaparan
(SKOR = 30)
(3) Mungkin saja, jika populasi penduduk terus meningkat maka kebutuhan juga akan
meningkat. Sehingga secara tidak langsung limbah yang dihasilkan juga akan
meningkat. Contoh : limbah rumah tangga, limbah pabrik, asap kendaraan dll.
(SKOR = 30)

JUMLAH SKOR = 100


NILAI
= SKOR YANG DIPEROLEH
Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.

Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

:
:
:
:
:
:

Indikator

MTs Darul Huda Pamotan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
VII / II
4 X 40 menit
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
1. Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya
terhadap kerusakan lingkungan serta upaya mengatasinya
2. Menjelaskan pengaruh pencemaran air, udara dan tanah kaitannya
dengan aktifasi manusia dan upaya mengatasinya.
3. Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan
lingkungan

Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan
serta upaya mengatasinya
2. Menjelaskan pengaruh pencemaran air, udara dan tanah kaitannya dengan aktifasi manusia dan
upaya mengatasinya.
3. Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan
B. Materi Pembelajaran
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh
terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut. Lingkungan yang baik dan mampu mendukung
kehidupan makhluk hidup adalah lingkungan yang seimbang. Jika pada ekosistem yang kamu
pelajari melibatkan manusia pada lingkungan, manusia berperan sebagai bagian dari komponen
biotik dan peran manusia ini besar sekali pengaruhnya terhadap kwalitas lingkungan. Kita sudah
sering mendengar kerusakan hutan, pemcemaran sungai, laut, tanah dan udara disebabkan oleh
perilaku manusia yang memanfaatkan kekayaan alam dan kurang menyadari akan kerusakan
lingkungan yang akan ditimbulkannya. Karena ulah manusia kualitas lingkungan dapat menurun
dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia di masa datang.
Pengaruh pencemaran dan cara mengatasinya, yaitu:
1. Pencemaran air
Tandatanda pencemaran air dapat lihat
secara:
a. Fisis, yaitu pada kejernihan air,
perubahan suhu, perubahan rasa,
dan perubahan warna air.
b. Kimia, yaitu adanya zat kimia
yang terlarut dan perubahan pH.
c. Biologi,
yaitu,
adanya
mikroorganisme di dalam air
tersebut.
Akibat pencemaran air:
a. Zat yang memperkaya perairan
sehingga
merangsang
pertumbuhan mikroorganisme.
Limbah yang terkandung dalam
air dapat membusuk sehingga pada air menimbulkan bau yang tidak sedap. Akibatnya

kadar oksigen dalam air berkurang sehingga mengganggu makhluk hidup air lainnya.
Sampah organik pada air akan mengalami penguraian melepaskan nitrat dan fosfat yang
merangsang mikroorganisme seperti ganggang akan tumbuh subur sehingga akan
menutupi ekosistem air. Peristiwa ini disebut eutrofikasi.
b. Zat-zat yang bersifat racun akan membunuh organisme yang hidup di air
Zat yang bersifat racun contohnya pestisida yang penggunaannya secara berlebihan
sisanya dapat sampai lingkungan air. Karena sisa pertisida itu sulit diuraikan oleh
mikroorganisme. Hal ini akan memyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam air
tersebut. Dampak penggunaan pestisida disebut biological magnification yaitu
pelipatgandaan bahan pencemar pada organisme dari organisme tingkat rendah ke
organisme tingkat tinggi dengan kadar polutannya juga semakin tinggi.
Upaya mengatasi pencemaran air dilakukan sebagai berikut:
a. Pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah (UPL).
b. Menggunakan pupuk buatan dan pestida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
c. Di rumah tangga wajib membuat unit pengelolaan sederhana.
2. Pencemaran udara
Yang menyebabkan terjadinya
pencemaran udara antara lain: asap
kendaraan, asap cerobong pabrik, dan
instalasi nuklir atau percobaan nuklir.
Akibat pencemaran udara:
a. Meningkatnya suhu bumi karena efek
rumah kaca yaitu meningkatnya kadar
karbondioksida, yang dikenal dengan
pemanasan global
b. Gangguan pernafasan dan penyakit
paru-paru.
c. Terjadinya hujan asam akibat asap
yang menggunakan bahan bakar fosil.
Hujan asam adalah hujan yang
keasaman air melebihi air hujan yang
tidak kena polusi. Dampak dari hujan asam ini mengakibatkan tanah menjadi kurang subur,
merusak tanaman dan pH air turun.
d. Rusaknya lapisan ozon. Dampaknya tidak akan tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisan
ozon sehingga kulit mudah terbakar, timbul kanker kulit, lensa mata mudah terkena katarak,
fotosintesis terganggu. Untuk memperlambat terjadinya pemanasan global dengan cara
mengurangi pemakaian bahan bakar minyak, penghentian CFC pada almari pendingin.
Upaya mengatasi pencemaran udara dilakukan sebagai berikut:
a. Pabrik yang mengeluaran asap membuat cerobong asap yng tinggi agar gas pencemarnya
keluar ke lingkungan berbaur dengan angin.
b. Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman.
c. Melakukan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara.
3. Pencemaran tanah
Penyebab pencemaran tanah
karena adanya sampahsampah yang
tidak dapat diuraikan, seperti plastik,
kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran
tanah: kesuburan tanah menurun dan
pertumbuhan tanaman terganggu.
Upaya mengatasi pencemaran
tanah, antara lain :
a. Melakukan daur ulang sampah
yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganime.
b. Memisahkan
sampah
plastik
dengan non plastik. Sampah non
plastik ditimbun dijadikan humus.
c. Jangan membuang sampah di
sembarang tempat.

Selain pengaruh pencemaran lingkungan, kerusakan hutan juga mempengaruhi kualitas


lingkungan hidup. Beberapa penyebab terjadinya kerusakan hutan, yaitu:
a. Berladang yang berpindahpindah.
b. Penebangan kayu secara liar.
Akibat kerusakan hutan :
a. Kondisi kesuburan tanah menurun.
b. Air tanah berkurang.
c. Peningkatan suhu tubuh.
d. Flora dan fauna terancam.
Upaya mengatasi kerusakan hutan:
a. Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan
penebangan liar.
c. Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap
lingkungan hidup
e. Menetapkan peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan.
f. Mengadakan pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan.
g. Mengeluarakan undangundang tentang lingkungan hidup. Misalnya Undang-undang No.4
tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan hidup.
C. Metode Pembelajaran
Model
Problem Based Instruction (PBI)
Direct Instruction (DI)
Cooperative Learning
Metode
Diskusi kelompok
Observasi
Ceramah
D. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Mengapa sungai di perkotaan airnya berubah warna, berbau busuk dan penuh dengan
sampah?
- Mengapa limbah industri tidak boleh langsung dibuang ke sungai?
b. Prasyarat pengetahuan
- Apakah ciri-ciri lingkungan yang tercemar?
- Sebutkan sumber-sumber pencemaran air?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan.
Guru menjelaskan kepada siswa kegiatan-kegiatan yang dapat merusak lingkungan
alam, salah satunya penebangan hutan secara liar.
Guru menyebutkan ciri-ciri lingkungan alami.
Guru menyebutkan ciri-ciri lingkungan tercemar.
Guru menyebutkan sumber-sumber pencemaran lingkungan.
Guru menjelaskan pengertian pencemaran air.
Guru menjelaskan sumber-sumber pencemaran air.
Guru menjelaskan pengertian pencemaran udara.
Guru menyebutkan bahan-bahan pencemar udara.
Guru menjelaskan pengertian pencemaran tanah.
Guru menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah.
Guru menjelaskan akibat pencemaran terhadap makhluk hidup secara global.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi pencemaran
lingkungan: pencemaran air, udara dan tanah.

memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.


b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 4-5 siswa laki-laki dan perempuan yang berbeda kemampuannya.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian pencemaran lingkungan.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan lingkungan alami dan
lingkungan tercemar.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan ciri-ciri lingkungan alami
dan lingkungan tercemar.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan sumber-sumber pencemaran lingkungan.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup

Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman tentang sel

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Sisa mengerjakan post tes dari guru

Guru memberikan tugas kepada siswa tentang pencemaran air, tanah dan udara.
PERTEMUAN KEDUA
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi
- Ceritakan apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca?
- Bolehkah kita melakukan penebangan hutan secara liar?
b. Prasyarat pengetahuan
- Bagaimana terjadinya efek rumah kaca?
- Apakah kegunaan hutan hujan tropis?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan kegunaan hutan hujan tropis.
Guru menjelaskan kerugian akibat penebangan hutan.
Guru menjelaskan usaha-usaha mencegah dan mengatasi pencemaran.
Guru menjelaskan usaha-usaha mencegah dan mengatasi kerusakan lingkungan akibat
penebangan hutan.
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi Usaha
Mengatasi Pencemaran
Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan akibat pencemaran terhadap makhluk
hidup secara global.
Siswa berkelompok mendiskusikan peristiwa efek rumah kaca dan hujan asam.
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan kegunaan hutan hujan tropis.
Siswa (dibimbing oleh guru) memperhatikan foto atau gambar-gambar yang didapat
dari majalah, koran atau media lainnya yang memuat akibat pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan kerugian akibat penebangan hutan secara
liar dan tidak bertanggung jawab.

Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan usaha-usaha mencegah dan mengatasi


pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok
yang lain.
Guru menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup
Siswa (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Guru memberikan post tes ke siswa
E. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Video / Gambar
2. Sumber Belajar
a. Teguh S. dan Eny I. 2008. IPA 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
b. Lembar kerja
c. Lingkungan sekitar
d. Artikel
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian
: tes tertulis dan penugasan
2. Bentuk Instrumen : tes uraian dan tugas mandiri
3. Soal / Instrumen
:
Tes tertulis :
Kemukakan upaya yang harus dilakukan agar pencemaran terhadap air sumur dapat ditekan
serendah-rendahnya !
Penugasan :
Carilah gambar di internet tentang pencemaran air, tanah dan udara. Silahkan memilih
topiknya, tuliskan juga bagaimana pendapatmu untuk menanggulangi pencemaran lingkungan.
4.

Kunci Jawaban
Tes tertulis :
- Mewajibkan pengolahan limbah pabrik sebelum dibuang ke lingkungan
- Menggunakan detergen bebas fosfat untuk mencuci
- Menggunkanpupuk alai untuk menghindari penggunaan pupuk kimia
- Membuat sistem penyaringan sederhana di daerah-daerah kumuh
- Memberikan sanksi tegas terhadap pelaku pencemaran limbah minyak dll

Mengetahui,
Kepala MTs Darul Huda

Pamotan,
Juli 2015
Guru Mapel IPA

Mahbub, S.Ag, S.Pd.

Wahyu Prihatiningrum, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai