Dalam proses penatausahaan pengeluaran belanja langsung, bendahara
pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) guna memperoleh persetujuan berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan Surat Penyediaan Dana (SPD) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Jika sesuai dengan SPD dan DPA maka bendahara dapat mengajukan SPP tersebut, namun jika tidak sesuai dengan SPD dan DPA maka bendahara melihat kembali bukti atau dokumen kontrak tersebut. Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran meneliti kelengkapan dokumen SPP yang diajukan oleh bendahara pengeluaran. Penelitian kelengkapan dokumen SPP dilaksanakan oleh PPK-SKPD. Dalam hal kelengkapan dokumen yang diajukan ternyata tidak lengkap, maka PPK-SKPD mengembalikan dokumen SPP kepada bendahara pengeluaran untuk dilengkapi. Dalam hal dokumen SPP dinyatakan lengkap dan sah, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran menerbitkan (Surat Perintah Membayar) SPM. Dalam hal dokumen SPP dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak sah, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dapat menolak menerbitkan SPM. SPM yang telah diterbitkan diajukan kepada kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran agar pengeluaran yang diajukan tidak melampaui pagu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Dalam hal dokumen SPM dinyatakan lengkap, kuasa BUD menerbitkan SP2D. Dalam hal dokumen SPM dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak sah dan/atau pengeluaran tersebut melampaui pagu anggaran, kuasa BUD menolak menerbitkan SP2D. Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan untuk keperluan pembayaran kepada pengguna anggaran/kuasa penggguna anggaran. Petugas pembukuan selanjutnya menyesuaikan atau membandingkan jurnal dengan SP2D yang telah diterbitkan oleh BUD. Dalam hal SP2D telah sesuai dengan jurnal maka petugas pembukuan memposting jurnal tersebut untuk diproses menjadi laporan keuangan
SPP-LS digunakan pembayaran langsung kepada pihak ketiga berdasarkan
kontrak dan/atau surat perintah kerja setelah diperhitungkan kewajiban pihak ketiga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. SPP-UP/GU/TU digunakan untuk pembayaran pengeluaran lainnya yang bukan untuk pihak ketiga.