Anda di halaman 1dari 41

Mengenal alat-alat lab kimia dasar

Mengenal alat-alat kimia dasar

Menimbang

Kembalikan posisi neraca ke


keadaan semula setelah
digunakan

Bersihkan neraca setelah


digunakan

Botol/wadah timbang

Alat ukur kuantitatif

Mengelola alat yang benar

Alat ukur yang rentan terhadap guncangan harus diletakkan jauh


dari sumber guncangan

Cara penempatan
neraca yang benar

Cara penempatan
neraca yang salah

2. mengelola alat yang benar

Peralatan gelas harus ditempatkan


terpisah dari peralatan berat

Alat gelas yang mudah


patah disimpan tersendiri

Contoh cara penanganan alat yang


benar

Semua alat yang disimpan


harus dalam keadaan bersih

Bila terlihat alat-alat gelas


berlemak, rendam dalam
larutan K2Cr2O7

Contoh cara penanganan alat yang


benar

Penyimpanan alat harus terpisah dengan bahan kimia

FORMAT JURNAL
No

Gambar Alat

Nama
(Ind/Inggris)

Kegunaan

Destilasi

Identifikasi alat destilasi


Merangkai alat destilasi
Memasang termometer
Memasang pendingin Liebig
Melakukan destilasi
Menampung destilat

INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI


LABORATORIUM
Inventarisasi adalah suatu kegiatan dan usaha
untuk menyediakan rekaman tentang keadaan
semua fasilitas, barang-barang yang dimiliki
laboratorium
Dokumentasi adalah perekaman semua
kegiatan yang dilakukan di laboratorium.

TUJUAN
dapat diperoleh pedoman untuk mempersiapkan anggaran atau
mempersiapkan kegiatan pada tahun yang akan datang.
sebagai pedoman untuk dapat mengganti peralatan yang telah
rusak, menambah peralatan baru dan sebagainya.
mempermudah pergantian tanggung jawab dari pengelola yang
satu ke yang lainnya.
mempermudah untuk mengetahui dimana suatu peralatan akan
ditempatkan.
mempermudahkan pengontrolan, seperti terhadap kehilangan yang
disebabkan oleh kecerobohan atau kecurian
mengurangi biaya operasional
mencegah pemakaian berlebihan bahan;
memudahkan pemasukan/penyimpanan, dan
pemakaian/peminjaman;
mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan;
dan meningkatkan kualitas kerja (Simatupang, 2009 dan Sugiartiedi,
2010)

Contoh Struktur Organisasi Laboratorium

Contoh Struktur Organisasi Laboratorium

Inventaris Bahan Kimia

umumnya terkait dengan satu wadah bahan kimia


nama sebagaimana tercetak di wadah;
rumus molekul;
nomor registri Layanan Abstrak Kimia (Chemical
Abstracts Service, CAS), untuk identifikasi yang tidak
ambigu;
sumber;
dan ukuran wadah atau jumlah awal bahan kimia.
klasifikasi bahaya, sebagai panduan penyimpanan,
penanganan, dan pembuangan yang aman;
tanggal pengambilan, untuk menghindari penyimpanan
melebihi usia pakai;
tempat penyimpanan;
penanggung jawab di lokasi atau anggota staf yang
bertanggung jawab atas sampel tersebut.

langkah-langkah Inventarisasi Bahan


masukkan semua bahan kimia di laboratorium ke dalam
inventaris;
selalu perbaharui inventaris,
tunjuk satu atau beberapa pegawai yang mencatat inventaris dan
memasukkan bahan baru ke dalam sistem, hanya pegawaipegawai inilah yang memiliki akses untuk menulis atau mengedit
inventaris;
audit inventaris dan sistem pelacakan secara berkala untuk
menghapus data yang tidak akurat, setiap tahun, buatlah
inventaris nyata bahan-bahan kimia yang disimpan, verifi kasi
data masing-masing item, dan cocokkan setiap perbedaannya,
identifi kasi bahan kimia yang tidak diperlukan, kedaluwarsa,
atau rusak, lalu atur pembuangannya;
pastikan wadah yang kosong dihapus dari inventaris yang aktif.

menghapus inventaris bahan kimia

pertimbangkan untuk membuang bahan-bahan yang kira-kira tidak akan


digunakan dalam periode lumayan lama,
keputusan untuk menyimpannya harus mempertimbangkan nilai
ekonomis, ketersediaan, dan biaya penyimpanannya;
pastikan mencari wadah yang rusak (isinya mengalami perubahan) kimia,
buang atau lakukan daur ulang bahan kimia sebelum tanggal
kedaluwarsanya sebagaimana tertulis di wadah tersebut;
ganti label yang rusak sebelum informasinya buram atau hilang;
segera pindahkan zat yang berbau dari penyimpanan dan inventaris;
segera kurangi inventaris bahan kimia yang memerlukan penyimpanan
pada suhu rendah
buanglah semua bahan kimia berbahaya yang terkait dengan pegawai
laboratorium yang sudah berhenti bekerja atau dipindahkan ke
laboratorium lain
kembangkan dan berlakukan prosedur pemindahan atau pembuangan
bahan kimia atau bahan lain saat menghentikan operasi laboratorium
karena renovasi dan relokasi;
hindari menerima inventaris bahan kimia dari laboratorium yang sudah
berhenti beroperasi dan jangan sumbangkan inventaris bahan kimia
kepada sekolah atau unit usaha kecil.

penyimpanan dan penataan bahan


Hal-hal harus diperhatian dalam penyimpanan dan
penataan bahan kimia meliputi berbagai aspek:
pemisahan (segregation),
tingkat resiko bahaya (multiple hazards),
pelabelan (labeling),
fasilitas penyimpanan (storage facilities),
wadah sekunder (secondary containment),
bahan kadaluarsa (outdate chemicals),
inventarisasi (inventory),
dan informasi resiko bahaya (hazard information).

prinsip yang perlu diperhatikan dalam


penyimpanan bahan di laboratorium
aman,
mudah dicari,
dan mudah diambil

Warna dan sifat Bahan

warna merah untuk bahan flammable,


kuning untuk bahan oksidator,
biru untuk bahan toksik,
putih untuk bahan korosif,
dan hijau untuk bahan yang bahayanya
rendah.

Informasi yang harus dicantumkan


pada botol reagen

nama kimia dan rumus kimianya;


konsentrasi;
tanggal penerimaan;
tanggal pembuatan;
nama orang yang membuat reagen;
lama hidup;
tingkat bahaya;
klasifikasi lokasi penyimpanan; nama dan alamat
pabrik.

Tempat penyimpanan harus


bersih,
kering,
jauh dari sumber panas atau sinar matahari
langsung
dan dilengkapi dengan ventilasi yang menuju
ruang asap atau ke luar ruangan.

panduan umum saat menyimpan


bahan dan peralatan bahan kimia

Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing


bahan kimia dan kembalikan bahan kimia ke tempat itu
setelah digunakan.
Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus
penyimpanan.
Amankan rak dan unit penyimpanan lainnya.
Hindari menyimpan bahan kimia di atas bangku, kecuali
bahan kimia yang sedang digunakan.
Hindari juga menyimpan bahan dan peralatan di atas lemari.
Jika terdapat sprinkler, jaga jarak bebas minimal 18 inci dari
kepala sprinkler.
Jangan menyimpan bahan pada rak yang tingginya lebih dari
5 kaki (~1,5 m).
Hindari menyimpan bahan berat di bagian atas.
Jaga agar pintu keluar, koridor, area di bawah meja atau
bangku, serta area peralatan keadaan darurat tidak dijadikan
tempat penyimpanan peralatan dan bahan.

Labeli semua wadah bahan kimia dengan tepat. Letakkan nama


pengguna dan tanggal penerimaan pada semua bahan yang dibeli
untuk membantu kontrol inventaris.
Hindari menyimpan bahan kimia pada tudung asap kimia, kecuali
bahan kimia yang sedang digunakan.
Simpan racun asiri (mudah menguap) atau bahan kimia pewangi
pada lemari berventilasi. Jika bahan kimia tidak memerlukan lemari
berventilasi, simpan di dalam lemari yang bisa ditutup atau rak yang
memiliki bibir pembatas di bagian depan.
Simpan cairan yang mudah terbakar di lemari penyimpanan cairan
yang mudah terbakar yang disetujui.
Jangan memaparkan bahan kimia yang disimpan ke panas atau sinar
matahari langsung.
Simpan bahan kimia dalam kelompok-kelompok bahan yang sesuai
secara terpisah yang disortir berdasarkan abjad. Untuk mendapatkan
gambaran metode pengodean warna untuk penyusunan bahan kimia
lihat Gambar 1.
Inti semua tindakan pencegahan terkait penyimpanan bahan kimia
yang tidak sesuai.
Berikan tanggung jawab untuk fasilitas penyimpanan dan tanggung
jawab lainnya di atas kepada satu penanggung jawab utama dan satu
orang cadangan. Kaji tanggung jawab ini minimal setiap tahun.

Bahan kimia cair yang berbahaya harus disimpan dalam


wadah sekunder seperti wadah plastik untuk mencegah
timbulnya kecelakaan akibat bocor atau pecah.
Secara umum pengelompokkan bahan berbahaya yang
memerlukan wadah sekunder adalah :
1. Cairan flammable dan combustible serta pelarut
terhalogenasi misalnya alkohol, eter, trikloroetan,
perkloroetan dsb;
2. asam-asam mineral pekat misalnya asam nitrat, asam
klorida, asam sulfat, asam florida, asam fosfat dsb;
3. basa-basa pekat misalnya amonium hidroksida,
natrium hidroksida, dan kalium hidroksida;
4. bahan radioaktif.

Simbol Simbol
Bahan Kimia
Berbahaya

KESIMPULAN
1.
2.

3.
4.
5.

Inventarisasi dan dokumentasi laboratorium sangat diperlukan


untuk kelancaran pengelolaan laboratorium.
Inventarisasi dan dokumentasi adalah suatu kegiatan dan usaha
untuk menyediakan rekaman tentang keadaan semua fasilitas,
barang-barang yang dimiliki laboratorium, serta kegiatan yang
dilakukan.
Inventarisasi dapat dilakukan dengan baik jika semua personal
yang terlibat menjalankan fungsinya dengan baik.
Inventarasasi alat dan bahan kimia dilakukan sesuai dengan sifatsifat dan karakteristik alat dan bahan kimia tersebut.
Dukumentasi kegiatan laboratorium dilakukan agar kegiatan
laboratorium dapat dirancang dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

TERIMA KASIH

Contoh Format Usulan Alat/Bahan laboratorium

Contoh Format Usulan Bahan/Zat

Contoh Format Penerimaan Alat/Barang Laboratorium

Contoh Format Penerimaan Bahan/Zat Laboratorium

Contoh Format Daftar Alat/Barang laboratorium

Contoh Format Daftar Bahan/Zat laboratorium

Contoh Kartu Alat/Barang Laboratorium

Contoh Kartu Bahan/Zat laboratorium

Contoh Format Kartu Pemeliharaan/Perbaikan Alat Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai