Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirrobilalamin washolatu wassalamu


alla asrofil ambiayi mursalin waala alihi washohbihi ajmain. Ama bagd.

Ibu guru dan kakak kelas yang saya hormati dan teman-teman yang saya
cintai, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah
swt atas rahmat yang telah diberikanNya pada kami semua.

Dalam kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang seekor keledai,
seorang Bapak dan seorang Anak. Pada suatu hari ada seorang Bapak dan
Anaknya yang ingin pergi ke pasar, lalu sang Anak menunggangi keledai dan
Bapaknya berjalan. Lalu ada seseorang yang berkata Dasar anak yang tidak tahu
diri, masa dia menunggangi keledai sedangkan Bapaknya berjalan?! mereka pun
mendengarnya. Sepulang dari pasar sang Bapak menunggangi keledai dan sang
Anak berjalan. Lalu ada lagi yang berkata Dasar Bapak yang tak punya rasa
kasihan masa dia menunggangi keledai sedangkan Anaknya berjalan?! dan mereka
pun mendengarnya. Kali ini sang Bapak dan Anaknya menaiki keledai ke suatu
tempat. Lalu ada seseorang yang berkata Dasar orang yang tidak berperasaan,
masa keledai yang kurus dinaiki oleh dua orang?! mereka pun mendengarnya.
Saat pulang kali ini sang Bapak dan Anaknya tidak menaiki keledai. Lalu ada orang
yang berkata Dasar bodoh, masa mereka mempunyai keledai tapi tidak
ditunggangi?! dan mereka pun mendengarnya lagi.

Dari kisah diatas kita bisa mengambil pelajran bahwa kita tidak boleh
terpengaruh terhadap orang lain, karena segala ketentuan terdapat dalam alquran dan hadis dan jika kita terpengaruh terhadap orang lain kita hanya akan
merasakan perasaan yang tidak enak.

Demikian kultum yang saya dapat sampaikan, maaf bila ada kesalahan kata.
Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai