Anda di halaman 1dari 22

Program Pengabdian Mahasiswa

PROPOSAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

OPTIMALISASI PENGOLAHAN ICE CREAM UBI SEBAGAI SARANA


PENINGKATAN NILAI JUAL UBI DI DESA PURWOGONDO
KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

Oleh :
Nazilatul Khuriyah

5401412047 / 2012

Zeli Primalia

5302411129 / 2011

Novi Ermawati

5401411039 / 2011

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul Kegiatan
: Optimalisasi Pengolahan Ice Cream
Ubi Sebagai Sarana Peningkatan Nilai Jual Ubi Di Desa Purwogondo
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
2. Bidang Kegiatan
: Ekonomi
3. Ketua Pelaksana
a. Nama
: Nazilatul Khuriyah
b. NIM
: 5401412047
c. Jurusan/Prodi
: PKK/Tata Boga
d. Fakultas
: Teknik
e. Universitas
: Universitas Negeri Semarang
f. Alamat Rumah
: Desa Masin Gang 1 RT 01 RW 01
Warungasem,Batang
g. Telepon/HP
: 085741897384
h. E-mail
: zilah_jilah@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
: 2 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Pudji Astuti, S.Pd., M.Pd
b. NIP
: 197105031999032002
6. Lokasi Kegiatan
: Desa Purwogondo,Kecamatan Boja,
Kabupaten Kendal
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 3 bulan
8. Biaya Total Kegiatan
:
a. LPM Unnes
: Rp 3.000.000,b. Sumber Lain
:Semarang, 30 Maret 2015
Menyetujui:
Dekan Fakultas
Teknik

Ketua Peneliti

Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd


NIDN. 0015026605

Nazilatul Khuriyah
NIM. 5401412047

Mengetahui:
Ketua LP2M Unnes

Prof. Dr. Totok Sumaryanto Florentinus, M.Pd


NIDN.0027106405
ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................

Halaman Pengesahan.....................................................................................

ii

Daftar isi ......................................................................................................

iii

Daftar Tabel....................................................................................................

vi

Daftar Gambar...............................................................................................

1. Judul Penelitian.........................................................................................

2. Latar Belakang Masalah............................................................................

3. Perumusan Masalah..................................................................................

4. Tujuan Penelitian.......................................................................................

5.Manfaat Penelitian......................................................................................

6. Tinjauan Pustaka.......................................................................................

Ubi Jalar ............................................................................................

Komposisi Ubi Jalar...............

Inovasi Ubi Menjadi Ice Cream ........................................................

Penelitian yang Relevan ....................................................................

7.Khalayak Sasaran........................................................................................

8.Metode .......................................................................................................

9.Indikator Keberhasilan ...............................................................................

10

10. Jadwal Kegiatan.......................................................................................

10

11. Tim Pelaksana..........................................................................................

11

12. Biaya Kegiatan.........................................................................................

12

13. Lampiran..................................................................................................

12

a.Daftar Pustaka......................................................................................

12

b.Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana................................................

13

c. Gambaran Ipteks yang Akan Diterapkan atau Dikembangkan..........

15

d. Dokumentasi......................................................................................

16

e. Peta Lokasi.........................................................................................

17

DAFTAR TABEL
iii

Tabel 1. Jadwal Kegiatan ............................................................................11


Tabel 2. Biaya Kegiatan ..............................................................................12

DAFTAR GAMBAR
iv

Gambar 1. Alur Sistem Pelaksanaan Program ............................................10


Gambar 2. Dokumentasi Desa ....................................................................16
Gambar 3. Dokumentasi Potensi Ubi ..........................................................16

1. Judul
OPTIMALISASI
SARANA

PENGOLAHAN

PENINGKATAN

ICE

NILAI

CREAM
JUAL

UBI

UBI

SEBAGAI
DI

DESA

PURWOGONDO KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL


2. Latar Belakang Masalah
Indonesia kaya akan sumber daya alam. Salah satunya ubi yang
dihasilkan petani Indonesia. Ubi merupakan tanaman pangan potensial
untuk masa depan karena mengandung karbohidrat sehingga dapat
dijadikan alternatif makanan pokok.
Menurut Hafsah (2003) sebagian besar produksi ubi di Indonesia
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (85-90%), sedang
sisanya diekspor dalam bentuk gaplek, chip dan tepung tapioka. Dari total
produksi yang ada (19,3 juta ton), lebih kurang sebanyak 75% dikonsumsi
sebagai bahan pangan (secara langsung atau melalui proses pengolahan),
13-14% untuk keperluan industri non-pangan, 2% untuk pakan dan 9%
tercecer
Di Indonesia, ubi merupakan makanan pokok yang menempati urutan
ketiga setelah padi dan jagung dengan total produksi mencapai 20 juta ton
dari luasan panen 1,3 juta ha (Badan Pusat Statistik, 2014). Produksi ubi

yang melimpah di Indonesia belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan


optimal. Ubi biasanya di jual dari hasil panen petani dengan nilai jual
yang murah. Padahal ubi sendiri selain mengandung karbohidrat,ubi
mengandung unsur-unsur lain yaitu : air sekitar 60 %, pati 25-35 %, serta
protein,mineral,serat kalsium dan fosfat (Elfandari,2008). Ubi juga
mudah diolah sebagai bahan makanan yang mampu meningkatkan nilai
1

jual ubi salah satunya ice cream. Ice Cream (Wikipedia Bahasa
Indonesia) adalah makanan beku dibuat dari produk susu seperti krim
(atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis. Ice Cream
pertama kali di perkenalkan oleh bangsa China.
Desa Purwogondo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah
salah satu daerah di Indonesia yang mayoritas penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Jumlah penduduk desa yang bermata
pencaharian sebagai petani sebanyak 835 orang dengan perincian: petani
mandiri sebanyak 615 dan buruh tani sebanyak 220 orang. Hasil utama
pertanian Desa Purwogondo ubi. Ubi hasil pertanian masih di jual dari
hasil panen saja dengan harga murah. Untuk meningkatkan nilai jual ubi
masyarakat

desa

purwogondo,maka

penulis

akan

mengadakan

pengabdian terkait peningkatan nilai jual ubi melalui pembuatan ice


cream ubi.
3.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,maka penulisan yang akan di
bahas dalam program ini adalah :
1. Apakah ubi dapat diolah menjadi Ice Cream ?
2. Apa manfaat kandungan yang terdapat pada Ice Cream

ubi untuk

kesehatan?
3. Bagaimana cara pengolahan Ice Cream ubi menjadi produk yang
mempunyai nilai jual tinggi?

4. Tujuan
Tujuan yang hendak di capai dari program ini adalah :
2

1. Membuktikan bahwa alternatif pengolahan ubi bisa menjadi Ice Cream.


2. Memberikan pengetahuan tentang manfaat dari kandungan ubi bagi
kesehatan
3. Memberikan pengetahuan tentang pengolahan ubi menjadi bentuk olahan
Ice Cream yang memiliki nilai jual tinggi.
5. Manfaat
Manfaat dari program ini adalah sebagai berikut :
1. Memberi sumbangan pemikiran kepada masyarakat bahwa ubi dapat
juga dibuat menjadi Ice Cream yang memiliki nilai gizi tinggi.
2. Sebagai bentuk program pengabdian masyarkat oleh mahasiswa dengan
tujuan mengoptimalisasikan pengolahan ubi menjadi Ice Cream.
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat desa Purwogondo dengan
memberikan pengetahuan dan pelatihan-pelatihan .
4. Meningkatkan kreatifitas inovatif mahasiswa.dalam menemukan hasil
karya yang dapat dimanfaatkan.
6. Tinjauan Pustaka
Ubi Jalar
Nama ubi jalar berbeda-beda di tiap negara. Di Spanyol dan
Philipina dikenal dengan nama camote, di India shaharkuand, kara-imo di
Jepang, anamo di Nigeria, getica di Brazil, apichu di Peru dan ubitora di
Malaysia. Di Indonesia sendiri ada berbagai sebutan untuk ubi jalar antara
lain mantang di Banjar Kalimantan, hui atau boled di Jawa Barat, ketela
rambat atau muntul di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tanaman ini
dapat diusahakan di berbagai tempat, baik dataran rendah maupun dataran
tinggi/pegunungan, serta di segala macam tanah. Tetapi yang paling cocok
dan potensial, dengan hasil produksi yang bagus dan tinggi adalah di tanah
pasir berlempung yang gembur dan halus. Tanah dengan pH 5.6-6.6 lebih
3

disukai untuk pertumbuhannya. Suhu rata-rata optimal 24-25C dengan


distribusi hujan yang baik pada kisaran curah hujan 750-1250 mm. Ubi
jalar termasuk tanaman tropis dan dapat tumbuh dengan baik di daerah sub
tropis. Disamping iklim, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ubi jalar
adalah jarak tanam, varietas dan lokasi tanam.
Umumnya ubi jalar dibagi dalam dua golongan, yaitu ubi jalar
yang berumbi keras (karena banyak mengandung pati) danubi jalar yang
berumbi lunak (karena banyak mengandung air). Dari warna daging
umbinya, ada yang berwarna putih, merah kekuningan, kuning, merah,
krem, jingga atau ungu dan lain-lain. Menilik umurnya, ada ubi jalar yang
berumur pendek (dapat dipanen pada usia 4-6 bulan) dan ada yang
berumur panjang (baru dapat dipanen setelah berumur 8-9 bulan). Setelah
dipanen, penting untuk melakukan curing ubi jalar selama 4-7 hari pada
suhu sekitar 27-30C dan RH 85-90%. Setelah curing dapat diikuti oleh
penyimpanan pada suhu 13-16C dengan RH 85-90%. Pada proses curing
kulit yang luka akan menutup. Sebagian pati dikonversi menjadi gula dan
kandungan karoten meningkat.
Produktivitas ubi jalar di Indonesia rata-rara 10 ton per Ha, masih
rendah jika dibandingkan dengan produktivitas rata-rata di tempat lain.
Menurut Horton (1989) rata- rata produktivitas ubi jalar di dunia tahun
1983-1985 sebesar 14 ton per hektar, sedangkan di Asia lebih tinggi lagi
yaitu 16 ton per hektar. Berdasarkan jumlah total produksi ubi jalar dunia,
Indonesia merupakan Negara penghasil kedua terbesar setelah Cina.
Sekitar 98% pertanaman ubi jalar dunia berada di negara-negara
berkembang dengan distribusi : China 80%, negara-negara Asia lainnya
6%, Afrika 5% dan Amerika Latin 2%. Perkembangan produksi ubi jalar
di Indonesia menunjukkan angka yang kurang menggembirakan karena
kurangnya dukungan dari industri pengolahan ubi jalar menjadi produk
yang lebih disukai masyarakat. Selain ubi jalar berdaging putih dan merah
yang sudah umum dimanfaatkan, pada saat ini telah banyak pula dilakukan
pengolahan ubi jalar berdaging ungu, terutama sebagai makanan
4

fungsional karena kandungan antioksidannya (berupa antosianin) yang


tinggi.
Komposisi ubi jalar
Ubi jalar merupakan sumber energi yang baik dalam bentuk
karbohidrat. Menurut Soenarjo (1984), komposisi kimia ubi jalar
dipengaruhi oleh varietas, loksi, dan musim tanam. Pada musim kemarau,
varietas yang sama akan menghasilkan kadar tepung yang lebih tinggi
daripada musim penghujan. Ubi jalar memiliki komposisi jumlah itu 75
90% adalah karbohidrat yang mengandung pati, gula, selulosa,
hemiselulosa dan pektin. Kandungan protein ubi jalar sekitar 1.3 10%
(% berat kering). Vitamin terbanyak dalam ubi jalar adalah -caroten (provitamin A) dan asam askorbat (vitamin C). Mineral terbanyak dalam ubi
jalar adalah K. Kandungan mineral lain adalah Na, P, Ca, Mg, S, Fe dan
mineral lainnya dalam jumlah rendah. Lemak merupakan komponen minor
yang berkisar antara 0.29-2.7% (basis kering). Asam lemak yang terutama
adalah linoleat, linolenat, palmitat dan stearat. Sedangkan lipid terdiri dari
3 fraksi yaitu non-fosfolipid, sepalin dan lesitin.
Inovasi Ubi Menjadi Ice Cream
Kurangnya pengetahuan maasyarakat mengenai produk olahan ubi
jalar menyebabkan bentuk dan penyajian ubi jalar sangat terbatas pada
digoreng, direbus dan dikukus. Teknologi pengolahan pangan modern
telah menghasilkan kreasi baru olahan ubi jalar, salah satunya adalah es
krim ubi jalar. Es krim adalah produk pangan beku yang biasa dikonsumsi
sebagai makanan selingan (desert) dengan bahan-bahan utama dalam
pembuatannya seperti lemak, bahan kering tanpa lemak (BKTL) atau
padatan bukan lemak, bahan pemanis, bahan penstabil, dan bahan
pengemulsi. Penelitian untuk melihat pengaruh subtitusi susu skim dengan
ubi jalar sebagai sumber padatan bukan lemak terhadap tingkat kesukaan
(preferensi) panelis telah dilakukan di Laboratorium Teknologi Pertanian
Universitas Yudharta Pasuruan pada bulan April sampai Mei 2008.
Penelitian yang relevan

Menurut makalah nasir saleh,dkk menjelaskan selama kurun waktu


terakhir (2000-2009),produksi ubi kayu dan ubi jalar meningkat dengan
pertumbuhan 3,5 dan 0,75 %/tahun. Namun luas tanam ubi kayu dan ubi
jalar cenderung stagnan bahkan menurun. Peningkatan produksi lebih
disebabkan oleh meningkatnya produktivitas.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2008)
umbi-umbian terutama umbi bisa diolah menjadi berbagai macam
olahan. Karena umbi dengan warna kuning mengandung betakaroten(pro-vitamin A) yang baik untuk kesehatan mata.
7. Khalayak Sasaran
Desa Purwogondo mempunyai luas 368.575 ha yang berada di
kawasan kecamatan Boja kabupaten Kendal. Purwogondo merupakan
salah satu dari 18 (delapan belas) desa yang ada di kecamatan Boja yang
terbagi menjadi 6 dusun.
Berdasarkan data monografi desa Dilihat dari sudut perekonomian
sebagai besar warga desa bermata pencaharian sebagai petani, hal ini
dikarenakan kondisi geografis desa Purwogondo sebagian besar terdiri atas
areal persawahan yang luasnya 152.000 ha. Jumlah penduduk desa yang
bermata pencaharian sebagai petani sebanyak 835 orang dengan perincian:
petani mandiri sebanyak 615 dan buruh tani sebanyak 220 orang
Selain sebagai petani, sebagian penduduk bermata pencaharian
buruh industri sebanyak 98 dan buruh bangunan sebanyak 472. Mata
pencaharian warga yang lain adalah sebagai pedagang sebanyak 311 dan
sebagai pengusaha 4 orang.Mata pencaharian penduduk yang rata-rata
sebagai petani dan buruh memungkinkan penduduk bisa melakukan
kegiatan sampingan seperti keterampilan membuat aksesoris, bros, dan
lainnya.

Analisis berdasarkan mata pencaharian, jenis kelamin serta


6

keterangan bahwa jumlah penduduk usia remaja mempunyai karang taruna


yang

aktif

mendorong

untuk

dikembangkan

kreatifitas

dan

produktifitasnya dengan adanya berbagai program pelatihan ketrampilan.


Diharapkan dari program ini masyarakat desa Purwogondo memiliki ciri
khas

produk

yang

berkualitas

serta

ramah

lingkungan

dengan

memanfaatkan potensi yang ada di wilayah desanya sehingga bernilai jual


dan membantu perekonomian keluarga.
Kondisi masyarakat di desa Purwogondo di dominasi oleh
masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Selain petani ada juga
yang bekerja sebagai buruh pabrik,pedagang,dan juga buruh tani. Hasil
utama dari hasil pertanian di desa tersebut adalah ubi. Selain ubi,hasil
pertanian lainnya adalah padi,palawija,dan juga pohon karet. Dari hasil
pertanian ubi yang begitu melimpah masih belum di manfaatkan
maksimal. Ubi dari hasil pertanian hanya di jual langsung setelah panen
sehingga hasil yang di dapat oleh petani masih rendah. Padahal ubi bisa
dimanfaatkan menjadi variasi olahan yang mampu meningkatkan nilai
jual ubi. Selain petani ubi,ada juga KWT(Kelompok Wanita Tani) yang
tugas utama nya mengelola pertanian atau lebih tepatnya bertugas
mengkoordinasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk di jadikan
tempat bercocok tanam baik sayur,buah,padi,dan juga tanaman lainnya.
Perkumpulan KWT memang berpotensi pelaksanaan program karena
perkumpulan ini aktif dalam kegiatan-kegiatan pertanian. Akan tetapi,
untuk saat ini KWT masih belum aktif karena pengurus masih sibuk
dengan kepentingannya masing-masing dan kurangnya koordinasi. Selain
itu kelompok ini sudah pernah mencoba variasi hasil pertanian di desa
7

tersebut seperti pemanfaatan ubi menjadi tepung cassava. Oleh sebab itu,
dengan diadakan kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu membantu
kegiatan KWT untuk lebih aktif lagi salah satunya melalui pemanfaatan
ubi menjadi ice cream.
8. Metode
Metode pelaksanaan program pengabdian masyarakat adalah sebagai
berikut:
a. Tahapan Program
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan program :
A. Persiapan pelatihan.
Pada persiapan pelatihan, hal yang dilakukan yaitu :
melakukan perizinan dengan pihak desa setempat, koordinasi
dengan warga,dan lainnya.
B. Pelaksanaan pelatihan.
Pelaksanaan pelatihan membuat ice cream ubi. Yaitu meliputi :
a. Persiapan alat dan bahan .
1. Alat alat yang dibutuhkan diantaranya baskom , mixer ,
freezer , solet, kompor , kukusan, alat penyaring , panci.
2. Bahan baku utama pembuatan ice cream adalah ubi. Ubi di
peroleh dari hasil pertanian di desa setempat. Untuk bahan
penunjang lainnya terdiri dari susu atau santan , gula pasir ,
kuning telur ,dan garam.
b. Proses pembuatan ice cream
Untuk proses pembuatannya sebagai berikut :
1. Pengupasan, pencucian, dan pengukusan ubi jalar ungu
selama 15 menit.
2. Penghalusan ubi jalar dengan cara memblender ubi ungu
kukus bersama sedikit susu dan kuning telur.
3. Pencampuran

semua

bahan

(ubi

jalar

yang

telah

dihaluskan, sisa susu, gula pasir dan garam) hingga rata di


dalam panci.
8

4. Memasak semua bahan (adonan es krim) dengan api


sedang sambil diaduk perlahan hingga mendidih.
5. Mendiamkan adonan es krim hingga dingin.
6. Menyimpan adonan es krim dalam freezer hingga
membeku (4-5 jam).
7. Adonan es krim kemudian dimixer selama 10 menit dan
dimasukkan kembali ke dalam freezer.
8. Mengulangi cara ini hingga 4-5 kali.
9. Selanjutnya adonan es krim siap dikemas dalam kemasan
es krim dan dibekukan.
10. Es krim siap disajikan.
c. Pengemasan
Pengemasan ice cream ubi yang sduah siap untuk di
konsumsi ,setelah proses pembekuan di freezer ,kemudian di
kemas ke dalam cup kecil. Untuk lebih menyakinkan
kandungan gizi yang terdapat dalam ice cream , maka
dilakukan pengujian di laboratorium.

Observasi Tempat
Perizinan Tempat
Koordinasi dengan warga
Sosialisasi
ProgramProgram
Gambar 1. Alur sistem
Pelaksanaan
Proses Pelatihan
Proses
Pembuatan
Pengemasan
9

Pemasaran

Monitoring Program

9. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah:
1. Terbentuknya UKM atau home industri untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat Purwogondo.
2. Pengetahuan

masyarakat

bertambah

akan pemanfaatan

ubi yang

dimanfaatkan untuk pembuatan ice cream yang mempunyai nilai gizi yang
tinggi.
3. Nilai jual ubi bisa meningkat dari pengolahan ubi menjadi ice cream ubi.
10. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat pelatihan
pembuatan ice cream ubi adalah sebagai berikut
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
Kegiatan
1

B1
2 3

Perizinan dan koordinasi


Persiapan alat dan bahan
Pengumpulan
bahan
baku
Pembuatan ice cream
Pengemasan dan Uji
10

B2
2 3

B3
1 2

laboratorium
Monitoring dan Evaluasi
Pembuatan laporan
11. Tim Pelaksana
a. Ketua Pelaksana Kegiatan
1. Nama lengkap

: Nazilatul Khuriyah

2. NIM

: 5401412047

3. Prodi/Jur/Fak

: Tata Boga/PKK/Teknik

4. Bidang keahlian

: Tata Boga

b. Anggota Pelaksana 1
1. Nama lengkap

: Zeli Primalia

2. NIM

: 5302411129

3. Prodi/Jur/Fak

: PTIK/Teknik Elektro/Teknik

4. Bidang keahlian

: Teknik Informatika

c. Anggota Pelaksana 2
1. Nama lengkap

: Novi Ermawati

2. NIM

: 5401411039

3. Prodi/Jur/Fak

: Tata Busana/PKK/Teknik

4. Bidang keahlian

: Tata Busana

12. Biaya Kegiatan

11

13. Lampiran
a. Daftar Pustaka
[1] http://www.wikipedia bahasa indonesia.com/pengertian ice cream di
akses pada tanggal 30 januari 2015.
[2] Koswara,Sutrisno. Modul Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian.IPB.
Bandung
[3] Nasir Saleh,dkk. Artikel Peningkatan Produksi dan Kualitas UmbiUmbian.Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan
12

Umbi-Umbian(Balitkabi).Malang
[4] http://www.bps.go.id/
[5] Soenarjo, R. Potensi Ubi Jalar sebagai Bahan Baku Gula Fruktosa.
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
[6] Wahyuni,Rekna. Kajian Kualitas Umbi Ubi Jalar Sebagai Substitusi
Susu Skim Dalam Pembuatan Es Krim. Jurnal Universitas Yudharta
Pasuruan
[7] Murwati,dkk. Artikel Teknologi Pembuatan Tepung dan Olahan Ubi
Jalar.Balai Pengkajian Teknologi dan Pertanian
Yogyakarta.Yogyakarta
b. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana
a) Ketua Pelaksana
1. Nama Lengkap

: Nazilatul Khuriyah

2. Tempat da Tanggal Lahir

: Batang, 14 Agustus 1994

3. Jenis Kelamin

: Perempuan

4. Fak/Jur/Prodi

: Teknik/PKK/Tata Boga,S1

5. NIM/Semester

: 5401412047/VI

6. Bidang Keahlian

: Tata Boga

7. Alamat Rumah

: Desa Masin Gang 1 RT 01 RW 01


Warungasem,Batang

Telepon/HP

: 085740606057

8. Alamat Kos

: JL.Cempakasari Timur 3(Kos


Ihwah Rosul 58 Juwairiyah Binti
Harits) RT 03 RW 01

9. Pengalaman

:Semarang, 30 Maret 2015


Ketua
Nazilatul Khuriyah
NIM 5401412047

b) Anggota Pelaksana 1
1. Nama Lengkap

: Zeli Primalia
13

2. Tempat da Tanggal Lahir

: Tegal, 18 April 1992

3. Jenis Kelamin

: Perempuan

4. Fak/Jur/Prodi

: Teknik/Teknik Elektro/PTIK,S1

5. NIM/Semester

: 5302411129/VIII

6. Bidang Keahlian

: Teknik Informatika

7. Alamat Rumah

: Desa Pedeslohor RT 12 RW 03,


Adiwerna, Tegal

Telepon/HP

: 085741897384

8. Alamat Kos

: JL.Cempakasari Timur 3(Kos


Ihwah Rosul 58 Juwairiyah Binti
Harits) RT 03 RW 01

9. Pengalaman

: PKMM Danai Dikti 2013

Semarang, 30 Maret 2015


Anggota 1

Zeli Primalia
NIM 5302411129
c) Anggota Pelaksana 2
1. Nama Lengkap

: Novi Ermawati

2. Tempat da Tanggal Lahir

: Grobogan, 26 November 1993

3. Jenis Kelamin

: Perempuan

4. Fak/Jur/Prodi

: Teknik/PKK/Tata Busana,S1

5. NIM/Semester

: 5401411039/VIII

6. Bidang Keahlian

: Tata Busana

7. Alamat Rumah

: Desa AsemRudung RT 01 RW 10
Geyer,Grobogan

Telepon/HP

: 085727310878

8. Alamat Kos

: JL. Cempakasari Timur 2 (Kos


14

Ihwah Rosul 52 Rufaida Alanshory) RT 03 RW 01


9. Pengalaman

:Semarang, 30 Maret 2015


Anggota 2

Novi Ermawati
NIM 5401411039
c. Gambaran Ipteks yang Akan Diterapkan atau Dikembangkan
Penerapan iptek yang akan diterapkan dalam kegiatan
pengabdian masyarakat adalah inovasi produk ubi yang memiliki
nilai jual tinggi dan memiliki kandungan gizi yang tinggi pula.
Produk ice cream ubi meurpakan hasil olahan yang inovatif yang
mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Selain itu,
kegiatan ini diharapkan mampu memberikan bantuan kepada
mayarakat untuk terbentuknya home industri di desa setempat
sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan
mengurangi pengangguran di desa tersebut.

d. Dokumentasi
Gambar 2. Kantor kepala desa

15

Gambar 3. Potensi Ubi

e. Peta Lokasi

16

17

Anda mungkin juga menyukai