Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Untuk mencapai perkembangan tumbuh kembang anak yang optimal perlu diperhatikan
beberapa aspek perkembangan, yakni sensoris, motorik, komunikasi bahasa dan bicara, kognitif,
kreatifitas seni, urus diri, emosi social, kerja sama dan leadership, serta moral dan spiritual.
Dimana perkembangan itu berkaitan dengan perkembangan otak anak juga. Jika melihat dari
perkembangan otak, otak terbagi menjadi 2 sisi, yakni otak kiri ( hard skill 10 % ) spesifik
competenciens yakni berhubungan dengan logika, berhitung, rasional, dan merencanakan. Otak
kanan ( soft skill 90 % ) basic competenciens sensitiveness, self controlling, vision, commu
nication, risk taking dan continual learning. Kemudian dalam tahap perkembangan tumbuh
kembang anak, anak berusia 12 bulan seharusnya sudah bisa untuk berjalan dituntun, makan
dengan sendok, dipanggil dating, dan bicara lebih dari 8 kata. Usia 18 bulan sudah bisa untuk
naik tangga dibantu, susun balok enam dan mengikuti mimic. Anak usia 1 2 tahun cenderung
gerakannya memakai otat otot besar, bergerak dengan banyak komponen tubuh dan dapat
merangsang oksigenasi otak. Dan untuk mengetahui anak sudah siap jalan atau belum dapat
dilihat dari reflex jinjit ( plantar reflek ) yang mulai hilang, atau sudah dapat melakukan
koordinasi komplek, sedangkan anak usia 3-5 tahun yang merupakan sosok individu yang sedang
berada dalam proses perkembangan.Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana
anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek : gerakan, berpikir, perasaan,
dan interaksi baik dengan sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan
hidupnya.Proses pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun secara formal dapat ditempuh di taman
kanak-kanak.Lembaga ini merupakan lembaga pendidikan yang ditujukan untuk melaksanakan
suatu proses pembelajaran, agar anak dapat mengembagkan potensi-potensinya sejak dini
sehingga anak dapat berkembang secara wajar sebagai seorang anak.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i dapat mengetahui tentang konsep tumbuh kembang pada anak usia
toddler dan pra-sekolah.
1.2.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa/i dapat mengerti tentang :
Pertumbuhan dan perkembangan dari aspek fisik, motorik, bahasa, sosial, dan

kognitif pada anak usia toddler


Pertumbuhan dan perkembangan dari aspek fisik, motorik, bahasa, sosial, dan
kognitif pada anak pra-sekolah

BAB II
2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA TODDLER


ASPEK FISIK
Toddler adalah anak antara rentang usia 12 sampai 36 bulan atau anak usia 1 3
thn. Toddler tersebut ditandai dengan peningkatan kemandirian yang diperkuat
dengan kemampuan mobilitas fisik dan kognitif lebih besar. Anak usia toddler
memiliki

karakteristik tersendiri dalam berbagai

ranah pertumbuhan dan

perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan biologis. Secara umum


pertumbuhan baik dari segi berat maupun tinggi badan berjalan cukup stabil atau
lambat. Hampir semua fungsi tubuh sudah matang dan stabil sehingga dapat
beradaptasi dengan berbagai perubahan dan stress, sehingga saat ini sudah bisa
diajarkan toilet training.
Ukuran peningkatan dalam setiap tahap agak seperti pola linear, yang merupakan
refleksi dari pertumbuhan yang cepat dan karakteristik pertumbuhan yang lambat
dari toddler. Karakteristik yang menonjol pada perut toddler merupakan hasil dari
otot-otot abdomen yang kurang berkembang.

Tinggi Badan
Rata-rata 7,5 cm per tahun.
Untuk usia 2 tahun tinggi badan 86,6 cm.
Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi badan pada saat
dewasa.

Berat Badan
Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pe rtahun. Pada usia 2 tahun berat badannya rata-rata 12

kg.
Berat badan naik empat kali pada usia 2,5 tahun.

Usia 1-2 tahun lingkar kepala sama dengan lingkar dada.


Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke dua yaitu 2,5 tahun, kemudian
meningkat secara perlahan-lahan rata-rata 0,5 inchi tiap tahun sampai 5 tahun
kemudian.

2.2 RUMUS UNTUK MEMPERKIRAKAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN


NORMAL PADA BAYI DAN ANAK
Usia
Lahir
3-12 bulan
1-6 tahun
Lahir
1 tahun
2-12 tahun

Berat Badan (Kilogram)


3,25
Usia (bulan) + 92
Usia (tahun) x 2 + 8
Tinggi Badan (Centimeter)
50
75
Usia (tahun) x 6 + 77

Beberapa ukuran yang perlu diketahui sebagai patokan :

Berat badan (BB)


Umur 1 tahun: 3x berat badan lahir
Umur 2 tahun: 4x berat badan lahir

Nutrisi
Berkembang secara perlahan-lahan,terjadi penurunan kebutuhan kalori, protein,
dan cairan.
Kalori yang dibutuhkan 102 kcal/kg/hari.
Protein yang dibutuhkan 112 g/kg/hari.
Pada usia 18 bulan , toddler mengalami anoreksia, dan menjadi anak yang suka
memilih makanan, mempunyai makanan kesukaan, dan pada suatu waktu makan
dalam jumlah yang besar dan di lain waktu makan sangat sedikit.
Toddler berisiko tinggi untuk mengalami aspirasi terhadap makanan kecil, seperti
kacang.
4

Toddler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil untuk merangsang
makannya. Frekuensi makan makanan kecil dapat diganti dengan makan
makanan yang lengkap.
Makan tidak seharusnya di jadikan sebagai reward atau punishment.

Pola Tidur
Total jumlah jam tidur dikurangi selama tahun kedua, menjadi 12 jam / hari.
Sebagian toddler tidur siang setiap harinya berakhir sampai pada tahun kedua

atau ketiga.
Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan orang tua.

Kesehatan Gigi
Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5 tahun.
Kunjungan pemeriksan gigi yang pertama sebaiknya bukan karna traumatik dan

dilakukan sebelum toddler berusia 2,5 tahun.


Gigi dIbersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta gigi tidak yang berbuih

dan jika mengandung florida ini sangat berbahaya jika ditelan.


Penambahan florida diperlukn jika air tidak mengandung florida dan seharusnya
makanannya tidak menyebabkan gigi karies, seperti gula-gula.

Perubahan Sensori
Penglihatan: pada Visus 20/20 atau 20/40, Pandangan binokuler
Pendengaran, penciuman, pengecap & perabaan berkembang dengan baik
sehingga Koordinasi baik dengan mengeksplorasi lingkungan.
Kematangan Sistem
Sistem Fisiologis relatif matang pada akhir masa toddler
Myelinisasi spinal cord lengkap pada usia 2 thn
Otak tumbuh lengkap 75 % pada akhir 2 thn, perkembangan korteks
cerebri yang spesifik, broca untuk bicara dan kortical untuk mengontrol
kaki, tangan & sfinkter.
Saluran Pernafasan
Struktur internal telinga dan tenggorokan lebih pendek & lurus
Jaringan limfoid pada tonsil membesar & adenoid membesar
sehingga Sering mengalami infeksi seperti Otitis media, Tonsilitis
dan ISPA
5

Sistem Pencernaan dan Eliminasi


Proses pencernaan mulai komplit, kapasitas perut meningkat,

keasaman lambung meningka


Dapat mengontrol sfingkter secara fisiologis pada 18-24 bln,
kapasitas Bladder meningkat (usia 14-18 bln) dan anak dapat

menahan urin selama 2 jam/lebih


Latihan buang air besar atau kecil pada anak atau dikenal dengan
nama toilet training merupakan suatu hal yang harus dilakukan pada
orang tua anak, mengingat dengan latihan itu diharapkan anak
mempunyai kemampuan sendiri dalam melaksanakan buang air
kecil dan buang air besar tanpa merasakan ketakutan atau
kecemasan sehingga anak akan mengalami pertumbuhan dan
pekembangan sesuai dengan usia tumbuh kembang anak.

Kulit

Epidermis & Dermis berkembang bersama, resisten terhadap infeksi


Barier efektif terhadap kehilangan cairan

Mekanisme Pertahanan
Antibodi mulai terbentuk : Ig G . pada tahun ke-2 akhir sedangkan
Ig A, D, E meningkat bertahap

2.3 ASPEK MOTORIK


1.) Perkembangan Motorik Kasar
Perkembangan kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang berhubungan
dengan gerak gerak kasar yang melibatkan sebagian besar organ tubuh seperti berlari, dan
melompat. Perkembangan motorik kasar ini sangat dipengaruhi oleh proses kematangan anak
juga bisa berbeda.
Pada fase ini perkembangan motorik sangat menonjol. Motorik kasar anak umur 15 bulan
antara lain sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain. Anak usia 18 bulan sudah
mulai berlari tapi masih sering jatuh, menarik-narik mainan, mulai senang naik tangga tetapi
6

masih dengan bantuan. Pada anak usia 24 bulan berlari sudah baik, dapat naik tangga sendiri
dengan kedua kaki tiap tahap. Sedangkan pada anak usia 36 bulan sudah bisa naik turun
tangga tanpa bantuan, memakai baju dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda beroda tiga.

2.) Perkembangan Motorik Halus


Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan ketrampilan fisik
yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata tangan. Saraf motorik halus ini dapat
dilatih dan dikembangakan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin.
Seperti bermain puzzle, menyusuun balok, memasukkan benda ke dalam lubang sesuai
bentuknya, membuat garis, melipat kertas, dan sebagainya.
Motorik halus pada anak usia 15 bulan antara lain sudah bisa memegangi cangkir,
memasukkan jari ke lubang, membuka kotak, melempar benda. Pada anak usia 18 bulan
sudah bisa makan dengan menggunakan sendok, bisa membuka halaman buku, belajar
menyususun balok-balok. Anak usia 24 bulan sudah bisa membuka pintu, membuka kunci,
menggunting sederhana, minum dengan menggunakan gelas atau cangkir, sudah dapat
menggunakan gelas atau cangkir, sudah dapat menggunakan sendok dengan baik. Sedangkan
pada anak usia 36 bulan sudah bisa menggambar lingkaran, mencuci tangan nya sendiri,
menggosok gigi.
Anak pada usia 2 3 tahun memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa
sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa
karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 3 tahun antara lain: anak sangat aktif
mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan observasi yang
tajam dan keinginan belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap

benda benda apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif. Motivasi
belajar anak pada usia tersebut menempati grafik tertinggi dibanding sepanjang usianya bila
tidak ada hambatan dari lingkungan.

3.) Aspek Bahasa


Perkembangan bahasa anak usia toddler secara umum pemerolehan bahasa anak usia
1 3 tahun merupakan proses yang bersifat fisik dan psikis. Secara fisik kemampuan anak
dalam memproduksi kata-kata ditandai oleh perkembangan bibir, lidah, dan gigi mereka yang
sedang tumbuh. Pada tahap tertentu pemerolehan bahasa ( kemampuan mengucapkan dan
memahami arti kata juga tidak lepas dari kemampuan mendengarkan, melihat dan
mengartikan symbol-symbol bunyi dengan kematangan otaknya. Sedangkan secara psikis,
kemampuan memproduksi kata-kata dan variasi ucapan sangat ditentukan oleh situasi
emosional anak saat berlatih mengucapkan kata-kata.
Pada usia ini anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan
berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak terus
belajar dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan
isi hati dan pikiran.
Pada anak usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti
mama atau papa. Pada usia 17 bulan, umumnya anak sudah dapat mengucapkan kata
gantidiri dan merangkainya dengan beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan-pesan
seperti, Adik mau susu. . Pada anak usia 18 23 bulan, anak mengalami perkembangan
yang pesat dalam mengucapkan kata-kata. Perbendaharaan kata anak-anak pada usia ini
mencapai 50 kata. Selain itu anak sudah mulai sadar bahwa setiap benda memiliki nama

sehingga hal ini mendorongnya untuk melancarkan kemampuan bahasanya dan belajar kata
kata baru lebih cepat.
4.) Aspek Sosial
Pada tahap ini, anak mulai Mengembangkan sikap sosial bermain, Belajar menjauhi
orang tua walaupun masih cemas, Kemampuan berbahasa dan berhubungan dengan orang
lain meningkat.

5.) Aspek Kognitif


Fase sensori motor
a.) 12-24 bulan :
Perkembangan cepat, masih sederhana dalam kemampuan mencari alasan
b.) 13-18 bulan :
- Memakai eksperimen yang aktif untuk mencapai tujuan yang sebelumnya, mulai
-

mengambil keputusan yang rasional dan alasan yang intelektual


Merasa berbeda dengan orang lain ditunjukkan dgn keberanian melakukan hal-hal

bersifat resiko, tanpa ada ortu.


Sadar akan adanya akibat yang dilakukan, dan tidak dapat menstransfer pengetahuan

yang baru
- Belum dapat mengaplikasikan obyek yang sempurna
c.) 19-24 bulan merupakan akhir tahap sensori motor yang mana dapat menduga sesuatu
yang mempunyai pengaruh padanya, imitasi dengan meningkatkan simbol-simbol, mulai
merasa mengantisipasi waktu, suhu, mengingat dan mampu menunggu dan Berfikir dan
berperilaku egosentris.

Fase pre Konseptual

Dengan karakteristik :
Egosentris
Ketidakmampuan menempatkan situasi dari perspektif orang lain sehungga Implikasi
Anak membutuhkan opini/alasan dari orang lain
9

Transduktif
Perpindahan nilai-nilai yang buruk
Alasan dari satu bagian ke bagian lain implikasinya terima alasan anak
Organisasi Global
Perubahan pada satu bagian akan merubah seluruh bagian dan implikasi terima alasan
anak.

1. Centration
Fokus lebih dari 1 aspek daripada kemungkinan alternatif lain
2. Animisme
Membedakan aktifitas hidup pada obyek mati implikasi jaga agar anak tidak ketakutan
3. Irreversibility
Ketidakmampuan memutar balikkan & merubah tindakan fisik yang dilakukan. Implikasi
berikan penghargaan & instruksi yang positif
4. Magical
Percaya bahwa pikiran mempunyai kekuatan dan berakibat sesuatu. Implikasinya
Jelaskan bahwa pikiran tidak menyebabkan terjadinya sesuatu & hal itu tidak bertujuan
5. Ketidakmampuan untuk menghemat
Tidak mampu berfikir bahwa sesuatu dapat berubah ukuran, bentuk, volume, panjang.
Implikasi merubah persepsi akan pandangan anak.

2.4 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA-SEKOLAH


Aspek Fisik
Berat Badan
Untuk memperkirakan berat badan anak dapat menggunakan rumus yang dikutip
dari Behrman (1992). Karena anak usia pra sekolah termasuk termasuk ke dalam
usia 3 6 tahun, maka untuk memperkirakan berat badannya digunakan rumus :
umur (tahun) x 2 + 8.
Klasifikasi berat badan terhadap umur :
1) Gomez
Baku Boston
10

Cara : % dari median

2)

Klasifikasi :
> 90 %
: normal
75 90 % : malnutrisi ringan (grade 1)
61 75 % : malnutrisi sedang (grade 2)
60 %
: malnutrisi berat (grade 3)
Jellifre
Baku Boston
Cara : % dari median
Klasifikasi :
90 110 % : normal
81 90 % : malnutrisi ringan (grade 1)
61 80 % : malnutrisi sedang (grade 2 dan 3)
60 %
: malnutrisi berat (grade 4 )

3) Klasifikasi menurut WHO


Baku NCHS
Cara : persentil
Klasifikasi :
Persentil ke 3 50 : normal
Persentil 3
: malnutrisi
4) Klasifikasi di Indonesia
Baku Boston
Cara : % dari median dan kenaikan berat badan
Klasifikasi :
Menggunakan modifikasi Gomez pada KMS, kemudian kenaikan berat
badan dicatat pada KMS. Bila terdapat kenaikan tiap bulan : normal, bila
tidak terdapat kenaikan : resiko tinggi terjadinya gangguan pertumbuhan.

Tinggi Badan
Masih menurut Behrman (1992), perkiraan tinggi badan anak usia pra
sekolah dapat menggunakan rumus : umur (tahun) x 6 + 77.
11

Rata-rata kenaikan tinggi badan anak pra sekolah antara 6 8 cm.


Klasifikasi tinggi badan terhadap umur :
1) Kanawati dan Mc Laren
95 %
: normal
80 95 % : malnutrisi ringan
85 90 % : malnutrisi sedang
85 %
: malnutrisi berat
2) CDC/ WHO
90 % : normal
< 90 % : stunted/malnutrisi kronis
Gigi
Saat akan mencapai usia 2,5 tahun, anak sudah memiliki 20 gigi susu.
Waktu erupsi gigi tetap adalah sebagai berikut :
Molar pertama : 6-7 tahun
Insisor
: 7-9 tahun
Pre molar
: 9-11 tahun
Kaninus
: 10-12 tahun
Molar ke-2
: 12-16 tahun
Molar ke-3
: 17-25 tahun.
Lingkar kepala
Lingkar kepala mencerminkan volume intra kranial. Digunakan untuk
menaksir pertumbuhan otak. Kenaikan berat otak anak pra sekolah (3-6 tahun)
seperti yang dikutip dari Lazuardi (1984) adalah 0,15 gram/24 jam.
Jaringan lemak
Pertumbuhan jaringan lemak pada anak melambat sampai anak berumur 6
tahun. Pada anak usia pra sekolahtubuhnya akan tampak kurus/langsing karena
terjadi proses pertumbuhan jaringan lemak yang melambat.
Lingkar Lengan atas (LLA) mencerminkan pertumbuhan dan perkembangan
jarinagn lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan
tubuh dibandingkan dengan berat badan. LLA dapat digunakan untuk menilai
keadaan gizi atau pertumbuhan dan perkembangan pada kelompok anak pra
sekolah.
Klasifikasi LLA menurut WHO dan Shakir :
Baku Wolanski : 16,5 cm
12

Cara : % dari median


Klasifikasi :
> 85% atau > 14 cm : normal
< 76% atau < 12,5 cm : malnutrisi berat

2.5 ASPEK MOTORIK


Dimulai pada aspek motorik, anak usia pra sekolah telah dapat berjalan
naik tangga dengan kaki secara berganti-ganti tetapi turun dengan 2 kaki pada
satu anak tangga, seringkali meompat pada anak tangga terakhir. Selain itu, anak
usia ini mampu mengendarai sepeda roda

tiga dan dapat berjalan sambil

berjingkat. Anak ini dapat membangun sebuah menara kecil dengan


menggunakan 9-10 kubus. Ia dapat berjalan, membuka pakaian sendiri dan mulai
dapat mengaitkan kancing. Manipulasi dengan pensil berlanjut terus dan ia
mampu untuk menjiplak suatu lingkaran.
Ketika menginjak usia 3-4 tahun, anak mulai mampu naik dan turun
menggunakan satu kaki per anak tangga. Ia mampu melompat dengan satu kaki
untuk waktu yang pendek. Kemudian anak ini juga dapat memperlihatkan
ketangkasan yang besar pada tangan dan jari-jari.
Dalam hal menggambar, anak usia pra sekolah dapat mengggambar orang
dalam beberapa bagian. Dari kesemua kemampuan tersebut di atas, pada usia 6
tahun, anak mulai dapat menggunakan gunting dan pensil dengan baik, serta
menjahit dengan kasar.

Aspek Bahasa
Dengan aspek bahasa, anak umur 3 tahun mampu untuk berbicara dengan

normal bahkan bisa dikatakan terlalu banyak bicara, tetapi kadang-kadang


terdapat substitusi fonetik yang infantil. Kosakata yang telah dikuasai kira-kira
900 kata. Anak dapat menggunakan bentuk jamak dan kata ganti serta bahasa
berlanjut dari fase holoprastik menjadi fase pembentukan kalimat yang kompleks,
secara spesifik kalimat tersebut terdiri dari 6 kata. Anak dapat pula melakukan
percakapan dengan berbagai derajat yang kompleks dan menanyakan
banyakmpertanyaan-pertanyaan. Dalam hal ini anak senang sekali mendengarkan
cerita-cerita dan seringkali mampu mengadakan improvisasi.
Ketika usia beranjak 4 tahun, anak menguasai 1500 kosakata, karena
pencapaian bahasa telah mencapai suatu tingkat yang tinggi. Anak dapat
13

menghubungkan cerita dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman


yang baru terjadi. Anak juga mampu untuk bermain dengan kata-kata,
mengetahui artinya dan secara kontinu mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Lagu-lagu sederhana dapat dikuasai dan memahami analogi sederhana.
Berbeda ketika anak berusia 5 tahun, pembicaraannya sudah mulai lancar
dan perbendaharaan katanya sangat luas. Anak seringkali menanyakan arti dari
suatu kata yang didengarnya. Anak senang mendengarkan cerita dan
menceritakannya kembali.
Anak dengan usia 6 tahun, perkembangan bahasanya ditunjukkan dengan
menguraikan objek-objek lewat gambar.

Aspek Sosialisasi
Di usia 3 tahun, perilaku anak usia pra sekalah mengarah pada

negativisme, yaitu perlawanan aktif terhadap permintaan dan perintah-perintah.


Sikap ramah dimunculkan kepada lingkungan, terdapat pemahaman terhadap
perubahan, anak juga sudah mampu membedakan jenis kelamin, peraturanperaturan yang sifatnnya sederhana mulai dipelajari, meskipun diinterpretasikan
oleh dirinya sendiri, untuk anak laki-laki cenderung lebih dekat dengan ayahnya.
Dalam hal berpakaian, anak usia 3 tahun mampu melakukannya sendiri dengan
bantuan seminimal mungkin.
Saat usia beranjak 4 tahun, anak mampu makan sendiri (tidak disuapi),
bisa menggunakan garpu, walaupun dengan telapak tangan, dapat mengunyah
seperti halnya orang dewasa, ada ketakutan tersendiri terhadap gelap dan
binatang. Sikap yang seringkali diperlihatkan pada anak seusia ini adalah suka
mengadu, merasa mandiri dan agresif.
Usia 5 tahun dalam perkembangan sosialisasi ditandai dengan melakukan
agresi kepada anggota keluarga, suasana hati dapat berubah-ubah, anak
memasuki kelompok bermain yang kooperatif, menikmati hiburan yang ada serta
mengidentifikasi orang tuanya dari jenis kelamin yang berbeda.
Usia 6 tahun, anak ini mulai dapat dipercaya, rasa takut berkurang, suka
menggoda orang lain, kadang melakukan sikap menentang dan tidak sopan,

14

kecemburuannya terhadap adik tampak nyata, serta berlaku curang untuk


menang.

Aspek Kognitif
Perkembangan kognitif anak usia pra sekolah mulai tampak dengan

digunakannya simbol-simbol untuk menuangkan apa yang dipikirkannya,


bersikap egosentrik dan berpikiran representatif. Permainan yang digemari oleh
anak seusia ini berkaitan dengan fantasi atau khayalan. Konsep waktu mulai
dimengerti oleh anak secara bertahap.
Di usia 4 tahun, konsep waktu yang telah diketahui sebelumnya
dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, senang belajar berhitung, meskipun
belum paham dengan angka-angka yang dihitung, sikap egosentrik berangsur
menurun dan mampu menyebutkan satu atau lebih uang logam.
Pada usia 5 tahun, anak mulai bisa memahami kata-kata yang keluar dari
mulutnya, dapat menyebutkan 4 warna dasar, mulai tertarik menghubungkan
kenyataan yang ada dengan lingkungan sekitarnya dan mampu menyebutkan
nama hari.
Usia 6 tahun, anak menunjukkan perkembangan kognitifnya melalui
kemampuan membedakan antara kanan dan kiri, mengenali banyak bentuk dan
mematuhi 3 perintah berturut-turut.

15

2.6

Kerangka Konsep Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

dan Anak Prasekolah


StimulasiToddler
dan Pemantauan
TUMBUH
KEMBANG di Keluarga dan
Masyarakat

Tidak ada
penyimpangan

Ada penyimpangan

Penyimpangan

Penyimpangan
Penyimpangan

Pertumbuhan

perkembangan
perkembangan

Kurus
kurus
sekali
gemuk
mikrosefal
makrosefa
l

Gangguan gerak
kasar
Gangguan gerak
halus
- Gangguan bicara
dan bahasa
- Gangguan
Ggn sosialisasi
sosialisasi
dan
dan
kemandirian.

Gangguan
Pendengaran

Penyimpangan
mental

& penglihatan

emosional

Ganggu
Gangguan
an daya
daya dengar
dengar
Gangguan
Ganggu
daya lihat
an daya
lihat

Masalah mental
emosional.
Autis
Gangguan
pemusatan
perhatian dan
hiper aktivitas.

Intervensi Dini Penyimpangan


Tumbuh Kembang
Ada
Ada perbaikan
perbaikan

Tidak
Tidak ada
ada perbaikan
perbaikan

Di rujuk ke fasilitas yg lebih


mampu
mampu.

16

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk mencapai perkembangan tumbuh kembang anak yang optimal perlu diperhatikan
beberapa aspek perkembangan, yakni sensoris, motorik, komunikasi bahasa dan bicara, kognitif,
kreatifitas seni, urus diri, emosi social, kerja sama dan leadership, serta moral dan spiritual.
Dimana perkembangan itu berkaitan dengan perkembangan otak anak juga..
Tumbuh-Kembang

merupakan

proses

yang

dinamik

sepanjang

kehidupan

manusia.perubahan yang terjadi pada satu fase menjadi dasar perkembangan pada fase
berikutnya.pertumbuhan dan perkembangan yang paling mencolok terjadi pada masa kanakkanak dan remaja.
Anak usia Toddler adalah anak usia ( 1 - 3 tahun ).Pada periode ini anak berusaha
mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain melalui
kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat
penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal, sedangkan
anak usia pra-sekolah ( 3 - 5 tahun ). periode ini anak akan mengembagkan inisiatif versus rasa
bersalah setelah berhasil menanamkan rasa percaya dan otonomi yang berkembang pada tahap
sebelumnya.

3.2 Saran
Untuk mencapai perkembangan tumbuh kembang anak yang optimal perlu diperhatikan
bantuan atau dukungan dari orang tua. Inisiatif dapat berkembang jika anak merasa aman
psikososial melalui interaksi yang sesuai dengan orang tuanya.

17

Daftar Pustaka

Rusmil, Kusnadi. (2008). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Surabya, EGC


Syukurmandiritama. (2007). Manfaat Bermain. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam et al. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta :
Salemba Medika
Mujastuti, Upik. (2007). Pengaruh Terapi Bermain terhadap Tingkat
Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun).

18

Anda mungkin juga menyukai