Anda di halaman 1dari 4

Konsep Menua Sehat

Konsep menua sehat pada hakikatnya sesuai dengan slogan Tahun Usia Lanjut
WHO tahun 1982 adalah : Do not put years into life, but life into years, yang berarti
usia panjang tidaklah ada artinya bila tidak berguna dan bahagia serta mandiri sejauh
mungkin, dengan mempunyai kualitas hidup yang baik. Long life without continous
usefulness, productivity and good quality of life is not a blessing. Tujuan hidup
manusia adalah menjadi tua tetap sehat (healthy ageing). Healthy aging artinya
menjadi tua dalam keadaan sehat. Healthy ageing akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor : i) endogenic ageing, yaitu yang dimulai dengan cellular aging, lewat tissue
dan anatomical ageing ke arah proses menuanya organ tubuh, proses ini seperti jarum
jam yang terus berputar; ii) exogenic factor, yang dapat dibagi dalam sebab
lingkungan (environment) di mana seseorang hidup dan faktor sosio budaya yang
paling tepat disebut gaya hidup (life-style). Faktor exogenic ageing ini, sekarang lebih
dikenal dengan sebutan faktor risiko. Boedhi Darmojo menggambarkan dalam bentuk
di bawah ini (Gambar 1).

Gambar 1. Model Healthy aging dengan faktor-faktornya (Boedhi-Darmojo, 1994)


Selanjutnya menua sehat (healthy ageing) harus diikuti dengan menua-aktif
(active ageing). Menua-aktif adalah suatu proses yang mengoptimalkan kesempatan
untuk sehat, partisipatif dan kesejahteraan dalam tujuan meningkatkan kualitas hidup
saat seseorang menua. Menua aktif ini terjadi baik pada individu maupun sekelompok
orang. Kata aktif menunjukkan peran serta berkelanjutan dalam bidang sosial,

ekonomi, kultural, spiritual dan pemerintahan. Sedangkan kata sehat, merujuk ke


masalah kesehatan fisik, mental dan sosial seperti tercantum di definisi WHO tentang
arti sehat.

Gambar 2. The determinants of active ageing


Sebenarnya menua sehat, ada dalam konsep menua aktif. Menjaga
kelangsungan otonomi dan kemandirian saat seseorang menjadi tua adalah tujuan
utama setiap orang. Istilah menua-aktif (active ageing) diambil dari WHO tahun
1990, yang lebih rinci dari menua-sehat, untuk mengenali faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi bagaimana proses penuaan seseorang atau sebuah populasi.
Beberapa contoh dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses menua sehat
dan aktif disajikan pada Gambar 2.

Faktor pelayanan kesehatan dan sosial


Prevalensi yang masih tinggi dari infeksi/ penyakit menular
Masalah malnutrisi
Makin banyak penyakit-penyakit degeneratif
Fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kurang Faktor ekonomik
Menurunnya pendapatan
Mungkin tidak memiliki asuransi atau pensiun

Kebalikannya mungkin cukup mampu / kaya sehingga mengundang risiko


obesitas, dan penyakit-penyakit lain akibat gaya hidup yang kurang baik. Masalahmasalah lain menyangkut pendidikan seseorang, kepribadian yang sehat dan
berbahagia serta lingkungan yang ramah, mempunyai dampak yang besar untuk
menjadi tua sehat dan aktif. Menurut WHO biarpun gen mungkin berperan untuk
terjadinya penyakit, tetapi untuk sebagian besar penyakit, faktor external dan

lingkungan mempunyai peran yang lebih besar dibanding genetik dan internal.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan mencapai proses menua sehat dan
aktif ini adalah juga upaya pencegahan untuk penyakit- penyakit kronik degeneratif
yang biasanya diderita populasi lanjut usia.
Boedhi-Darmojo menunjukkan lebih jelas hubungan faktor-faktor risiko dan
penyakit-penyakit degeneratif ini dalam bentuk gambaran laba-laba seperti di bawah
ini (Gambar 3).

Gambar 3. Hubungan antara faktor resiko dengan penyakit degeneratif pada para
lanjut usia
Faktor

resiko

Penyakit

Degeneratif

seringkali

bersamaan

sehingga

memungkinkan terjadinya banyak penyakit pada satu penderita (multi-patologi).


Faktor resiko tadi haruslah dicegah dan dikendalikan. Akibat dari kemajuan di bidang
kesehatan, terjadi peningkatan dari populasi lanjut usia. Tetapi kalau lanjut usia ini
berkaitan dengan kerapuhan dan kecacatan, maka beban pada sarana dan pelayanan
kesehatan juga bertambah berat. Suatu pelayanan geriatri yang rapi dan terorganisasi
sangat berperan dalam pengelolaan dari konsekuensi demografik ini. Kebanyakan
orang lanjut usia di atas 60 tahun masih hidup cukup mandiri di masyarakat. Adalah
tugas utama dari pelayanan geriatri untuk mempertahankan kemandirian ini, sehingga
dapat menua sehat. Konsep sehat menurut WHO meliputi fisik, mental dan sosial.
Dengan demikian menua sehat dapat diharapkan juga akan berlanjut dengan menua

aktif secara sosial, spiritual dan kultural bahkan ekonomi dan pemerintahan untuk
menuju pada menua (dengan) sukses.
Daftar Pustaka :
Hadi Martono H, Pranaka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo GERIATRI (Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut). Ed 4. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2010. P. 9-12.

Anda mungkin juga menyukai