BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Diabetes
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh
karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif, yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis (Soegono, 2004). Dengan
kata lain, diabetes adalah kondisi yang kronis, dimana tubuh tidak dapat mengubah makanan
menjadi energi sebagaimana harusnya. Kondisi ini sering kali menjurus ke arah masalahmasalah kesehatan lainnya seperti:
a.
Kebutaan.
b.
c.
Gagal ginjal.
d.
Beragam amputasi.
e.
f.
umumnya
menyebabkan cacat bagi bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu penderita diabetes.
Diabetes tipe I
Tipe 1 diabetes, mulanya disebut diabetes usia muda, biasanya diagnosa awal bagi anakanak, remaja dan dewasa muda. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan
7
cukup insulin (International Diabetes Federation, 2003). Karena kekurangan insulin
menyebabkan glukosa tetap ada di dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai
energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin pada penderita
diabetes tipe 1, antara lain karena:
a.
Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes,
maka anak akan beresiko terkena diabetes.
b.
Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri
dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk
membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang
memproduksi insulin.
c.
Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok
sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat. Semakin banyak sel yang rusak, semakin
besar kemungkinan seseorang menderita diabetes.
2.
Diabetes tipe II
Pada diabetes tipe ini, penderita mampu menghasilkan insulin, tetapi insulin yang dihasilkan
tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya di dalam tubuh. Jenis ini adalah jenis yang
paling umum (Marhendra, 2008). Beberapa penyebab utama diabetes tipe 2 dapat
diringkaskan sebagai berikut:
a.
yang
b.
Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji
(fastfood) yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat.
c.
d.
Jarang berolahraga.
e.
3.
Diabetes masa kehamilan berkembang pada masa kehamilan. Diabetes ini biasanya hilang
setelah sang bayi dilahirkan, tetapi masih terdapat kemungkinan bahwa wanita ini akan
8
menderita diabetes jenis 2 dalam hidupnya nanti. Diabetes masa kehamilan (gestational) ini
disebabkan oleh hormon kehamilan.
Kurang gerak.
2.
Makan berlebihan.
3.
Kehamilan.
4.
5.
2.
3.
Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi sinyal lapar.
4.
Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan berat badan.
Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh
membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi.
5.
6.
7.
9
8.
9.
2.1.4 Diagnosis
Diagnosis diabetes mellitus hanya bisa dipastikan setelah terbukti dengan pemeriksaan
glukosa darah.
Tabel 2.1. Kadar Gula Darah
Keadaan
Pradiabetes
Diabetes
b.
10
c.
Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang
memadai pada orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal
pada anak dan remaja, untuk peningkatan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan
laktasi atau penyembuhan dari penyakit katabolik.
d.
Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai dan
dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh penderita diabetes. Ini
mungkin saja tidak sama dengan yang biasanya didefenisikan sebagai berat badan
idaman.
e.
Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang menggunakan
insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek, masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani dan komplikasi kronik diabetes seperti penyakit
ginjal, neuropati autonomik, hipertensi, dan penyakit jantung.
f.
Penekanan tujuan perencanaan gizi pada diabetes mellitus tipe II terdapat pada pengendalian
glukosa, lipid dan hipertensi. Penurunan berat badan dan diet hipokalori (pada pasien yang
gemuk) biasanya memperbaiki kadar glikemik jangka pendek dan mempunyai potensi
meningkatkan kontrol metabolik jangka lama. Diet dengan kalori yang sangat rendah pada
umumnya tidak efektif untuk mencapai penurunan berat jangka lama, dalam hal ini perlu
ditekankan bahwa tujuan diet adalah pada pengendalian glukosa dan lipid (Johnson, 1998).
Namun demikian pada sebagian individu penurunan berat badan dapat juga dicapai dan
dipertahankan.
Perencanaan makan haruslah dengan kandungan zat gizi yang cukup dan disertai
pengurangan total lemak terutama lemak jenuh. Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa
sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari. Penurunan berat badan ringan atau sedang
(lima sampai sepuluh kilogram), sudah terbukti dapat meningkatkan kontrol diabetes,
walaupun berat badan ideal tidak tercapai. Penurunan berat badan dapat diusahakan tercapai
dengan baik dengan penurunan asupan energi yang moderat dan peningkatan pengeluaran
11
energi (Marhendra, 2008). Dianjurkan pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 kkal lebih
rendah dari asupan rata-rata sehari.
Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh penderita diabetes.
Diantaranya adalah dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30
kalori per kilogram (kg) berat badan ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada beberapa
faktor yaitu jenis kelamin, aktifitas, kehamilan / laktasi, adanya komplikasi dan berat badan.
Cara yang lain adalah dengan pegangan kasar yaitu untuk penderita diabetes kurus
memerlukan 2300-2500 kalori, normal 1700-2100 kalori dan gemuk 1300-1500 kalori.
Tabel 2.2 Kebutuhan Kalori Penderita Diabetes
Kalori / BB Ideal
Kerja Santai
Kerja Sedang
Kerja Berat
Gemuk
25
30
35
Normal
30
35
40
Kurus
35
40
40-50
2.1.5.2.1
Jenis Kelamin
Kebutuhan kalori pada wanita lebih kecil daripada pria, untuk ini dapat dipakai 25 kalori/ kg
BB untuk wanita dan angka 30 kal/ kg BB untuk pria.
2.
Umur
a.
Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori adalah jauh lebih tinggi dari pada orang
dewasa, dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kal/ kg BB.
12
b. Umur satu tahun membutuhkan lebih kurang 1000 kalori dan selanjutnya pada
anank-anak lebih daripada satu tahun mendapat tambahan 100 kalori untuk tiap
tahunnya.
c.
Penurunan kebutuhan kalori diatas 40 tahun harus dikurangi lima persen (5%) untuk
tiap dekade antara 40 dan 59 tahun, sedangkan antara 60 dan 69 tahun dikurangi
10%, dan umur diatas 70 tahun dikurangi 20%.
3.
Jenis aktifitas yang berbeda membutuhkan kalori yang berbeda pula. Jenis aktifitas
dikelompokan sebagai berikut:
a.
b. Ringan : pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli hukum, ibu rumah tangga, dan
lain-lain. Kebutuhan harus ditambah 20% dari kebutuhan basal.
c.
Sedang : pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer yang tidak sedang perang,
kebutuhan dinaikkan menjadi 30% dari basal.
d. Berat : petani, buruh, militer dalam keadaan latihan, penari, atlit, kebutuhan
ditambah 40%.
e.
Sangat berat : tukang becak, tukang gali, pandai besi, kebutuhan harus ditambah
50% dari basal.
4.
Kehamilan/ laktasi
Pada permulaan kehamilan diperlukan tambahn 150 kalori/ hari dan pada trimester II dan III
350 kalori/ hari. Pada waktu laktasi diperlukan tambahan sebanyak 550 kalori/ hari.
5.
Adanya komplikasi
Infeksi, trauma atau operasi yang menyebabkan kenaikan suhu memmerlukan tambahan
kalori sebesar 13% untuk tiap kenaikan satu derajat celcius.
6.
Berat badan
Bila kegemukan atau terlalu kurus, dikurangi atau ditambah sekitar 20-30% bergantung
kepada tingkat kegemukan atau kekurusannya.
13
2.1.5.3 Kebutuhan Gizi
Penderita diabetes memerlukan takaran gizi yang seimbang, yang terdapat protein, lemak,
karbohidrat, serat, natrium dan vitamin.
1.
Protein
Hanya sedikit data ilmiah untuk membuat rekomendasi yang kuat tentang asupan protein
orang dengan diabetes. ADA (American Diabetes Association) menganjurkan mengkonsumsi
10 % - 20% energi dari protein total. Menurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia,
kebutuhan protein untuk penderita diabetes adalah 10% - 20% energi.
2.
Lemak
Asupan lemak dianjurkan <10% energi dari lemak jenuh dan tidak lebih 10% energi dari
lemak tidak jenuh, sedangkan selebihnya yaitu 60% - 70% total energi dari karbohidrat dan
lainnya. Distribusi energi dari lemak dan karbohidrat dapat berbeda-beda setiap individu
berdasarkan pengkajian gizi dari hasil pemeriksaan glukosa, lipid dan berat badan yang
diinginkan.
3.
Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol adalah menurunkan resiko
penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, < 10% asupan energi sehari seharusnya dari lemak
jenuh dan kolesterol makanan hendaknya dibatasi tidak lebih dari 300mg perhari. Namun
demikian rekomendasi ini harus disesuaikan dengan latar belakang budaya dan etnik.
4.
Karbohidrat
Anjuran konsumsi karbohidrat untuk penderita diabetes di Indonesia adalah 60 70% energi.
5.
Serat
Anjuran asupan serat untuk penderita diabetes sama dengan untuk orang yang tidak mengidap
diabetes yaitu dianjurkan 20 35 gram serat makanan dari berbagai sumber bahan makanan.
Di Indonesia anjurannya adalah 25 gram per hari dengan mengutamakan serat larut.
14
6.
Natrium
Anjuran asupan natrium untuk penderita diabetes sama dengan untuk orang yang tidak
mengidap diabetes yaitu tidak lebih dari 3000 mg.
7.
Gula
Gula dan produk-produk lain dari gula dikurangi, kecuali pada keadaan tertentu, misalnya
pasien dengan diet rendah protein dan yang mendapat makanan cair, gula boleh diberikan
untuk mencukupi kebutuhan kalori dam jumlah terbatas. Penggunaan gula sedikit dalam
bumbu diperbolehkan sehingga memungkinkan pasien dapat makan makanan keluarga.
Anjuran penggunaan gula untuk penderita diabetes yaitu tidak lebih dari 5% kebutuhan kalori
total.
Daftar bahan makanan penukar adalah suatu daftar nama bahan makanan dengan ukuran
tertentu dan dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak dan hidrat arang.
Setiap kelompok bahan makanan dianggap mempunyai nilai gizi yang kurang lebih sama.
Dikelompokkan menjadi tujuh kelompok bahan makanan yaitu :
a.
b.
c.
d.
Golongan 4 : sayuran.
15
e.
Golongan 5 : buah-buahan.
f.
Golongan 6 : susu.
g.
Golongan 7 : minyak.
h.
2.2
Algoritma Genetika
Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme
evolusi geologis. Algoritma ini pertama kali dikembangkan oleh John Holland dari
Universitas Michigan (1975). John Holland mengatakan bahwa setiap masalah yang
berbentuk adaptasi (alami atau buatan) dapat diformulasikan dalam terminologi genetika.
Algoritma genetika adalah simulasi dari proses evolusi Darwin dan operasi genetika atas
kromosom (Kusumadewi et al, 2005).
Sifat algoritma genetika adalah mencari kemungkinan-kemungkinan dari calon solusi
untuk mendapatkan yang optimal bagi penyelesaian masalah. Solusi yang dicari dalam
algoritma genetika adalah titik (satu atau lebih) di antara solusi yang layak dalam ruang
pencarian. Algoritma genetika bergerak dari suatu populasi kromosom (bit string yang
direpresentasikan sebagai calon solusi suatu masalah) ke populasi baru dengan menggunakan
3 operator yaitu seleksi, crossover dan mutasi.
Dengan kata lain, algoritma genetika merupakan metode adaptive yang biasa
digunakan untuk memecahkan suatu pencarian nilai dalam sebuah masalah optimisasi.
Beberapa defenisi penting yang perlu diperhatikan dalam algoritma genetika adalah sebagai
berikut:
1. Genotype (Gen), sebuah nilai yang menyatakan satuan dasar yang membentuk arti
tertentu dalam satu kesatuan gen yang dinamakan kromosom. Dalam algoritma genetika,
gen bisa berupa nilai biner, float, integer maupun karakter, atau kombinatorial.
2. Allele adalah nilai dari gen.
3. Kromosom yaitu gabungan gen-gen yang membentuk nilai tertentu.
16
4. Individu, menyatakan satu nilai atau keadaan yang menyatakan salah satu solusi yang
mungkin dari permasalahan yang diangkat.
5. Populasi merupakan sekumpulan individu yang akan diproses bersama dalam satu siklus
proses evolusi.
6. Generasi menyatakan satu siklus proses evolusi atau satu iterasi di dalam algoritma
genetika.
7. Nilai fitness menyatakan seberapa baik nilai dari suatu individu atau solusi yang
didapatkan.
2.
[Fitness] Evaluasi nilai fitness f(x) dari setiap individu x didalam populasi.
3.
4.
[Selection] Pilih 2 individu sebagai orangtua dari sebuah populasi sesuai dengan fitness
mereka. Semakin baik fitness, maka semakin besar peluang mereka untuk dipilih.
5.
6.
[Mutation] Mutasi setiap keturunan yang baru sesuai dengan probabilitas mutasi disetiap
gen.
7.
8.
9.
[Test] Jika kondisi akhir dipenuhi maka berhenti dan tampilkan solusi dari populasi.
17
2.2.2 Penerapan Algoritma Genetika
Random Generator
Inti dari cara ini adalah melibatkan pembangkitan bilangan random untuk nilai setiap gen
sesuai dengan representasi kromosom yang digunakan.
2.
Cara ini adalah dengan memasukkan nilai tertentu ke dalam gen dari populasi awal yang
dibentuk.
3.
Permutasi Gen
Salah satu cara permutasi gen dalam pembangkitan populasi awal adalah penggunaan
permutasi Josephus.
18
2.2.2.3 Reprentasi Kromosom
Algoritma genetika tidak beroperasi dengan penyelesaian asli dari suatu masalah tetapi
beroperasi dengan penyelesaian yang telah direprentasikan. Representasikan kromosom
merupakan proses pengkodean dari penyelesaian asli dari suatu permasalahan. Pengkodean
kandidat penyelesaian ini disebut dengan kromosom. Pengkodean tersebut meliputi
penyandian gen, dengan satu gen mewakili satu variabel (Mitchell, 1999).
sekaligus merupakan tahap pemilihan solusi yang tepat diantara solusi yang
ada.
Elitsm method yaitu metode dimana individu-individu yang akan mengalami proses
regenerasi, yaitu proses mutasi dan crossover adalah invidu-individu dengan nilai fitness
rendah, sedangkan individu dengan nilai fitness tertinggi atau gen terbaik akan
dipertahankan untuk dibandingkan lagi dengan individu hasil prose regenerasi. Hal ini
19
berarti bahwa sekurang-kurangnya satu solusi terbaik yang diperoleh dapat
dipertahankan sampai akhir proses.
2.
Non-elitism method, suatu metode regenerasi yang melibatkan semua individu baik
individu/gen terbaik maupun gen yang kurang baik (individu dengan nilai fitness
rendah).
2.2.2.7 Mutasi
Mutasi merupakan proses mengubah nilai dari satu atau beberapa gen dalam kromosom. Pada
prinsipnya, mutasi adalah perubahan yang terjadi pada satu individu, terlepas dari pengaruh
individu yang lain atau dapat dikatakan bahwa mutasi merupakan proses yang tidak
memerlukan individu lain. Mutasi dilakukan dengan cara mengubah kode string secara
probabilitas, sehingga mutasi ini seperti random walk search dalam string space, dimana
setiap gen mempunyai peluang yang sama untuk terjadi mutasi.
Crossover adalah proses penggabungan string dari dua kode yang berbeda, ini berarti kita
mencoba mengambil bagian solusi yang baik dari dua solusi yang berlainan, dengan harapan
akan dihasilkan suatu solusi yang terbaik.
Crossover dilakukan dengan beberapa langkah sederhana, yaitu:
1.
2.
3.
Menukar-tempatkan gen yang pilih tersebut dengan bagian string dari gen terbaik.
4.
Pada kasus penyusunan menu, adanya persilangan diizinkan dengan ketentuan bahwa
20
perulangan dengan selang waktu sejauh mungkin memiliki nilai fitness yang lebih baik
daripada perulangan dengan selang waktu yang lebih kecil.
Setelah proses regenerasi selesai, maka dilakukan pengulangan proses ini sampai sejumlah
generasi yang dikehendaki. Gen dari generasi sebelumnya digantikan posisinya dengan
generasi baru. Individu yang diperoleh dari mutasi dan crossover dianggap sebagai populasi
awal lagi. Pada akhir proses pengulangan ini diharapkan diperoleh individu terbaik dengan
fitness cost sama dengan 0.
21
2.3
PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrogramman
berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan
sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah
yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman
HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan
hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.
Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini
client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (dapat dilihat
pada gambar dibawah).
Get
Pages
HTTP
Request
WEB
BROWSER
Server
Response
CLIEN
T
Browser
creates the
web page
<HTML>
<?PHP
echo <B>Hello</B>;
?>
</HTML>
<HTML>
<B>Hello</B>
</HTML>
HELLO
b.
22
c.
Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada
halaman/ page.
d.
Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.
PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda (Windows, Linux, Unix, dan
lain-lain).
b.
c.
d.
23
2.4
MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS)
yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap
pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak
tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya
merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya;
SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data,
terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan
pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja
pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna
maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. MySQL mendukung operasi
basis data transaksional maupun operasi basis data non-transaksional. Pada modus operasi
non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan
perangkat lunak basis data kompetitor lainnya. Namun demikian pada modus nontransaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya
modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan
reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web, CMS, dan sejenisnya. Untuk
kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus
basis data transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus
transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional.
24
2.4.1 Keistimewaan MySQL
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1.
Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti
Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2.
3.
Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4.
5.
Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed/
unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6.
Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang
mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7.
8.
Skalabilitas dan pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar,
dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris.
Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9.
10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan
lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di
dalamnya.
11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan
bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming
Interface).
25
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat
digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan
petunjuk online.
13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani
ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.