Paper 03
Paper 03
BEST FIT
Fatimah Meidian W.G.
Marheni Dwi Sandra
MYS Andika Putra
Uswatun Hasanah
Latar Belakang
Perusahaan Best-Fit adalah perusahaan yang bergerak di bidang garment dengan produksi
utama baju dan celana panjang dengan berbagai merek. Produk-produknya dijual melalui toko
terutama department stores. Pasar yang dituju adalah kelas menengah ke bawah oleh karena itu
penentuan harga merupakan hal yang sangat sensitif. Akibatnya margin keuntungan juga relative
kecil, dan untuk memperoleh laba yang cukup besar harus ditempuh dengan penjualan yang
cukup besar pula. Oleh karena itu toko dan department store sebagai outletnya harus disesuaikan
dengan target pasarnya.
Pada akhir Maret 2011, Direktur Utama Best-Fit, Bapak Amanto, menerima laporan
keuangan dari akuntan publik yang disewa perusahaan untuk mengamati kondisi keuangan pada
tahun 2009 dan 2010. Laporan keuangan tersebut disajikan dengan cara membandingkan antara
tahun 2009 dan 2010, Bapak Amanto merasa kecewa saat membaca laporan tersebut, karena
beberapa hal yang terjadi pada perusahaan sangat di luar dugaan. Tertera bahwa penjualan
meningkat lebih dari 45% dari Rp 30 miliar menjadi Rp 43,7 miliar, tetapi laba operasi hanya
meningkat 23%. Bahkan laba setelah pajak hanyak meningkat 10%. Bapak Amanto juga
mengetahui perusahaan telah melakukan ekspansi dengan menambah mesin-mesin baru pada
awal tahun 2010. Padahal yang ia ketahui tidak ada masalah dalam pengoperasian mesin-mesin
tersebut. Selain itu, ia melihat adanya beberapa indokator yang mencemaskannya yaitu:
i.
ii.
iii.
Piutang dagang telah meningkat jauh lebih tinggi dari peningkatan penjualan,
Operating profit margin telah menurun,
Likuiditas memburuk.
Indicator terakhir mencemaskan Bapak Amanto karena mengingat bahwa perusahaan harus
menjaga current ratio tidak lebih rendah dari 200% sebagaimana yang dipersyaratkan oleh bank,
atau bank akan membebani bunga yang lebih tinggi. Oleh karena itu ia memutuskan untuk
memanggil para direksi untuk membahas masalah yang dihadapi perusahaan, untuk mengenali
sumber masalahnya dan mencari solusi yang tepat untuk penyelesaiannya.
Berikut ini ringkasan rapat para direksi perusahaan Best-Fit yang dihadiri oleh Direktur
Utama (PD), Direktur Keuangan (DF), Direktur Produksi (DP) dan Direktur Pemasaran (DM)
untuk membahas kondisi keuangan perusahaan.
PD:
Adanya program ekspansi pada awal tahun 2010 tidak berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, jumlah laba memang meningkat tetapi dilihat dari indikator
profitabilitas seperti operating profit margin dan basic earning power yang
menurun. Apakah terjadi karena ada pemborosan dalam proses produksi atau
kenaikan harga bahan baku? Laporan keuangan juga menunjukkan bahwa
current ratio menurun padahal perusahaan harus mempertahankan minimal
sebesar 200%.
DP:
Tidak ada masalah yang cukup berarti dalam proses produksi. Apabila meneliti
biaya produksi, maka masalahnya terletak pada biaya bahan baku yang lebih
tinggi yaitu proporsi biaya bahan baku kira-kira 50% dari harga jual.
DF:
PD:
Hutang dagang meningkat yang berakibat menurunkan current ratio dari 202%
pada tahun 2009 menjadi 174% tahun 2010.
DF:
DP:
Perusahaan harus membayar bunga pinjaman jangka pendek yang lebih tinggi.
DF:
PD:
DF:
DM
Strategi harus dilakukan karena pesaing telah melakukan juga supaya tidak
terjadi masalah dalam penjualan. Apabila memerlukan pendanaan yang lebih
banyak, bisa meminjam lebih banyak karena bunga kredit jangka panjang hanya
12%.
DF:
DM
DP
Diperkirakan operating profit margin bisa meningkat 1-2%. Apabila pada tahun
2010 sekitar 10%, maka tahun 2011 menjadi 11-12%.
DM: Kira-kira akan memperoleh laba operasi Rp 6,2 miliar pada tahun 2011, apabila
tidak melakukan strategi pemasaran agresif, penjualan hanya akan naik 10%
pada tahun 2011. Artinya hanya Rp 48 miliar dengan laba operasi hanya sebesar
Rp 4,8 miliar.
Pertanyaan:
1. Apakah keputusan untuk tidak memanfaatkan diskon yang ditawarkan pemasok pada
tahun 2010 benar? Dengan kata lain, apakah argument yang disampaikan oleh direktur
keuangan untuk tidak mengambil diskon dapat dibenarkan? Apa dampak keputusan
tersebut pada laba operasi dan modal kerja operasional neto (net operating working
capital)? Tunjukkan perhitungannya.
2. Haruskah perusahaan menggunakan strategi kebijakan harga yang agresif (menawarkan
kredit jangka waktu 3 bulan), ataukah lebih baik tetap menggunakan strategi yang
sekarang (kredit jangka waktu 2 bulan)? Tunjukkan perhitungannya.
3. Direktur utama berpendapat bahwa dengan demikian terdapat 4 (empat) opsi pilihan
strategi, yaitu:
a. Tidak mengambil diskon yang ditawarkan pemasok dan tetap menggunakan
kebijakan harga seperti saat ini.
b. Mengambil diskon yang ditawarkan pemasok dan tetap menggunakan kebijakan
harga seperti saat ini.
c. Tidak mengambil diskon yang ditawarkan pemasok dan menggunakan kebijakan
harga yang agresif.
d. Mengambil diskon yang ditawarkan pemasok dan menggunakan kebijakan harga
yang agresif.
Analisislah keempat alternative tersebut dengan menunjukkan dampaknya pada
kebutuhan pendanaan dan laba operasi. Alternatif mana yang terbaik?
4. Apakah pendapat DM yang mengatakan bahwa penambahan modal kerja lebih baik
dibiayai dengan penambahan hutang jangka panjang, benar? Jelaskan pendapat saudara.
5. Dengan menggunakan alternative yang saudara/ri pilih pada pertanyaan 3, buatlah proforma (projected) financial reports untuk tahun 2011 dengan menggunakan asumsiasumsi tambahan sebagai berikut:
a. Kas, persediaan dan other payable akan meningkat secara proporsional dengan
penjualan.
b. Tidak ada pembelian tambahan asset tetap pada tahun 2011.
c. Beban penyusutan pada tahun 2011 sama dengan tahun 2010.
d. Tidak ada penambahan ekuitas baru pada tahun 2011.
e. Kalau perusahaan memerlukan tambahan dana dari luar perusahaan, maka hutang
jangka panjang akan ditambah untuk mempertahankan current ratio.
f.
g.
h.
i.
Nomor 1
Rumus perhitungan :
Biaya bahan baku sebesar 50% dari sales. Biaya bahan baku dianggap sebagai COGM karena
tidak ada keterangan mengenai biaya tenaga kerja dan overhead. Berikut beberapa perhitungan
untuk neraca 2010 dengan diskon 4 %:
Trade Payable
: (Sales / 6) x 50%
: (Rp 43.700 / 6) x 50%
: Rp 3.642
Angka 6 muncul karena jangka waktu pembayaran piutang dari pelanggan adalah 2 bulan,
sehingga 12 bulan/ 2 bulan adalah 6
Total Current Liabilities : Trade Payable + Other Payable + Bank Loans
: Rp 3.462 + Rp 700 + Rp 4.800
: Rp 9.142
Long Term Debt : Long term debt 2010+(trade payable 2010 -trade payable dengan diskon)
: Rp 8.800 + (Rp 7.300-Rp 3.642)
: Rp 12.458
Biaya lain-lain
: Sales COGS
: Rp 43.700 Rp 19.350
: Rp 19.850
Biaya lain-lain
: Sales COGS
: Rp 43.700 Rp 18.476
: Rp 19.850
NOWC
2010
2010 Diskon
Current Ratio
2010
2010 Diskon
Laba operasi ketika memanfaatkan diskon 4% akan lebih tinggi daripada ketika tidak
memanfaatkan diskon
NOWC ketika memanfaatkan diskon 4% akan lebih tinggi daripada ketika tidak
memanfaatkan diskon. Hal ini disebabkan Best Fit harus membayar utang ke pemasok
dalam waktu yang lebih pendek (60 hari) namun kebijakan pembayaran utang
menggunakan long term debt sehingga current liabilitiesnya berkurang.
Keputusan direktur keuangan untuk tidak memanfaatkan diskon kurang tepat. Seharusnya
beliau memanfaatkan diskon karena Laba operasi nya lebih tinggi. NOWC semakin
tinggi semakin bagus. Dari current ratio pun untuk 2010 dengan diskon berhasil
mempertahankan di atas 200%. Jadi lebih baik diskon tersebut dimanfaatkan.
Nomor 2
Kebijakan Best Fit untuk menentukan batas waktu piutang pelanggan akan berpengaruh pada
Cash Conversion Cycle. Untuk itu dalam menentukan apakah mereka tetap menggunakan dua
bulan atau mengganti dengan strategi agresif ( tiga bulan ) maka dilakukan penghitungan CCC.
Asumsi yang digunakan dalam perhitungan CCC yaitu :
- Direktur Keuangan memilih menggunakan diskon
- Sales ketika strategi agresif menjadi Rp 52.000 (naik 19%)
- Inventory turun 19%
- Account Receivable naik 19% (asumsi semua pertambahan penjualan dalam bentuk
piutang sehingga tidak merubah kas)
Beberapa perhitungan berkaitan dengan neraca 2010 dengan asumsi diskon dan menggunakan
strategi agresif yaitu :
Account Receivable : Account receivable 2010 diskon +(19%x account receivable 2010 diskon)
: Rp 7.300 + (19%xRp 7.300)
: Rp 8.687
Inventory
Long term debt : Long term debt 2010 (agresif) +(trade payable 2010(agresif) -trade payable
dengan diskon (agresif))
: Rp 6.027 + (Rp 8.667-Rp 4.333)
: Rp 10.361
COGS
diskon (agresif)
: Inventory 2009 + Biaya bahan baku 2010 diskon (agresif) Inventory 2010
: Rp 12.200 + Rp 24.960 Rp 11.907
: Rp 25.253
EBT
Income Tax
: EBT x 30%
: Rp 5.030 x 30%
: Rp 1.509
EAT
: Inventory / (COGS/3600)
: Rp 14.700 / ( Rp 18.476/360)
: 286 hari
3 Bulan
: Inventory / (COGS/3600)
: Rp 11.907 / ( Rp 25.253/360)
: 170 hari
3 Bulan
3 Bulan
3 Bulan
Jika dilihat dari perhitungan CCC maka kondisi strategi agresif menghasilkan CCC lebih rendah
daripada tanpa strategi agresif. Hal ini dikarenakan ada kenaikan penjualan, kenaikan piutang
dan penurunan inventory. Penurunan inventory kemudian berpengaruh pada COGS. Untuk itu
Best Fit bisa mengubah kebijakan pembayaran dari pelanggan menjadi 3 bulan (strategi agresif).
Nomor 3 :
Data untuk tahun 2010, 2010 dengan diskon, dan 2010 dengan diskon (strategi agresif) ada pada
nomor-nomor sebelumnya. Untuk itu berikut perhitungan terkait tahun 2010 (strategi agresif) :
Account receivable : Account receivable 2010 +(19% x account receivable 2010 )
: Rp 7.300 + (19%xRp 7.300)
: Rp 8.687
Inventory
Long term debt : Long term debt 2010 +(trade payable 2010 -trade payable 2010 (agresif))
: Rp 8.800 + (Rp 7.300-Rp 8.667)
: Rp 6.027
: Rp 5.857
Interest
EBT
Income Tax
: EBT x 30%
: Rp 4.510 x 30%
: Rp 1.353
EAT
NOWC
Jika dilihat dari dampak terhadap laba operasi dan kebutuhan pendanaan maka Best Fit
seharusnya memilih opsi kedua yaitu memanfaatkan diskon dan tidak menerapkan strategi
agresif. Dari sisi current ratio antara opsi kedua dan keempat sama-sama bisa mempertahankan
di atas 200% namun opsi kedua lebih tinggi. Selain itu NOWC dari opsi kedua memiliki angka
paling tinggi. NOWC menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang
lancarnya.Hal ini menunjukkan keamanan bagi kreditur jangka pendek dan menjamin operasi di
masa depan. NOWC sifatnya lebih long term. Sedangkan operating income lebih shor term.
Sehingga lebih baik memilih opsi kedua meskipun dia tidak memiliki operating income tertinggi.
Nomor 4
Asumsi Direktur Keuangan menggunakan diskon dan term pembayaran piutang 2 bulan
Penggunaan utang jangka pendek dan jangka panjang berpengaruh pada komposisi pasiva di
neraca.
Utang jangka pendek
Bank Loans 2010 diskon : Bank loans 2010 +(Trade payable 2010 -Trade payable 2010 diskon)
: Rp 4.800+( Rp 7.300-Rp3.642)
: Rp 8.458
Untuk Long term debt tidak mengalami perubahan tetap Rp 8.800. Perubahan komposisi ini
mempengaruhi interest payment.
Berdasarkan perhitungan, ada selisih pada dana pendanaan untuk memperoleh piutang. Jika
menggunakan utang jangka pendek maka akan ada pendanaan sebesar Rp 473,42 sedangkan jika
menggunakan utang jangka panjang pendanaan sebesar Rp 437. Hal ini memperlihatkan bahwa
ada penghematan Rp 36,42 jika Best Fit menggunakan utang jangka panjang. Sehingga lebih
baik Best Fit menggunakan utang jangka panjang.
Nomor 5
Rasio profitabilitas digunakan untuk melihat kemampuan Best Fit dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu dan memberikan gambaran tentang efektifitas manajemen dalam
melaksanakan kegiatan operasinya.
-
Rasio Leverage digunakan untuk melihat seberapa besar Best Fit menggunakan utang dari luar
untuk membiayai operasionalnya.
- Debt Ratio
Rasio ini memperlihatkan seberapa banyak asset yang mereka miliki yang didanai dari
utang. Debt ratio Best Fit 2011 mengalami penurunan 6%. Hal ini bisa menjadi berita
baik karena penurunan debt ratio juga menandakan adanya penurunan terhadap risiko
gagal bayar utang.
- Debt To Equity Ratio
Rasio ini membandingkan utang dengan modal sendiri sehingga memperlihatkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya dengan modalnya sendiri. Semakin
tinggi maka semakin beresiko. DER Best Fit tahun 2011 mengalami penurunan 18,4% ini
berarti risiko dari Best Fit turun.
- Long Term Debt To Equity Ratio
Memperlihatkan bagian modal sendiri yang digunakan sebagai jaminan untuk membayar
utang jangka panjang. Long term debt to equity ratio tahun 2011 naik karena jumlah
utang jangka panjang naik.
- Times Interest Earned Ratio
Mengukur bagian keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga utang jangka
panjangnya. Semakin tinggi TIER semakin bagus. Best Fit pada 2011 mengalami
peningkatan TIER sebesar 12,9%. Ini berarti jumlah laba mereka mampu menutup bunga
utang jangka panjang mereka.
Jika dilihat dari rasio profitabilitasnya maka kondisi perusahaan Best Fit bagus karena
operasinya lebih efisien dan kemampuan menghasilkan laba juga bagus.
Jika dilihat dari rasio leveragenya Best Fit juga bagus. Dia memiliki kemampuan untuk menutup
utang jangka panjang dan bunganya sehingga risiko gagal bayarnya tidak tinggi.
Current ratio digunakan untuk melihat kemampuan Best Fit dalam membayar utang lancarnya
menggunakan asset lancar. Direktur utama menginginkan rasio ini berada di atas 200%. Pada
tahun 2011 current ratio Best Fit mencapai 253% dan ini sesuai harapan direktur utama.
Kesimpulan
1. Keputusan direktur keuangan untuk tidak memanfaatkan diskon tidak dapat dibenarkan.
2. Jika dilihat dari perhitungan Cash Conversion Cycle maka Best Fit bisa menggunakan
strategi agresif dalam pengumpulan piutang
3. Opsi terbaik bagi Best Fit yaitu memanfaatkan diskon tetapi tidak menggunakan strategi
agresif. Opsi tersebut menawarkan NOWC dan current ratio paling tinggi
4. Penggunaan utang jangka panjang memberikan penghematan disbanding jika
menggunakan utang jangka pendek untuk pendanaan
5. Jika dilihat dari rasio profitabilitas dan leverage maka tahun 2011 kondisi Best Fit
mengalami peningkatan. Keinginan direktur utama untuk mencapai current ratio di atas
200% juga bisa terealisasikan