JURNAL
JURNAL
AYU PRATIWI
H221 09 263
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi tingkat erosi dengan melakukan aturan
perubahan penggunaan lahan menggunakan metode CA (Cellular Automata). Data yang
diinput adalah data spasial tingkat bahaya erosi existing multi waktu menurut kondisi pada
tahun 2003 sampai dengan tahun 2012. Seluruh data spasial ini diubah kedalam format
ASCII yang diolah dan dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Simulasi
dilakukan mulai pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2012 dengan durasi waktu tiap 3
tahun, yang selanjutnya akan divalidasi dengan algoritma Kappa dan Fuzzy Kappa. Aturanaturan yang dirumuskan dalam model CA menghasilkan peta tingkat bahaya erosi (TBE)
dengan periode tiga tahunan yakni 2006, 2009, dan 2012. Hasil perhitungan luas daerah
untuk tingkat bahaya erosi setelah simulasi untuk tahun 2006, 2009, dan 2012 mengalami
penurunan rata-rata sebesar 2% dari tingkat bahaya erosi sebelum simulasi.
Kata kunci: CA (Cellular Automata), SIG (Sistem Informasi Geografis), Kappa, Fuzzy Kappa
I. PENDAHULUAN
Peningkatan
jumlah
kegiatan
pembangunan
pesat
mengakibatkan
memperhatikan
penduduk
negatif
yang
ditimbulkannya.
semakin
peningkatan
aliran
sungai
(DAS)
yang
dan
dampak
sering
tidak
akhirnya
mengakibatkan
degradasi
lahan.
terjadinya
Peningkatan
tingkat
di
penggunaan
dengan
dengan
baik,
yang
dicirikan
daerah
tersebut,
serta
lahannya,
bentuk
yaitu
jenis
bagian
hulu,
berdampak
Jeneberang-Walanae
2003).
ini
Jeneberang
kondisi
Hulu
hidrologis
DTA
menunjukkan
laju
permukaan
erosi
dan
diperlukan
penanggulangan,
melalui
aliran
upaya
penggunaan
manusia
dan
perubahan
lingkungannya.
(BPDAS Jeneberang-Walanae2003).
Cellular
Automata.
Model
ini
dapat
Cellular
automata
(CA)
awalnya
untuk
menyelidiki
kompleks
mempelajari
secara
proses
perilaku
luas
biologi
dan
seperti
memprediksi
perubahan
sistem
menghasilkan
prediksi
perubahan
menggunakan
model
Cellular
Automata.
dan
05o1000LS
05o2600 LS
bersumber
dari
Gunung
daya.
selalu
untuk
aturan
berlangsung.
dan
juga
Namun
skenario
sehingga
DAS
Jeneberang
Devianto
(2008),
terbagi
dalam
Jeneberang
Kabupaten Gowa.
termasuk
Sub
lagi
dalam
DAS
wilayah
Ap = R.K.LS
Erosi Potential
pertanaman
dan
tindakan
Erosi
dilakukan
Metode
USLE
dengan
dengan
Dengan
kata
lain,
untuk
Data
DataTanah
Tanah
Panjang
Panjang
lereng
lereng
Lereng
Lereng
Tindakan
Tindakan
Konservasi
Konservasi
Land
LandUse
Use
Faktor
R,K,L,S,C,P
Erosi= R.K.L.S.C.P
Kelas Erosi
Peta Erosi
SpaCelle,
Mapper,Map
Excel.
Tenggara
Global
bersifat
kering
yang
Curah Hujan
Data
diperoleh
dari
enam
stasiun.
Bulan
Bontobili
Malino
Rata-rata
Bili-Bili DAM
Jonggoa
Limbunga
Mangenpang
(mm)
Jan
509.00
863.00
538.86
711.86
625.43
972.14
703.38
Feb
322.00
717.00
490.71
518.57
568.43
887.00
583.95
Mar
236.00
502.00
385.57
451.57
463.43
660.86
449.90
Apr
324.00
442.00
181.29
226.71
259.00
368.57
300.26
Mei
89.00
216.00
97.43
64.29
102.86
176.71
124.38
Jun
39.00
143.00
61.00
83.71
83.57
105.29
85.93
Jul
5.00
101.00
14.43
23.71
48.86
60.86
42.31
Ags
12.00
25.00
0.29
19.86
7.43
2.71
11.21
Sep
26.00
48.00
4.71
8.57
17.86
26.71
21.98
Okt
80.00
85.00
131.71
148.14
141.86
196.00
130.45
Nov
454.00
379.00
233.29
335.43
241.43
507.14
358.38
Des
604.00
772.00
519.43
623.29
647.86
1,043.43
701.67
Total
2,700.00
4,293.00
2,658.71
3,215.71
3,208.00
5,007.43
3,513.81
yang
terdapat
di
Sub
DAS
dan
alkali,
Latosol
Coklat
sampai
intermedier,
Komplek
serta
Mediteran
Kemerahan.
Sub
DAS
Coklat
Jenneberang
Kemiringan Lereng
Faktor kemiringan dan panjang lereng
sangat
berpengaruh
terhadap
erosi.
Topografi
disebabkan
Simulasi
Konservasi (P).
a. Tahun 2003
Erosi
dari
keseluruhan
b. Tahun 2006
luas
wilayah
DAS
Rendah
menempati
wilayah
Erosi
dari keseluruhan
c. Tahun 2009
wilayah
luas
wilayah
DAS
Rendah
menempati
(Gambar 4.11 Peta Tingkat Erosi tahun 2009 Sub DAS Jenneberang)
wilayah
Erosi
dari keseluruhan
d. Tahun 2012
luas
wilayah
Rendah
menempati
wilayah
DAS
memperoleh
dari
DAS
Erosi
keseluruhan
Rendah
luas
wilayah
menempati
wilayah
ini
dapat
Simulasi
hasil
simulasi
maka
yang
Berdasarkan
Aturan Simulasi
aturan
dimaksudkan
untuk
Data
2006,2009,2012.
dari
keseluruhan
luas
wilayah
DAS
Rendah
menempati
wilayah
luas
wilayah
DAS
Rendah
menempati
wilayah
luas
wilayah
DAS
Rendah
menempati
wilayah
Hasil
adalah
Ha
menjadi
20858.3
Ha.
menjadi
20901.8Ha.
dari
dibandingkan
dari
yang
Erosi
menjadi
21043.6Ha.
Sebelum
Tahun
Perbandingan Perubahan
Existing
Simulasi
Selisih
2006
2009
2012
Ket
(Gambar 6 Perbandingan perubahan tingakat erosi sebelum simulasi dan sesudah simulasi pada tahun
2006,2009,2012)
Uji Validasi
Uji
validasi
dimaksudkan
untuk
validasi
sendiri
menggunakan
Tabel 2 Selisih antara luas wilayah erosi sebelum simulasi dan setelah simulasi
Tahun & luas perbedaan dalam (Ha)
TBE
2006
2009
2012
387.14
4%
387.6
4%
117.87
1%
Rendah (5-12)
135.372
14%
153.192
16%
134.088
14%
Sedang (12-25)
570.11
17%
681.94
20%
423.11
13%
Tinggi (25-60)
376.76
10%
280.87
8%
628.88
17%
-36.46
3%
-30.2
3%
20.24
2%
-1349
7%
-1390.2
7%
-1241
6%
Sedangkan
untuk
hasil
validasi
Kappa
Statistik
2009
2012
Kappa
0.93097
0.92565
0.93087
Klocation
0.98848
0.98435
0.99131
Khisto
0.94182
0.94036
0.93903
Fraction Correct
0.95563
0.95224
0.9561
diatas
demikian,
menunjukkan
bahwa
program
program
menghasilkan
nilai
ini
juga
statistic
dapat
menurut
TBE
Tahun
2006
2009
2012
0.95815
0.96102
0.940
Rendah (5-12)
0.91958
0.91137
0.920
Sedang (12-25)
0.85593
0.81745
0.868
Tinggi (25-60)
0.78544
0.7573
0.827
0.9951
0.99853
1.000
0.86519
0.8589
0.958
Berdasarkan
yang
dilakukan
paharuddin 2012)
erosi
dengan
mencolok
terlihat
penelitian-penelitian
pada
dengan
V. KESIMPULAN
Prediksi
sangat
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad S. 1989. Pengawetan Tanah dan Air.
Bogor: Departemen Ilmu Tanah,
Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor.
[Dephut]
Departemen
Kehutanan,
Direktorat Jenderal Reboisasi dan
Rehabilitasi Lahan. 1998. Pedoman
Penyusunan Rencana Teknik Lapang
Rehabilitasi Lahan dan Konservasi
Tanah Daerah Aliran Sungai. Jakarta:
Dephut.
Gardner, F.P., Pearce R.B, dan Mitchell, R.
L. diterjemahkan oleh Susilo, H dan
Selain
itu,
Dalam
proses