Anda di halaman 1dari 16

1.

Deskripsikan bagaimana perjalanan spiritual Nabi Ibrahim dalam membuktikan


adanya Allah SWT! Jelaskan konsep keTuhanan dalam perspektif Islam, sertakan dalil
yang membuktikan adanya Tuhan!
Perjalanan Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim AS terlahir di Ur Kaldea di bagian barat Mesopotamia (sekarang wilayah


Iraq dan Syiria antara Sungai Tigris dan Sungai Eufrat) pada abad ke-19 Sebelum Masehi (SM).
Pada waktu itu, masyarakat Kaldea telah memiliki kepercayaan, ritus, dan mitos yang diwariskan
secara turun temurun. Untuk menghormati tuhan-tuhannya, orang Kaldea membuat patungpatung untuk disembah. Penyembahan berhala (paganism, atau watsaniyyah dalam bahasa Arab)
telah mapan ketika Nabi Ibrahim AS masih muda belia.
Dengan logika dan nalar kritisnya, Nabi Ibrahim AS berpendapat bahwa berhala-berhala
sesembahan kaumnya itu adalah benda mati yang tidak dapat mendatangkan manfaat bagi
dirinya, terlebih bagi orang lain. Nabi Ibrahim AS begitu risau dan gelisah dengan tradisi
asosianistik dan poleistik dari kaumnya itu, meski ia sendiri belum mengetahui jawaban dari
problem soal-keagamaan tersebut. Di saat berada dalam fase skeptis inilah, ia berusaha mencari
Tuhan melalui fenomena alam yang terbentang dihadapannya. Di dalam Q.S. Al-Anam:76
diceritakan:

Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: Inilah
Tuhanku Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: Saya tidak suka kepada yang
tenggelam
Pengembaraan teologis Nabi Ibrahim AS tidak berhenti sampai disini, karena bintang
yang semula ia persepsikan sebagai Tuhan itu ternyata mengecewakannya. Ayat selanjutnya yang
mengisahkan petualangannya dalam mencari Tuhan adalah Q.S. Al-Anam:77:

Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan
itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku,
pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat".
Ketika upaya penemuan Tuhan pada tahap pertama gagal (seiring dengan hilangnya
bintang), Nabi Ibrahim AS kemudian mencari alternatif Tuhan lain, yang lebih besar dan terang
(yakni bulan).Tetapi ketika bulan yang dianggap Tuhan juga mengalami hal serupa (tenggelam),
maka Ibrahim AS pun didera kegundahan dan kebimbangan seperti dalam Q.S. Al-Anam :77.

Dari sini dapat diambil pelajaran, usaha-usaha yang dilakukan Nabi AS dalam mencari
kebenaran (Tuhan) tidak hanya bertumpu pada kerja inderawi semata, tetapi juga aktivitas nalar.
Ketika inderanya gagal menangkap fenomena empiris, maka yang bekerja selanjutnya adalah
logika. Jadi, indera bukanlah satu-satunya piranti yang mengantarkan manusia untuk
memperoleh kebenaran, sebab al-Quran juga menegaskan perlunya menggunakan rasio. Hal itu
dapat dicermati dalam ayat-ayat berikit:

Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi
minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya)
kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanamtanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Q.S.AnNahl:10-11).
Karena proses pencarian Tuhan belum berhasil, Nabi Ibrahim AS terus berjuang untuk
menemukan-Nya. Al-Quran menuturkan:

Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih
besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku
berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (Q.S. Al-Anam:78).
Saat Ibrahim AS mengidentifikasi Tuhan untuk kali yang ketiga (matahari) dan ia tetap
tidak mendapatkan kepuasan. Pada saat itulah,pentingnya sikap kritis sebelum mengambil
keputusan akhir. Ketika informasi empiris diterima oleh nalar, untuk menentukan apakah
pengetahuan itu benar atau tidak, proses kritis sangat diperlukan. Obyektivitas akal pikiran
sangat dibutuhkan untuk menimbang kebenaran informansi. Dalam Q.S. Al-Zumar:17-18
dinyatakan:

Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada
Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku,
yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang
yang mempunyai akal.
Kata yang paling baik (ahsanah) dalam ayat ini merupakan cerminan dari sikap kritis.
Ini merupakan proses paling akhir dari proses-proses sebelumnya,yaitu mengindera (empiris)
dan berpikir (rasional).
Terakhir, Nabi Ibrahim mengembalikan seluruh keputusan akhir kepada Tuhan.
Pengetahuan yang dihasilkan dari penginderaan harus dikonsultasikan kepada Zat yang
menciptakan pancaindera dan memberi akal pikiran. Nabi Ibrahim AS menyatkan:

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi
dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan (Q.S. Al-Anam:79).

Konsep KeTuhanan dalam perspektif Islam


Tauhid menurut Islam adalah kesatuan dari tauhid Itiqadi ilmi (keyakinan teoritis)
dengan tauhid amali suluki (perilaku praktis). Keduanya tidak bias dipisahkan satu dengan
lainnya. Artinya, keimanan seseorang tidak akan diterima selama tidak mentauhidkan Allah
secara teoritis dan praktis.
Secara teoritis, harus diimani bahwa Tuhan itu hanya Allah Yang Maha Esa, baik dalam
zat,sifat, dan perbuatan-Nya, serta tidak beranak dan tidak diperanakkan. Adapun secara praktis
harus pula dilakukan pengesaan Allah melalui ibadah yang sempurna, ketaatan yang mutlak,
tawakal yang total disertai rasa takut (khauf) dan penuh harap (raja) kepada-Nya.

Dalil

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan
bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah", maka
betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (Q.S. Al-Ankabut: 61).

Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu
mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu
tidak ingat?" Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy
yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu
tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala
sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab) -Nya, jika
kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau
demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" (Q.S. Al-Muminun: 84-89).
2. Setiap muslim berkewajiban memelihara imannya, sebutkan cara-cara yang anda
lakukan untuk memelihara dan meningkatkan iman anda! Dan bagaimana upaya anda
untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi menguatnya iman anda?
a. Menciptakan lingkungan sosial yang kondusif. Lingkungan memiliki kekuatan yang luar
biasa dalam membentuk keyakinan dan pandangan hidup seseorang. Manusia yang dididik
di lingkungan keluarga,sekolah, dan masyarakat Islam, maka fitrah tauhidnya akan tumbuh
dan berkembang, sehingga jadilah ia seorang muslim. Sebaliknya, meski setiap orang
memiliki fitrah tauhid, namun bila ia tinggal dan dididik dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat bukan Islam, maka kelak ia tidak akan menjadi seorang muslim (tidak berlaku
bila Allah menurunkan hidayah pada orang tersebut). Untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif tersebut dapat dilakukan dengan cara berkumpul dengan orang-orang sholeh
menghadiri kajian-kajian islami dan tidak pergi ke tempat-tempat yang tidak mendatangkan
maksiat.

b. Melatih diri dengan dzikir. Iman dapat terbentuk melalui dzikir, yaitu mengingat Allah
SWT dan menyebut nama-nama-Nya setiap saat dalam segala posisi dan keadaan, karena
orang yang berdzikir akan selalu dekat dengan Tuhan sehingga segala perilaku dan
perbutannya akan mendapat pancaran nur (cahaya) dari Tuhan.

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) dan tidak pula mengetahui
apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia
siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benarbenar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.(Q.S. Al-Syura:52).
c. Ibadah. Iman juga akan terbentuk melalui ibadah. Seseorang akan memperoleh keyakinan
dan ketenangan yang menjadi salah satu dari tiga fungsi dasar ibadah.
d. Doa. Doa itu mempunyai pengaruh terhadap perkembangan rohaniah. Doa membuat rohani
semakin tenang dan kuat, mampu dan mempunyai daya tahan membendung desakandesakan keinginan jasmaniah.

Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik (Q.S. Al-Araf:55-56).
3. Jelaskan fungsi ibadah menurut Islam dan mengapa sholat disebut ibadah mahdhah?
Fungsi ibadah
Fungsi-fungsi pokok ibadah manusia ialah:
a. Menjaga keselamatan akidah, terutama terkait dengan kedudukan mausia dan Allah, di
mana manusia dalam posisi sebagai hamba yang menyembah dan Allah dalam posisi
sebagai Tuhan yang disembah.

b. Menjaga agar hubungan Tuhan dengan manusia berjalan dengan baik dan abadi. Terjaganya
hubungan mendatangkan ketenangan pada orang yang melakukan ibadah sebagaimana
dalam Q.S. Al-Fath:4:

Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya
keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan
Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
c. Mendisiplinkan sikap dan perilaku agar etis dan religious. Sikap etis didasarkan pada
paradigma sosial, sedang sikap religious didasarkan pada paradigma agama. Allah
berfirman:

Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali
yang baik (Q.S.Al-Radu:29)

Sholat sebagai inti ibadah mahdhah


Sholat disebut inti ibadah mahdhah karena sholat adalah inti dari semuanya. Bahkan
dibandingkan dengan semua macam ibadah yang lain sekalipun, sholat adalah ibadah yang
paling istimewa. Diantara keistimewaan dan kelebihan sholat adalah:
a. Sholat adalah ibadah badaniyah yang pertama kali diwajibkan oleh Allah, mendahului
semua ibadah badaniyah yang lain.
b. Perintah sholat diwahyukan diluar planet bumi, yakni melalui peristiwa Isra Miraj.
c. Sholat adalah tiang agama.
d. Sholat adalah amal perbuatan manusia yang paling keras perintahnya dan yang
pertama kali dihisab, dll.
4. Jelaskan perbedaan mendasar antara system ekonomi Islam dengan sistem ekonomi
kapitalis dan sistem ekonomi sosialis! Jelaskan secara operasional dalam implementasi
praktik pasar!
Sistem ekonomi Islam sangat berbeda dari ekonomi kapitalis maupun sosialis. Ekonomi
islam bukan pula berada ditengah-tengah antara keduanya, karena sangat bertolak-belakang
dengan sistem ekonomi kapitalis yang lebih bersifat individual dan sistem ekonomi sosialis
yang memberikan hamper semua tanggung jawab kepada warganya. Ekonomi islam
menetapkan bentuk perdagangan serta penentuan yang boleh dan tidak boleh ditransaksikan.

Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang mandiri dan terlepas dari sistemsistem ekonomi lainnya. Adapun yang membedakannya adalah:
a. Asumsi dasar dan norma pokok dalam proses maupun interaksi kegiatan ekonomi yang
diberlakukan. Dalam ekonomi Islam, yang menjadi asumsi dasarnya adalah syariat Islam.
Syariat Islam tersebut diberlakukan secara menyeluruh, baik terhadap individu, keluarga,
kelompok masyarakat, pengusaha maupun pemerintah didalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, baik untuk keperluan jasmani maupun rohani. Perintah agar melaksanakan ajaran
islam dalam seluruh kegiatan umat Islam dapat dilihat dalam Q.S. Al-Baqarah:208 :

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.
b. Prinsip ekonomi Islam adalah penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungn alam. Hal ini dapat dilihat dalam Q.S.Al-Rum:41 :

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar.
c. Motif ekonomi Islam adalah mencari keseimbangan dunia dan akhirat dengan jalan
beribadah dalam arti yang luas. Persoalan motif ekonomi menurut pandangan Islam dapat
dilihat ketentuannya dalam Q.S. Al-Qashash:77 :

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu

berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.
5. Jelaskan urgensi akhlak dalam kehidupan seorang muslim! Bagaimana anda
menunjukkan akhlakul karimah anda sebagai seorang mahasiswa muslim dalam
hubungannya dengan habluminalloh, hablumannas!
Akhlak islam bersumber dari watak manusia yang senafas dengan Islam, yaitu dorongan
batin yang menuntut pembebasab jiwa dari beban batin. Atas dorongan batin inilah, manusia
dengan fitrahnya merasa wajib untuk berbuat kebajikan, baik untuk dirinya sendiri maupun
untuk sesamanya. Dengan demikian jiwa manusia secara natural mampu melaksanakan nilainilai wahyu yang bersifat absolut, karena Allah SWT menciptakannya dengan memberi
kelengkapan psikologis berupa potensi dan disposisi untuk mengembangkan nilai-nilai Islami
dalam tingkah laku hidup individual dan sosialnya.
Bentuk akhlakul karimah dalam hubungannya dengan habluminalloh:
a. Membenarkan seluruh firman Allah

Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (Q.S.
Al-Baqarah:2)
b. Menaati perintah Allah dan menjauhi larangannya
c. Senantiasa mengingat Allah

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu
duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah
shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman (Q.S. An-Nisa:103).

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya (Q.S. Al-Ahzab: 41).
d. Mensyukuri nikmat-nikmatnya

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan
syukurilah ni`mat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah (Q.S. An-Nahl:114).
e. Tawakal
f. Senantiasa berharap kepada Allah

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir (Q.S.Yusuf:87)
g. Berprasangka baik kepada Allah

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui (Q.S. Al-Baqarah:216)
Bentuk akhlakul karimah dalam hubungannya dengan habluminannas
a. Berbakti kepada orang tua

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan


diri (Q.S An-Nisa:36).
b. Menghormati para ulama

Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang


ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada
Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi
Maha Pengampun (Q.S. Fathir:28).
c. Menghormati yang Tua, menyayangi yang Muda.
d. Menghormati tetangga.
e. Menghargai teman sejawat.
6. Jelaskan kemajuan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa daulah Umayyah dan
daulah Abbasiyah! Jelaskan mengapa peradaban islam saat ini mengalami
kemunduran! Langkah-langkah apa saja yang hendaknya dilakukan oleh generasi
muda muslim dalam memajukan peradaban islam?
Kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam pada masa Daulah Umayyah
Pada masa dinasti Umayyah mulai banyak dilakukan perubahan dan pembangunan di
segala bidang. Dinasti Umayyah berhasil mendirikan dinas-dinas pos dan tempat-tempat
tertentu lengkap dengan sarana transportasinya. Mereka juga berusaha menertibkan angkatan
bersenjata dan mencetak mata uang dengan memakai kata-kata dan tulisan bahasa Arab.
Dalam bidang seni, daulah Umayyah mencapai kemajuan yang mengesankan, seperti
dalam seni bahasa da sastra, seni khitabah, seni suara, seni rupa, bangunan,seni bangunan
sipil serta seni bangunan agama.
Kemajuan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah
Pada masa Bani Abbasiyah, dikenalkan model institusional pendidikan baru yang
sebelumnya hampir tidak pernah dikenal. Model ini digagas oleh seorang perdana menteri
terkenal Nizamul Mulk pada abad ke 11 H di Baghdad yang akhirnya terkenal dengan
Madrasah Nizamiyah. Sekolah dalam bentuk baru ini dirancang sebagai sebuah lembaga
untuk meningkatkan indoktrinasi agama berdasarkan agama Islam.
Puncak dari kejayaan institusi pendidikan Islam adalah pada Universitas Mustansiryyah
yang didirikan untuk menggantikan kemunduran-kemunduran sekolah tinggi Nizamiyyah.
Institusi-institusi pendidikan Islam tersebut tergolong sudah cuku sistematis dan modern,

sebab kurikulum pendidikan waktu itu mirip dengan program-progam kulikuler sistem
pendidikan yang telah maju. Materi-materi yang diajarkan pun sangat beragam, seperti:
matematika, astronomi, teologi, geografi, dll. Pada abad ke 8 sampai abad ke 13 banyak
ilmuwan-ilmuwan besar Muslim lahir dengan karya-karya monumentalnya.
Kemuduran peradaban Islam
Karena semangat umat Islam untuk melanjutkan tradisi keilmuan yang diwariskan oleh
para ulama besar pada masa lalu telah memudah di hampir seluruh belahan dunia Islam.
Bahkan, sebagian umat Islam yang berada di negara-negara Timur Tengah (yang merupakan
akar peradaban Islam) justru banyak terbuai dengan kemegahan material dan fisik.
Upaya memajukan peradaban Islam
a. Mengaktualisasi diri dengan norma-norma Ilahiah
b. Semangat islam
c. Mengembangkan ilmu dan pengetahuan.
7. Jelaskan relasi Islam dengan politik dan cita-cita politik dalam perspektif islam!
Satu hal yang patut kita sadari, bahwa politik merupakan hal yang melekat pada
lingkungan hidup manusia. Politik hadir dimana-mana, di sekitar kita. Mau tidak mau diakui
atau tidak, politik ikut mempengaruhi kehidupan kita, baik sebagai individu maupun sebagai
bagian dari kelompok masyarakat. Hal itu berlangsung sejak kelahiran sampai dengan
kematian, tidak peduli apakah kita ikut mempengaruhi proses atau tidak. Karena politik
mempengaruhi kehidupan semua orang. Maka dari itu, Aristoteles pernah mengatakan,
politik merupakan master of science; pengetahuan tentang politik merupakan kunci untuk
memahami lingkungan.
Islam sebagai agama samawi yang komponen dasarnya akidah dan syariat, punya
korelasi erat dengan politik dalam arti yang luas. Sebagai sumber motivasi masyarakat, Islam
berperan penting menumbuhkan sikap dan perilaku sosial politik. Implementasinya kemudian
diatur dalam syariat, sebagai katalog lengkap dari perintah dan larangan Allah, pembimbing
manusia, dan pengatur lalu lintas aspek-aspek kehidupan manusia yang kompleks. Ikatan
Islam dengan politik bisa dirasakan erat bila keduanya dipahami sebagai sarana menata
kebutuhan hidup manusia secara kaffah; Islam tidak hanya dijadikan kedok untuk mencapai
kepercayaan dan pengaruh dari masyarakat semata, dan politik juga tidak hanya dipahami
sekadar sebagai sarana menduduki posisi dan otoritas formal dalam struktur kekuasaan.
8. Jelaskan pandangan islam terhadap radikalisme, anarkisme umat beragama! Jelaskan
makna jihad dan implementasinya dalam konteks kehidupan kekinian!
Radikalisme, anarkisme umat beragama
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin tampil dengan wajah yang sarat kasih sayang,
toleran, dan penuh percaya diri. Islam tidak pernah mengajarkan anarkisme apalagi
radikalisme,

Kata radikalisme berasal dari kata radical yang berarti dasar atau sesuatu yang
fundamental. Menurut istilah, radikalisme berarti pembaruan atau perubahan sosial dan
politik yang drastis
Radikalis: cenderung atau kecenderungan untuk menjadi ekstrem, merubah cara
pandang, kebiasaan, kondisi, atau institusi politik dan konservatif dalam agama.
Radikalisme: kemauan atau usaha untuk mengubah apa yang ada.
Dengan demikian, radikalisme umat beragama adalah paham yang menginginkan
pembaruan atau perubahan sosial, dan politik dengan cara yang drastis dengan menggunakan
sikap yang ekstrim. Radikalisme bukan ciri agama Islam karena Islam menyiarkan agama
dengan cara yang bijaksana, tutur kata yang santun, dan menggunakan cara berdebat yang
dilandasi saling hormat menghormati.

Makna jihad
Jihad adalah perjuangan yang dilakukan oleh individu muslim maupun maupun
kelompok islam dalam menyiarkan agama Islam, dan perjuangan-perjuangan lain yang lebih
luas, seperti: perjungan dibidang pendidikan, kesehatan, moral, budaya, sosial, politik,
keamanan, lapangan pekerjaan, dan lain-lain dengan segenap kemampuan yang dimiliki.

Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu
melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas. (Q.S. Al-Baqarah:190).

Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.
(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang
muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi
atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah

sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong (Q.S. Al-Hajj:78)
9. Jelaskan konsep mendasar HAM dalam perspektif Islam! Bagaimana implementasinya
dalam konteks kehidupan berbangsa pada masyarakat Indonesia?
Dalam konsep Islam, manusia dan jin diciptakan untuk mengemban kewajibankewajiban. Diantara kewajiban yang utama yaitu menyembah Tuhan. Manusia diciptakan
untuk menunaikan dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya, Manakala kewajibankewajiban itu telah dipenuhinya, maka dengan sendirinya ia akan memperoleh hakhaknya.Pada hakikatnya, hak-hak manusia itu merupakan imbalan dari kewajiban-kewajiban
yang ditunaikannya.
Oleh karena itu, salah satu ciri hokum Islam adalah hak itu baru timbul setelah kewajiban
dilaksanakan dan ditunaikan. Hukum Islam telah menggariskan agar manusia mencapai
equilibrium, yaitu keseimbangan dan harmoni antara kewajiban-kewajibannya dan hakhaknya.
Implementasinya dalam kehidupan berbangsa pada masyarakat Indonesia, dan
dalam al-Quran juga dituliskan dalam berbagai ayat diantaranya:
a. Martabat manusia, manusia memiliki martabat yang sangat tinggi. Ia juga berhak memiliki
hak perlindungan untuk hidup sebagaimana diatur dalam pasal 28A UUD 1945 dan
disebutkan dalam Q.S Al-Naml:33:

Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki
keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka
pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan".
b. Prinsip persamaan. Pada dasarnya manusia adalah sama, karena semuanya adalah hamba
Allah. Hanya takwa yang membedakan tinggi derajatnya dari yang lain. Persamaan dalam
hukum telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan dalam UUD 1945 telah
dicantumkan dalam pasal 28D ayat 1.
c. Prinsip kebebasan memeluk agama, diatur dalam pasal 29 ayat 2 dan dalam Q.S. AlBaqarah:256 Allah secara tegas menggariskan tidak boleh ada paksaan dalam beragama

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman
kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang
tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
10. Jelaskan pandangan Islam tentang feminisme! Bagaimana kedudukan perempuan
dengan laki-laki dalam pandangan Islam?
Secara umum, ide dan gagasan feminisme tidak sesuai dengan ajaran Islam. Meski ada
satu jenis feminisme yang perlu dikaji lebih teliti lagi, yakni ekofiminisme.
Ketidaksesuaian feminisme dengan dengan islam antara lain terkait dengan ide persamaan
kedudukan dan hak antara perempuan dengan laki-laki, ide penindasan terhadap
perempuan, metode yang ditempuh dalam menghilangkan penindasan terhadap perempuan
maupun ide-ide feminisme liberal. Bahkan secara historis, lahirnya feminisme juga
menampakkan ketidaksesuaian ini.
Dalam pandangan Islam, ide dasar dan utama yang diperjuangkan oleh feminisme
berupa keadilan antara laki-laki dan perempuan dalam wujud kesetaraan kedudukan dan
hak antara perempuan dengan laki-laki adalah sesuatu yang tidak benar dan menyalahi
kodrat kemanusiaan. Memang benar Islam memandang perempuan dan laki-laki sama
dalam beberapa aspek, terutama aspek kemanusiaan. Tetapi ha ini tidak memberikan
hak-hak yang identik kepada perempuan dan laki-laki dalam semua hal, sebagaimana
Islam juga tidak menentukan kewajiban yang sama kepada mereka dalam semua hal.

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah
dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah
dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.(Q.S.At-Taubah:71)

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu
lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada
apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.(Q.S. An-Nisaa:32)
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kondisi fisik, biologis, dan psikologis
yang berbeda. Perbedaan-perbedan inilah yang kemudian menimbulkan fungsi yang berbeda
pada diri mereka masing-masing. Berkenaan dengan perbedaan-peredaan ini, sangat tidak adil
jia hak dan kewajiban mereka dibuat sama, sebagaimana kita memperlakukan anak kecil
dengan orang dewasa. Adalah sangat bijaksana jika Allah membedakan hak dan kewajiban
mereka. Bahkan Islam juga menyebutkan sejumlah perbedaan hak dan kewajiban mereka
malah saling melengkapi. Q.S. Yaasin:36:

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

Tugas Ujian Akhir Semester


Pendidikan Agama Islam
DosenPembimbing:
Ibu Lilik Nur Kholidah, S.Pd., M.Pd.I.

Oleh:
Eka Setyaningrum

(120321402474)

JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MEI 2013

Anda mungkin juga menyukai