a. Gas scrubber.
Jenis ini dirancang untuk memisahkan butir cairan yang masih terikut gas hasil
pemisahan tingkat pertama, karenanya alat ini ditempatkan setelah separator, atau
sebelum dehydrator, extraction plant atau kompresor untuk mencegah masuknya cairan
kedalam alat tersebut.
b. Knock-out
Jenis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu free water knock-out (FWK0) yang
digunakan untuk memisahkan air bebas dari hidrokarbon cair dan total liquid knock-out
(TLKO) yang digunakan untuk memisahkan cairan dari aliran gas bertekanan tinggi ( >
125 psi )
c. Flash chamber.
Alat ini digunakan pada tahap ianjut dari proses pemisahan secara kilat (flash) dari
separator. Flash chamber ini digunakan sebagai separator, tingkat kedua dan dirancang
untuk bekerja pada tekanan rendah ( > 125 psi )
d. Expansion vessel.
Alat ini digunakan untuk proses pengembangan pada pemisahan bertemperatur rendah
yang dirancang untuk menampung gas hidrat yang terbentuk pada proses pendinginan
dan mempunyai tekanan kerja antara 100 -1300 psi.
e. Chemical electric.
Merupakan jenis separator tingkat lanjut untuk memisahkan air dari cairan hasil separasi
tingkat sebelumnya yang dilakukan secara electris (menggunakan prisip anoda katoda)
dan umumnya untuk memudahkan pemisahan.
B. Horizontal Separator
liquid. Permukaan area yang lebih besar
pada liquid menyediakan kondisi yang
optimal untuk melepaskan gas yang
terjebak. Dalam Horizontal separator, seperti
gambar disamping liquid yang telah
dipisahkan dari gas bergerak sepanjang
bagian bawah
dari vessel ke liquid outlet. Gas dan liquid
Horizontal separator adalah yang paling
C. Spherical Separator
Separator jenis ini digunakan untuk service
tekanan tinggi di mana diinginkan ukuran
yang kompak dan volume liquid
yang kecil. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan untuk Spherical
Separator adalah:
Compactness;
Kapasitas terbatas untuk liquid;
Minimal thickness untuk tekanan yang
diberikan.
Lebih mahal
Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih besar
Kekurangannya :
Kekurangannya :
b. Pengendapan Gravitasi
Tetesan tetesan air akan keluar dari fase gas jika gaya gravitasi yang bekerja pada tetesan,
lebih besar daripada drag force dari gas yang mengalir di sekitar tetesan.
c. Penggabungan/Coalescing
Tetesan yang sangat kecil seperti fog atau mist tidak dapat dipisahkan secara sederhana
oleh gravitasi. Tetesan ini dapat digabungkan dengan membentuk tetesan lebih besar
sehingga dapat dipisahkan dengan proses gravitasi. Coalescing dervice dalam separator
memaksa aliran gas untuk mengikuti alur yang berliku-liku. Wire mesh screens, vane
elements, dan filter cartridges adalah contoh-contoh coalescing devices yang sering
digunakan.
negatif, bahkan menolaknya. Muatan maksimum akan lebih besar untuk partikel
konduktor dibandingkan dengan mineral non konduktor.
2. Kecepatan Putar Rotor
Kecepatan putar rotor mempunyai hubungan erat dengan gaya sentrifugal. Besar gaya
sentrifugal kecepatan rotor, ukuran partikel, BJ dan diameter rotor dirumuskan sebagai
berikut,Semakin besar ukuran partikel, berat jenis dan diameter rotor sebaiknya
menggunakan kecepatan putar rendah, agar didapat suatu gaya sentrifugal yang tidak
terlalu besar dan dapat mengimbangi gaya tarik listrik yang semakin kecil pada ukuran
butir yang kasar. Sehingga diharapkan partikel non konduktor tidak terlepas dari
permukaan rotor. Sebaliknya apabila ukuran partikel halus, BJ kecil dan diameter rotor
kecil, dapat menggunakan kecepatan puter rotor tinggi, karena gaya listrik semakin besar
pada ukuran partikel kecil.
3. Laju Umpan (Feed Rate)
Laju umpan yang keluar dari hopper perlu diatur sedemikian rupa supaya menyebar
sepanjang permukaan rotor. Tebal umpan diusahakan supaya terdiri dari satu lapis dan
tidak berjejal-jejal.
4. Posisi Pembagi (Splitter)
Posisi pembagi tidak berpengaruh pada fenomena utama yang terjadi dalam electrostatic
separator, tetapi dapat mempengarhi kadar dan perolehan produk. Posisi pembagi perlu
pada setiap percobaan dan tergantung pada kecepatan putar rotor, diameter rotor dan
ukuran butir.
Apabila diinginkan mineral konduktor kadar tinggi, posisi pembagi supaya diatur
mendekati rotor, tetapi biasanya perolehan menjadi rendah. Sebaliknya apabila diinginkan
perolehan tinggi, maka posisi pembagi dicondongkan menjauhi rotor, namum kadarnya
rendah.
5. Pengaruh Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara mempunyai hubungan erat dengan sifat permukaan mineral.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kelembaban relatif udara, maka
partikel akan mempunyai sifat konduktivitas yang tinggi. Dari hasil percobaan pemisahan
antara hematit dengan kuarsa, menunjukkan bahwa kelembaban relatif lebih rendah dari
35%, dapat dipisahkan pada temperatur 20oC. Kelembaban relatif 60%, temperatur bijih
yang diperlukan 40oC dan kelembaban relatif 90% temperatur bijih yang diperlukan
90oC.
Pengaruh kelembaban lebih jauh dituliskan oleh Kakovsky, digolongkan menjadi :
a. Partikel yang mempunyai konduktivitas besar dalam kelembaban rendah dan
perbedaan konduktivitas kecil dalam kelembaban tinggi, dapat dilakukan pemisahan
dengan melakukan pemanasan pada temperatur 110oC 115oC.
b. Partikel yang mempunyai perbedaan konduktivitas besar dengan kelembaban
tinggi maupun rendah, paling mudah untuk dipisahkan.
c. Partikel yang mempunyai perbedaan konduktivitas rendah dengan kelambaban
tinggi maupun rendah, paling sulit dipisahkan
6. Keadaan Material.
a. Gaya Berat
Gaya berat berbanding lurus dengan BJ dan ukuran partikel> Menurut coppo ukuran
partikel yang dapat dikerjakan dengan pemisah tegangan tinggi adala 60 200 mesh
untuk material bulat. Untuk yang berbentuk kasar masih dapat dipisahkan jika
mempunyai perbedaan konduktivitas besar.
b. Derajat Liberasi
Mineral yang belum terliberasi sempurna akan mempunyai sifat fisik yang berbeda,
tergantung pada jenis pengotor. Sebagai contoh ; mineral senotim bersifat konduktor,
tetapi bila ada limonit yang menempel maka mineral senotim tersebut akan mudah
menghantarkan listrik sehingga dapat dijumpai sebagai mineralkonduktor.
mengapung untuk mendorong minyak dan katup pengatur gas, sehingga aksi bersama,
mengontrol jumlah cairan minyak dan gas, untuk menyelesaikan penyesuaian tingkat cairan
dalam separator, pemisah tidak kontrol tekanan. Tekanan metode kontrol tingkat variabel dapat
meminimalkan outlet katup throttle gas untuk mengurangi tekanan separator, meningkatkan efek
pemisahan. Pemisah air minyak dan gas fase pemisah dalam minyak kemudian beralih stasiun
dan Union Station memiliki berbagai aplikasi. Pemisah untuk dapat mempertahankan efek
pemisahan yang baik, perlu level dan kontrol tekanan.
Metode kontrol
Sederhana dan dapat diandalkan, mengurangi konsumsi variabel tekanan metode energi pemisah
cair tingkat kontrol.
Kontrol tradisional
Minyak dan gas dua fase pemisah
Minyak dan gas dua fase pemisah campuran minyak dan gas ke fase pemisahan cairan tunggal
minyak mentah dan gas alam, tekanan di outlet tekanan kontrol katup kontrol gas, tingkat kontrol
oleh controller dari katup minyak.
Stopkontak katup kontrol tekanan gas biasanya self-regulating valve atau mendukung pemancar
tekanan, controller, sumber udara Pneumatic Control Valve Diafragma dan sebagainya. Katup
minyak biasanya mendukung sensor tingkat cair, pengendali, pasokan gas Pneumatic Control
Valve Diafragma atau mengapung tingkat kontroler memanipulasi katup kontrol minyak.
2222
2.1. Definisi Separator
Separator adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan fluida sumur
menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana pemisahannya dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
Untuk mendapaktkan effisiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang bervariasi, gas liquid
separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai berikut :
1. Bagian pemisah pertama, berfungsi untuk memisahkan cairan dari aliran fluida yang masuk
dengan cepat berupa tetes minyak dengan ukuran besar.
2. Bagian pengumpul cairan, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan prinsip gravity
setlink.
3. Bagian pemisah kedua, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan prinsip gravity
settlink.
4. Mist extraktor, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan berukuran sangat kecil (kabut).
5. Peralatan kontrol, berfungsi untuk mengontrol kerja separator terutama pada kondisi over
pressure.
Didalam block station, disamping terdapat separator pemisah gabungan terdapat juga
separator uji yang berfungsi untuk melakukan pengujian (test) produksi suatu sumur dan dari
separator uji ini laju produksi sumur (Qo,Qw,danQg) bias didapat dimana Qo dan Qw diperoleh
dari barel meter sedangkan Qg diperoleh dari pencatatan orifice flow meter (orifice plate ) atau
dari alat pencatat aliran gas lainnya.
Disamping itu ditinjau dari tekanan kerjanyapun separator dapat dibagi tiga, yaitu
separator tekanan tinggi (750 1500 psi), tekanan sedang (230 700 psi), tekanan rendah (10
225).
dibersihkan, namun demikian kebanyakan fasilitas pemisahan dilepas pantai menggunakan separator ini
dan untuk fluida produksi yang banyak mengandung pasir, separator ini tidak menguntungkan.
c. Separator bulat /spherical.
Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga umumnya digunakan
untuk memisahkan fluida produksi dengan GLR kecil sampai sedang namun separator ini dapat bekerja
pada tekanan tinggi. Terdapat dua tipe separator bulat yaitu tipe untuk pemisahan dua fasa dan tipe untuk
pemisahan tiga fasa.
2.2.2. Berdasarkan fasa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua, yaitu:
a. Separator dua fasa, memisahkan fluida dormasi menjadi cairan dan gas, gas keluar dari atas sedangkan
cairan keluar dari bawah.
b. Separator tiga fasa, memisahkan fluida formasi menjadi minyak, air dan gas. Gas keluar dari bagian atas,
minyak dari tengah dan air dari bawah.
Mudah dibersihkan
Lebih mahal
b. Separator Horizontal
Kelebihannya :
Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih besar
c. Separator Bulat
Kelebihannya :
Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator vertical, lebih kompak dari yang
lain
Kekurangannya :
e. Chemical electric.
Merupakan jenis separator tingkat lanjut untuk memisahkan air dari cairan hasil separasi tingkat
sebelumnya yang dilakukan secara electris (menggunakan prisip anoda katoda) dan umumnya untuk
memudahkan pemisahan.
2.3.
Flash Separator
Flash Separator test adalah separator kecil dilaboratorium yang fungsinya sama dengan separator
yang ada dilapangan. Disini akan terjadi pemisahan antara gas, minyak, dan air. Pemisahan ini penting
agar secara baik dapat diketahui jumlah serta sifat sifat gas maupun minyak pada periode tertentu.
Dari analisa ini bisa didapat sifat sifat maupun maupun komposisi gas dan minyak baik
diseparator ataupun di tanki pengumpul. Tekanan dan Temperatur dari alat ini bisa diatur sehingga
dimungkinkan untuk mendapatkan kondisi tertentu (P dan T separator) agar memperoleh minyak yang
optimum di tanki pengumpul.
Ditinjau dari jenis fluida yang akan di analisa ada 2 macam analisa Flash Separator yaitu :
-
Single stage separator yaitu terdiri dari satu separator dan satu tanki pengumpul.
Multi stage separator yaitu terdiri dari lebih dari satu separator dan satu tanki pengumpul.
2.4.
Percobaan di Laboratorium
2.4.1. Peralatan Kerja
Untuk keperluan analisa single stage separator dipergunakan peralatan sebagai berikut :
1. Flash Separator Test yang di lengkapi :
-
Tabung gelas tempat gas dan minyak dipisahkan dan dilengkapi dengan katup bagian atas dan bawah.
Bak pemanas berisi air yang dilengkapi dengan temperatur kontrol untuk memanaskan bagian luar tabung
gelas dengan cara dialiri pada temperatur tertentu.
Katup (valve) pengatur tekanan, untuk mengatur tekanan didalam tabung gelas.
2. Brooksmeter, untuk menampung dan mengetahui volume gas yang terbebaskan dari minyak.
3. Hydrometer atau densitometer, untuk mengukur density minyak ditanki pengumpul.
4. Balon gelas, untuk mengukur berat gas maupun udara.
5. Alat penimbang berat.
6. Pompa air raksa.
2.4.2. Prosedur Kerja
Proses di mulai dari tekanan yang lebih tinggi.
1.
Panaskan bak pemanas pada flash separator dengan temperatur yang diinginkan. Alirkan untuk
memanaskan tabung gelas.