Anda di halaman 1dari 22

Ekonomi Teknik 05

Adalah : Penyusutan atau penurunan nilai dari aset /


fasilitas seiring dengan berlalunya waktu
Aset / fasilitas

current aset & fixed aset

DEPRECIATION
FIXED ASET
(bangunan, mesin & peralatan, armada dll)
Dibedakan atas penyebabnya :

Deterioration (penyusutan fisik)

Obsolescence (penyusutan fungsional)

Monetary Depreciation (Penyusutan Moneter)


(Aliludin, 2007)

Tujuan perhitungan Depresiasi Aset :


1.Menyediakan dana pengembalian modal/investiasi
2.Menyediakan biaya penyusutan yg dibebankan pada biaya
produksi
3.Sbg dasar pengurangan biaya pajak
I

Cara Penyusutan :
(berdasarkan besar penyusutan

tiap periode)

1. Garis Lurus (Linier)/Straight Line Depreciation


(SLD)
I
I-L
dn d

DN
dn

DN

BN

n-1

d
L
N
Dn
Bn

=
=
=
=
=

L
N

I-L

N
n
Bn I - Dn I (I - L)
N
Dn n . d n

besarnya depresiasi per tahun


nilai sisa dari aset yng bersangkutan
masa pakai (umur) dari aset, dinyatakan dalam tahun
besarnya depresiasi sampai tahun ke-n
Nilai buku (Book Value) pada tahun ke-n

Contoh : Sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan harga Rp.


100 juta. Masa pakai ekonomis dr alat ini adalah 5 tahun dg.
Perkiraan nilai sisa sebesar Rp. 20 juta. Gunakan metode SLD
utk menghitung.
Diketahui : I = 100 jt
L = 20 jt
N = 5 Th
-

dn d

100 jt - 20 jt
Rp 16 jt
5

- Depresiasi s/d tahun ke-3 = D3 = 3 d = 3 x Rp 16 jt = Rp 48 jt


- Nilai buku tahun ke-3

B3 = I D3
= 100 jt 48 jt
= 52 jt

2. Jumlah Digit Tahun / Sum of The Years Digit (SOYD)

Pembayaran tidak sama tiap tahunnya


Didasarkan bobot digit tahun pemakaian
membebankan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal

Dalam metode ini kita menghitung

jumlah digit (Misal S).


N

S =

n 1

N = 5, maka

N (N 1)
2

SOY
Dn

R
p

5 1 15
N (N 1)
5
2
2

DN

B
n

Atau dpt diperoleh juga dari :


S = 1+2+3+4+5 = 15

S
1

.....

N
I - L
d1
s
dn

N -1
d2
I - L
s

N - n - 1
I - L 2 (N - n 1) (I - L)
s
N N 1

2 N - n 1
I - L
Bn I - Dn I N N 1
Berdasarkan soal sebelumnya, depresiasi tahun ke-3 :

dn

2 N - n 1
I - L
N N 1

2 5 - 3 1
6
100 jt - 20 jt 80 jt 16 jt
d3
5 5 1
30

Untuk mendapatkan nilai buku dan jumlah depresiasi yang telah


dibayarkan tiap periode diperlihatkan pada tabel berikut :

Tabel Depresiasi dg metode SOYD


N
0
1
2
3
4
5

dn

26,67
21,33
16
10,67
5,33

depr.

26,67
48,00
64,00
74,67
80,00

Book Value
(Bn)
100
73,33
52,00
36,00
25,33
20,00

3. Kesetimbangan Menurun / Declining Balance Depreciation


(DBD)

Depresiasi dihitung berdasarkan laju/tingkat penyusutan tetap (f)


yang dikalikan dengan nilai aset (nilai buku) tahun sebelumnya
f adalah faktor yang nilainya < 1
I

DBDn

Rp

DN

Bn

S
1

.....

f 1-

Bn I 1 - f

n=1

n=2

dn I 1 - f

L
I
n

n -1

Dn I - Bn I - I n - f

d1 = f . I
B1 = I f . I = I (1-f)

d2 = f . I (1-f)
B2 = I (1-f) f . I (1-f)
= I (1-f) f . I f2 . I
= I (1-f) (1-f)
= I (1-f)2

I 1 - 1 - f

n=3

d3 = f . I (1-f)2
B3 = I (1-f)2 f . I (1-f)2
= I (1-f)2 (1-f)
= I (1-f)3

n=n

dn = I (1-f)n-1 f

f 1- 5

Contoh soal sebelumnya :

20 jt
100 jt

1 - 5 0,2
1 - 0,72477 0,725
f 0,27522
d3 = I (1-f)2 f
= 100 jt (0,725)2 (0,275)
= Rp 14.457.459,65

B3

= I (1-f)3
= 100 jt (0,725)3
= Rp 38.073.078,-

d1 = f . I
d2 =
d3 =

Atau

= Rp
=
=
D3 =

27.522.033,63
19.947.385,90
14.457.459,65
61.926.878,18

D3 = 100 jt 38.073.078,78
= Rp 61.926.921,22

4. Double Declining Balance Depreciation (DDBD)

pada penyusutan untuk tujuan perhitungan pajak, tingkat


penyusutan maksimum DBD yang diijinkan adalah 2x tingkat
penyusutan metode garis lurus (200% x SLD)
Bisa dimungkinkan tingkat penyusutan sebesar 1.5 atau 1.25 kali
Formula :

SLD = (1/N) , maka


DDBD = 2/N
jika DDBD = 150% SLD, maka DDBD
= 1,5/N
dst.

Dari contoh sebelumnya :


Dg. Menggunakan DDBD maka tingkat depresiasi yg
dipakai adalah 200% dr tingkat SLD.
Dimana :
maka :
1
2

d SLD

d DDBD

Depresiasi pada tahun pertama : D1 = dDDBD x I


= 2/5 x Rp. 100 juta
= Rp. 40juta
Nilai Buku pada tahun pertama : B1 = I D1
= Rp. 100 juta Rp. 40 juta
= Rp. 60 juta
......................dst

Tabel Depresiasi dg metode DDBD


N
0

dn

Book Value (Bn)


100.000.000

40.000.000

60.000.000

24.000.000

36.000.000

14.400.000

21.600.000

8.640.000

12.960.000

5.184.000

7.776.000

5. Sinking Fund
Depresiasi dianggap dibungakan
d = (I-L) (A/F; i; N)
Dn = (I-L) (A/F; i; N) (F/A; i; n)
Bn = I {(I-L) (A/F; i; N) (F/A; i; n)}

A=d

Dn = F

D3 = d (F/A; 20 %; 3)
= Rp 10.750.400 x 3,64
= Rp 39.131.456

F = Dn

i
d

= 20 %/th
= (I-L) (A/F; 20 %; 5)
= 80 jt x 0,13438
= Rp 10.750.400,..(setiap th harus
didepositokan sebesar Rp.)

B3 = I D3
= Rp 100 jt Rp 39.131.456 = Rp 60.969.544

Tabel Depresiasi dg metode SF


N

dn

Book Value (Bn)

100.000.000

10.750.400

89.249.600

23.650.880

76.349.120

39.131.456

60.868.544

57.729.648

42.270.352

79.982.976

20.017.024

6. Unit of Production Depreciation (UPD)

Penyusutan aset tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu,


tetapi ditentukan oleh intensitas pemakaiannya
( produktivitas kerja)
Ex. : pesawat terbang, mesin-mesin
Didasarkan atas unit produksi atau unit output, yang bisa
dinyatakan dr ukuran-ukuran berikut :
a. Output produksi, ex. Volume atau berat material yg
ditangani oleh alat/mesin
b. Hari operasi , menunjukkan jmlh hari operasi selama
tahun ttt dibanding selama masa pakai
c.
Proyeksi pendapatan, menunjukkan estimasi
pendapatan selama tahun ttt dibanding selama masa pakai

Un
I L
dn
UN
dn
L
N
Un
UN

=
=
=
=
=

besarnya depresiasi pada periode tahun ke-n


nilai sisa dari aset yng bersangkutan
masa pakai (umur) dari aset, dinyatakan dalam tahun
Jumlah produksi pada tahun ke-n
Jumlah produksi keseluruhan selama masa pakai N tahun

Contoh : Suatu mesin ekskavator di beli dg harga Rp. 700 juta,


digunakan
utk
menambang
pasir/kerikil.
Berdasarkan
spesifikasinya ekskavator tersebut mampu menambang pasir
sebanyak 50.000M3 dan setelah itu masih bernilai sisa Rp. 150
juta. Jika jadwal kerja penambangan seperti tabel berikut, hitung
depresiasi tahunannya.

Tahun
1
2
3
4
5
6

Kebutuhan Pasir/Kerikil (M3)


4.000
6.000
10.000
10.000
15.000
5.000

50.000

d1

4.000
Rp700 150 juta Rp 44 juta
50.000

6.000
Rp700 150 juta Rp66 juta
d2
50.000
d3

10.000
Rp700 150 juta Rp110 juta
50.000

.............................dst

Jadwal pembayaran Depresiasi


Tahun
1
2
3
4
5
6

Produksi
(m3)
4.000
6.000
10.000
10.000
15.000
5.000

50.000

Depresiasi (dlm juta


rupiah)
44
66
110
110
165
55

550

Anda mungkin juga menyukai