Bab 3
1. Oksidasi kalium iodida oleh kalium persulfat dalam iodida berlebih diikuti dengan mencuplik
contoh pada berbagai waktu, dan menitrasi iodin yang dilepaskan dengan larutan natrium
tiosulfat. Hasil-hasil berikut diperoleh pada suhu 25C:
Waktu (menit)
0
5
10
15
20
25
30
Titran (cm3)
0.00 5.80 9.80 12.60 14.50 15.80 16.80 18.80
Hitunglah tetapan laju reaksi tersebut.
2.
Hidrolisis etil nitrobenzoat oleh larutan natrium hidroksida pada 25 C diikuti dengan menitrasi
hidroksida pada berbagai tingkat reaksi dengan HCl 0.01 mol dm-3. Jika konsentrasi awal
kedua reaktan 0.01 mol dm-3, tunjukkan bahwa reaksi tersebut mengikuti orde kedua dan
hitunglah tetapan lajunya. Data eksperimental yang diperoleh ditunjukkan di bawah ini:
Waktu (detik)
95
140 222 334 805
Titran (cm3)
9.3
9.0
8.5
7.9
6.1
3.
4.
28
56.0
65.0
Hasil-hasil berikut diperoleh untuk isomerisasi dapat-balik cis-trans stilbena pada 280 C:
Waktu (detik)
0
1830 3816 7260 12006
% isomer cis
100
88,1
76,3
62,0
48,5
17
6.
Laju suatu reaksi diikuti dengan mengukur absorbans larutan pada berbagai waktu:
Waktu (menit)
0
18
57
130
240
337
398
Absorbans
2.19 2.06 1.83 1.506 1.198 1.051 0.980
Dengan asumsi hukum Lambert-Beer ditaati, tunjukkan bahwa reaksi itu orde pertama dan
tentukan tetapan lajunya.
7.
Reaksi diaseton alkohol dengan basa menghasilkan aseton menyebabkan perubahan volume
yang diukur dengan katetometer selama reaksi. Data berikut diperoleh dengan diaseton
alkohol 5% (v/v) dalam larutan KOH 2 mol dm-3. Hitunglah orde dan tetapan laju reaksi.
Waktu (detik) 0
24,4 35,0 48,0 64,8 75,8 89,4 106,6 133,4 183,6
Pembacaan
8.0
20.0 24.0 28.0 32.0 34.0 36.0 38.0
40.0
42.0 43.3
katetometer
8.
Hidrogen peroksida (15 cm3) diurai secara katalitik oleh koloid perak menjadi oksigen dan air.
Dekomposisi sempurna larutan ini menghasilkan 6.18 cm3 oksigen pada STP, dan volume
oksigen yang terbentuk setelah periode waktu t ditabulasikan berikut ini:
Waktu (menit)
2
4
6
8
14
Volume O2 (cm3)
1.24 2.36 3.36 3.98 5.23
Dekomposisi etilena oksida: C2H4O CH4 + CO pada 687 K memberikan hasil berikut:
Tekanan total (torr)
116.5
122.6 125.7 128.7 133.2 141.4
Waktu (menit)
0
5
7
9
12
18
Tunjukkan bahwa reaksi tersebut adalah orde pertama dan hitunglah tetapan lajunya.
3
Volume (cm )
26.34 27.80 29.70 31.81 39.81
12. Hidrolisis 1-kloro-1-metilsikloundekana dalam etanol 80% diukur dengan menitrasi asam yang
terbentuk setelah selang waktu tertentu dengan larutan NaOH. Diperoleh data sebagai berikut:
t (jam)
0
1,0
3,0
5,0
9,0
12
(cm3)
0.035 0.295 0.715 1.055 1.505 1.725 2.197
(a) Berapa orde dan tetapan laju reaksi tersebut?
(b) Berapa fraksi 1-kloro-1-metilsikoundekana yang belum terhidrolisis setelah 8 jam?
13. Nilai persen transmisi berikut diperoleh dengan spektrofotometer selama penguraian suatu zat
penyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu.
Waktu (menit)
5
10
% transmisi
14.1 57.1 100
100
Jika berlaku hukum Beer: log
= abc, dengan T = % transmisi, a = indeks absorbans, b =
T
ketebalan sel, dan c = konsentrasi, hitunglah k, T, dan dengan asumsi reaksi orde pertama.
14. Komposisi reaksi fase cair 2A B diikuti dengan metode spektrofotometri dan diperoleh hasil
sebagai berikut:
t (menit) 0
10
20
30
40
[B] (M) 0
0.089 0.153 0.200 0.230 0.312
Tentukan orde reaksi dan tetapan lajunya.
15. Dalam eksperimen untuk mempelajari kestabilan radikal alil tersubstitusi, laju pembentukan air
pada reaksi CH3CH(OH)CH=CH2 H2O + CH2=CHCH=CH2 dipantau. Pada 810 K, diperoleh
hasil sebagai berikut:
t (menit)
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5
3
Vair (cm )
1.0 1.4 1.6 1.7 1.8 2.0
Tentukan orde dan tetapan laju reaksi tersebut.
16. Siklopropana berisomerisasi menjadi propena jika dipanaskan sampai 500 C dalam fase gas.
Tingkat konversi pada berbagai tekanan awal diikuti dengan kromatografi gas selama waktu
tertentu dan diperoleh hasil sebagai berikut:
p0 (torr)
200 200 400 400 600 600
t (detik)
100 200 100 200 100 200
p (torr)
186 173 373 347 559 520
dengan p0 dan p berturut-turut adalah tekanan awal dan akhir siklopropana. Tentukan orde
dan tetapan laju reaksinya.
17. Suatu reaksi fase gas orde kedua: 2A B, dipantau komposisi reaksinya dengan mengukur
tekanan total sebagai fungsi waktu. Hasilnya adalah sebagai berikut:
t (detik)
0
100 200 300 400
p (torr)
400 322 288 268 256
Jika pada keadaan awal tidak terdapat B, tentukan
(a) tetapan laju reaksi.
(b) waktu yang diperlukan agar tekanan parsial A menjadi 2/3 tekanan awal.
18. Sukrosa mudah terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa dalam larutan asam. Hidrolisis ini
lazim diikuti dengan mengukur sudut putar cahaya-terpolarisasi yang melalui larutan itu. Dari
sudut putar tersebut, konsentrasi sukrosa dapat ditentukan. Suatu percobaan hidrolisis
sukrosa dalam HCl(aq) 0.50 M menghasilkan data berikut:
t (menit)
0
14
39
60
80
110
140
170
210
-1
[sukrosa] (mol L ) 0.316 0.300 0.274 0.256 0.238 0.211 0.190 0.170 0.146
Tentukan tetapan laju reaksi dan waktu hidup rerata molekul sukrosa.
Jawaban:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
1,2110-7
700
3.
Tetapan laju untuk dekomposisi nitrogen dioksida adalah 5.2210-5 dm3 mol-1 detik-1 pada 592
K dan 17.0010-5 dm3 mol-1 detik-1 pada 627 K. Hitunglah energi pengaktifan reaksi tersebut.
4.
Untuk suatu reaksi orde pertama, waktu yang diperlukan untuk menurunkan konsentrasi
reaktan awal menjadi setengahnya adalah 5000 detik pada 325 K dan 1000 detik pada 335 K.
Hitunglah energi pengaktifan reaksi tersebut.
5.
6.
Persamaan Arrhenius untuk laju dekomposisi dibutil merkuri dan dietil merkuri berturut-turut
193 kJ mol 1
180 kJ mol 1
-1
15,2
-1
14,1
7.
Jika suatu reaksi orde pertama memiliki energi pengaktifan 104 600 J mol -1 dan faktor
frekuensi 51013 detik-1, pada suhu berapa reaksi akan memiliki waktu paruh 1 menit?
8.
Isopropenil alil eter dalam keadaan uap berisomerisasi menjadi alil aseton mengikuti
persamaan laju orde pertama. Persamaan berikut menyatakan pengaruh suhu pada tetapan
laju (dalam detik-1): k = 5.41011 e-123000/RT dengan energi pengaktifan dalam J mol-1. Pada 150
C, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat tekanan parsial alil aseton 0.395 bar
jika tekanan awal isopropenil alil eter 1 bar?
9.
S mo (J mol-1 K-1)
229.60
175.02
198.70
32.82
+82.396
53.45
o
f
(kJ mol-1)
Jawaban:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1
, r = 99.95%; Ea = 309.57 kJ mol-1; A = 1.1831015 detik-1.
T
1
ln k = 24.9581 22204.7
, r = 99.97%;
T
Ea = 184.61 kJ mol-1; A = 6.9051010 dm3 mol-1 detik-1.
104.11 kJ mol-1.
145.68 kJ mol-1.
36.21%.
344.19 oC.
76.29 oC.
1421.43 detik.
ln k = 34.70673 7235.1
-E a
d[D]
S
-H
exp
pada
dan K = exp
= kK[A][B][C].
dt
R
RT
RT
A1 A3
k1 k 3
d[D]
10. (a)
=
[A][B]; (b) A =
, Ea = Ea1 + Ea3 Ea2.
A2
k 2 k3
dt
9.
Substitusikan k = A exp