Tebu PDF
Tebu PDF
1.
PENDAHULUAN
Adanya kandungan Fe dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning kecoklatan setelah beberapa
saat kontak dengan udara. Kandungan Fe
tersebut dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti gangguan pada usus,
bau yang kurang enak, menyebabkan
1) Alumnus Prodi Teknik Arsitektur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
105
2.1
Adsorbsi
Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Sebagai Karbon Aktif untuk Menurunkan Kadar Besi pada Air Sumur
(Asbahani)
2.2
proses dehidrasi;
proses aktivasi;
proses karbonisasi.
Karbon Aktif
luas permukaan;
jenis adsorbat;
struktur molekul adsorbat;
konsentrasi adsorbat;
temperatur;
pH;
kecepatan pengadukan;
waktu kontak.
2.3
Ampas Tebu
ekstraksi niranya dan banyak mengandung parenkim serta tidak tahan disimpan
karena mudah terserang jamur. Serat sisa
dan ampas tebu kebanyakan digunakan
sebagai bahan bakar untuk menghasilkan
energi yang diperlukan untuk pembuatan
gula (Slamet, 2004).
Kandungan
Abu
Lignin
Selulosa
Sari
Pentosan
SiO2
3. METODE PENELITIAN
Kadar (%)
3,82
22,09
37,65
1,81
27,97
3,01
108
Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Sebagai Karbon Aktif untuk Menurunkan Kadar Besi pada Air Sumur
(Asbahani)
3.1
1)
2)
3)
4)
3.4
3.2
di mana
(1)
Variabel Penelitian
a b
100%
a
Prosedur Penelitian
No
Uraian
1
2
3
4
5
Prasyarat kualitas
(%)
Maks. 25
Maks. 15
Maks. 10
Min. 65
Min. 20
Hasil analisis
(%)
15,514
11,146
5,954
67,386
21,269
4.1
Waktu kontak
pH Awal sampel
30
60
90
120
150
180
5,38
5,38
5,38
5,38
5,38
3,04
0,5
6,57
6,59
6,73
6,64
6,74
3,22
110
2
6,32
6,60
6,49
6,53
6,24
4,74
Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Sebagai Karbon Aktif untuk Menurunkan Kadar Besi pada Air Sumur
(Asbahani)
Tabel 5. Pengaruh waktu kontak dan dosis terhadap efisiensi adsorbsi besi
Waktu
Kontak
(Menit)
30
60
90
120
150
180
Konsentrasi
Konsentrasi Fe Setelah Perlakuan (mg/L)
Awal Fe
Dosis Adsorben (gram)
dalam
0.5 gr
1gr
1.5 gr
2 gr
Sampel
3.57
1.84
1.59
1.03
0.47
3.57
1.82
1.53
1.02
0.58
3.57
1.69
1.41
0.87
0.35
3.57
1.84
1.39
1.02
0.80
3.57
1.64
1.58
0.87
0.76
3.57
3.02
2.99
2.72
2.24
111
2 gr
86.83
83.89
90.34
77.59
78.71
37.25
Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Sebagai Karbon Aktif untuk Menurunkan Kadar Besi pada Air Sumur
(Asbahani)
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada sampel air sumur di Jalan
28 Oktober, Siantan, menggunakan
spektrofotometri atom serapan (AAS)
dapat disimpulkan bahwa kondisi terbaik
karbon aktif dari ampas tebu dengan
aktivator HCl 0,1 M pada 100 mL sampel
air sumur dengan sistem batch pada
variasi waktu kontak 30; 60; 90; 120; 150
dan 180 menit serta dosis 0,5; 1; 1,5; dan
2 g adsorben adalah 2 g adsorben dengan
waktu kontak 90 menit. Hal ini dapat
dilihat dari efisiensi adsorbsi besi (Fe)
yang mencapai 90,34% pada dosis 2 g
dan waktu kontak 90 menit.
Daftar Pustaka
Aisah, S. 2010. Penurunan Angka
Peroksida dan Asam Lemak Bebas
(FFA) pada Proses Bleaching
Minyak Goreng Bekasoleh Karbon
Aktif Polong Buah Kelor (Moringa
oleifera. Lamk) dengan Aktivasi
NaCl. Malang. Diakses tanggal 21
Mei 2012.
Alaert
113
Waluyo,
L.
2009.
Mikrobiologi
Lingkungan. Malang: UMM Press.
Wijayanti, R. 2009. Arang Aktif Dari
Ampas Tebu Sebagai Adsorben
Pada Pemurnian Minyak Goreng
Bekas. Diakses 17 September 2012.
114