Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa.
Perkembangan
perekonomian
secara
menyeluruh
yang
diiringi
dengan
dituntut untuk dapat memuaskan pelanggannya dengan menciptakan produkproduk berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen.
Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang dramatis,
dinamika yang terjadi pada sektor ini terlihat dari perkembangan berbagai industri
jasa seperti perbankan, asuransi, penerbangan, telekomunikasi, pariwisata dan
perusahaan-perusahaan jasa profesional seperti kantor akuntan, konsultan, dan
pengacara. Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka
konsumsi akan barang- barang pokok selain makanan, pakaian, dan perumahan,
juga semakin meningkat.
Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar,
sehingga hal ini memacu perusahaan untuk berusaha terus maju dalam
memperbaiki bisnisnya. Di samping itu perusahaan hendaknya mengubah
pandangannya dari yang berorientasi pada pelanggan ( customer oriented). Salah
satu strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah membangun loyalitas
pelanggan.
semua
pelanggan
yang
ada
umumnya
akan
lebih
memelihara
pelanggan
lebih
dikarenakan
kenyataan
bahwa
dalam benak pelanggan merupakan isu manajemen saat ini (Pritchard, et al.,
1993).
Seorang pelanggan yang loyal adalah aset yang sangat bernilai bagi
perusahaan. Loyalitas pelanggan terhadap suatu produk dan jasa berkaitan dengan
konsep relationship marketing dilandasi oleh faktor-faktor tertentu. Sorce (2002)
menyebutkan beberapa faktor yang menentukan relationship marketing, di
antaranya commitment, trust, power, control, balance of power, interdependence,
communication, cooperation, idiosyncratic investments, dan conflict resolution.
Maka dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut akan menjadi variabel penelitian.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan
diantaranya adalah kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penanganan keluhan.
Trust atau kepercayaan adalah satu variabel utama untuk memelihara suatu
hubungan jangka panjang. Hubungan jangka panjang akan meningkatkan tingkat
kepercayaan konsumen terhadap harapan yang akan diterima dari perusahaan
sehingga akan mengurangi rasa khawatir konsumen terhadap pelayanan yang
diterimanya (Morgan dan Hunt dalam Ellena, 2011).
Komitmen pelanggan dapat diartikan sebagai keinginan pelanggan yang
berlangsung dalam jangka waktu yang lama untuk mempertahankan hubungan
yang bernilai (valued relationship) dengan pihak perusahaan, sehingga komitmen
yang tinggi pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas pelanggan (Ellena, 2011).
Komunikasi yang baik dapat menciptakan hubungan jangka panjang antara
pelanggan dengan perusahaan. Pelanggan dapat dengan mudah memperoleh
informasi yang diperlukan sehingga pelanggan akan merasa percaya dan aman
terhadap kemampuan dan kinerja perusahaan jasa tersebut, yang selanjutnya akan
terbentuk loyalitas pelanggan terhadap perusahaan jasa tersebut (Ellena, 2011).
atau negatif, suka atau tidak terhadap obyek atau situasi. Seorang
individu
mempelajari sikap melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Meskipun
sikap ini dapat dipelajari dan dapat diubah dari waktu ke waktu, pada setiap
saat tidak semuanya memiliki dampak yang setara, dan beberapa sikap lebih kuat
dari sikap lainnya. Saat konsumen mempunyai sikap yang negatif terhadap
suatu aspek atau lebih pada praktik pemasaran perusahaan, maka kemungkinan
mereka tidak berhenti menggunakan produk tersebut, tetapi juga mendorong
kerabat atau teman-teman untuk melakukan hal yang sama. Sikap persepsi
konsumen terhadap produk mempengaruhi timbulnya keputusan pembelian ulang
konsumen. Pembentukan sikap konsumen dipengaruhi secara langsung oleh
persepsi konsumen terhadap produk atau pesan (Burke dan Edell 1989, dalam
Yulistiano dan Suryandari, 2003).
PT Bank BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan aset, total
kredit maupun total dana pihak ketiga. PT Bank BNI menawarkan layanan jasa
keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak: Bank BNI
Syariah, BNI Multifinace, BNI Securities dan BNI Life Insurance. Pada akhir
tahun 2012, PT Bank BNI memiliki total aset sebesar Rp. 333,3 triliun dan
memperkejakan lebih dari 24.861 karyawan. Untuk melayani nasabahnya, PT
Bank BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.585 outlet
domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hongkong dan
Singapura, 8.227 unit ATM milik sendiri, 42.000 EDC serta fasilitas Internet
Banking dan SMS Banking (www.bni.co.id). PT Bank BNI selalu berusaha untuk
menjadi bank pilihan yang menyediakan layanan dan solusi bernilai tambah
kepada seluruh nasabah.
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Rekening Baru BNI KCU Probolinggo
Periode 2011-2014
JENIS
TABUNGAN
Des-11
58.975
Des-12
76.987
Des-13
199.013
Mei-14
279.290
Perorangan
Institusi
GIRO
58.606
369
395
76.577
410
430
198.456
557
540
279.854
564
609
147
248
924
155
280
950
201
339
1.814
247
362
1.919
902
22
60.294
920
30
78.367
1.776
38
201.367
1.879
40
281.818
Perorangan
Institusi
DEPOSITO
Perorangan
Institusi
TOTAL
10
11