WB
SKENARIO 3
BLOK MUSKULOSKELETAL
Kelompok A-11
SKENARIO
KATA SULIT
1.Hematom : Pengumpulan setempat ekstravasasi darah,
biasanya membeku, di dalam organ, ruang, atau jaringan
2.Neurovascular : Berhubungan dengan elemen syaraf dan
elemen vascular atau berhubungan dengan syaraf yang
mengendalikan caliber pembuluh darah
3.Krepitasi : Bunyi yang terdengar akibat pergesekan antara
ujung patahan tulang
4.Compos mentis : Keadaan sadar
5.Fraktur : Pemecahan/ patahnya suatu bagian terutama tulang
PERTANYAAN
1.Apa yang dimaksud dengan pemendekan ekstremitas dan
mengapa dapat terjadi?
2.Apa yang dimaksud keadaan umum sakit berat?
3.Mengapa pada pasien terjadi peningkatan tekanan darah,
denyut nadi, dan frekuensi pernapasan?
4.Mengapa terjadi hematom?
5.Bagaimana penanganan pertama fraktur?
6.Mengapa neurovaskular distal dikatakan baik padahal pada
kondisi hematom?
JAWABAN
HIPOTESIS
Fraktur adalah pemecahan/ patahnya suatu bagian terutama
tulang. Faktor-faktornya antara lain aktivitas yang dilakukan
pasien, penyakit, warna kulit, usia dan jenis kelamin. Fraktur
dapat menyebabkan hematom karena adanya pemecahan
pembuluh darah yang menyebabkan darah menggumpal di
jaringan. Meskipun terjadi hematom, neurovascular distal tetap
baik karena saat terjadi penyumbatan di bagian pembuluh
darah, darah tersebut akan melewati jalur lain. Pada pasien
dilakukan pemeriksaan inspeksi dan palpasi apakah terjadi
pembengkakan dan defekasi, sehingga dilakukan penanganan
diantaranya balut bidai, imobilisasi, pemberian analgesik,
kompres air dingin bahkan tindakan operasi.
SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Os Coxae & Os
Femur
LO 1.1. Memahami dan Menjelaskan Makroskopis
LO 1.2. Memahami dan Menjelaskan Mikroskopis
LO 1.3. Memahami dan Menjelaskan Kinesiologi
LI 2. Memahami dan Menjelaskan Fraktur
LO 2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Fraktur
LO 2.2. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Fraktur
SASARAN BELAJAR
LI 3.
2. OS COXAE
B.)Fraktur Patologik
1.Tumor Tulang ( Jinak atau Ganas ) : pertumbuhan jaringan
baru yang tidak terkendali dan progresif.
2.Infeksi seperti osteomielitis : dapat terjadi sebagai akibat
infeksi akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang
progresif, lambat dan sakit nyeri.
3.Rakhitis : suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh
defisiensi Vitamin D yang mempengaruhi semua jaringan skelet
lain, biasanya disebabkan kegagalan absorbsi Vitamin D atau
oleh karena asupan kalsium atau fosfat yang rendah.
C.)Secara Spontan
Disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya
pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.
Jenis Kelamin
Angka kejadian fraktur pada tulang pinggul 2-3 kali lebih
banyak pada wanita daripada laki-laki. Setidaknya 75% fraktur
tulang pinggul terjadi pada wanita. Resiko fraktur tulang
pinggul pada wanita dan laki laki adalah 15% dan 5%. Fraktur
kolum femur biasanya terjadi pada wanita daripada laki-laki
dengan rasio 4:1, dimana fraktur intertrochanterica biasanya
terjadi pada wanita dengan rasio 5:1.
Krepitasi
Pergerakan abnormal
Rontgen abnormal
Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi
berubah,
bengkak/edema , kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka,
deformitas, echimosis (memar)
b. PemeriksaanUmum
Dicari kemungkinan komplikasi umum seperti syok pada fraktur
multipel, fraktur pelvis, fraktur terbuka, tanda-tanda sepsis
pada fraktur terbuka yang mengalami infeksi
c. Pemeriksaan Fisik
Menurut Rusdijas (2007), pemeriksaan fisik yang dilakukan
untuk fraktur adalah:
Look (inspeksi): bengkak, deformitas, kelainan bentuk.
Feel/palpasi: nyeri tekan, lokal pada tempat fraktur.
Movement/gerakan: gerakan aktif sakit, gerakan pasif sakit krepitasi
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang penting untuk dilakukan adalah
pencitraan menggunakan sinar Rontgen (X-ray) untuk
mendapatkan gambaran 3 dimensi keadaan dan kedudukan
tulang, oleh karena itu minimal diperlukan 2 proyeksi yaitu
antero posterior (AP) atau AP lateral. Dalam keadaan tertentu
diperlukan proyeksi tambahan (khusus) atau indikasi untuk
memperlihatkan patologi yang dicari, karena adanya
superposisi. Untuk fraktur baru indikasi X-ray adalah untuk
melihat jenis dan kedudukan fraktur dan karenanya perlu
tampak seluruh bagian tulang (kedua ujung persendian).
DAFTAR PUSTAKA
Eroschenko,V.P. (2008). Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional. Edisi 11.
Jakarta:EGC
Paulsen, F. and J.Waschke (2012). Sobotta: Atlas Anatomi Manusia. EGC: Jakarta
Sjamsuhidajat,R. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-DeJong Edisi 3). EGC:
Jakarta
Syamsir, HM. 2011. Kinesiologi Gerak Tubuh Manusia. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi Bagian Anatomi.
(http://emedicine.medscape.com/article/825363-overview#a9)
WASALAMUALAIKUM WR.WB