Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA

KELOMPOK : 3
Rully Lesmana

1306369195

Nurul Lathifah

1306369200

Nur Bella Octoria

1306369213

Pujakesuma Perdani

1306369226

Josua Martua Nugraha S

1306369232

Hari/Tanggal Praktikum

: Sabtu, 27 September 2014

Asisten Praktikum

: Indri Mahadiraka R

Tanggal Disetujui

Nilai

Paraf

LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI DAN SUNGAI


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014

H-05 PENGUKURAN DEBIT ALIRAN


I.

TUJUAN
1.Memperagakan prinsip kerja dari berbagai tipe dasar pengukuran aliran
yang berbeda dan dirakit dalam satu seri konfigurasi dengan cara
membandingkannya
2.Mengetahui karakteristik-karakteristiknya.

II.

ALAT - ALAT
1.Meja hidrolika
2.Seperangkat alat pengukur aliran
8

2
5

3
6

4
7
Gambar1. Alat Pengukur Aliran

Keterangan gambar:
1.Pipa Orifice
2.

Venturi meter

3.

Pipa pitot

4.

Manometer set

5.

Variable area flow meter

6.

Katup pengatur aliran

7.

Lubang untuk suplai meja hidrolika


8.Katup udara manometer

III.

TEORI
Sebagai akibat dari berbagai keperluan yang berbeda, banyak variasi
metoda yang telah banyak dikembangkan untuk mengukur aliran fluida.
Venturi meter, lempengan lubang aliran (orifice) dan pipa pitot adalah
alat-alat yang sesuai untuk mengukur debit dalam pipa.
Dengan menggunakan persamaan energi (Bernoully) dapat diturunkan
debit:
Untuk venturimeter dan orifice

Q Cd . A2 2.g . h1 h2

A2
1

A1

1
2

1
2

Dimana:
Q

= debit yang mengalir melalui pipa

Cd = koefisien debit empiris yang di dapat dari percobaan


A1

= luas penampang pipa bagian hulu

A2

= luas penampang leher pipa venturi meter atau luas penampang lubang

(Orifice) untuk lempeng lubang aliran


h1

= tinggi tekana pada lubang masuk (hulu)

h2

= tinggi tekanan pada lubang keluar (hilir)

Untuk pipa pitot

Q Cd . A2 2.g h1 h2

1
2

Dimana:
Q

= debit yang mengalir melalui pipa

Cd = koefisien debit empiris yang di dapat dari percobaan


h1

= total head

h2

= tinggi tekanan

Catatan: Data-data teknis


Pada venturimeter
- diameter pipa bagian hulu

: 29 mm

- diameter leher pipa

: 17mm

Pada lempeng lubang aliran


- diameter pipa bagian hulu

: 29mm

- diameter lubang

: 20 mm

Pada pipa pitot


- diameter pipa
IV.

: 19mm

CARA KERJA
1. Meletakkan alat percobaan pada saluran tepi meja hidrolika.
2. Menghubungkan pipa aliran masuk dengan suplai dari meja hidrolika dan
memasukkan pipa aliran keluar ke dalam tangki pengukur volume.
3. Membuka katup pengatur aliran suplai sepenuhnya, demikian juga katup
pengatur aliran pada alat percobaan.
4. Membuka katup udara pada manometer, membiarkan manometer terisi
penuh, dan menunggu hingga gelembung udara sudah tidak terlihat lagi
pada manometer.
5. Mengatur katup suplai aliran dan pengatur aliran pada alat percobaan,
hingga didapatkan pembacaan manometer yang jelas. Jika diperlukan,
dapat menambahkan tekanan pada manometer dengan menggunakan
pompa tangan.
6. Mencatat pembacaan pada manometer, pembacaan debit pada alat ukur
penampang

berubah

kemudian

menghitung

debit

aliran

dengan

menghitung jumlah volume yang keluar dari alat percobaan dalam waktu
tertentu, menggunakan gelas ukur dan stopwatch.
7. Mengulangi langkah 1 -6 untuk berbagai variasi debit.

V.

DATA HASIL PENGAMATAN

variable
Pembacaan Manometer (h)(m)

area

Volume

(pressu

(m)

Time (s)

re)
3

0,06
0,074
0,116
0,152
0,205
0,263
0,323

0,053
0,063
0,096
0,118
0,155
0,195
0,235

0,052
0,064
0,092
0,122
0,16
0,201
0,251

0,044
0,046
0,063
0,074
0,089
0,116
0,127

0,037
0,038
0,042
0,045
0,05
0,056
0,063

0,046
0,048
0,062
0,076
0,099
0,121
0,148

VI.

5
7,5
10
12,5
15
17,5
20

0,00033
0,000405
0,00049
0,00063
0,00073
0,00087
0,00096

PENGOLAHAN DATA
a. Mencari nilai Koefisien Debit Empiris (Cd)
A. Pipa Orifice
Pada lempeng lubang aliran
- diameter pipa bagian hulu

: 29mm

- diameter lubang

: 20 mm

A1 = 0,000660185 m
A2 = 0,000314 m
Manometer

variable

reading

(orifice

area

Volume

(pressure

(m3)

|h3-h4|

0,053

0,007

0,00033

0,00011

0,063

0,011

7,5

0,000405

0,000135

0,096

0,02

10

0,00049

0,00016333

H3
0,06
0,07
4
0,11

H4

Debit

Debit Teori

Time

Praktikum

(orifice)

(s)

(m3/s)

(m3/s)

(y)

(x)
0,0001322
2
0,0001657
5
0,0002234

3
3
3
3
3
3
3

6
0,15

9
0,118

0,034

12,5

0,00063

0,00021

0,155

0,05

15

0,00073

0,00024333

0,195

0,068

17,5

0,00087

0,00029

0,0004121

0,235
0,088
20
0,00096
3
0,00032
3
Debit Teori Orifice didapatkan dengan perhitungan menggunakan rumus :

0,0004688

2
0,20
5
0,26
3
0,32

Q Cd . A2 2.g. h1 h2

1
2

A2

A1

0,0002914
0,0003533
7

1
2

Dengan Cdliteratur = 1

Q Orifice
0
0
Q praktikum

f(x) = 0.62x + 0

0
0
0
0

Q teori

Dari grafik tersebut didapatkan persamaan :

y=0,6249 x +3 105

Kesalahan Literatur
Kesalahan literatur dari grafik yang didapatkan ini adalah :

Kesalahan Literatur = |

CdCd literatur
100
Cdliteratur

Dengan Cd adalah b dari persamaan diatas, maka didapatkan nilai kesalahan


literatur dari Q pada orifice adalah : 37,51 %
B. Venturimeter
Pada lempeng lubang aliran
- diameter pipa bagian hulu

: 29mm

- diameter lubang

: 17 mm

A1 = 0,000660185 m
A2 = 0,000226865 m
Pembacaan

variabl

Manometer

e area

Volume

(m)

(pressu

(m3)

5
0,0
52
0,0
64
0,0
92
0,1
22
0,1
6
0,2
01
0,2
51

Tim

(venturime

(s)

ter)

re)

0,044

0,00033

0,008

0,046

7,5

0,000405

0,018

0,063

10

0,00049

0,029

0,074

12,5

0,00063

0,048

0,089

15

0,00073

0,071

0,116

17,5

0,00087

0,085

0,127

20

0,00096

0,124

Debit
Praktiku
m
(m3/s)

Debit Teori
(venturi)
(m3/s)

0,00011
0,00013

9,56594E-05

5
0,00016

0,000143489

333

0,00018213

0,00021
0,00024

0,000234317

333

0,000284978

0,00029

0,000311812

0,00032

0,000376612

Debit Teori Venturimeter didapatkan dengan perhitungan menggunakan rumus :

Q Cd . A2 2.g. h1 h2

A2

A
1

1
2

1
2

Dengan Cdliteratur = 1

Q Venturimeter
0
0

f(x) = 0.79x + 0

0
0
Q praktikum

0
0
0
0
0

Q teori

Dari grafik tersebut didapatkan persamaan :

y=0,790 x +3 105

Kesalahan Literatur
Kesalahan literatur dari grafik yang didapatkan ini adalah :

Kesalahan Literatur = |

CdCd literatur
100
Cdliteratur

Dengan Cd adalah b dari persamaan diatas, maka didapatkan nilai kesalahan


literatur dari Q pada orifice adalah : 20,92 %

C. Tabung Pitot
Pada lempeng lubang aliran
- diameter pipa

: 19 mm (0,019 m)

A2 = 0,000223385 m
Pembacaan

variable

Manometer (m)

area

(pressure

volume

time

Debit

Debit Teori

(tabun

Praktikum

(pitot)

g pitot)

(m3/s)

(m3/s )

0,037
0,038

0,046
0,048

)
5
7,5

0,042

0,062

10

0,00049

0,02

0,045

0,076

12,5

0,00063

0,031

0,05

0,099

15

0,00073

0,049

0,056

0,121

17,5

0,00087

0,065

0,063

0,148

20

0,00096

0,085

0,00033
0,000405

3
3

0,009
0,01

0,00011 0,000119022
0,000135 0,00012546
0,0001633 0,00017742
3

7
0,00022089

0,00021
0,0002433

5
0,00027771

7
0,00031986

0,00029

1
0,00036577

0,00032

Debit Teori pipa pitot didapatkan dengan perhitungan menggunakan rumus :

Q Cd . A2 2.g h1 h2
Dengan Cdliteratur = 1

1
2

Q Pipa Pitot
0
0
Q praktikum

f(x) = 0.82x + 0

0
0
0
0

Q teori

Dari grafik tersebut didapatkan persamaan :

y=0,822 x+ 2 105

Kesalahan Literatur
Kesalahan literatur dari grafik yang didapatkan ini adalah :

Kesalahan Literatur = |

CdCd literatur
100
Cdliteratur

Dengan Cd adalah b dari persamaan diatas, maka didapatkan nilai kesalahan


literatur dari Q pada orifice adalah : 17,8 %

b. Mencari Koefisien Kehilangan Empiris (k)


A. Pada Tabung Orifice
Pada lempeng lubang aliran
- diameter lubang

: 20 mm

h3

h4

variable

Debit

Debit Teori

Kecepatan

(m)

(m)

area

(orifice)

Praktiku

(orifice)

pipa orifice

(kecepat

(pressur

(m)

(m3/s)

(v)(m/s)

an teori)

0,007

(m3/s)
0,00011

0,0001322

0,4210831

0,009037

26

0,0001657

0,5278556

0,014201

41

0,06

0,074

0,053

0,063

e)
5

7,5

0,011

0,000135

0,116

0,152

0,205

0,263

0,096

0,118

0,155

0,195

10

0,02

12,5

0,034

15

0,05

17,5

0,068

0,000163

0,0002234

0,7117604

0,025820

33

74

0,00021

0,0002914

0,9280220

0,043895

26

0,000243

0,0003533

1,1253920

0,064551

33

85

0,00029

0,0004121

1,3124214

0,087790
52

0,323

0,235

20

0,088

0,00032

0,0004688

1,4930012

0,113611

26

A2 = 0,000314 m

h Orifice
0.1
0.08

f(x) = 0.77x - 0

0.06
h praktikum

0.04
0.02
0
0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

h teori

Kesalahan Literatur
Dengan Kliteratur = 1, dan K pada praktikum adalah b, (didapatkan dari
persamaan grafik
ini adalah :

y=bx a ), kesalahan literatur dari grafik yang didapatkan

Kesalahan Literatur = |

K K literatur
100
Kliteratur

Kesalahan Literatur = 22,54 %

B. Pada Tabung Venturimeter


Pada lempeng lubang aliran
- diameter lubang

: 17 mm

A2 = 0,000226865 m
variable
h5

h6

area
(pressure
)

h
(ventu
rimete
r)
(m)

Debit
Praktiku
m
3

(m /s)

0,052

0,044

0,008

0,00011

0,064

0,046

7,5

0,018

0,000135

0,092

0,063

10

0,029

0,122

0,074

12,5

0,048

0,16

0,089

15

0,071

0,201

0,116

17,5

0,085

0,00029

0,251

0,127

20

0,124

0,00032

0,000163
33
0,00021
0,000243
33

Debit Teori

Kecepatan

(venturi)

venturimeter

(kecepatan

(m3/s)

(v)(m/s)

teori)

0,421657922

0,009061947

0,632486883

0,020389381

0,802812766

0,032849558

1,032846755

0,054371683

1,256158511

0,080424781

1,37443667

0,096283189

1,6600689

0,140460181

9,56594E05
0,00014348
9
0,00018213
0,00023431
7
0,00028497
8
0,00031181
2
0,00037661
2

h Venturimeter
0.14
0.12

f(x) = 0.88x + 0
R = 1

0.1
0.08
h praktikum

0.06
0.04
0.02
0
0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

0.16

h teori

Kesalahan Literatur
Dengan Kliteratur = 1, dan K pada praktikum adalah b, (didapatkan dari
y=bx a ), kesalahan literatur dari grafik yang didapatkan

persamaan grafik
ini adalah :
Kesalahan Literatur = |

K K literatur
100
Kliteratur

Kesalahan Literatur = 11,72 %


C. Pada Tabung Pitot
Pada lempeng lubang aliran
- diameter lubang

: 19 mm

A2 = 0,000283385 m
h7

h8

variable

Debit

Debit

Kecepata

area

(tabung

Praktiku

Teori

n pipa

(kecepata

(pressu

pitot)

(pitot)

pitot (v)

n teori)

(m)

(m/s)

re)

(m /s)

(m /s)

0,037

0,046

0,009

0,00011

0,000119

0,42

0,008990

022
0,038

0,042

0,045

0,05

0,048

0,062

0,076

0,099

0,056

0,063

0,121

0,148

7,5

0,01

10

12,5

15

17,5

20

0,02

0,031

0,049

0,065

0,085

826

0,00013

0,000125

0,442718

0,009989

46

872

806

0,00016

0,000177

0,626099

0,019979

333

427

034

613

0,00021

0,000220

0,779487

0,030968

895

011

0,00024

0,000277

0,98

0,048950

333

717

0,00029

0,000319

1,128716

0,064933

861

085

741

0,000365

1,290736

0,084913

775

224

354

0,00032

051

h Pipa Pitot
0.1
0.08

f(x) = 1x
R = 1

0.06
h praktikum

0.04
0.02
0
0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

0.07

0.08

0.09

h teori

Kesalahan Literatur
Dengan Kliteratur = 1, dan K pada praktikum adalah b, (didapatkan dari
persamaan grafik
ini adalah :

y=bx a ), kesalahan literatur dari grafik yang didapatkan

Kesalahan Literatur = |

K K literatur
100
Kliteratur

Kesalahan Literatur = 0,1 %

VII.

ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Pada percobaan modul H-05 mengenai pengukuran debit aliran ini,
praktikan melihat perbedaan tinggi pada manometer. Namun sebelumnya
praktikan harus mengenal bagian bagian dari alat pengukur debit aliran
tersebut. Pada pipa pertama yang terletak paling atas adalah lempengan lubang
aliran (orifice), yang bagian hulunya terhubung dengan pipa manometer ketiga
dan bagian hilirnya pada pipa manometer keempat, pipa yang kedua adalah
venturimeter yang hulunya terhubung dengan pipa manometer kelima dan
hilirnya pada pipa keenam, dan pipa ketiga adalah pipa pitot yang hulunya
terhubung dengan manometer ketujuh dan hilirnya pada pipa kedelapan.
Selanjutnya, alat pengukur debit aliran ini diletakkan diatas saluran terbuka pada
meja hidrolika. Kemudian sambungan laki laki pada meja hidrolika yang
disambung pipa lentur disambungkan dengan lubang suplai pada alat pengukur
debit aliran.
Sebelum mengukur debit aliran, praktikan terlebih dahulu mengeluarkan
semua gelembung udara yang tersisa di dalam pipa dan di dalam manometer.
Hal ini bertujuan agar tekanan yang ada di dalam pipa merupakan tekanan air
secara keseluruhan, bukan tekanan air dan udara. Setelah semua gelembung
udara tidak terlihat, praktikan mengatur Variable area flow meter (pengatur debit
air yang masuk) dengan debit masuk petama ialah 5 LPM, kemudian meningkat
sebesar 2,5 sampai 20 LPM sehingga praktikan memiliki 7 variasi debit yaitu 5 ,
7,5 , 10 , 12,5 , 15 , 17,5 , dan 20. Selanjutnya praktikan mengatur katup
pengatur aliran keluar pada alat pengukur aliran agar pembacaan debit pada
manometer dapat dibaca dengan jelas oleh praktikan (tidak terlalu tinggi, maupun

terlalu rendah). Pembacaan debit aliran dimulai ketika air pada manometer telah
stabil. Lalu, praktikan membaca ketinggian air pada manometer dengan melihat
posisi miniskus cekung dari air. Setelah membaca ketinggian air pada
manometer, selanjutnya praktikan mengukur volume air yang keluar selama tiga
detik dengan menggunakan gelas ukur. Setelah membaca volume air yang
keluar, praktikan mengulangi langkah langkah diatas untuk variable area yang
lainnya.
B. Analisis Hasil
Pada praktikum ini, nilai yang praktikan ingin dapatkan ialah besar nilai
koefisien debit aliran (Cd) dan nilai koefisien kehilangan energi (K). Nilai Cd literatur
atau Cd teori adalah 1 untuk semua pipa. Sedangkan Cd praktikum yang
didapatkan oleh praktikan merupakan hasil persamaan dari grafik perbandingan
antara debit aliran praktikum, yang didapatkan praktikan dari hasil volume air
yang mengalir dibagi waktu yang dibutuhkan (selama tiga detik dalam praktikum
ini), dengan hasil perhitungan debit dari persamaan energi (Bernoully) yang telah
praktikan sampaikan dalam teori. Dari ketiga grafik, muncul persamaan untuk
setiap pipa, yaitu
y=0,790 x +3 10

y=0,6249 x +3 10

untuk persamaan pipa orifice,

untuk venturimeter, dan

pitot. Jika persamaan tersebut

y=0,822 x+ 2 10

untuk pipa

y=bx a , maka nilai b adalah nilai Cd untuk

setiap pipa dalam praktikum ini. Sehingga nilai Cd untuk pipa orifice adalah
0,6249, untuk venturimeter 0,790, dan untuk pipa pitot adalah 0,822. Dan nilai Cd
yang paling mendekati dengan Cd literatur adalah Cd pada pipa pitot dengan
kesalahan relatif sebesar 17,8%, selanjutnya adalah venturimeter dengan
kesalahan literatur 20,92%, dan pipa orifice dengan kesalahan relatif sebesar
37,51%
Sedangkan untuk nilai koefisien kehilangan energi, koefisien kehilangan
energi (K) pada praktikum kali ini didapatkan praktikan dari grafik perbandingan

h melalu perhitungan rumus

( h=K

v2
)
2g

dengan h yang praktikan

dapatkan dari pembacaan manometer untuk setiap pipa. Untuk nilai K literatur atau

K teori adalah 1, sehingga

h=

v2
2g

dengan v adalah kecepatan aliran yang

didapatkan dari debit aliran teori (Q teori) dibagi dengan luas penampang bagian
hilir (A2). Sedangakan K praktikum didapat dari persamaan grafik antara h
praktikum dengan h teori atau hasil perhitungan. Untuk pipa orifice, persamaan
yang didapatkan adalah y = 0,7746x, untuk venturimeter adalah y = 0,8828x 2x10-17
dan untuk pipa pitot adalah y = 1,001x + 2x10-17. Jika persamaan tersebut

y=bx a , maka nilai b adalah nilai K untuk setiap pipa dalam praktikum ini.
Maka nilai koefisien kehilangan energi pada pipa orifice adalah 0,7746, untuk
venturimeter adalah 0,8822, dan untuk pipa pitot adalah 1,001. Jika
dibandingkan dengan Kliteratur, maka kesalahan relatif yang didapatkan untuk pipa
orifice adalah sebesar 22,54 %, untuk venturimeter sebesar 11,72%, dan untuk
pipa pitot adalah 0,1%.
C. Analisis Kesalahan
Beberapa kesalahan terjadi dalam praktikum ini, sehingga nilai Cd dan nilai K
yang didapatkan praktikan tidak sama seperti nilai literaturnya. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pembacaan manometer yang kurang teliti
oleh praktikan disebabkan karena miniskus cekung terkadang tidak berada tepat
pada garis ukur, sehingga praktikan menarik pengukuran nilai ketinggian pada garis
ukur terdekat dari miniskus cekung. Selanjutnya adalah pengukuran debit aliran
yang kurang spesifik. Dari faktor waktu, praktikan menganggap bahwa semua aliran
tepat mengalir selama tiga detik, walaupun pada praktikum berlangsung pengukuran
waktu tidak semuanya tepat tiga detik. Dan dari faktor air yang masuk pada gelas
ukur, terkadang ada beberapa air yang keluar dari gelas ukur atau praktikan tidak
melakukan kalibrasi pada gelas ukur sehingga volume air yang terukur menjadi
kurang tepat. Keterbatasan ukuran dan estimasi praktikan dalam membaca volume
air membuat praktikan mendapatkan hasil yang kurang spesifik. Dari volume air dan
waktu yang kurang spesifik dan ketepatan tidak 100%, membuat nilai debit
praktikum tidak sama dengan nilai debit sesuai perhitungan melalui rumus. Dan juga
pengaturan variable area yang kurang spesifik karena praktikan hanya mengukur

secara manual dan ketepatan variable area hanya dilihat dengan mata telanjang
yang mengakibatkan variable area tidak tepat sesuai nilai yang praktikan inginkan.
VIII.

KESIMPULAN

Dari praktikum yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa :


1. Pengukuran aliran pada ketiga pipa (orifice, venturimeter, dan pipa pitot)
berbeda, dilihat dari nilai h yang berbeda.
2. Pengukuran debit aliran yang paling akurat pada praktikum ini adalah dengan
menggunakan pipa pitot karena memiliki kesalahan relatif paling kecil
dibandingkan orifice dan venturimeter.
3. Kesalahan dapat terjadi pada praktikum karena keterbatas alat pembaca
ukuran dan aliran, serta ketidaktelitian praktikan dalam membaca hasil yang
IX.

didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Praktikum Mekanika Fluida Laboratorium Hidrolika, Hidrologi, dan


Sungai. Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

X.

LAMPIRAN

GAMBAR 1. ALAT PENGUKUR ALIRAN

GAMBAR 2. PEMBACAAN MANOMETER

GAMBAR 3. PEMBACAAN VARIABLE

GAMBAR 4. PENGUKURAN VOLUME

Anda mungkin juga menyukai