Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No.

1, (2013) 1-5

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin


Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG
Berbasis Pada Simulasi
Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: yustinussetiawan@yahoo.com, semin@its.ac.id
Abstrak Permasalahan dasar dalam pengoperasian
mesin diesel diantaranya adalah ketersediaan dan biaya
yang diperlukan untuk memenuhi konsumsi bahan bakar.
Berawal dari hal tersebut, muncul pemikiran untuk
menggunakan CNG (compressed natural gas) sebagai
alternatif pengganti bahan bakar minyak karena
ketersediaannya melimpah dan harganya lebih murah.
Sehingga perlu diadakan analisa lebih lanjut untuk
mengetahui pengaruh penggunaan CNG terhadap mesin
diesel. Skripsi ini menganalisa penggunaan CNG sebagai
pengganti solar terhadap mesin diesel mulai dari daya
yang dihasilkan, torsi, dan tingkat emisi yang ditimbulkan.
Proses analisa dilakukan melalui simulasi menggunakan
software. Dari analisa yang dilakukan, performa yang
dihasilkan bahan bakar CNG untuk daya menurun 9.53%,
daya maksimal yang dihasilkan sebesar 56.09 kW pada
RPM 2500. Untuk torsi yang dihasilkan menurun 11.14%,
dimana torsi maksimal sebesar 220.11 Nm pada RPM
2000. Namun, CNG mampu menurunkan emisi gas buang
NOx sebesar 65.97% untuk brake spesifik NOx dan
28.94% untuk konsentrasi NOx serta menurunkan emisi
gas buang untuk jelaga hingga 100%.
Kata kunci: CNG, emisi, mesin diesel, performa,
simulasi,solar

PENDAHULUAN
Perkembangan mesin diesel di dunia saat ini telah
membantu manusia dalam pekerjaan seperti pembangunan,
industri, transportasi, dll. Disamping memberikan dampak
positif namun disisi lain akan memberikan dampak negatif
dimana salah satunya berupa pencemaran udara.
Gas buang pada mesin diesel menghasilkan unsur
polutan berupa Nitrogen Oksida (Nox), Sulfur Osida (Sox),
Particulate Matter (PM), Karbon Monoksida (CO), dan
Hidrokarbon (HC), yang berpotensi mencemari lingkungan
sekitar dalam bentuk polusi udara. Semakin tinggi penggunaan
bahan bakar menyebabkan gas buang yang dihasilkan juga
semakin banyak. Oleh sebab itu, perlu dilakukan solusi yang
tepat untuk dapat memecahkan masalah tersebut.
Banyak sumber yang sedang diteliti sebagai bahan
bakar alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, salah
satunya adalah penggunaan bahan bakar CNG untuk mesin
diesel. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat polusi
akibat gas buang yang terjadi selama ini.

Penulisan skripsi ini membahas tentang perbandingan


kualitas gas buang yang ditimbulkan oleh bahan bakar solar
dan CNG pada mesin diesel MERCEDES BENZ OM314.

METODE PENELITIAN
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan metode berbasis simulasi. Untuk lebih jelasnya
akan dijabarkan sebagai berikut :
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Penulisan skripsi ini dimulai dengan mengidentifikasi
dan merumuskan masalah mengenai pengerjaan yang akan
dilakukan dan juga batasan masalahnya. Hal ini dilakukan
untuk menyederhanakan masalah sehingga memudahkan
pengerjaan dan penyelesaian penulisan skripsi ini.
Studi Literatur
Pengumpulan bahan pustaka yang menunjang kegiatan
penelitian ini yang bersumber dari buku, artikel, paper, tugas
akhir dan internet.
Tempat pencarian dilakukan dibeberapa tempat,
diantaranya Perpustakaan Pusat ITS, Ruang Baca FTK, Ruang
Baca Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, dan Laboratorium
Mesin Kapal dan Getaran Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
FTK.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diperlukan untuk melakukan
simulasi pada diesel engine, mulai data spesifikasi engine,
properties bahan bakar yang digunakan dan data-data yang
diperlukan demi menunjang pengerjaan skripsi.
Menentukan Parameter Simulasi
Parameter simulasi yang dibutuhkan adalah ukuran
dari komponen mesin diesel yang diminta oleh software, mulai
dari intake system sampai exhaust system.
Input Data dan Membuat Pemodelan Pada Komputer
Dilakukan input data untuk pemodelan pada diesel
engine berbahan bakar solar maupun CNG. Pada pemodelan
ini, semua model didesain pada spesifikasi untuk engine speed
dan pada keadaan full load. Jadi pada pemodelan ini, model
mesin disimulasikan berdasarkan variasi RPM pada keadaan
beban penuh.
Input data dan pemodelan dilakukan mulai dari intake
system, injector, cylinder system, sampai pada exhaust system.

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

Running Simulasi
Running simulasi dilakukan untuk mengetahui
kinerja dari mesin diesel berbahan bakar solar dengan
menggunakan model yang telah dibuat. Hasil dari running ini
nantinya akan disamakan dengan kinerja dari engine yang
digunakan. Jika sama, maka model sudah benar. Acuan yang
digunakan untuk menyamakan hasil running adalah adalah
max power dan max torsi dari engine manual book. Hasil yang
akan dianalisa nantinya meliputi brake power, brake torque,
brake specific fuel consumption, brake specific NOx, NOx
concentration, brake specific soot, dan soot concentration.
Selanjutnya adalah melakukan hal yang sama pada mesin
diesel berbahan bakar CNG untuk kemudian dilakukan
perbandingan.

Model Simulasi Pada Mesin Diesel Menggunakan Bahan


Bakar CNG

ANALISA DATA
Model Simulasi Pada Mesin Diesel Menggunakan Bahan
Bakar Solar

Gambar 4.2 Gambar model mesin diesel bahan bakar CNG

Tabel Hasil Simulasi Pada Mesin Diesel Bahan Bakar Solar

Gambar 4.2 Gambar model mesin diesel bahan bakar solar

Tabel 4.1 Hasil simulasi pada mesin diesel bahan bakar solar
Engine
Max
Power Torque
BSFC
BSFC
No Speed
Temperature
(kW)
(Nm) (g/kW-h) (kg/KJ)
(RPM)
(K)
1
500
9.582 183.00
248.25
13.19
2068.34
2
1000
22.33 213.19
231.29
15.37
2170.53
3
1500
35.97 228.98
220.65
16.51
2218.20
4
1800
44.31 235.09
213.75
16.95
2231.96
5
2000
48.93 233.64
212.43
16.84
2224.93
6
2500
59.26 226.36
218.09
16.32
2268.25
7
2800
63.31 215.92
234.25
15.57
2315.96
8
3000
63.19 201.16
272.89
14.50
2344.62
Max Pressure NOx
(bar)
(g/kW-h)
78.13
26.46
81.28
27.94
82.87
31.18
83.783
34.42
85.12
36.34
84.12
38.47
82.31
38.38
81.24
37.15

NOx
(ppm)
152.46
246.98
611.13
975.28
1161.43
1245.65
1038.98
754.89

Soot
(g/kW-h)
8.00E-09
3.90E-08
9.30E-08
3.28E-06
1.48E-02
1.38E-01
2.61E-01
3.25E-01

Soot
(ppm)
1.45E-05
2.52E-06
8.00E-08
9.30E-07
6.00E-05
5.60E-01
1.12E+00
1.46E+00

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

1
2
3
4
5
6
7
8

Max Pressure
(bar)
99.79
94.14
91.13
82.50
80.36
68.84
62.45
59.84

NOx
(g/kW-h)
5.17
5.91
4.39
5.76
5.48
15.11
24.79
26.47

NOx
(ppm)
410.88
440.68
414.52
459.74
434.21
674.09
860.30
701.90

Soot
(g/kW-h)
0
0
0
0
0
0
0
0

Soot
(ppm)
0
0
0
0
0
0
0
0

1. Perbandingan Brake Power (kW)

250

SOLAR
CNG

200
150
100
0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Engine Speed [RPM]

Gambar 4.8 Grafik brake torque terhadap engine speed

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa untuk mesin


diesel bahan bakar solar menghasilkan torsi maksimal sebesar
235.09 Nm pada kecepatan 1800 RPM. Nilai rata- rata torsi
yang dihasilkan pada adalah 217.17 Nm.
Pada mesin diesel bahan bakar CNG, torsi maksimal
yang dihasilkan sebesar 220.11 Nm ditunjukkan pada
kecepatan 2000 RPM. Nilai rata- rata torsi yang dihasilkan
adalah 192.95 kW.
Jadi penggunaan CNG sebagai bahan bakar mesin
diesel dapat menurunkan torsi hingga 11.14%.
3. Perbandingan Brake Specific Fuel Consumption (BSFC)

70
SOLAR
CNG

60

300

50
40

Solar
CNG

280
BSFC [g/kW-h]

Power [kW]

2. Perbandingan Brake Torque (Nm)

Torque [Nm]

No

Tabel 4.2 Hasil simulasi pada mesin diesel bahan bakar CNG
Engine
Max
Power Torque
BSFC
BSFC
Speed
Temperature
(kW)
(Nm)
(g/kW-h) (kg/KJ)
(RPM)
(K)
500
6.68
127.69
265.32 12.59
2279.66
1000
19.46
185.91
253.99 14.70
2380.39
1500
32.91
209.59
238.51 15.81
2456.16
1800
41.06
217.93
226.93 15.99
2431.73
2000
46.08
220.11
225.15 15.86
2431.32
2500
56.09
214.37
227.74 15.09
2384.17
2800
56.02
191.16
244.90 14.17
2376.48
3000
55.54
176.89
285.89 13.57
2358.27

30
20
10
0
0

500

1000
1500
2000
Engine Speed [RPM]

2500

3000

Gambar 4.7 Grafik brake power terhadap engine speed

260
240
220
200
0

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa pada diesel bahan


bakar solar, power maksimal yang dihasilkan sebesar 63.31
kW pada kecepatan 2800 RPM. Power rata - rata yang
dihasilkan adalah 43.36 kW.
Pada diesel dengan bahan bakar CNG, power
maksimal sebesar 56.09 kW pada kecepatan 2500 RPM.
Power rata- rata yang dihasilkan pada adalah 39.23 kW. Jadi
penggunaan CNG sebagai bahan bakar mesin diesel dapat
mereduksi power dari mesin hingga 9.53%.
Penurunan daya pada mesin diesel berbahan bakar
CNG dipengaruhi oleh turunnya tekanan pembakaran dan
kandungan energi dalam bahan bakar CNG yang rendah.

500

1000

1500

2000

2500

3000

Engine Speed [RPM]

Gambar 4.9.a Grafik brake specific fuel consumption terhadap engine


speed

Gambar 4.9.a memberikan informasi bahwa konsumsi


bahan bakar untuk mesin diesel dengan bahan bakar solar
paling tinggi sebesar 272.89 g/kW-h pada kecepatan 3000
RPM. Nilai rata- rata konsumsi bahan bakar pada diesel
engine adalah 231.44 g/kWh.
Pada mesin diesel dengan bahan bakar CNG, konsumsi
bahan bakar paling tinggi sebesar 285.89 g/kW-h pada
kecepatan 3000 RPM. Nilai rata- rata konsumsi bahan bakar
pada CNG engine adalah 246.05 g/kW-h.
Dari keterangan yang ada, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan CNG sebagai bahan bakar mesin diesel akan
meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 2.26%.

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

5. NOx Concentration (ppm)


Solar
CNG

16

1400

15
14
13
12
0

500

1000

1500

2000

2500

3000

NOx Concentration [ppm]

BSFC Energy [MJ/kg]

17

Engine Speed [RPM]

Gambar 4.9.b Grafik perbandingan kandungan energi bahan bakar


pada mesin diesel berbahan bakar solar dan CNG terhadap engine
speed

Solar
CNG

1200
1000
800
600
400
200
0
0

500

1000
1500
2000
Engine Speed [RPM]

2500

3000

Gambar 4.11 Grafik NOx concentration terhadap engine speed

4. Brake Specific NOx (g/kW-h)

Brake Specific NOx [g/kW-h]

45

SOLAR
CNG

36

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa untuk mesin


diesel berbahan bakar solar menghasilkan NOx paling besar
1245.65 ppm pada kecepatan 2500 RPM. Nilai rata- rata NOx
pada diesel engine adalah 773.35ppm.
Pada CNG engine, NOx paling tinggi sebesar 860.30
ppm pada kecepatan 2800 RPM. Nilai rata- rata NOx pada
CNG engine adalah 549.54 ppm.
Jadi penggunaan CNG sebagai bahan bakar mesin
diesel akan mereduksi konsentrasi NOx hingga 28.94%.
6. Brake Specific Soot (g/kW-h)
Brake Specific Soot [g/kW-h]

Gambar 4.9.b memberikan informasi mengenai


konversi kandungan energi bahan bakar antara mesin diesel
menggunakan bahan bakar solar dan CNG.
Pada mesin diesel dengan bahan bakar solar,
kandungan energi untuk konsumsi bahan bakar tertinggi setara
dengan 14.50 MJ/kg. Pada mesin diesel dengan bahan bakar
CNG, kandungan energi bahan bakar untuk konsumsi bahan
bakar tertinggi setara dengan 13.57 MJ/kg.
Dari keterangan yang ada, dapat disimpulkan bahwa
untuk dapat setara dengan performa mesin diesel berbahan
bakar solar, mesin diesel berbahan bakar CNG membutuhkan
konsumsi bahan bakar yang lebih banyak karena energi bahan
bakar CNG lebih rendah dibandingkan dengan solar.
Peningkatan konsumsi bahan bakar pada mesin diesel
berbahan baakar CNG disebabkan karena energi dalam bahan
bakar CNG yang rendah.

4.00E-01
Solar
CNG

3.50E-01
3.00E-01
2.50E-01
2.00E-01
1.50E-01
1.00E-01
5.00E-02
0.00E+00
0

27

500

1000
1500
2000
Engine Speed [RPM]

2500

3000

Gambar 4.12 Grafik brake specific Soot terhadap engine speed

18
9
0
0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Engine Speed [RPM]

Gambar 4.10 Grafik perbandingan brake specific NOx terhadap engine


speed

Pada grafik 4.10 menunjukkan bahwa untuk mesin


diesel berbahan bakar solar menghasilkan NOx paling besar
38.47 g/kW-h pada kecepatan 2500 RPM. Nilai rata- rata NOx
pada diesel engine adalah 34.179 g/kWh.
Pada mesin diesel berbahan bakar CNG, NOx paling
tinggi adalah sebesar 26.47 g/kW-h pada kecepatan 3000
RPM. Nilai rata- rata NOx pada CNG engine adalah 11.64
g/kW-h.
Jadi penggunaan CNG sebagai bahan bakar mesin
diesel mampu mereduksi NOx hingga 65.97%.

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa untuk mesin


diesel berbahan bakar solar menghasilkan Soot (jelaga) lebih
besar dibandingkan dengan menggunakan bahan bahan bakar
CNG. Nilai Soot paling besar 0.325 g/kW-h pada kecepatan
3000 RPM. Nilai rata- rata Soot pada mesin diesel bahan
bakar solar adalah 0.092 g/kWh.
Pada mesin diesel menggunakan bahan bakar CNG,
tidak ada soot yang dihasilkan. Jadi penggunaan CNG sebagai
bahan bakar mesin diesel mampu mereduksi kandungan brake
specific soot hingga 100%.

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

7. Soot Concentration (ppm)

DAFTAR PUSTAKA

Soot Concentration [ppm]

1.60E+00

[1]

Solar
CNG

1.40E+00
1.20E+00
1.00E+00

[2]

8.00E-01
6.00E-01
4.00E-01

[3]

2.00E-01
0.00E+00
0

500

1000
1500
2000
Engine Speed [RPM]

2500

3000

[4]

Gambar 4.13 Grafik soot concentration terhadap engine speed

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa untuk mesin


diesel menggunakan bahan bakar solar menghasilkan Soot
(jelaga) lebih besar dibandingkan dengan menggunakan bahan
bahan bakar CNG. Nilai Soot paling besar 1.46 ppm pada
kecepatan 3000 RPM. Nilai rata- rata Soot pada mesin diesel
bahan bakar solar adalah 0.39 ppm.
Pada mesin diesel menggunakan bahan bakar CNG,
tidak ada soot yang dihasilkan. Jadi penggunaan CNG sebagai
bahan bakar mesin diesel mampu mereduksi kandungan soot
concentration hingga 100%.

[5]
[6]
[7]
[8]

[9]

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat
diperoleh kesimpulan, yaitu:
1. Tingkat emisi yang ditimbulkan oleh bahan bakar solar
untuk NOx paling besar adalah 38.47 g/kW-h dan 1245 ppm
pada kecepatan 2500 RPM, sedangkan untuk jelaga (soot)
paling besar adalah 0.325 g/kW-h dan 1.46 ppm pada
kecepatan 3000 RPM. Pada bahan bakar CNG, tingkat
emisi yang ditimbulkan untuk NOx paling besar adalah
26.47 g/kW-h pada kecepatan 500 RPM, dan 860.30 ppm
pada kecepatan 2800 RPM, sedangkan untuk jelaga (soot)
pada CNG tidak ada emisi yang dihasilkan.
2. Penggunaan CNG sebagai bahan bakar mesin diesel dapat
menurunkan emisi gas buang untuk NOx sebesar 65.97%
yang ditinjau dari brake specific NOx dan sebesar 28.94%
yang ditinjau dari konsentrasi NOx. Selain itu, penggunaan
CNG sebagai bahan bakar mesin diesel dapat menurunkan
emisi gas buang untuk jelaga (soot) hingga 100% yang
ditinjau dari brake specific soot maupun konsentrasi soot.
3. Penggunaan CNG sebagai bahan bakar mesin diesel
berpengaruh terhadap menurunnya peforma dari segi power
hingga 9.53% dan mereduksi torsi torsi hingga 11.14%.

[10]
[11]

Anonim 1. Parameter Pencemar Udara dan


Dampaknya
Terhadap
Kesehatan.
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara, 2010.
Duffy.
Modern
Automotive
Technology
Fundamentals, Service, Diagnostics 1st English
edition, Germany, 2006.
Heywood, J. Internal Combustion Engine
Fundamentals. McGraw Hill, 1988.
Kahn Ribeiro, Suzana, dkk. Transport and Its
Insfrastructure. Cambridge University Press,
Cambridge, United Kingdom and New York, NY,
USA, 2007.
Keputusan Direktorat Jendral Minyak dan Gas
Bumi nomor 3675 K/24/DJM, 2006.
Lesmana, Faizal. Bahan Bakar Solar dan
Pembakaran Motor Diesel, 2008.
Marpol 73/78 Annex VI. Regulations for the
Prevention of Air Pollution from Ships, 2005.
Narotama, Fajri. Analisa Performa Mesin Diesel
Menjadi CNG engine Berbasis Pada Simulasi,
2010.
Taylor, D.A. Introduction to Marine Engineering,
Elsevier Butterworth-Heinemann, Oxford, 1990.
Tugaswati, Emisi Gas Buang dan Dampaknya
Terhadap Kesehatan, 2010.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam_terkompresi,
diakses pada 2 Juli 2013.

Anda mungkin juga menyukai