PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
Penelitian Deskripsi
Tujuan: mendiskripsi secara sistematis, faktual dan
akurat terhadap suatu populasi atau daerah
tertentu, mengenai sifat-sifat atau faktor-faktor
tertentu
Penelitian Perkembangan
Tujuan: mengetahui pola atau perurutan perkembangan
dan atau perubahannya sebagai fungsi dari waktu.
4.
5.
Penelitian Korelasional
Tujuan: mengetahui ada tidaknya hubungan dan jika ada
seberapa besar derajat hubungannya antara berbagai
variabel, walaupun tidak dapat diketahui apakah
h8ubungan tersebut hubungan yang sebab akibat atau
bukan
6.
Penelitian Kausal-komparatif
Tujuan: mengetahui kemungkinan adanya hubungan
sebab-akibat dengan cara: berdasar atas pengamatan
terhadap akibat yang ada, kemudian mencara kembali
faktor yang diduga menjadi penyebab, melalui
pengumpulan data tertentu
Penelitian eksperimental
Tujuan: mengetahui kemungkinan hubungan sebab
akibat dengan cara memberikan satu atau lebih
perlakuan kepada satu atau lebih kelompok
eksperimental dan membandingkannya dengan
satu atau lebih kelompok kontrol
8.
Penelitian tindakan
Tujuan: mengembangkan pendekatan atau
ketrampilan baru untuk memecahkan masalah
atau kesulitan dalam suatu bidang tertentu dengan
penerapan langsung dalam praktek
Penelitian Sejarah
Data tersimpan di alam.
Banyak kejadian telah terjadi sebelum peneliti hadir
dalam dunia penelitiannya.
Jadi, peneliti sangat bergantung pada observasi yang
telah dilakukan orang sebelumnya dan pada catatan
pribadi, surat menyurat, hasil perundingan, prasasti,
patung, arca, dan peninggalan lainnya, bahkan hasil
ingatan orang yang ada kaitannya dengan materi yang
diteliti.
2.
Penelitian Observasional
Fenomena atau kejadian baik yang terjadi dalam sekejap
atau berlangsung lama yang tidak dapat dikendalikan
atau diatur peneliti
3.
Penelitian Eksperimental
Fenomena yang dapat ditampilkan melalui manipulasi
atau perlakuan yang dengan sengaja dilakukan oleh
peneliti
Penelitian Eskperimental
Persoalan pokok:
Persoalan pokok:
fenomena atau kejadian
kejadian atau fenomena
yang telah ada, tanpa
yang akan terjadi
dapat dikendalikan peneliti
Penelitian Ex post facto
Perlakuan dalam penelitian: Perlakuan dalam penelitian:
perubahan waktu (umur),
Dosis, Proporsi, kadar, dsb
perubahan iklim, dsb
Penelitian primer
Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Pada permulaan
penelitian, data belum ada dan harus dikumpulkan
sendiri oleh peneliti
2.
Penelitian sekunder
Data yang dikumpulkan peneliti adalah data yang sudah
ada dan diperoleh oleh peneliti terdahulu. Jadi pada
permulaan penelitian, data telah tersedia
Penelitian deskripsi
Analisis data tidak keluar dari lingkup sampel.
Bersifat deduktif yaitu berdasarkan teori atau
konsep yang bersifat umum, lalu diaplikasikan
untuk menjelaskan tentang seperangkat data atau
menunjukkan komparasi atau hubungan
seperangkat data dengan seperangkat data lainnya
2.
Penelitian analisis
Analisis data mengarah dari sampel menuju
populasi.
Bersifat induktif atau inferensial, yaitu berdasarkan
data dari sampel (statistik) digeneralisasi menuju ke
data populasi (parameter)
PRINSIP-PRINSIP EKSPERIMENTAL
1. REPLIKASI
Banyaknya unit eksperimen yang mendapat
perlakuan sama pada kondisi tertentu
Fungsi:
- mengestimasi kesalahan eksperimen
- meningkatkan presisi hasil
- meningkatkan dan memperluas jangkauan
generalisasi hasil
Penyebab kesalahan eksperimen:
- kesalahan pengukuran
- kesalahan cara melakukan prosedur
eksperimen
- perbedaan antar unit eksperimen
- pengaruh faktor dari luar eksperimen
PRINSIP-PRINSIP EKSPERIMENTAL
KESALAHAN EKSPERIMEN:
- Kesalahan sistematik
Kesalahan yang sudah melekat pada prosedur
eksperimen, sehingga bersifat searah terhadap
benar, dapat diramalkan, dan bila direplikasi
akan berulang kembali
- Kesalahan random
Kesalahan yang tidak searah terhadap harga
benar, tidak dapat diramalkan, dan pada
pengulangan
akan saling mengeliminasi
Kesalahan eksperimen dapat dikurangi dengan cara:
1. menggunakan unit eksperimen yang homogen atau
membuat stratifikasi yang tepat
2. mencegah semaksimal mungkin masuknya faktor-faktor
dari luar
3. menggunakan rancangan eksperimental yang lebih efisien
PRINSIP-PRINSIP EKSPERIMENTAL
2. RANDOMISASI
Random = acak, rambang, tanpa pilih-pilih
adalah keadaan dimana setiap unit eksperimen
mempunyai kesempatan (probabilitas) yang sama
untuk mendapat perlakuan.
atau
Setiap perlakuan dapat diaplikasikan dengan
probabilitas yang sama terhadap unit eksperimen.
Tujuan:
PRINSIP-PRINSIP EKSPERIMENTAL
3. KONTROL atau PERLAKUAN PEMBANDING
Penelitian dikatakan eksperimental, jika dan hanya
jika menggunakan perlakuan kontrol
Tujuan:
PRINSIP-PRINSIP EKSPERIMENTAL
True experimental dianggap sebagai rancangan penelitian yang
paling mantap, karena mempunyai validitas external dan
validitas internal secara benar.
Validitas external
akan memberikan jawaban atas pertanyaan seberapa
besar derajat representatif hasil penelitian dapat
digeneralisasikan kepada populasinya.
Pada true experimental, validitas external dapat dijamin
karena adanya randomisasi
Validitas internal
akan memberikan jawaban atas pertanyaan: apakah
perlakuan memang benar-benar menghasilkan perbedaan
atau pemaknaan hasil. Apakah adanya perbedaan efek
bukan karena adanya kesalahan eksperimental atau
faktor luar eksperimen.
Pada true experimental, validitas internal terjamin karena
adanya replikasi dan kontrol
PRINSIP-PRINSIP EKSPERIMENTAL
Perlakuan kontrol dapat dihubungkan dengan
Grouping, Blocking, dan Balancing,
1. Grouping atau pengelompokan
Penempatan himpunan unit eksperimen yang
homogen menjadi kelompok-kelompok (group), dimana
tiap kelompok mendapat perlakuan yang berbeda.
Tiap kelompok jumlahnya dapat tidak sama
2. Blocking atau pemblokan
Pembagian himpunan unit eksperimen yang heterogen
menjadi blok-blok, dimana tiap blok adalah homogen
dan mendapat perlakuan yang berbeda.
Jadi tiap perlakuan akan dikenakan terhadap semua
blok atau setiap bloik akan mendapat semua
perlakuan
3. Balancing atau pengaturan keseimbangan
Usaha untuk mengatur terwujudnya jumlah yang
seimbang antar kelompok atau blok
Misal:
Kelemahan
- Tidak ada kontrol, hingga hasil tidak dapat
dibandingkan
- Tidak dapat disimpulkan, kecuali yang bersifat impresif
dari peneliti
- Bahayanya, peneliti membuat pembenaran atas
kesimpulan
P1
P2
R1
R2
Misal:
Penelitian tentang efek hipokolesterolemik alginat
Desainnya:
- Sekelompok orang dengan kadar kolesterol tinggi diberi diet
yang dicampur dengan alginat (P) sampai waktu tertentu,
kemudian diukur kadar kolesterol darahnya (R1)
- Sekelompok orang berkolesterol tinggi diberi diet tanpa
beralginat hingga waktu tertentu dan diukur kadar
kolesterolnya (R2)
- Lalu R1 dan R2 dibandingkan untuk melihat efek alginat
Dalam desain ini sudah ada kontrol, meski belum ada
randomisasi, sehingga histori, maturation, testing, and
instrumentation effect dapat dikendalikan
P1
(C)
P2
P3
(T)
Misal:
Pelaksanaan:
- Secara random (U), tikus dikelompokkan menjadi dua, yaitu
kelompok kontrol (C) dan perlakuan (T)
- Ukur SGPT/SGOT hati tikus saat awal, baik kontrol (P) dan
perlakuan (P2)
- Tikus perlakuan diberi ikan berformalin (R), sedang kontrol diberi
air (-)
- Setelah jangka waktu tertentu, ukur kembali SGPT/SGOT baik
pada kontrol (P1)maupun perlakuan (P3)
- Lakukan uji perbedaan (P1-P) dengan (P4-P3) untuk mengetahui
P1
(C)
P2
R1
P3
(T1)
P4
R2
P5
(T2)
P6
R3
P7
(T3)
P1
(T)
P2
(C)
Misal:
P1
(C)
R1
P2
(T1)
R2
P3
(T2)
R3
P4
(T3)
P1
P2
P3
P4
P5
P6
T3
T1
P2
P4
P2
P3
P4
P5
P6
P2
P3
P4
P5
P6
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P1)
(R0
P2)
(R1
P3)
(R0
P4)
TERIMA KASIH