terdapat tapping spout atau yang lebih dikenal dengan istilah saluran penuangan,
yang digunakan untuk proses penungan cairan yang akan di cetak atau diatur
komposisinya di ladle furnance. Pada bagian yang berhadapan dengan tapping
spout adalah slaging door atau yang lebih dikenal dengan pintu slag, yang
digunakan untuk mengeluarkan slag. Untuk mengatur posisi penuangan dan
pengeluaran slag, terdapat mekanisme pada dasar bagian luar tanur yang
berbentuk roda gigi berpasangan yang digerakkan oleh screw bar.
Banyak tipe dapur listrik yang digunakan, tetapi secara praktek hanya tipe berikut
yang digunakan dalam industry pembuatan baja :
AC direct-arc electric furnace (dapur busur listrik arus bolak balik)
DC direct-arc electric furnace (dapur busur listrik arus searah )
Induction electric furnace (dapur induksi)
Pada dapur busur listrik arus bolak balik, arus melewati suatu elektroda turun ke
bahan logam melalui suatu busur listrik, kemudian arus tersebut dari bahan logam
mengalir keatas melalui busur listrik melalui busur listrik menuju elektroda lainnya.
Untuk peleburan baja dapat dilakukan arus satu, dua atau tiga fasa. Umumnya
digunakan arus 3 fasa.
Dalam dapur listrik arus searah, arus listrik melewati satu elektroda turun
kebahan yang akan dilebur melelui busur listrik, yang kemudian mengalir menuju
elektroda pasangannya yang berada dibawah dapur.
Dapur listrik ini dikembangkan oleh Dr. Paul Heroult ( USA ). Dapur busur listrik
Heroult yang pertama dibuat untuk memproduksi baja, dibangun
oleh Halcomb steel company di Syracuse, New York pada tahun 1906.
produksi ingot baja, baja cetak kontinya dan industry pengecoran saat ini
menggunakan pelapis bata tahan api basa.
Dapur listrik dapat digunakan untuk memproduksi hampir semua jenis baja. Untuk
kapasitas dibawah 1.500.000 ton/tahun, dapur listrik lebih ekonomis digunakan
daripada kombinasi blast furnace dan proses oxygen steel making basa. Hal
tersebut khususnya berlaku pada daerah dimana tersedia banyak scrap dan harga
tenaga listrik yang murah. Dapur listrik lebuh fleksibel untuk melayani operasi
produksi yang intermittent ( misal, akibat permintaan pasar yang fluktuatif ).
Dapur listrik mempunyai keterbatasan antara lain sebagai berikut :
Tidak mampu memproduksi baja dengan kandungan unsure residual rendah
dari scrap yang mempunyai unsure residual yang tinggi.
Satu dapur listrik tidak dapat melayani secara kontinyu dan berurutan satu mesin
cetak kontinyu ( minimum diperlukan 2 dapur listrik )
Dapur listrik tidak ekonomis digunakan untuk produksi melebihi 1.500.000 ton
baja/tahun, pada satu daerah.
Kandungan nitrogen dalam baja biasanya dua kali lebih tinggi daripada baja yang
dihasilkan oleh proses oxygen steel making, baik basa maupun asam.
Dapur ini berdasarkan prinsip panas yang memancar dari busur api, dapur ini
juga dikenal dengan sebutan dapur busur nyala api. Dapur ini merupakan suatu
tungku yang bagian atasnya digantungkan dua batang arang sebagai elektroda
pada arus bolak-balik atau dengan tiga buah elektroda arang yang dialirkan arus
putar.
Misalnya pada dapur Stassano busur api terjadi antara tiga ujung elektroda arang
yang berada di atas baja yang dilebur melalui ujung elektroda itu dengan arus
putar. Pada dapur Girod, arus bolak balik mengalir melalui satu elektroda yang
membentuk busur api di antara kutub dan baja cair selanjutnya dikeluarkan melalui
enam buah elektroda baja yang didinginkan dengan air ke dasar tungku. Pada dapur
Heroult menggunakan dua elektroda arang dengan arus bolakbalik dan dapat juga
menggunakan tiga buah elektroda pada arus putar.Arus listrik membentuk busur
nyala dari elektroda kepada cairan dan kembali dari cairan ke elektroda lainnya.
b.
Dapur Induksi
Dapur induksi dapat dibedakan atas dapur induksi frekuensi rendah dan
dapur induksi frekuensi tinggi.Pada dapur induksi dibangkitkan suatu arus induksi
dalam cairan baja sehingga menimbulkan panas dalam cairan baja itu sendiri
sedangkan dinding dapurnya hanya menerima pengaruh listrik yang kecil saja.
c.
Dapur aduk merupakan cara pembuatan baja yang konvensional dengan cara
melebur besi kasar di dalam dapur nyala api bersama-sama dengan terak (FeO)
untuk mendapatkan zat asam. Dengan cara mengaduk-aduk dengan batang besi
dan ke bawah permukaan dimasukkan udara maka terjadilah suatu masa lunak dari
baja yang banyak mengandung terak.
Apabila gumpalan-gumpalan yang dibuat dalam dapur telah mencapai kirakira 60
kg dikeluarkan, maka langkah selajutnya adalah mengeluarkan terak dengan jalan
menempanya atau dipres. Dalam proses aduk ini lebih banyak melibatkan
pekerjaan tangan serta kapasitas produksi yang kecil maka cara ini dipandang tidak
efisien dan jarang digunakan pada pabrik-pabrik baja.
Bahan asal
- Baja LD atau SM
elektro
cair atau padat
- Baja LD atau SM
bekas
tanur imbas
Dimuliakan
Hasil
Baja mulia/baja
- tanpa paduan
imbas (induksi)
- paduan rendah
- paduan tinggi