Penyusun :
Farisan Wanaputra
Miranti
Novita Wardhani
Rayhan Sayyid al-Ayyubi
PROGRAM S1 EKSTENSI
BIDANG STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas
terlampir merupakan murni hasil dari pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada
pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum/tidak pernah dasajikan/digunakan sebagai bahan makalah/tugas
mataajaran lain kecuali makalah/tugas ini saya kumpulkan dapat diperbanyak
dan dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagarisme.
Nama
: Farisan Wanaputra
NPM
: 1406645304
Tanda Tangan :
Nama
: Miranti
NPM
: 1406645701
Tanda Tangan :
Nama
: Novita Wardhani
NPM
: 1406645872
Tanda Tangan :
Nama
NPM
: 1406645986
Tanda Tangan :
Mata Ajaran
Judul Makalah/Tugas
Tanggal
: 28 September 2015
Dosen
Learning Objective 1
Tiga Sistem Utama Pengukuran Pendapatan dan Modal (Three
Main Income and Capital Measurement System)
Permasalahan pada praktek akuntansi biasanya berkaitan dengan masalah
pencatatan dan pelaporan laporan keuangan atau transaksi ekonomi. Landasan
dasar dalam memproses laporan keuangan mengalami sedikit perubahan semenjak
ditemukannya sistem double entry oleh Pacioli. Setelah Wall Street jatuh pada
tanggal 1929, sistem tradisional yang menggunakan biaya historis kembali
diterapkan. Namun, hingga pada akhir tahun 1930 penggunannya tidak secara
sistematis digunakan sebagai dasar utama dalam pengukuran, pencatatan dan
pelaporan transaksi ekonomi dalam suatu perusahaan. Di tahun 1960 kemudian
muncul beberapa alternatif sistem pengukuran yang lain yang kemudian terus
dikembangkan untuk menggantikan sistem biaya historis. Yang pertama adalah
mengukur nilai terkini pada objek yang telah terpakai
menggunkan sistem
current buying price atau kita kenal sebagai Current Cost Accounting System dan
yang kedua adalah menggunkan sistem current selling price atau yang dikenal
sebagai Exit Price Accounting System.
Di tahun 1961, Edward and Bell memperkenalkan sebuah sistem nilai
terkini (current cost accounting system) dalam bukunya The Theory and
Measurement of Business Income. Karena sistem ini berlandaskan pada nilai
terkini, bisa dikatakan sistem ini adalah sistem pertama yang menggunakan nilai
fair value. Sistem yang kedua adalah menggunakan harga jual untuk mengukur
objek (exit price accounting system). Dukungan untuk masing-masing sistem
tersebut sangat bervariasi. Oleh karena itu, selanjutnya kami akan menjelaskan
kelebihan dan kekurangan dari kedua sistem tersebut, dan juga sistem pengukuran
yang paling awal digunakan yakni metode biaya historis.
Learning Objective 2
Pengukuran Akuntansi Biaya Historis (Biaya historis Accounting)
A. Tujuannya dalam akuntansi
Tujuan penggunaan biaya historis menekankan pada hubungan kontrak
antara perusahaan dan pihak yang menyediakan sumber informasi tersebut. Hal
ini membuat manajemen bertanggung jawab atas penggunaan asset dalam operasi
perusahaan dan dampaknya terhadap nilai bersih asset. Tanggung jawab
manajemen tersebut dituangkan dalam bentuk laporan laba rugi.
Kritik terhadap biaya historis menyatakan bahwa metode tersebut hanya
memperhitungkan input yang berdasar pada biaya historis tanpa memperhatikan
perubahan nilai dari aset dan liabilitas. Hal tersebut tentu menyesatkan dan
menghasilkan dividen yang tidak tepat karena mungkin terdapat gain/loss selama
memiliki aset/liabilitas tersebut, dan ini seharusnya diakui ketika mengevaluasi
aset tersebut. Dalam biaya historis gain/loss tersebut tidak diakui sampai aset
tersebut benar-benar terjual. Oleh karena itu dalam biaya historis, menentukan
nilai net residual value tidaklah penting.
B. Modal dan Keuntungan
Untuk mementukan profit berdasarkan biaya historis, perusahaan perlu
menggunakan jumlah modal (aset dikurang liabilitas) awal periode operasi
dimana seluruh aset dan liabilitasnya diukur dengan menggunakan biaya historis.
Dan income diperoleh dari mengurangkan modal diakhir periode dengan diawal
periode.
Dalam metode biaya historis, income menunjukan pencapaian perusahaan
pada periode tertentu, expense menunjukan usaha yang telah dikeluarkan
(berdasarkan biaya historis) dan profit menunjukan keefektifan perusahaan dalam
beroperasi. Profit merupakan hal yang terpenting dalam metode biaya historis.
dari
para
pendukung
metode
biaya
historis
untuk
mempertahankan prinsipnya
1. Biaya historis relevan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dalam manajer membuat keputusan mengenai perencanaan masa depan, ia
membutuhkan data dari transaksi dimasa lalu. Ia harus bisa mereview
usaha/transaksi yang telah dilakukan dimasa lalu dan pengukuran dari
transaksi tersebut dinamakan biaya historis.
2. Biaya historis didasarkan pada transaksi yang aktual, bukan hanya
transaksi yang mungkin terjadi.
Dalam biaya historis, pencatatan didasarkan pada transaksi aktual yang
telah terjadi sehingga dapat dibuktikan dan diobservasi.
3. Sepanjang sejarah, laporan keuangan berdasarkan biaya historis telah
berguna.
Mautz menyatakan, Jika orang-orang yang membuat keputusan
manajemen dan investasi belum menemukan bahwa laporan keuangan
berdasarkan biaya historis berguna selama bertahun-tahun, peru-bahan
akuntansi akan sejak lama dibuat
4. Pemahaman terbaik konsep profit adalah kelebihan dari harga jual
terhadap harga perolehan/ biaya historis.
Profit diinterpretasikan sebagai ukuran dari performa yang baik.
Keputusan untuk meneruskan suatu produk/divisi bergantung dari apakah
terdapat selisih yang menguntungkan antara pendapatan dan biaya yang
telah dikeluarkan.
5. Akuntan harus menjaga integritas data mereka terhadap modifikasi
internal.
Sebagian besar orang tidak setuju bahwa biaya historis lebih kecil resiko
manipulasinya dibandingkan current cost atau selling price. Namun para
pendukung biaya historis beranggapan bahwa current cost yang
investasi mereka yang dicerminkan melalui aset bersih perusahaan. Oleh karena
itu, berikut kami sajikan beberapa point kritik terhadap biaya historis.
1. Informasi untuk proses pengambilan keputusan
Pendukung dari sistem biaya historis berargumen bahwa manajer
menggunakan data historis untuk mengevaluasi keputusan masa lalunya dan juga
merencanakan keputusan masa depan, berikut beberapa kritikan terhadap
pernyataan tersebut
Keputusan masa lalu baik benar maupun salah perlu dipastikan dengan apa
yang terjadi di pasar. Evaluasi menggunkan keputusan dimasa lalu dalam
menentukan profit, harus mampu memisahkan antara profit yang berasal
dari operasi perusahaan dan profit yang berasal dari holding gain/loss.
Profit yang diperoleh dari biaya historis tidak bersifat prospektif, namun
bersifat retrospektif. Modal dalam biaya historis dartikan sebagai jumlah
nominal dana yang diinvestasikan di perusahaan, dan bukan merupakan
purchasing power of investment-nya. Sementara yang dapat digunakan
untuk memprediksi masa depan adalah purchasing power of investmentnya, sebagai contoh harga terkini suatu aset tentu lebih mampu dalam
memprediksi nilai aset dimasa mendatang dibandingkan biaya yang dulu
dikeluarkan untuk membeli aset tersebut.
3. Matching
Salah satu konsekuensi dari penggunanan matching concept adalah karena
konsep tersebut menempatkan neraca pada posisi kedua. Neraca semata-mata
hanya sebagai ringkasan setelah penentuan profit. Padahal sebenarnya neraca
memiliki fungsi yang sangat penting, neraca merupakan sumber informasi utama
untuk melihat posisi keuangan perusahaan. Menurut Sproud, neraca memiliki
elemen-elemen fundamental untuk menilai kondisi dari sebuah perusahaan seperti
aset, liabilitas dan juga ekuitas, dan setiap transaksi seharusnya dianalisis dalam
pengaruhnya terhadap aset, liabilitas dan ekuitas. Penggunaan konsep matching
tidak menghasilkan informasi yang relevan dan terpercaya. Hal ini membawa
pada kritik bahwa konsep ini bias terhadap neraca dimana laporan rugi laba
meletakkan neraca pada posisi kedua.
4. Gagasan Mengenai kebutuhan Investor
Seperti yang telah kita ketahui pada argumen-argumen sebelumnya bahwa
dalam menentukan profit menggunakan biaya historis, menyebabkan adanya
penyimpangan dalam proses pengungkapan laporan keuangan. Menurut Whitman
dan Shubik hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
Dalam menganalisa saham, perlu lebih menekankan pada sisi psikologis pasar
dibandingkan kenyataan yang ada pada perusahaan, hal tersebut karena :
10 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Learning Objective 3
Current Cost Accounting
Current Cost Accounting adalah sistem akuntansi dimana aset dinilai
berdasarkan nilai sekarang (fair value) dan profitnya berdasarkan pada nilai saat
aset tersebut dibeli. Tujuan dari Current Cost Accounting (CCA) berdasarkan
pada 3 asumsi yang diungkapkan oleh Edwards dan Bell :
1. Berapa nilai aset yang harus dimiliki pada waktu tertentu? Ini merupakan
masalah ekspansi.
2. Aset tersebut harusnya bentuknya apa? Ini merupakan masalah komposisi.
3. Bagaimana aset tersebut dibiayai? Ini merupakan masalah pembiayaan.
Manajer membuat keputusan berdasarkan kepada ketiga asumsi tersebut.
Bagaimana caranya? Melakukan evaluasi untuk dapat menentukan pengukuran.
Untuk melakukan pengukuran, alat terbaik yang dapat dijadikan tolak ukur adalah
perbandingan dengan historical cost, yaitu perbandingan nilai sekarang dengan
nilai pada masa sebelumnya. Karena perbandingan evaluasi tersebut dirasa kurang
akurat, dibutuhkan data tambahan yaitu nilai sekarang berdasarkan pasar dan
ekspektasi terhadap kejadian dimasa mendatang. Jadi, nilai historis dijadikan
sebagai fungsi evaluasi, sedangkan nilai aktual dan ekspektasi masa depan
dijadikan sebagai fungsi pengambilan keputusan.
Informasi historical cost, nilai saat ini dan ekspektasi mendatang didapat
dari pengumpulan data. Data dan informasi perusahaan tidak hanya berasal dari
pihak manajemen, namun juga pihak pemegang saham. Sehingga tujuan dari
informasi akuntansi tersebut adalah sebagai:
1. Evaluasi oleh manajer berdasarkan keputusan masa lalu sebagai
pembelajaran untuk keputusan masa depan.
2. Evaluasi oleh pemegang saham, kreditor dan lainnya.
Konsep Laba Usaha dan Modal Keuangan
Sehubungan dengan profit, ada hal yang perlu diperhatikan:
11 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
1. Holding decision yaitu kapan saat ingin hold aset dan liabilitas atau
kapan saat menjualnya.
2. Operating Decision yaitu bagaimana menggunakan dan membiayai
operasional entitas.
Evaluasi terhadap kedua asumsi diatas menggunakan business profit,
yaitu 1) current operating profit 2) realisable cost savings. Current operating
profit merupakan kelebihan dari jumlah penjualan terhadap barang dikurangi
dengan biaya yang dikeluarkan. Realisable cost savings merupakan kenaikan
current cost dari aset pada periode saat ini juga. Konsep tersebut erat kaitannya
dengan realised/unrealised holding gain, yaitu keuntungan dan kerugian dalam
aset berdasarkan nilai saat ini.
Holding Gain and Losses
Munculnya holding gain and losses sempat menjadi kebingungan oleh
manajemen dalam mengevaluasi keputusan dan mengalokasi sumber daya.
Konsep antara operating gain/loss dan holding gain/loss harus dipisahkan.
holding digunakan untuk menilai apakah keputusan manajemen untuk menahan
asetnya tersebut tepat dan profitable. Selain itu, sistem holding digunakan untuk
menentukan posisi perusahaan dalam suatu pasar. Pengukuran berdasarkan
historical cost digunakan dan dibandingkan hanya apabila aset atau liabilitas
tersebut dijual. Sedangkan dalam holding, perbandingan menggunakan historical
cost dianggap tidak relevan karena adanya perbedaan waktu dan situasi
sekitarnya, sehingga menggunakan nilai masa kini.
Kenapa Holding Gain merupakan Komponen dari Profit?
Edwards & Bell menyatakan bahwa holding gain menunjukkan bahwa
nilai tambah yang disimpan dan dimasukkan sebelum penggunaannya. Revsine
menambahkan bahwa holding gain dianggap sebagai penambahan nilai yang tak
disengaja yang menciptakan benefit/keuntungan bagi entitas sebagai akibat dari
perbedaan waktu pembelian suatu aset yang diwaktu sekarang dan mendatang.
Selain itu kelebihan nilai aset tersebut memberikan untung pada saat aset tersebut
12 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
dijual dimasa mendatang yang dimana akan menambah jumlah arus kas yang
masuk.
Jadi holding gain dianggap sebagai nilai aset yang diapresiasi sebagai
akibat dari fenomena ekonomi, sehingga bersifat unrealised. Nilai tersebut
kemudian menjadi realised apabila dimasa mendatang aset tersebut dijual.
Sehingga mempengaruhi arus kas.
Beberapa akuntan berpendapat bahwa perusahaan membeli aset untuk
operasional tanpa memperhatikan perubahan harganya, sehingga penekanannya
hanya berdasarkan saat nilai likuidasi/exit value. Pernyataan ini kemudian dikritisi
oleh Revsine karena penilaian seperti ini tidak relevan bagi investor, karena
investor sangat memperhatikan kondisi arus kas masa depan, hubungannya pada
pemberian dividen dan penjualan saham. Revsine berpendapat bahwa holding
gain masuk dalam kategori profit karena kenaikan nilai berdasarkan pada
cerminan kekuatan pendapatan di masa depan yang lebih besar.
13 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Learning Objective 4
Modal Uang VS Modal Fisik
Perbedaan mendasar pada modal dan modal fisik adalah penggunaan
holding gain. Holding gain lumrah digunakan pada modal, sedangkan modal fisik
tidak menggunakan holding gain.
Dukungan terhadap Modal Fisik
Pendukung modal fisik berpendapat bahwa modal merupakan suatu bentuk
fisik yang menunjukkan kemampuan operasional perusahaan. Sebelumnya
dikatakan bahwa penggunaan konsep holding gain sebagai profit karena:
14 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
15 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
bersifat jangka pendek, maka susah untuk menebak berapa historical cost-nya,
mengingat tiap waktu harga berubah-ubah. Dibutuhkan sistem current cost/nilai
kini untuk mengukurnya agar lebih objektif.
Perubahan Teknologi
Sebelumnya dikatakan bahwa current operating profit sebagai indikasi
bahwa adanya kontribusi positif pada masa depan terhadap ekonomi dan
produktivitas perusahaan semakin efektif.
Namun
hal
ini
ditentang
karena
pemberian
kontribusi
tidak
karena current cost memiliki adanya unrealised holding gain. Dalam Current
cost, pemisahan antara profit dan unrealised profit menunjukkan adanya 2 (dua)
keuntungan dengan aktivitas yang berbeda, profit muncul karena adanya aktivitas
operasional yang dikelola oleh manajemen, dan unrealised profit muncul karena
adanya aktivitasholding perusahaan. Sedangkan dalam historical cost, kedua
profit ini dianggap satu kesatuan.
Pendukung Exit Price
Pendukung teori ini menganggap bahwa biaya berarti opportunity cost
atau pengorbanan terhadap alternatif lain. Di beberapa kasus, pengorbanan yang
dihadapi perusahaan terhadap aset yaitu pada saat ingin menjualnya dibanding
menggunakannya. Sehingga penggunaan current cost menjadi tidak relevan.
Penggunaan exit price atau realisable value menjadi lebih logis dalam kasus ini
karena objektivitas current cost
17 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Learning Objectives 5
Exit Price Accounting
Pendapatan dan Modal
Exit Price Accounting adalah suatu sistem akuntansi yang menggunakan
harga jual pasar untuk mengukur laporan keuangan perusahaan dan performa
perusahaan. Terdapat dua alasan dari conventional historical cost accounting:
-
Asset yang tertera pada neraca telah disesuaikan dengan exit values (nilai
jual) jadi merepresentasikan fair value.
Tujuan Akuntansi
Pembuatan keputusan adaptif
Chambers mengemukakan tujuan komprehensif dari exit price accounting,
atau yang disebut continuously contemporary accounting (CoCoA) dan
memutakhirkan ke current cash equivalent (CCE). Chambers melihat bisnis
perusahaan sebagai entitas yang adaptif dalam jual beli barang dan jasa. Yang
mana hal itu diatur oleh keputusan si manajer yang mana sebuah representasi
tujuan pemilik perusahaan.
Untuk melanjutkan bisnis, perusahaan harus bisa mengikuti perkembangan
pasar, dan tercermin dari laporan keuangannya. Dalam penilaian moneter sebuat
asset dan kewajiban dapat dihitung secara objektif dengan referensi harga pasar;
yaitu harga beli dan harga jual.
Ketika perusahaan membeli asset tidak lancar mengubah kemampuannya
dalam adatasi. Apabila asset dibeli dengan kas, pengurangan dalam cash balance
menurunkan kebebasannya dalam menaruh kas untuk investasi lain. Apabila asset
18 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Jika tidak ada kendala, informasi dapat dikumpulkan yang relevan untuk
setiap user atau masalahnya diberikan dan model keputusan. Namun, kendala ada
karena informasi sumber daya produksi langka dan mahal. Masalahnya adalah
untuk memilih model keputusan yang sesuai dengan menilai kemampuan model
untuk memprediksi konsekuensi dari program alternatif yang tersedia saat
tindakan.
Additivity
Cahmbers mempertimbangkan masalah aditif menjadi faktor kunci dalam
mendukung akuntansi CCE. Produk utama dari sistem akuntansi laporan
akuntansi - neraca dan laporan laba rugi. Jika kita memberikan nilai yang berbeda
dengan karakteristik yang relatif kecil dari fakta dan menggunakan skala
pengukuran relatif kecil, maka tidak ada arti tertentu atau komersial dapat
dideduksi dari agregat - mereka tidak dapat secara logis ditambahkan bersamasama.
Maka, penilaian dari semua elemen dalam neraca dan laporan laba rugi
pada setara uang mereka (nilai keluar), menyediakan satu aturan yang dapat
diterapkan secara konsisten terhadap perusahaan manapun. Sistem ini
berkonsentrasi pada pengukuran kemampuan keuangan penting uang dan setara
uang. Itu membuat tidak menggunakan karakteristik fisik atau aset lainnya.
Alokasi
Thomas mengeluhkan kenyataan bahwa sistem akuntansi biaya (historis
dan arus) sangat bergantung pada alokasi exit price adalah bahwa laporan
keuangan bebas alokasi. Laporan laba-rugi tidak dapat melaporkan perubahan
dalam jumlah yang dialokasikan, tapi melaporkan arus masuk aktiva dan
perubahan nilai-nilai keluar dari aset perusahaan dan kewajiban dalam suatu
periode tertentu. Laba menampilkan jumlah perubahan daya beli riil dari aktiva
bersih, tidak termasuk investasi tambahan oleh dan distribusi kepada pemilik.
20 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Kenyataan
Exit price melibatkan referensi untuk contoh-contoh yang nyata karena,
berpendapat bahwa mengacu pada saat ini, harga pasar sebenarnya. Penyusutan
tidak didefinisikan dengan cara konvensional, namun dalam arti ekonomi
penurunan harga pasar. Penyusutan tidak mungkin terjadi dalam beberapa tahun
jika harga naik atau tetap konstan.
Obyektifitas
Hal ini sering dikatakan bahwa harga pasar saat ini tidak objektif. Namun,
beberapa studi penelitian menunjukkan bahwa harga pasar relatif lebih objektif
daripada kebanyakan orang percaya. Parker melakukan studi penelitian tentang
perbandingan relatif dan objektivitas untuk exit price dan jumlah biaya historis
tercatat. Objektivitas didefinisikan sebagai konsensus di antara penilai.
Komparatif didefinisikan sebagai sebuah konsensus dalam pengukuran.
Ukuran risiko
Untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
posisi risiko dan kinerja dalam mengelola risiko keuangan yang signifikan dengan
rancangan standar akan membutuhkan:
1. Deskripsi dari setiap risiko keuangan yang signifikan dan tujuan
perusahaan serta kebijakan untuk mengelola risiko tersebut.
2. Informasi tentang dampak risiko tersebut terhadap laporan posisi keuangan
(neraca) dan laporan kinerja keuangan.
3. Informasi mengenai metode dan asumsi utama yang digunakan untuk
memperkirakan nilai wajar instrumen keuangan.
21 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Additivity
Pendukung exit price mengklaim bahwa pengukuran akuntansi, jika
mereka harus objektif, harus didasarkan hanya pada nilai masa lalu dan kini.
Perhitungan antisipasi tidak dapat ditambahkan bersama-sama dengan angka saat
ini. Pengkritik menunjukkan, bagaimanapun, arus kas yang setara aset ditentukan
berdasarkan asumsi likuidasi bertahap dan teratur.
Penilaian kewajiban
Chambers berpendapat bahwa hutang obligasi secara efektif berbentuk
modal dan harus dinyatakan sebesar nilai nominal, bukan di nilai pasar. Ini telah
membuat inkonsistensi, karena obligasi sebagai aktiva harus dinyatakan sebesar
nilai pasar.
22 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Learning Objectives 6
Value in Use VS Value in Exchange
Staubus menunjukkan bahwa sejumlah faktor yang umum untuk setiap
viewpoint :
Jika CCA> EXA, dan CCA> NPV, maka aset memiliki nilai di saat ini
digunakan - mempertahankan operasi saat ini.
Jika EXA> CCA, dan CCA> NPV, lalu melikuidasi aset saat ini yang
digunakan dan terus-menerus aset tersebut beradaptasi untuk alternatif
investasi lainnya.
Jika EXA>CCA, dan CCA < NPV ,maka melikuidasi dan menghentikan
semua operasi.
Value in use
Aset
Value in exchange
dijual
Aset
digunakan
Fokus
investor
pada
atau
kepentingan
orientasi
untuk
kegiatan perusahaan
kegiatan produktif
23 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Learning Objective 7
A Global Perspective And International Financial Reporting
Standars
Vasiasi dari current cost dan tingkat harga dalam akuntansi telah dicoba
dan diadopsi di beberapa negara.
Current cost in United States
Pada tahun 1979, FASB mencabut ASR 190 dan menerbitkan Statement
33 yang meminta pengungkapan tambahan dari rekening umum disesuaikan
inflasi dan data biaya saat ini. Dalam Statement 33, FASB mengharuskan
perusahaan untuk mengungkapkan informasi mengenai:
-
Laba dari operasi yang dilanjutkan atas dasar biaya saat ini untuk tahun
keuangan saat ini.
Biaya saat persediaan PPE pada akhir tahun keuangan saat ini.
Perubahan dalam biaya saat ini untuk tahun keuangan saat ini persediaan
dan PPE, dengan menggunakan constant dollar basis.
FASB ragu apakah akan mendukung pandangan modal atau tampilan
merekomendasikan
sistem
akuntansi
biaya
saat
ini.
Komite
diputuskan bahwa penilaian dari manfaat masa depan yang diperoleh dari aktiva
bersih perusahaan adalah relevansi khusus bagi pengguna. Oleh karena itu,
kapasitas fisik dan operasi tampilan modal didukung akuntansi biaya saat ini di
Inggris.
Lebih lanjut, Sandilands menetapkan bahwa holding gain mencerminkan
kondisi ekonomi saat ini yang umumnya di luar kendali manajemen dan bukan
merupakan indikasi aktivitas normal. Mereka memutuskan bahwa holding gain
harus diungkapkan tetapi tidak dimasukkan dalam laporan laba.
Proposal Sandilands Committee tersebut disahkan oleh pemerintah dan
diterima secara substansi oleh profesi akuntansi yang diwakili oleh Accounting
Standards Steering Committee. Telah disepakati bahwa pelaksaannya harus
dilakukan profesi akuntansi. The Inflation Accounting Steering Group (IASG)
kemudian dibentuk di awal tahun 1976 dan mengeluarkan exposure draft (ED 18)
di akhir tahun 1976 yang merupakan pedoman khusus untuk digunakan
perusahaan. Setelah banyak perdebatan, revisi, dan eksperimen, Accounting
Standards Committee (ASC) mengeluarkan Statement (SSAP 16) pada akuntansi
biaya saat ini pada Maret 1980. Persyaratan SSAP 16 dapat dipenuhi dengan
dengan menampilkan secara jelas tambahan data mengenai current cost atau
current cost ditampilkan sebagai data utama dan historical cost sebagai tambahan
data. Standar ini kemudian diaplikasikan pada semua perusahaan, tapi pada tahun
1985 setelah banyak perdebatan ASC akhirnya menarik SSAP 16.
Current cost in Australia
Di Australia, profesi akuntansi mengeluarkan DPS 1.1, Statement of
Provisional Accounting Standards (PAS) Current Cost Accounting pada Oktober
1976. Versi amandemen dari pernyataan tersebut (PAS 1) dan pedoman
pelasanaannya diterbitkan pada Agustus 1978. Rekomendasi sistem current cost
adalah berdasarkan mempertahankan kapasitas operasi perusahaan secara utuh.
Standar ini dipertimbangkan akan menjadi sistem baru untuk menggantikan
historycal cost ketika para user sudah mulai familiar. Namun, dikarenakan banyak
kritik yang masuk dan lobi dari perusahaan dan individu, serta kurangnya efek
25 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
tujuan
perpajakan,
kantor
pajak
Australia
memerlukan
27 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Menurut Shanahan, neraca yang berisi harga biaya historis tidak dapat dikatakan
benar dan adil.
Perpindahan dari pelaporan biaya historis tercermin dalam paragraf 101
dari kerangka IASB. Dasar pengukuran yang paling sering diadopsi oleh entitas
dalam menyusun laporan keuangan mereka adalah biaya historis. Hal ini biasanya
dikombinasikan dengan pengukuran lainnya. Misalnya, persediaan, biasanya
dicatat pada nilai pasar dan kewajiban pensiun dinyatakan sebesar nilai tunainya.
Selanjutnya, beberapa entitas menggunakan dasar biaya saat ini sebagai respon
terhadap ketidakmampuan dari model biaya akuntansi history untuk menangani
dampak perubahan harga aset non-moneter.
A mixed measurement system and international standards
Pertanyaannya adalah bagaimana teknik current value diaplikasikan ke
dalam laporan keuangan. Secara khusus, masalah pencatatan aset finansial
menyediakan
financial
reporting
standards,
pendekatan
tersebut
telah
28 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
29 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
30 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Learning Objective 8
Masalah Bagi Auditor
Auditor mencari bukti untuk mendukung opini mereka tentang apakah
laporan keuangan disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar dan hukum
yang relevan. Bukti ini harus cukup dan tepat. Kualitas bukti ditentukan oleh
relevansi dan kehandalan dalam memberikan dukungan atau mendeteksi salah saji
dalam, kelas transaksi, saldo rekening dan pengungkapan entitas. Dimana auditor
percaya ada risiko yang lebih besar dari salah saji, kebutuhan untuk
mengumpulkan cukup dan bukti audit yang lebih berat.
Auditor harus memahami model pengukuran campuran. Setiap model
pengukuran menciptakan beberapa jenis risiko salah saji. Exit price bisa sulit
untuk ditentukan ketika pasar yang diperdagangkan rendah. Auditor menangani
beberapa isu-isu penilaian dengan mencari pendapat ahli dan lain-lain dengan
menguji dasar asumsi manajemen dan input data ke model penilaian bukan
langsung menguji nilai untuk korespondensi ke nilai pasar eksternal.
Faktor lain yang meningkatkan risiko salah saji dalam pengukuran adalah
keterlibatan pihak terkait. Dimana transaksi dengan pihak terkait ada, auditor
memerlukan bukti spesifik bahwa transaksi properti telah tercatat anad
diungkapkan. Namun, kerugian adanya keterlibatan pihak terkait, dapat
mempengaruhi kualitas bukti. Auditor harus memeriksa semua dokumen dan aset,
dan mendiskusikan rincian transaksi dengan pengurus dan anggota komite audit
yang sesuai dalam situasi ini.
31 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m
Daftar Pustaka
Godfrey, Jayne, et al. Accounting Theory. Australia: John Wiley & Sons, 2010.
32 | A c c o u n t i n g M e a s u r e m e n t S y s t e m