Artritis
reumatoid
suatu
penyakit
autoimun yang mempengaruhi sendisendi tubuh.
Sekitar 1% dari populasi dunia menderita
rheumatoid arthritis, wanita 3x > pria.
Penyakit ini paling sering antara usia 40
dan 50 tahun
Pembahasan
Definisi
Rheumatoid arthritis merupakan penyakit
inflamasi autoimun sistemik, kronis dan
eksaserbatif yang menyerang persendian dengan
target jaringan sinovia.
Epidemiologi
Penelitian tahun 2012 menyatakan bahwa
prevalensi penduduk dunia yang mengidap RA
sebanyak 0,5 1 %
Penelitian tahun 2012, sebanyak 46,030 pasien
dengan diagnosa RA teridentifikasi. 2/3 pasien
adalah perempuan, dan kebanyakan pasien
berusia paruh baya dan lansia.
Etiologi
Faktor Genetik
Hormon Seks
Protein heat shock (HSP)
Faktor Infeksi
Agen infeksi
Mycoplasma
Mekanisme patogenik
Infeksi
sinovial
superantigen
Parvovirus B19
Retrovirus
Enteric bacteria
Kemiripan molekul
Mycobacteria
Kemiripan molekul
Epstein-Barr Virus
Kemiripan molekul
langsung,
Faktor Resiko
Jenis Kelamin
Umur
Riwayat Keluarga
Radikal bebas
Faktor genetik dan lingkungan
Patogenesis
Patofisiologi
Sinovitis karena kongesti dan edema pada
membran synovial serta kapsula sendi
Pannus penebalan lapisan jaringan granulasi
yang akan menyelubungi serta menginvasi
kartilago,dan menghancurkan kapsula sendi
serta tulang
Manifestasi klinis
Kaku sendi pada waktu pagi hari
Arthritis simetris
Kebanyakan pada jari tangan.
Fase lanjut bisa menyerang sendi kaki, bahu dan
vertebra. Bisa terjadi manifestasi ekstraartikuler
seperti nodul rheumatoid, vaskulitis dan
menyerang organ vital (misalnya: nefritis).
Anamnesis
Umur
Jenis kelamin
Riwayat penyakit
Nyeri sendi, keluhan utama pada pasien
dengan reumatik. Nyeri paling sering terjadi
pada pagi hari, membengkak disiang hari, dan
sedikit lebih berat dimalam hari.
Kaku sendi, rasa seperti diikat, pasien merasa
sukar untuk menggerakan sendinya
Pemeriksaan fisik
Pada muskuloskeletal :
gaya berjalan antalgik
Sikap/postur badan
Kemerahan disertai deskuamasi pada kulit
disekitar sendi
Kenaikan suhu sekitar sendi
Sendi bengkak
Nyeri raba
Berkurangnya luas gerak sendi pada semua arah
Krepitus
Atrofi dan penurunan kekuatan otot
Pada sistem lainnya :
Kulit : nodul subkutan (nodul rheumatoid)
Jantung : Serangan jantung, disfungsi miokard
Paru : efusi pleura, fibrosis interstisial,
pengorganisasian pneumonia.
Bentuk Deformitas
Deformitas leher angsa
Keterangan
Hiperekstensi PIP dan fleksi DIP
(swan-neck)
Deformitas boutonnire
Deviasi ulna
(piano-key)
Deformitas Z-thumb
Arthritis multilans
Halux valgus
Diagnosis
Kriteria diagnosis sebelumnya menurut ACR 1987,
sebagai berikut:
Kaku pagi: kaku sekitar sendi paling sedikit selama 1
jam pada waktu pagi.
Artritis pada 3 atau lebih area sendi yang ditentukan
oleh dokter secara simultan. Terdapat pembengkakan
jaringan lunak dan efusi, bukan hanya penulangan
berlebihan (bony overgrowth). Ada 14 area sendi:
interfalangs proksimal, metakarpofalangeal,
pergelangan tangan, siku, lutut, pergelangan kaki dan
metatarsophalangeal masing-masing kanan dan kiri.
Diagnosis
Kriteria 1-4 harus positif minimal 6 minggu.
Untuk menegakkan diagnosis AR perlu minimal
4 kriteria
Pemeriksaan
Temuan
C-reactive
(CRP)*
Mungkin meningkat
Jumlah trombosit*
Biasanya meningkat
Fungsi hati*
Rheumatoid
(RF)*
Mungkin normal atau tampak adanya osteopenia atau erosi dekat celah
sendi pada stadium awal penyakit.
MRI
Anticyclic citrullinated peptide Berkorelasi dengan perburukan penyakit. Sensitivitasnya meningkat bila
antibody (anti-CCP)
Anti RA33
Konsentrasi komplemen
Imunoglobulin (Ig)
Pemeriksaan cairan sendi
Fungsi ginjal
Urinalisis
Diagnosis Banding
Artritis viral (parvovirus, rubella, Chikungunya)
Artritis reaktif (paskainfeksi tenggorok,
gastrointestinal, seksual)
Seronegative spondyloarthropathy (psoriasis,
ankylosing spondylitis, inflammatory bowel
disease)
Penyakit kolagen (SLE, scleroderma)
Polymyalgia rheumatic
Gout kronis
Fibromyalgia
Management
Non-farmakologis
Edukasi
Istirahat
Latihan-latihan spesifik
Gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit,
minimal dua kali dalam sehari.
Kompres panas pada sendi.
Terapi Farmakologis
Analgesik
NSAID
DMARDs (Disease Modifying Anti-Rheumatoid
Drugs)
DMARDs digunakan untuk terapi kausal tetapi efek
baru terlihat setelah 4-16 minggu. Karena ES cukup
tinggi perlu pemantauan ketat. DMARDs harus
diberikan sedini mungkin dan tetap diberikan
selama fase aktif AR.
DMARDs/dosis
Klorokuin
/Hidrokisklorokuin 200-400 mg/hari
Sulfasalazin 500-2000 mg/hari
Metotreksat
5-30 mg/minggu
Azatioprin
1-2 mg/kgBB
Siklosporin
5 mg/kgBB/hari
Leflunomide 100 mg/hari (3 hari) 10-20 mg/hari
Kortikosteroid
Injeksi kortikosteroid intra artikuler hanya
dilakukan pada sendi vital yang mengalami
inflamasi, baik dalam mengurangi inflamasi dan
dapat meminimasi ES sistemik dari
kortikosteroid. Diberikan maksimal 3x dalam 1
tahun pada 1 sendi
Immunoterapi
Komplikasi
Anemia
Kanker
Kardiovaskuler :efusi pericardial asimptomatik
Peningkatan infeksi
Deformitas sendi tangan
Deformitas sendi lain :Frozen shoulder, CTS
Nodul reumatoid
Vaskulitis : Arteritis distal, lesi kutaneus,
Prognosis
Indikator prognosis buruk:
Terima Kasih