245 1094 1 PB
245 1094 1 PB
*)
Peneliti
296
deoksi -D-glukosa, chitosan mengandung
gugus amino bebas dalam rantai
kabonnya dan bermuatan positif sehingga
menyebabkan molekul tersebut bersifat
resisten terhadap stress mekanik. Gugus
amino bebas inilah
yang banyak memberikan kegunaan bagi
chitosan(2).
Chitosan dibentuk dari bahan
baku chitin melalui diproses deasetilasi.
Semakin banyak gugus asetil yang hilang
dari polimer chitin, semakin kuat interaksi
ikatan hidrogen dan ion dari chitosan.
Sehingga chitosan bermuatan positif,
berlawanan dengan polisakarida alam
lainnya. Sedangkan chitin merupakan
bahan yang dapat diperoleh dari proses
pengolahan limbah industri perikanan,
seperti kulit udang, kulit dan kepala
kepiting dll.
Sebagai bahan pemrosesan
limbah cair, chitosan mampu menurunkan
kadar COD, BOD, padatan tersuspensi,
Warna, kekeruhan dan mampu mengikat
logam berat
seperti Fe, Cu, (3)
Cd, Hg, Pb, Cr, Ni, Mn Co,
Zn dan lain lain .
Menurut Metcalf & Eddy(4)
mekanisme
pembentukan
partikel
kompleks (flok) dengan polimer pada
Chitosan adalah dengan cara adsorpsi
dan jembatan antar partikel. Bila molekul
polimer bersentuhan dengan partikel
koloid maka beberapa gugusnya akan
teradsorpsi pada permukaan partikel dan
sisanya tetap berada dalam larutan.
Apabila partikel kedua terikat pula pada
bagian lainnya dari rantai polimer
tersebut, maka akan terjadi partikel
kompleks, sedang polimernya berfungsi
sebagai jembatan. Polimer pembentuk
partikel kompleks mempunyai kaitan
sepanjang
rantainya
(fishing
line).
Tersedianya gugus terionisasi aktif
memungkinkan terjadinya adsorpsi kuat
pada
permukaan
polimer.
Pada
konsentrasi polimer yang rendah akan
terjadi adsorpsi, tetapi pembentukan
jembatan ini tidak sempurna karena
sebagian polimer yang tersisa dalam
larutan tidak cukup untuk mengikat
partikel yang lain. Sedangkan pada
konsentrasi optimum bagian sisa tersebut
akan terserap kedalam partikel yang
berdekatan untuk membentuk jembatan.
Apabila konsentrasi polimer berlebih
maka permukaan polimer akan menjadi
jenuh dan tidak dapat membentuk
Pusat
Pengkajian
2.
TUJUAN PENELITIAN
METODE PENELITIAN
chitosan
pada proses coagulasi limbah cair
20 C 1 C.
2.
3.
Keterangan :
Konsentrasi BOD5 yang digunakan dalam
penelitian adalah 796.82 mg/liter
2. Persentase rata-rata dihitung dari ratarata penurunan BOD5 untuk 3 kali
pengulangan
1.
Ukuran
( m)
1000~500
500~350
350~250
250~80
80~40
1000~500
500~350
350~250
250~80
80~40
A
Penurunan BOD5 pada
Chitosan
setiap pengulangan (%)
Ukuran
Rata
Jenis
1
2
3
( m)
-rata
1000~500
47.1 49.0
49
48.4 B
500~350
53.9 53.9 54.9 54.3
A
350~250
54.9 54.9 54.9 55.0
250~80
56.9 56.9 58.8 57.8Keterangan :
80~40
56.9 54.9 54.9 55.61. Konsentrasi COD yang digunakan dalam
1000~500
58.8 54.9 58.8 57.5 penelitian adalah 1040 mg/liter
500~350
58.8 58.8 58.8 58.82. Persentase rata-rata dihitung dari rataB
350~250
62.7 60.8 58.8 60.8 rata penurunan COD untuk 3 kali
250~80
58.8 62.7 60.8 60.8 pengulangan
80~40
62.7 60.8 60.8 61.4
Teknologi Lingkungan, Vol. 2 No. 3,
298 Jurnal
September 2001 : 296 - 299
partikel chitosan. dari penelitian ini
dapat pula diketahui kemampuan
Dengan
menggunakan
uji
optimum chitosan dalam mengadsorsi
statistik (uji F) pada tingkat kesalahan
polutan (BOD dan COD) dalam limbah
0.05 terhadap hasil-hasil analisa diatas
cair. Tabel 5 menunjukkan kemampuan
diketahui bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara ukuran chitosan dengan
optimum adsorsi chitosan terhadap
penyerapan partikel-partikel polutan
penurunan kadar BOD5 maupun COD
(BOD maupun COD).
dalam proses pengolahan limbah.
Dari Tabel 3 dan Tabel 4
Tabel 5. Kemampuan Optimum
tersebut terlihat bahwa semakin kecil
Chitosan
Mengadsorsi Polutan (BOD
ukuran chitosan yang digunakan dalam
proses pengolahan limbah menghasilkan
dan COD) Dalam Limbah Cair.
penurunan kandungan BOD5 dan COD
Persentase rata-rata
yang semakin besar. Hal ini menunjukkan
Chitosan
adsorbsi
pada Chitosan
bahwa semakin kecil ukuran chitosan
Jenis
Ukuran
(m)
BOD
COD
akan
semakin
memperbesar
luas
3,9
4,2
1000~500
permukaan
chitosan.
sehingga
4,3
4,4
500~350
memperbesar kemungkinan terjadinya
4,3
4,9
A
350~250
koagulasi dari proses interaksi antara
chitosan dengan partikel-partikel polutan
4,6
5,2
250~80
yang terdapat dalam limbah.
4,4
4,9
80~40
Dari kedua hasil penelitian ini.
4,9
3,6
1000~500
tampak bahwa daya koagulasi chitosan
4,7
3,9
500~350
terhadap penurunan nilai BOD dan COD
4,8
4,3
B
350~250
mencapai optimum pada ukuran lebih
4,8
4,9
250~80
kecil dari 250 m.
4,9
4,6
80~40
Disamping pengaruh ukuran
4,56
4,49
Rata-rata
DAFTAR PUSTAKA
2.
3.
4.
5.
6.
Energi, Material dan Lingkungan BPPT sejak tahun 1989 sampai sekarang.
Partikel Chitosan Joko Prayitno Susanto)
299
Teguh Prayudi dan
Pengaruh Ukuran