Anda di halaman 1dari 8

PRELIMINARY STUDY

LABORATORIUM PILOT PLANT


SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/ 2016

MODUL

: Humidifikasi dan Dehumidifikasi

PEMBIMBING : Ir. Umar Khayam

Oleh:
Kelompok

: III

Nama

: Fitra Firmansyah Herdiana

Kelas

: 3A

NIM

: 131411008

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
PPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

Humidifikasi
1. Pengertian bola basah
Dry Bulb temperature (Temperatur bola kering), yaitu suhu yang
ditunjukkan dengan thermometer bulb biasa dengan bulb dalam keadaan
kering. Satuan untuk suhu ini bias dalam celcius, Kelvin, fahrenheit.
Wet Bulb Temperature (Temperatur bola basah), yaitu suhu bola
basah. Sesuai dengan
namanya wet bulb, suhu ini diukur dengan menggunakan thermometer
yang bulbnya (bagian bawah thermometer) dilapisi dengan kain yang telah
basah kemudian dialiri udara yang ingin diukur suhunya. Perpindahan kalor
terjadi dari udara ke kain basah tersebut. Kalor dari udara akan digunakan
untuk menguapkan air pada kain basah tersebut, setelah itu baru digunakan
untuk memuaikan cairan yang ada dalam thermometer.
Untuk menjelaskan apa itu wet bulb temperature, dapat kita
gambarkan jika ada suatu kolam dengan panjang tak hingga diatasnya
ditutup. Kemudian udara dialirka melalui permukaan air. Dengan adanya
perpindahan kalor dari udara ke permukaan air maka terjadilah
penguapan. Udara menjadi jenuh diujung kolam air tersebut. Suhu disinilah
yang dinamakan Wet Bulb temperature.

http://staff.unila.ac.id/atusi/files/2013/03/Temperatur-Bola-Basah-dan-Kering.pdf
2. Jenis dan ukuran, fungsi dan banyaknya packing coloumn
Jenis packing coloumn yang digunakan adalah jenis Berl sattles packed type

ukuran DN 200 700mm. Fungsi dari packing coloumn ini adalah untuk memperlus
kontak antara gas dan air yang akan dikontakan.
Nama
isian
Berl
saddl
e

Gambar isian

Kelebihan

kekurangan

Distribusi uap-cair
didistribusikan secara
merata sama pada kedua
sisi.

stabilitas kimia tinggi, dan


daya tahan panas yang
sangat baik,
Sensitivitas lebih
rendah terhadap
kualitas distribusi cair
dan uap

lebih mudah untuk


jatuh ketika
menumpuk dalam
kolom
kontaknya
berlangsung
se cara cepat

3. Variable masing-masing untuk udara dan air

Variable untuk udara dan air dalam humidifikasi adalah:


Dry bulb temperature
Wet bulb temperature
Dew point
Entalphy
Humid volume
Humid heat
Absolute humidity
Relative humidity
Persen (absolute) humidity
4. Komposisi masing-masing udara dan air
Komponen komponen yang merupakan unsur penyusun udara adalah :
1) Oksigen (O2)
2) Nitrogen (N2)
3) Karbondioksida (CO2)
4) Argon (Ar)
5) Karbon monoksida (CO)
6) Gas lain dalam udara
Sedangkan komponen yang ada pada air adalah dua atom hydrogen dan satu
atom oksigen.
5. Fenomena yang tidak dikehendaki dalam humidifikasi

Fenomena yang tidak dikehendaki dalam humidifikasi adalah fenomena flooding. Aliran
gas ke atas gas yang memiliki gaya dorong terhadap cairan akan memperlambat laju alir
cairan. Semakin besar laju ali gas semakin besar gaya dorong. Ketika gaya dorong
mendekati gravitasi, maka cairan akan mengalir lebih lambat, dan cairan mulai
terakumulasi di tower.

6. Running proses humidifikasi


Proses humidfikasi pada praktikum akan dilakukan secara dua jenis,
jenis pertama yakni humidifikasi dengan pemanasan dan humidifikasi tanpa
pemanasan.
Humidifikasi dengan pemanasan, udara yang dialirkan melalu
kompresor akan dilewatkan ke heater terlebih dahulu sebelum dikontakan
dengan air di kolom humidifikasi, ini dilakukan dengan membuka valve v2
dan menutup valve v1. Sedangkan untuk humidifikasi tanpa pemanasan gas
yang dialirkan menggunakan kompresor langsung dibawa ke kolom
humdifikasi tanpa mengalami pemanasan terlebih dahulu. Ini dilakukan
dengan cara membuka valve V1 dan menutup valve V2.
7. Fungsi control air pressure

Fungsi control air pressure : Digunakan sebagai pengontrol temperatur sekaligus pula
sebagai alat pengaman. Bila digunakan sebagai pengaman, akan memutuskan rangkaian
dan menghentikan kompresor pada saat tekanan hisap juga dapat digunakan sebagai
pengontrol suhu pada ruangan yang didinginkan dengan mengontrol temperatur
evaporator.
Dehumidifikasi
1. Pengaruh flow dan akibatnya
Flow pada dehumidikasi akan berperahu terhadap jumlah udara kering
dihasilkan. Jika dalam kondisi yang masih memungkinkan dan seimbang,
maka flow akan menghasilkan udara kering yang lebih banyak, tetapi jika
salah satunya terlalu cepat, maka akan menghasilkan jumlah kontak yang
lebih minim karena waktu tinggal yang semkain sedikt.
2. Alat ukur kelembapan udara dan cara pengukurannya

a) Higrometer
Hygrometer adalah alat untuk mengukur kelembapan udara.
Biasanya ditempatkan di dalam box penyimpanan barang yang
memerlukan kelembapan yang terjaga seperti drybox penyimpanan
kamera. Keadaan ini akan mencegah pertumbuhan jamur yang
menjadimusuh pada peralatan tersebut.
Mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua
thermometer.Thermometer pertama dipergunakan untuk mengukur
suhu udara biasa dan yang keduau ntuk mengukur suhu udara
jenuh/lembab (bagian bawah thermometer diliputi kain/kapasyang

basah). Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering


sehingga akanmengukur suhu udara sebenarnya.Thermometer Bola
Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah
suhusaturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air
dapat berkondensasi.
Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang
akandiukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya.
skala kelembabanbiasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu
dengan derajat celcius kipas

( Gambar alat ukur kelembaban udara (higrometer))


2.Alat Ukur Kelembaban Udara Dalam Ruangan
Produk ini dapat digunakan dalam rumah dan kantor-kantor, dimana
dapat digunakan untuk me-monitor area sekitar tempat kerja, tempat
belajar dan lingkungan tempat tinggal setiap saat dan menampilkan
suhu dan kelembaban yang nyaman.
Spesifikasi:
-Rentang pengukuran temperatur:
Rentang pengukuran temperatur indoor dan outdoor: -50C ~ 70C
-Resolusi temperatur: 0.1C
-Akurasi temperatur: 1.0C untuk -20C ~ 50C, lainnya: 2.0C
-Rentang pengukuran kelembaban: 20%RH ~ 90%RH (tampilan antara
15%RH ~ 95%RH)
-Resolusi kelembaban: 1%
-Akurasi kelembaban: 5%RH
-Power supply: baterai 1.5V AAA

3. Cara membaca phsycometric chart

4. Pada kondisi apa terjadi pelepasan panas dan penyerapan panas

Pada saat terjadi perubahan wujud, misalnya dari padat menjadi cair atau dari cair
menjadi gas, selalu disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Suatu zat apabila
diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu maksimum, maka zat akan mengalami
perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terusmenerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat digunakan
untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat.
5. Pengaruh temperature terhadap proses dehumidifikasi

Pemanasan yang dilakukan pada proses dehumidifikasi bertujuan agar sejumlah


kandungan air yang dibawa udara dapat teruapkan sehingga akan membantu aktivitas
media penangkap air dan sekaligus dapat mengeluarkan air dari dalam udara. Pemanasan
dalam dehumidifikasi bertujuan untuk menguapkan sejumlah air dalam udara proses.
Temperatur udara yang keluar dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi akan
bergantung pada besarnya kalor yang diberikan serta jumlah kandungan air yang
ditangkap atau dikeluarkan dari udara.
6. Definisi absolute dan relative humidity
Kelembaban mutlak atau biasa disebut kelembaban absolut adalah massa
uap air dalam udara per satuan volume. Kelembaban absolute bergantung
volume paket udara, meski kandungan air sama, kelembaban absolute bisa
berbeda. Contoh : 1 m3 udara suhunya 250 C terdapat 15 gram uap air maka
kelembaban mutlak = 15 gram. Jika dalam suhu yang sama , 1 m3 udara
maksimum mengandung 18 gram uap air, maka Kelembaban relatifnya =
15/18 X 100 % = 83,33 %.
Sedangkan Kelembaban relatif atau nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air
di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Misalnya

pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3maksimal dapat memuat 25 gram uap
air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada
waktu itu sama dengan
Kelembaban nisbi merupakan perbandingan antara kelembaban aktual
dengan kapasitas udara untuk menampung uap air. Bila kelembaban aktual
dinyatakan dengan tekanan uap aktual (ea), maka kapasitas udara untuk
menampung uap air tersebut merupakan tekanan uap jenuh (es) . Sehingga
kelembaban nisbi (RH) dapat dituliskan dalam (%) sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai