Anda di halaman 1dari 12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Pada manusia terdapat sistem saraf yang jauh lebih berkembang dari pada sistem saraf
mahluk lain ( khususnya otak ). Sistem saraf berfungsi menerima rangsang
( stimulus ) dari lingkungan atau rangsang yang terjadi di dalam tubuh, mengubah,
menghantar dan mengolah rangsang serta mengkoordinasi dan mengatur fungsi tubuh
melalui impuls-impuls yang di bebaskan dari pusat ke perifer. Sel saraf dalam system
saraf berfungsi untuk menjalarkan impuls. Impuls dapat menjalar pada sebuah sel
saraf, juga dapat menjalar pada sel lain dengan melintasi sinapsis. Penjalaran impuls
dapat terjadi dengan cara transmisi elektrik atau transmisi kimiawi yang
menggunakan bantuan neurotransmitter. Proses transmisi sinapsisdapat berlangsung
lebih lambat atau mengalami gangguan.
Beberapa bahan yang diketahui sebagai sumber gangguan dalam transmisi
sinapsis ini adalah pestisida, racun ular dan obat bius. Proses transmisi sinapsis juga
dapat berlangsung lebih cepat akibat pengaruh dari konsumsi zat-zat yang
mengandung zat stimulan.
B. Komponen Sistem Saraf
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk
menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
yaitu:
1. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
2. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
3. Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar.
C. Impuls

Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai
serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah
sebagai berikut:
Perubahan dari dingin menjadi panas
Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan
Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung
Suatu benda yang menarik perhatian.
Suara bising
Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan
menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
tidak melewati otak.
D. Susunan sistem saraf manusia
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan
sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1. Sistem saraf pusat
a. Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga
tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak
adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.
Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak
besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri.
Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar
belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri,
sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh
sebelah kanan.

Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah


otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna
kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua
bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh
jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh
dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan
kegiatan.
Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi
penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan
sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua
lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak
mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan
napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang
tidak disadari.
b. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang
belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang
yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan
luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar
mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf.
Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan
saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan
ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke
sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi
membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari
lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan
sistem saraf otonom.
a. Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang
saraf sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju

ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum
tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan
berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot
lurik.
Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem
saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti
kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan
bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.
Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut:
Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan
sampai

ke

otak.Otak

menterjemahkan

pesan

tersebut

dan

mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan

mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.


Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan
menyampaikan

informasi

tersebut

ke

otak.

Kemudian

otak

mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin.


Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi
tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak

membersihkan kamar.
b. Sistem saraf otonom
otonom Sistem saraf mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak
disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ
tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf
preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12.
Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di
sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai
berikut:

Mempercepat denyut jantung


Memperlebar pembuluh darah
Memperlebar bronkus
Mempertinggi tekanan darah
Memperlambat gerak peristaltis
Memperlebar pupil

Menghambat sekresi empedu


Menurunkan sekresi ludah
Meningkatkan sekresi adrenalin
Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf

kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah
sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring - jaring yang berhubungan
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke
organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan
dengan fungsi sistem saraf simpatik. Contohnya:
Memperlambat denyut jantung
Memperkecil pembuluh darah
Memperkecil bronkus
Memperendah tekanan darah
Mempercepat gerak peristaltis
Memperkecil pupil
Menstimulasi sekresi empedu
Menaikkan sekresi ludah
Menurunkankan sekresi adrenalin
E. stimulan sistem saraf pusat
Obat-obatan stimulan susunan saraf pusat adalah obat-obatan yang dapat
bereaksi secara langsung ataupun tidak langsung terhadap sususnan saraf pusat. Efek
perangsangan susunan saraf pusat baik oleh obat yang berasal dari alam ataupun
sintettik dapat diperlihatkan pada hewan dan manusia. Perangsangan SSP oleh obat
pada umumnya melalui dua mekanisme yaitu mengadakan blockade system
penghambatan dan meninggika perangsangan sinaps. (Sunaryo, 1995)
Stimulan adalah obat-obatan yang menaikkan tingkat kewaspadaan di dalam
rentang waktu ingkat. Stimulan biasanya menaikkan efek samping dengan menaikkan
efektivitas. Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf
pusat(CNS), atau kedua-duanya sekaligus. Beberapa stimulant menghasilkan sensasi
kegembiraan yang berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberikan pengaruh
terhadap CNS. Stimulan dipakai di dalam terapi untuk menaikkan atau memelihara
kewaspadaan, untuk menjadi penawar rasa lelah, untuk menjadi penawar keadaan
tidak

normal

yang mengurangi

kewaspadaan

atau

kesadaran

(seperti di dalam narkolepsi), untuk menurunkan bobot tubuh (phentermine), juga

untuk

memperbaiki

kemampuan

berkonsentrasi

bagi

orang-

orang

yang

didiagnosis sulit memusatkan perhatian (terutama ADHD). Stimulan kadang-kadang


dipakai untuk memompa ketahanan dan produktivitas, juga untuk menahan nafsu
makan.
Stimulan sistem saraf pusat kegiatannya meningkatkan norepinefrin dan
dopamin dalam dua cara yang berbeda. Pertama, stimulan SSP meningkatkan
pelepasan norepinefrin dan dopamin dari sel-sel otak. Kedua, stimulan SSP mungkin
juga menghambat mekanisme yang biasanya mengakhiri tindakan neurotransmiter.
Sebagai hasil dari kegiatan ganda sistem saraf pusat stimulan, norepinefrin dan
dopamin telah meningkatkan efek di berbagai daerah di otak. Beberapa area otak yang
terlibat dengan mengendalikan terjaga dan orang lain yang terlibat dengan
mengendalikan

kegiatan

motorik.

Hal

ini

diyakini

bahwa

stimulan

SSP

mengembalikan keseimbangan neurotransmiter.


Menurut John W. Kimball (1994: 644) menyatakan bahwa Jika neuron ditusuk
dengan mikroelektroda, maka akan kita ketahui bahwa bagian dalam neuron tersebut
bermuatan negatif terhadap bagian luarnya. Besarnya muatan ini (terkadang
dinamakan potensial rehat) kira-kira 70 milivolt (mV). Besaran ini hanya
dipertahankan selama neuron itu melakukan oksidasi glukosa yang perlahan-lahan
namun tidak henti-hentinya untuk menghasilkan ATP. ATP digunakan untuk transpor
ion-ion natrium (Na+) secara aktif dari bagian dalam neuron ke cairan ekstraselula
(ECF/CES) dan ion-ion kalium (K+) dari ECF ke bagian dalam. Hasilnya ialah
konsentrasi Na+ dalam ECF sepuluh kali sama besarnya seperti yang terdapat dalam
sitoplasma dan konsentrasi K+ dalam sitoplasma sepuluh kali lebih besar daripada
yang ada dalam ECF.
Ada berbagai macam stimulus seperti misalnya elektroda bermuatan negatif,
panas, perubahan bentuk mekanis, dan bahan kimia tertentu yang akan meningkatkan
permeabilitas membran terhadap ion-ion natrium dan memungkinkannya untuk
berdifusi kembali ke dalam neuron. Pada gilirannya hal ini menurunkan voltase antara
ECF dan sitoplasma. Perubahan dalam voltase ini disebut potensial generator. Jika
stimulusnya lemah, maka pemasukan ion-ion natrium pun lemah. Potensial generator
padam dengan cepat dan polaritas -70 mV kembali ada. Dalam hal demikian,
stimulusnya berada di bawah ambang (subthreshold).
Akan tetapi, jika stimulus itu cukup kuat, depolarisasi berjalan sampai suatu
titik yang voltasenya menurun sampai kira-kira -50 mV. Pada nilai ini, yang disebut
ambang, permeabilitas membran terhadap pemasukan ion-ion natrium meningkat

dengan tajam. Ion-ion natrium masuk dengan cepat, meniadakan voltasenya sama
sekali. Sebenarnya ion-ion itu menimbulkan tembakan terlalu jauh yang sekejap,
sehingga kini bagian dalam membran itu menjadi bermuatan positif.
Pemasukan ion-ion natrium yang tiba-tiba pada titik membran yang
terstimulasi mempunyai sifat yang menarik dalam hal meningkatkan permeabilitas
bagian-bagian membran yang berdekatan terhadap ion-ion natrium. Akibatnya, proses
itu berulang terus menerus sepanjang neuron, setiap bagian neuron memicu
depolarisasi bagian yang dekatnya. Delombang yang terjadi yang memasuki neuron
itu ialah impuls saraf. Ini juga dinamakan potensial aksi (AP).
Kemudian menurut John W. Kimball (1994: 688) menyatakan bahwa Stimulan
yang paling luas digunakan ialah kafein (pada kopi, the, dan minuman cola), nikotin
(pada sigaret), amfetamin, dan kokain. Setiap stimulan ini menstimulasi sistem saraf
simpatik, mungkin melalui pengendalian pusat-pusat di hipotalamus. Setiap kegiatan
(umpamanya, percepatan laju jantung, pengecilan pupil, peningkatan gula darah) yang
dikemukakan dalam bahasan tentang medula adrenal dan mengenai sistem saraf
simpatik ditingkatkan oleh obat-obat ini. Stimulasi simpatik yang disebabkan kafein
alah sangat lemah; nikotin lebih lemah lagi; dan oleh amfetamin, umpamanya
deksdedrin dan metilamfetamin (kecepatan) cukup kuat. Karena peranan medula
adrenal dan sisa dari sistem saraf simpatik dalam mempersiapkan tubuh untuk
menghadapi stres, maka tidak mengherankan bahwa banyak atlet telah meminum
amfetamin dalam usaha meningkatkan penampilannya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa macam penampilan atletik
(misalnya berlari) dapat ditingkatkan setelah memakai amfetamin boleh jadi
terutama dari berkurangnya rasa lelah. Kegiatan yang memerlukan interaksi kompleks
dengan rekan satu tim tidaklah membaik dan, sebenarnya, menghancurkan, ini setelah
menggunakan amfetamin.
Amfetamin juga mempengaruhi fungsi-fungsi lain yang berhubungan dengan
hipotalamus, seperti misalnya bertambahnya rasa haus dan berkurangnya rasa lapar
dan rasa kantuk. Karena efek depresan terhadap selera makan, maka amfetamin secara
luas dipakai untuk membantu orang mengurangi bobot tubuhnya. Sedikitnya
keberhasilan berkepanjangan yang diakibatkannya agaknya lebih banyak daripada
kehancuran fisiologis dan fisik yang dihasilkan oleh stimulasi konstan terhadap sistem
saraf simpatik. (John W. Kimball, 1991: 688)
Satu atau dua cangkir teh, kopi atau coklat sudah bisa menyebabkan efek
perangsangan pada sistem tubuh. Tetapi kekuatan efek senyawa kimia tersebut

berbeda pada tiap orang. Ini karena variasi individual pada reseptor sistem-sistem
tubuh yang bisa disebabkan berbagai faktor, seperti luas permukaan tubuh, usia,
penyakit, kualitas kerja organ-organ tubuh, dsb.
Terhadap susunan saraf pusat, kafein menyebabkan perangsangan yang kuat,
teobromin menyebabkan perangsangan yang ringan, sedangkan teofilin selain kuat
juga efeknya lebih dalam dan lebih membahayakan bila dikonsumsi berlebihan.
Minum kafein sebanyak 1-3 cangkir kopi akan merasa tidak mengantuk, tidak
merasa lelah, dan daya pikirnya lebih cepat dan jernih. Namun kemampuannya akan
berkurang

dalam

menghadapi

pekerjaan

memerlukan

kerapian,

ketepatan berhitung dan waktu

F. Bahan Kimia yang Biasa Ada di Minuman


Seiring dengan perkembangan teknologi pangan,maka pengolahan bahan
minuman pun makin banyak variasinya.oleh sebab itulah, diperlukan macam-macam
bahan,ada yang alamiah dan sintetis guna menunjang pengolahan bahan -bahan
minuman
Bahan kimia yang biasa di gunakan dalam minuman adalah
1. Zat pemanis
Aspartame
adalah pemanis buatan yang rendah kalori, terdiri atas asam amino yang
umum yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Aspartame memiliki rasa manis 200
kali lipat dibandingkan gula biasa pada konsentrasi 4%. Aspartame tidak
menimbulkan rasa pahit di mulut dan tidak menimbulkan karies pada
gigi.Pemanis ini umum digunakan sebagai pengganti gula untuk penderita
diabetes, dan sebagai pemanis pada berbagai makanan dalam kemasan. Aspartame
tidak tahan dengan pemanasansehingga kurang bermanfaat dalambahan yang
perlu diolah dengan pemanasan.
Aspartame telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) sebagai
pemanis buatan yang aman untuk dikonsumsi sejak tahun 1981 silam.
Meskipun demikian berbagai penelitian juga terus dilakukan untuk
memastikan keamanan aspartame. Pada 8 Mei 2006 lalu FDA telah mengeluarkan
pernyataan melalui situs resminya yang menegaskan bahwa sampai saat ini belum
ada penelitian yang didukung dengan data yang akurat yang menyatakan bahwa
aspartame mempunyai efek samping berbahaya. FDA memberi peringatan bagi
orang-orang yang menderita penyakit genetik yang jarang dijumpai, yang disebut
PKU (Phenyl Keton Ucea), yaitu penyakit keturunan yang berhubungan dengan

kelemahan mental. Peringatan dari FDA itu berbunyi bahwa phenyl Alanin yang
terdapat dalam produk aspartame adalah suatu jenis asam amino yang harus
dihindari oleh penderita PKU. Konsunsi yang aman untuk aspartame adalah 10
mg bahan/kg berat badan.
2. Pengawet
Ada sejumlah cara menjaga agar makanan dan minuman tetap layak untuk di
makan ataupun diminum walaupun sudah tersimpan lama. Salah satu upaya
tersebut adalah dengan cara menambahkan zat adiktif kelompok pengawet (zat
pengawet) ke dalam makanan ataupun minuman. Agar makanan maupun
minuman dapat bertahan lama atau dapat dikonsumsi sampai jangka waktu
tertentu tanpa menggangu kesehatan.
G. Minuman berenergi
Minuman berenergi adalah

jenis

minuman

yang

ditujukan

untuk

menambah energiseseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman


energi diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk.
Pada dasarnya setiap orang memerlukan suplai energi yang cukup untuk dapat
melakukan aktivitas sehari-hari. Apalagi bagi olahragawan dan pekerja berat. Suplai
energi ini berfungsi mengganti ion-ion tubuh yang hilang. Untuk mengganti ion-ion
yang hilang itu bayak cara yang bisa dilakukan. Antara lain dengan mengonsumsi
makanan yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, vitamin, gula, protein, lemak,
dan mineral. Zat-zat ini dapat diperoleh dari berbagai makanan dan buah-buahan,
serta minum air putih.
Namun, banyak orang yang lebih suka mengambil jalan pintas untuk
menyuplai energi yanghilang tersebut dengan minuman berenergi (energy drink).
Bahkan, banyak yang mengonsumi minuman berenergi setiap hari. Kelebihan produk
ini adalah manfaatnya yang cepat terasa karena mengandung zat pemanis yang sangat
mudah diserap tubuh. Berbeda dengan gula biasa yang perlu proses agak lama.
Sumber lainnya yang juga mempengaruhi kecepatan reaksi adalah kandungan zat
stimulan seperti caffein dan taurin. Kedua zat ini berfungsi untuk memperlancar
metabolisme tubuh.
Zat kimia yang ada di minuman berenergi
a. Kafein danTaurin
Zat ini biasanya terdapat di minuman berenergi.
1. Caffein

Zat ini dipercaya mampu meningkatkan mood dan mempengaruhi


perasaan seseorang menjadi lebih baik. Caffein bereaksi dengan cara yang
sangat kompleks, yaitu dengan merangsang otak dan sistim saraf, dan
mencocokkan diri ke dalam reseptor otak yang dirancang untuk bahan kimia
lain, adenosin. Adenosin adalah bahan penenang alami yang memberitahu selsel badan untuk mengendurkan aktivitas.
2. Taurin
Taurine adalah sejenis asam amino yang berperan pada penghantaran
implus-impuls sel saraf, sehingga bila ada rangsangan dari SSP maka
rangsangan tersebuta akan diteruskan dengan cepat ke sel-sel efektor. bisa juga
disebut dengan "nutrisi otak". Menurut Badan POM, minuman berenergi yang
ada di Indonesia mengandung caffein sejumlah 50 mg per botol dan hanya
dibolehkan mengonsumsi sebanyak tiga botol per hari. Kemudian label dalam
botol harus mencantumkan peringatan keras bagi penderita penyakit gula,
darah tinggi, dan jantung. Selain itu, bagi penderita yang mempunyai tingkat
sensitivitas tinggi, seperti sensitif terhadap caffein, perlu berhati-hati
mengonsumsi produk ini.
Bagaimanapun pola hidup sehat dan kembali ke alam lebih aman
daripada mengonsumsi produk buatan. Jangan percaya iklan suplemen yang
mengatakan produk ini berkhasiat seperti obat tetapi tidak berefek samping.

3. Aspartame (pemanis buatan)


- Karbon dioksida
Karbon dioksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, kirakira 1,5 lebih berat dari udara. Gas ini tidak beracun tetapi dapat mengusir
oksigen sehingga jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat membuat
orang pingsan dan mengganggu alat pernafasan.
Penggunaan karbon dioksida komersial contohnya untuk membuat
minuman

bergelumbung.

Seperti

air

soda, limun,

dan

lain-lain,

mengandung CO2 yang memberi rasa menyegarkan.


H. Contoh minuman berenergi
Extra Joss
Extra joss merupakan jenis minuman yang memiliki khasiat untuk menyegarkan
tubuh dan menguatkan tubuh dari rasa lelah. Kandungan di dalamnya adalah:
1. Taurine
2. Gingseng korea

Ginseng Korea atau Red Ginseng itu kualitasnya yang terbaik diantara semua
jenis ginseng.
Ini beberapa manfaat dari Ginseng Korea (Red Ginseng) :

Meningkatkan stamina
Mengurangi kelelahan
Memperbaiki kondisi mental
Meningkatkan pengeluaran cairan tubuh
Mencegah iritasi
Mencegah diabetes
Menguatkan sistem pencernaan
Mengeluarkan racun

3. Royal jelly
Royal Jelly atau susu ratu adalah makanan khusus bagi ratu lebah. Berbeda
dengan tiga produk lebah lainnya yaitu Madu, Propolis dan Pollen, Royal Jelly
bukan produk tanaman yang dikumpulkan dan dimondifikasi oleh lebah. Royal
Jelly secara khusus diproduksi oleh lebah pekerja perawat dari pollen dan nectar
yang dihirupnya, kemudian di sekresikan dari gandula khusus di kepala lebah itu.
Royal Jelly memiliki berbagai khasiat pengobatan antara lain :
1. Mengobati infeksi di perut, varicose, dispepsia, impotensi, fatique, anorexia,
2.
3.
4.
5.
6.
7.

lemah sahwat, infertilitas, infeksi visrus dan bacteri.


Meningkatkan imunitas tubuh
Royal Jelly menurunkan kolesterol
Menurunkan tekanan darah
Dapat mengobati fatique dan stress
Royal Jelly menurunkan kolesterol
HDA dan asam lemak jenuh rantai pendek yang ada dalam Royal Jelly
berfungsi mirip detergen yang menghancurkan membrane sel bakteri, jamur

4.
5.
6.
7.
8.

dan virus
Trimethylxanthine (kaffein)
Acesulfame-k (zat pemanis)
Sodibicarbonate
Flavour (perasa)
Citric acid (Asam Sitrat)
Merupakan senyawa intermedier dari asam organik yang berbentuk Kristal atau
serbuk putih. Asam sitrat ini maudah larut dalam air, spriritus, dan ethanol, tidak
berbau, rasanya sangat asam, serta jika dipanaskan akan meleleh kemudian terurai
yang selanjutnya terbakar sampai menjadi arang. Asam sitrat juga terdapat dalam
sari buah-buahan seperti nenas, jeruk, lemon, markisa. Asam ini dipakai untuk
meningkatkan rasa asam (mengatur tingkat keasaman) pada berbagai pengolahan
minum, produk air susu, selai,jeli, dan lain-lain. Asam sitrat berfungsi sebagai

pengawet pada keju dan sirup, digunakan untuk mencegah proses kristalisasi
dalam madu, gula-gula (termasuk fondant), dan juga untuk mencegah pemucatan
berbagai makanan, misalnya buah-buahan kaleng dan ikan. Larutan asam sitrat
yang encer dapat digunakan untuk mencegah pembentukan bintik-bintik
hitam pada udang. Penggunaan maksimum dalam minuman adalah sebesar 3
gram/liter sari buah.
Dampak apabila mengunsumsi minuman berenergi terus- menerus
1. Minuman berenergi mengandung gula yang dapat menyebabkan kerusakan
gigi
2. Minuman berenergi mengandung stimulan, termasuk kafein yang dikaitkan
dengan diabetes, masalah jantung, masalah perilaku, dan bahkan kematian
dini.
Bahaya Minuman Energi Bagi Anak
Minuman energi biasanya menjadi minuman pokok di kalangan mahasiswa
dan anak-anak klub. Sebuah penelitian yang tercantum dalam jurnal Pediatrics
terbaru menemukan, minuman energi ini cenderung berbahaya bagi kesehatan
anak-anak.Kandungan kafein dalam minuman tersebut malah membuat anak lelah.
Minuman energi juga terkadang tak menyebutkan zat tambahan lainnya seperti
guarana, yerba mate dan biji coklat (kakao). Secara umum, kafein dapat
mengganggu tidur anak-anak, dan menyebabkan gabungan masalah energi karena
kurang tidur juga bisa membuat anak lebih lesu dan lelah.Beberapa anak yang
mengonsumsi minuman energi ini berisiko menimbulkan efek samping, seperti
anak-anak yang memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan
sedang pengobatan (mengonsumsi obat untuk terapi). Dengan tambahan stimulan
dalam minuman berenergi terhadap obat-obatan, cenderung tidak dapat
memproduksi efek yang diinginkan untuk meningkatkan konsentrasi.

Anda mungkin juga menyukai