Filum Coelenterata
Filum Coelenterata
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH KEANEKARAGAMAN HEWAN
Yang diampu olehI bu Sofia Ery Rahayu, S.Pd, M.Si
Oleh kelompok 1:
1.
2.
3.
4.
Isfatun Chasanah
Patricia Karin H. P
Siti Hartinah Pratiwi
Yunita Nur Agustiningsih
(140342603465)
(140342604104)
(140342603933)
(140342601774 )
Off : H
A. Latar Belakang
Porifera atau biasa disebut sebagai hewan berpori berasal dari kata pori yang berarti
lubang atau fero yang berarti membawa atau mengandung. Contoh dari porifera adalah
sponsa. Sponsa merupakan hewan yang hidup menempel pada suatu subrat di laut. Telah
diketahuin kira-kira 2500 spesies, ada beberapa yang hidup di air tawar dan sebagian besar
hidup di laut. Filum ini tubuhnya mempunyai banyak pori. Air beserta makanan masuk
melalui pori ke dalam rongga di dalam tubuh dari hewan dan akhirnya keluar melalui
oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum. Tubuh sponsa terdiri dari
dua lapisan sel, diantara ke dua sel terdapat bagian yang tersusun dari bahan yang lunak
disebut mesoglea. Sel-sel yang membentuk lapisan dalam mempunyai flagea, yang mengatur
aliran sel-sel ini dapat menangkap partikel makanan.
Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikulata.
Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun dari silica atau
kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang lentur dari
zat yang disebut sponging. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila
sponsa diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui suatu orgfanisme yang melekat pada subtract harus
mempunyai cara untuk menyebar keturunanya ketempat lain. Untuk tujuan itu sponsa
menghasilkan larva kecil yang dapat berenang dengan bebas. Larva tersebut memisahka
diri dari induknya dan setelah menemukan tempat hidup yang sesuai larva akan melekat
disitu dan berkembang menjadi hewan dewasa.
Berdasarkan fosil porifera yang dapat ditemukan menunjukan bahwa sponsa adalah
salah satu hewan yang pertama kali muncul di bumi. Tetapi tidak ada bukti bahwa ada hewan
yang berkembang dari sponsa. Sponsa menempati suatu tempat yang agak unik dalam dunia
hewan, oleh karena itu beberapa ahli taksonomi, porifera dimasukan dalam suatu kelompok
yang disebut parasoa.
Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang
memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti
rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga
di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata
disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel,
yaitu sel internal dan eksternal. Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian
besar hidup di laut.
Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni. Tubuhnya
simetri radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan
beberapa bagian yang sama. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna
makanan. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus
anus. Merupakan hewan diploblastik. : ektodermis
B. Pengertian Coelenterata
Istilah Coelenterata diambil dari bahasa Yunani (Greek); coilos = rongga, enteron
= usus. Gabungan istilah tersebut tidak diartikan sebagai hewan yang ususnya berongga,
tetapi cukup disebut hewan berongga. Istilah tersebut juga mengindikasikan bahwa hewan
Coelenterata tidak memiliki rongga tubuh sebenarnya, melainkan hanya berupa rongga
sentral yang disebut Coelenteron. Rongga tersebut berfungsi sebagai rongga pencernaan
dan sekaligus berfungsi sebagai pengedar sari makanan. Oleh karena itu rongga tersebut
disebut juga sebagai rongga gastrovaskuler. Colenterata tubuhnya tersusun oleh banyak
sel dan sudah membentuk jaringan, dan perkembangan organ tubuhnya masih terbatas.
C. Ciri Ciri Umum Dan Khusus Coelenterata
Secara Umum tubuh hewan-hewan Coelenterata tersusun oleh dua lapis jaringan
dan satu lapis non seluler . bagian luar berupa lapisan epidermis dan bagian dalam lapisan
endodermis atau gastrodermis, sedangkan di antara kedua lapisan tersebut ada lapisan non
seluler yang disebut mesoglea. Bentuk tubuh Coelenterata memiliki dua tipe dasar yakni
sebagai polip yang sesil atau menempel dan sebagai medusa yang dapat berenang bebas.
Secara umum Coelenterata memiliki ciri ciri khusus yaitu :
1. Tubuh radial simetris ( silindris, globular, atau spherical )
2. Dinding tubuh diploblastik ( dua lapis jaringan ) yang memiliki sel jelatang atau
penyengat.
3. Tubuh tidak beranus tetapi hanya bermulut yang dilengkapi dengan tentakeltentakel disekelilingnya
4. Sistem pencernaan makanan tidak komplit, hanya berupa rongga gastrovaskuler
5. Belum memiliki alat pernafasan, sirkulasi maupun eksresi yang khusus.
D. Kelas Coelenterata
1. Kelas Hydrozoa
Secara umum hewan hewan anggota kelas Hydrozoa dapat diseskrepsikan
sebagi berikut : 1) ada yang hidup soliter ada yang berkoloni. 2) siklus hidupnya terdiri
dari dua fase yaitu fase polip dan fase medusa. 3) rongga gastrovaskuler tidak dilengkapi
stomodeum dan mesentrium maupun sel sel jelatang. Contoh dari kelas Hydrozoa yaitu
Hydra dan Obelia.
a. Hydra (Hydrozoa Air Tawar)
Habitat :
Hydra banyak hidup di kolam atau di sungai yang airnya mengalir.
Tubuh Hydra berbentuk polip yang hidup soliter dalam arti tidak berkoloni,
dapat berpindah tempat, tetapi biasanya melekat pada objek, misalnya pada
batu-batuan.
Ciri-Ciri Luar dan Bagian Bagian Tubuhnya :
pencerna makanan, penyerap sari-sari makanan, dan sekaligus pengedar sarisari makanan.
Lapisan mesoglea merupakan lapisan nonseluler yang membatasi antara
epidermis dan gastrodermis. Lapisan ini bersifat elastic dan berfungsi sebagai
alat penunjang tubuh. Karena lapisan ini terletak diantara epidermis dan
gastrodermis maka sering disebut juga dengan lapisan mesolamella.
Cara Makan dan Pencernaan Hydra :
Pada prinsipnya makanan Hydra terutama berupa hewan hewan yang
berukuran kecil, seperti microcrustecea, Annelida atau larva larva insecta
yang hidup di dalam air. Proses pencernaan dalam tubuh Hydra berlangsung
secara ekstraseluler dan dilanjutkan secara intraseluler Hydra yang sedang
kelaparan mempunyai kebiasaan berdiri tegak di atas cakram basalnya dengan
tentakeltentakel yang digapai-gapaikan seolah olah akan meraih tubuh
mengsanya.
Sarisari makanan tersebut akan diedarkan keseluruh bagian tubuh
oleh dinding gastrodermis. Partikel-partikel makanan yang tidak tercerna
misalnya kutikula dan lainnya akan dikeluarkan dari tubuh dengan jalan
dimuntahkan kembali melalui mulut. Cadangan makanan Hydra akan disimpan
dalam bentuk glikogen.
Gerak pada Hydra dapat dibedakan menjadi gerak spontan, gerak seperti ulat
kilan, gerak merayap, gerak salto, gerak memanjat, gerak mengapung, gerak
melayang, dan gerak meluncur.
Sistem Reproduksi :
Hydra dapat bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Reproduksi
secara aseksual Hydra yaitu dengan membentuk kuncup dan membelah diri.
Bila keadaan dan kondisi tubuh Hydra telah memadai di tengah-tengah bagian
tubuhnya yang disebut zona pembentukan kuncup, sel-sel interstitial akan
membelah diri dan membentuk tonjolan. Tonjolan tersebut akan bertambah
besar dan disebut dengan kuncup tersebut akan membentuk mulut dan tentakeltentakel. Bila kuncup tersebut telah terbentuk secara sempurna maka akan
memisahkan diri dari tubuh induk untuk berkembang menjadi Hydra baru.
Reproduksi secara seksual pada Hydra yaitu dengan generative. Pada
umumnya Hydra bersifat hermaprodit, tetapi ada juga yang tidak. Ovarium
Hydra berbentuk bulat, sedangkan testisnya berbentuk seperti konus.
telah tua.
Proses Enten atau Menyambung
Enten pada Hydra merupakan proses penyambungan antara pokok suatu
spesies dengan pokok spesies yang lain. Bila tubuh Hydra yang satu dipotong
kemudian ditempelkan pada berkas potongan dari tubuh Hydra yang lain, maka
antara kedua potongan yang ditempel tersebut dapat bersambung dan tumbuh
menjadi Hydra baru.
betina. Setelah terjadi peleburan antara sel telur dan spermatozoid membentuk zygot.
Zygot akan didukung oleh tangan tangan mulut dan di tempat tersebut akan
berkembang menjadi larva dengan rambut getar yang disebut planula. Planula
kemudian akan mengikatkan diri pada suatu substrat yang berada di dasar laut. Di
tempat tersebut planula akan melepaskan bulu getarnya dan akan menjadi polip. Yang
disebut skifistoma. Skifistoma akan membelah secara transversal membentuk ruas
ruas yang disebut strobila. Bentuk cakram sebagai hasil pembelahan akan menjadi
ubur-ubur muda yang dinamakan efira. Selanjutnya efira yang telah tua akan
melepaskan diri dan berenang renang menjadi ubur ubur dewasa.
3. Kelas Anthozoa