Segala puji bagi allah yang telah memberikan rasa cinta dan kasih
sayang kedalam sanubari setiap kehidupan yang tidak akan pernah
terkikiskan oleh gejolaknya zaman sehingga dengan rasa cinta dan kasih
sayangnya lah membawa kita kepada pemikiran-pemikiran yang slalu
diridhoinya yang berupa penyusunan makalah ini yang bertemakan
Pengertian hukum perdata dan sistematika menurut BW dan ilmu
pengetahuan Sesuai dengan harapan yang kita inginkan..
Sholawat dan salam semuga tetap tercurah limpahkan kepada nabi
kita nabi besar Muhammad SAW, karena denga berkat perjuangan beliau
kita dapat terangkis dari alam jahiliya menuju alam kemahiran, sehingga
kita dapat menikmati ilmu yang dengan baik seperti apa yang kita
rasakan sekarang ini.
Melihat kemanpuan kami yang kurang, kami yakin dalam makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan , maka dari itu , kami sangat butuh
saran dan kritik yang bersifat membangun yang mampu membawa kami
kepada kesempurnaan makalah ini.
tempat di mana seseorang dianggap hadir mengenai hal melakukan hak-haknya dan
memenuhi kewajibannya juga meskipun kenyataannya dia tidak di situ
Menurut kitab Undang-Undang Hukum Perdata tempat kediaman itu seringkali ialah
rumahnya, kadang-kadang kotanya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa setiap
orang dianggap selalu mempunyai tempat tinggal di mana ia sehari-harinya
melakukan kegiatannya atau di mana ia berkediaman pokok. Kadang-kadang
menetapkan tempat kediaman seseorang itu sulit, karena selalu berpindah-pindah
Menurut Pasal 77, Pasal 1393; 2 KUHPerdata tempat tinggal itu adalah tempat
tinggal dimana sesyatu perbuatan hokum harus dilakukan.
Bagi orang yang tidak mempunyai tempat kediaman tertentu,maka tenpat tinggal
dianggap di mana ia sungguh-sungguh berada.
2. Macam domisili
a. Tempat tinggal sesungguhnya yaitu tenpat yang bertalian dengan hak-hak melakukan
wewenang seumumnya. Tempat tinggal sesungguhnya dibedakan antara:
Tempat tinggal yang wajib/tidak bebas yaitu yang ditentukan oleh hubungan yang ada
antara seseorang dengan orang lain.
Misalnya: tempat tinggal suami istri, tempat tinggal anak yang belum dewasa di
rumah orang tuanya, orang di bawah pengampuan di tempat curatornya.
b. Tempat tinggal yang dipilih, yaitu tempat tinggal yang berhubungan dengan hal-hal
melakukan perbuatan hokum tertentu saja. Tempat tinggal yang dipilih ini untuk
memudahkan pihak lain atau untuk kepentingan pihak yang memilih tempat tinggal tersebut.
Tempat tinggal yang dipilih ada dua macam yaitu:
Tempat kediaman yang dipilih atas dasar undang-undang misalnya dalam hokum
acara dalam menentukan waktu eksekusi dari vonis.
Tempat kediaman yang dipilih secara bebas misalnya dalam melakukan pembayaran
memilih kantor notaries (menurut sri soedewi M. Sofwan).
Menurut subekti ada juga yang disebut rumah kematian atau domisili penghabisan, yaitu
rumah di mana seseorang meninggal dunia.
Rumah penghabisan ini mempunyai arti penting untuk:
Tempat kediaman untuk Badan Hukum disebut tempat kedudukan badan hokum ialah
tempat dimana pengurusnya menetap
Menurut KUHPerdata domisili/tempat tinggal itu ada dua jenis, yaitu:
1. Tempat tinggal umum terdiri dari:
1. Tempat tinggal khusus atau yang dipilih menurut pasal 24 KUHperdata ada dua
macam, yaitu:
Tempat tinggal yang dipilih secara sukarela harus dilakukan secara tertulis
artinya harus dengan akta (pasal 24:1 KUHPerdata), bila ia pindah maka untuk
C. Badan Hukum
Badan hukum adalah subyek hukum ciptaan manusia pribadi berdasarkan
hukum, yang diberi hak dan kewajiban seperti manusia pribadi. Menurut
ketentuan pasal 1653 KUHPdt ada tiga macam klasifikasi badan hukum
berdasarkan eksistensinya, yaitu :
1. badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah (penguasa), seperti badanbadan pemerintahan, perusahan-perusahan Negara.
2. Badan hukum yang diakui oleh pemerintah (penguasa), seperti Persero
Terbatas, Koperasi.
3. badan hukum yang diperbolehkan atau untuk suatu tujuan tertentu yang
bersifat ideal, seperti yayasan (pendidikan, sosial, keagamaan, dan lain-lain).
Badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah adalah badan hukum yang sengaja
diadakan oleh pemerintah untuk kepentingan Negara, baik lembaga-lembaga
Negara maupun perusahaan-perusahaan milik Negara. Badan hukum ini
dibentuk pemerintah dengan undang-undang atau dengan peraturan
pemerintah.
Badan hukum yang diakui oleh pemerintah adalah badan hukum yang dibentuk
oleh pihak swasta atau pribadi warga Negara untuk kepentingan pribadi
pembentuknya sendiri. Tetapi badan hukum tersebut mendapat pengakuan dari
pemerintah menurut undang-undang.
Badan hukum yang diperbolehkan adalah badan hukum yang tidak dibentuk oleh
pemerintah dan tidak pula memerlukan pengakuan dari pemerintah menurut
undang-undang, tetapi diperbolehkan karena tujuannya yang bersifat ideal
dibidang sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, keagamaan, badan
hukum ini selalu berupa yayasan.
Dalam hukum perdata tidak ada ketentuan yang mengatur tentang syarat-syarat
material pembentukan badan hukum, yang ada adalah syarat formal, yaitu harus
dengan akta notaris. Karena tidak ada ketentuan demikian, maka menurut
Prof.Mayers (1948) doktrin ilmu hukum menetapkan syarat-syarat itu ialah :
1. ada harta kekayaan sendiri
2. ada tujuan tertentu
3. ada kepentingan sendiri
Di Inggris berlaku hukum Common law, Hukum equity dan Statuta Law.
1.
Hukum Common law adalah hukum yang terbentuk dan merupakan unifikasi hukum yang
telah diputus Hakim (Yurisprudensi)
2.
Equity ialah hukum kanonik atau gereja yang bersumber pada natural law dan timbul karena
Common law tidak dapat menampung seluruh masalah-masalah tertentu seperti masalah
trust.
3.
Statute Law adalah Hukum tertulis yang dibuat oleh parlemen karena Common law yang
didasarkan pada yurisprudensi kadang-kadang belum lengkap dan ketinggalan dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang baru (sesuai perkembangan zaman)
Hukum Equity timbul karena hukum Common law tidak dapat mengatasi permasalahan trust
sehingga para pencari keadilan minta keadilan pada Court of Chancery yang mendasarkan
Equity yang bersumber pada natural law.
2.
Statuta law dilahirkan untuk mengkoreksi dan mengisi kekurangan-kekurangan Common law
yang tidak dapat mengimbangi kebutuhan keadilan dari masyarakat yang terus berkembang.
3.
Karena adanya penyalahgunaan dalam pengadilan Menorial court oleh para lord
BAB XIII
DOMISILI
A. Domisili adalah tempat tinggal seseorang
Menurut Hukum Indonesia didalam domisili terkandung arti teritorian sehingga yang
dimaksud domisili adalah tempat tinggal seseorang atau tempat kedudukan badan hukum.
Yang dimaksud tempat tinggal dapat juga kota dan dapat juga rumahnya
B. BERBAGAI PENGERTIAN TENTANG DOMISILI
1.
Prof J.Hardjawidjaja SH (1979) dan Prof.Ko Tjai Sing SH mengatakan bahwa dalam arti
hukum domisili adalah tempat dimana seseorang harus dianggap selalu berada untuk
memenuhi kewajiban serta melaksanakan hak-haknya itu (Aloysius 1989)
Mengenai badan hukum yang berlaku di RI adalah hukum lama atau vennootschapsrecht
(BW dan WvK). Menurut hukum ini tempat kedudukan hukum ialah tempat didirikannya
badan hukum yang bersangkutan. Peraturan seperti itu dapat mendorong adanya
penyelundupan
Dilihat dari segi terjadinya peristiwa hukum, tempat tinggal itu dapat
digolongkan empat jenis, yaitu :
1. tempat tinggal yuridis
2. tempat tinggal nyata
3. tempat tinggal pilihan
4. tempat tinggal ikutan (tergantung)
Tempat tinggal yuridis terjadi karena peristiwa hukum kelahiran, perpindahan
atau mutasi, perpindahan atau mutasi. Tempat tinggal yuridis dibuktikan oleh
Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bukti-bukti lain.
Tempat tinggal nyata terjadi karena peristiwa hukum keberadaan sesungguhnya.
Umumnya dibuktikan dengan kehadiran selalu ditempat itu. Tempat tinggal
nyata sifatnya sementara karena adanya perbuatan atau keperluan tertentu
yang tidak terus - menerus untuk jangka lama.
Tempat tinggal pilihan terjadi karena peristiwa hukum membuat perjanjian, dan
tempat tinggal itu dipilih oleh pihak-pihak yang membuat perjanjian itu. Tempatv
tinggal itu dibuktikan oleh akta otentik yang mereka buat di muka Notaris.
Pengertian Rumah Kematian yang sering dipakai dalam undang-undang tidak lain
seperti domisili penghabisan dari seorang yang meninggal. Pengertian ini,
penting untuk menentukan hukum mana yang berlaku dalam soal warisan ,
hakim mana yang berkuasa mengadili perkara tentang warisan itu dan
pentingpula berhubungan dengan peraturan yang memperkenankan kepada
orang-orang yang menghutangkan si meninggal untuk menggugat seluruh ahli
waris pada rumah kematian tersebut dalam waktu enam bulan sesudah
meninggalnya orang itu.
Hokum internasional