Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
Pengertian IKM Menurut batasan yang ditetap, kan oleh Menteri Perindustrian pada tahun
1980, ada- lah industri yang (a) investasinya dalam pabrik dan peralatan mesin (kecuali tanah dan
gedung) berjum-lah maksimum 65 juta rupiah; (b) investasinya dalam sumber daya manusia berjumlah
maksimum 650.000 rupiah; (c) pemilik usahanya warga negara Indonesia. Dalam pola industri Indonesia
yang diatur dalam Undang-undang no. 5/1984, industri yang ada di Indonesia dikelompokkan atas
industri hulu atau dasar, industri hilir, dan industri kecil. Keterkaitan industri hulu, industri hilir dan
industri kecil tidak dapat di-pisahkan dari kehidupan industri, karena ketergan-tungan yang satu pada
yang lain erat sekali.
Industri kecil merupakan industri terlemah, dilihat dari modal, manajemen dan teknologinya, di
antara industri yang ada di Indonesia. Sejak Pelita III industri kecil dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
(1) industri pedesaan yang menghasilkan barang dan jasa untuk daerah sekitarnya; (2) industri kecil yang
menghasil-kan seni dan kerajinan tangan; (3) industri kecil yang menghasilkan berbagai jenis barang
untuk pasar yang lebih luas, baik regional maupun nasional; (4) indus-tri kecil yang terkait dalam
produksinya dengan indus-tri menengah dan besar (melalui subkontrak). Dari empat kelompok itu, tiga
yang pertama sudah ada sebagai industri tradisional, sedangkan kelompok keempat, yang kebanyakan
terdiri atas industri yang menghasilkan metal, baru muncul dalam lingkungan perindustrian. Industri yang
tergolong pada kelom-pok keempat ini dioperasikan dengan memakai me-tode produksi yang sederhana
serta mesin dan per-alatan tradisional.
Selain kategori industri tradisional dan industri yang terkait dengan industri menengah serta
besar, di Indo-nesia terdapat tiga jenis industri kecil, yaitu:

Industri lokal/setempat yang meliputi industri desa (cottage industry) dengan pasaran
terbatas. Biasa-nya industri ini berada di masyarakat desa tunggal;
Industri yang terkelompok atau sentra. Indus-tri-industri kecil membentuk kelompok di
dalam wi-layah tertentu, dan menghasilkan produk sejenis yang dikumpulkan pedagang
perantara untuk diangkut ke pasaran lebih besar. Di Indonesia terdapat sekitar 6000
sentra yang bergabung dalam koperasi;
Industri mandiri/independen yang mencakup industri kecil yang mampu memanfaatkan
suatu ting-kat manajemen modern, dengan investasi sekitar 65 juta rupiah (kriteria
pertama), dan mampu mengem-bangkan teknologinya sendiri. Kebanyakan jenis industri
ini tidak mengelompok dalam sentra. Indus-tri mandiri tersebut berada di sekitar kota
besar.
Industri kecil memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Pengembangan
industri ke-cil di pedesaan dapat menciptakan kesempatan kerja dan memperkecil
dorongan untuk berurbanisasi. Sek-tor industri kecil dapat dimasuki dengan mudah oleh
masyarakat biasa, bahkan oleh mereka yang sumber daya ekonominya relatif kecil.

A.

Latar Belakang

Industri kecil menengah sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di
Indonesia. Industri kecil menengah dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih
mengganggur. Selain itu industri kecil menengah telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia. Industri kecil menengah juga memanfatkan berbagai Sumber Daya
Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial. Industri kecil menengah
dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar
terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Industri kecil menengah sekarang ini berkembang dengan baik seiring dengan terbukanya pikiran
masyarakat untuk membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan. Industri kecil menengah
memang cukup menjanjikan mengingat modal yang digunakan tidak terlalu besar dan resikonya pun tidak
besar mengingat modal yang tidak terlalu besar, hanya memerlukan perencanaan yang matang dan terus
berinovasi terhadap produknya sehingga industri yang dijalankan dapat berkembang dan berjalan dengan
baik. Dalam perkembangan industri rumah tangga dituntut untuk terus berkembang dalam persaingan
dengan industri kecil lainnya bahkan dengan industri besar dengan kapasitas yang lebih banyak dan
kualitas yang lebih bagus. Oleh karena itu jika suatu industri rumah tangga ingin survive, terutama dalam
menghadapi era globalisasi sekarang ini, mereka diharuskan memperbaiki kualitas, terus berinovasi,
mengamati peluang terhadap hasil produknya secara kontinyu , menjaga kestabilan dan memperbaiki
kekurangan proses produksi agar dapat bertahan dipersaingan industri . Untuk memenuhi kebutuhan pasar
yang banyak maka industri rumah tangga harus bekerja keras bersaing dengan industri besar yang
memiliki lahan pemasaran yang lebih luas daripada industri rumahan. Dalam mengisi celah pasar yang
ada mereka juga dituntut mencari inovasi baru meningkatkan kualitas produk dan produksi untuk
bertahan dalam kerasnya persaingan antar industri.
B.

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

C.

IKM apa yang akan di bantu menemukan solusi desain-nya?


Bahan pokok apa yang di gunakan IK tersebut?
Kemana sasaran pasar yang akan dituju?
Untuk siapa produk ini dibuat?
Masalah apa yang terjadi di IKM tersebut?
Masyarakat membutuhkan produk yang seperti apa?
Seperti apa proses produksi nya?

Batasan Masalah
1. IKM Anyaman Rotan yang dituju akan di beri solusi produksi dari mulai proses Desain
sampai proses pemproduksian.
2. Jenis transportasi yang akan diteliti adalah jenis transportasi sepeda motor dengan pemakaian
seperti pembawa barang dagang atau barang lain seperti sales-sales warung atau pengirim
paket.

D.

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui/mendapatkan komposisi anyaman rotan, dengan beban tertentu

E.

Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi yang ada di dalam IKM Rotan
2. Membuka peluang bagi pemilik IKM untuk mengembangkan hasil produknya
3. Menambah wawasan mengenai material

F.

Metodelogi Penelitian

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang


kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua
di antara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2013:203).
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian lapangan:
Dalam pengumpulan yang dibutuhkan, penulis dengan metode :
Wawancara yaitu penulis mengajukan pertanyaan dengan cara melakukan
penyiapan pertanyaan terlebih dahulu secara tertulis maupun secara lisan
mengenai masalah-masalah yang akan diteliti kepada pihak terkait yaitu kepada
pihak industri kecil menengah.

BAB II
A. Study Literatur
GusRotan adalah IKM yang bergelut didalam anyaman rotan, rotan yang
biasa mereka produksi ada di bidang Furniture dan lain2 sesuai keinginan
konsumen
Nama Pemilik: Agus Suryalam
Alamat
: Jl. Sukarno Hatta no.186 Bandung
No. Telp.
: 082218454822

Anda mungkin juga menyukai