Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengobatan Periodontal
Golongan Tetracyclin (bekeja melalui sintesis protein)
Tetracyclin bersifat bakteriostatik. Aktivitas anti-bakteri obat ini diperoleh melalui inhibisi
sintesis protein mikroba.
Aktivitas anti-bakteri ini memerlukan akses masuk menuju ke dalam sel bakteri. Doxycycline
dan minocycline lebih larut dalam lipid dibandingkan dengan tetracyclin HCL, sehingga dapat
masuk langsung melalui lapisan-ganda lipid dinding sel bakteri. Doxycycline memiliki
kemampuan tertinggi dalam pengikatan protein dan waktu paruh terpanjang. Sedangkan
minocycline memiliki kemampuan absorpsi terbaik dan penetrasi jaringan.
Tetracycline, minocycline, dan doxycycline sangat efektif dalam penghambatan anaerob gram
negative
fakultatif
seperti,
Actinobacillus
Actinomycetemcomitants
(Aggregatibacter
Agen anti-mikroba
golongan tetracycline
Dosis Dewasa
konsentrasi
plasma
Tetracycline
250 mg 4 kali
4-8 mg/ml
1,9-2,5 mg/ml
6,0 mg/ml
2,6-3,3 mg/ml
1,2-8,1 mg/ml
2,1-2,9 mg/ml
sehari
minocycline
100 mg 2 kali
sehari
Doxycycline
200 mg sekali
sehari
Agen ini sangat efektif terhadap sebagian besar yang diduga patogen periodontal dengan
pengecualian pada Aa. Clindamycin telah digunakan untuk pengobatan refractory periodontitis
dan rapidly progressing periodontitis.
Clindamycin harus diresepkan dengan hati-hati karena berpotensi menyebabkan kolitis
pseudomembran sebagai akibat dari usus yang overgrowth dengan Clostridium Difficile.
Azithromycin adalah subclass pertama dari macrolid yang disebut azalides. Agen ini
menunjukkan aktivitas in vitro bakteriostatik yang baik terhadap berbagai organisme yang
ditemukan di mulut. Agen ini memiliki waktu paruh yang panjang dan memberikan konsentrasi
obat yang lebih tinggi dalam jaringan dibandingkan dalam darah atau serum. Selain itu,
azithromycin secara khusus diambil oleh fagosit, sehingga level dalam jaringan yang terinfeksi
jauh lebih tinggi daripada di daerah tidak terinfeksi yang sama.
Azithromycin aktif terhadap anaerob gram-negatif, dan obat ini diketahui sangat efektif terhadap
semua
serotipe
Actinobacillus
Acti-nomycetemcomitans
dan
terhadap
Porphyromonas
Gingiualis. Ada penurunan signifikan yang lebih besar pada jumlah bacteroides berpigmen hitam
pada pasien yang memakai azithromycin. Selain itu, jumlah Spirochete ditemukan berkurang.
Azithromycin telah digunakan untuk pengobatan periodontitis kronis.
Agen anti-mikroba
Dosis Dewasa
golongan tetracycline
Konsentrasi dalam
konsentrasi plasma
Erythromycin
0,4-0,8 mg/ml
Azithromycin
250-500 mg sekali
TD
TD
1-9 mg/ml
1-2 mg/ml
sehari (5 hari)
dikonsumsi 1 jam
sebelum atau 2 jam
setelah makan
clindamycin
Metronidazole dapat mencapai konsentrasi anti-bakteri yang efektif dalam jaringan gingiva dan
cairan sulkus dengan segera. Senyawa Nitroimidazole telah digunakan untuk pengobatan ANUG
(metronidazole), refractory periodontitis (metronidazole) (ornidazole), adult periodontitis
(metronidazole) dan early onset periodontitis (ornidazole).
Resistensi metronidazole jarang terjadi. Namun jika terjadi, kemungkinan besar merupakan hasil
dari kurangnya potensi yang mengarah ke penurunan aktivasi pro-obat. Mekanisme resistensi
yang berbeda juga telah dijelaskan dalam bacteroides, di mana kelompok nitro berkurang hingga
ke amina.
Efek samping yang khas dari metronidazol adalah efek disulfiram (Antabuse). Efek ini
menyebabkan kram, mual, dan muntah setelah mengkonsumsi alkohol. Selain itu, pasien yang
menjalani terapi anti-koagulan dan pasien yang mengkonsumsi lithium harus menghindari
metronidazole. Obat ini tidak boleh digunakan pada pasien hamil dan pasien dengan riwayat
kejang.
Agen anti-mikroba Dosis
golongan
cairan sulkus
tetracycline
gingiva
metronidazole
cairan plasma
14,3 mg/ml
sehari
Tinidazole
300-500 mg 2 kali TD
TD
sehari
ornidazole
500 mg 2 kali
TD
TD
sehari
Fluoroquinolon adalah kelompok agen spektrum luas yang didasarkan pada asam nalidiksat.
Ciprofloxacin adalah jenis obat yang paling banyak digunakan pada kategori antibiotik ini.
Ciprofloxacin efektif terhadap berbagai mikro-organisme baik gram positif, maupun gram
negatif. Secara klinis, ciprofloxacin paling baik digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh
batang dan kokus fakultatif gram negatif dan aerob.
Fluoroquinolon
efektif
terhadap
famili
pasteurellaeae,
termasuk
Actinobacillus
actinomycetemcomitans. Oleh karena itu, agen ini dapat digunakan dalam pengobatan
periodontitis yang berhubungan dengan Aa. Kleinfelder dkk. (2000) melaporkan bahwa
ofloxacin sistemik dalam hubungannya dengan bedah open flap mampu menekan A.
Actinomycetemcomitans di bawah tingkat yang bisa terdeteksi pada 22 pasien dalam studi jangka
waktu 12 bulan.
Obat ini telah digunakan pada pasien sindrom Papillon Lefevre dengan infeksi A.
Actinomycetemcomitans dan penyakit periodontal lanjut. Obat ini tidak boleh diresepkan untuk
anak-anak karena dapat mengakibatkan masalah sendi yang diamati pada pertumbuhan hewan
yang diberi ciprofloxacin.
golongan
cairan sulkus
tetracycline
gingiva (CGF)
Ciprofloxacin
2,4 mg/ml
Amoxicillin menunjukkan aktivitas anti-mikroba yang tinggi pada tingkat yang terjadi dalam
GCF (cairan sulkus gingiva) untuk semua patogen periodontal gram-positif, kecuali E.
Corrodens, S. Sputigena, dan Aa. Agen ini menghambat pertumbuhan anaerob fakultatif gram
positif seperti Streptococcous dan Actinomyces, kecuali Peptostreptococcus yang merupakan
anaerob gram-positif obligat.
Tingkat efektif jauh di atas konsentrasi hambat minimal dari beberapa anaerob periodontal rentan
(P. Intermedia) yang dicapai. Augmentin telah digunakan dalam pengobatan refractory
periodontitis dan rapidly progressing periodontitis.
Penicillin dapat berhubungan dengan reaksi hipersensitivitas (anafilaksis). Hal tersebut dapat
menghasilkan resistensi dan dapat menyebabkan diare.
Golongan Cephalosporin (Agen yang bekerja melalui inhibisi sintesis dinding sel)
Agen ini paling sering digunakan sebagai antibiotik. Penggunaannya sering untuk infeksi yang
akan diobati dengan penicillin. Agen ini tersedia dalam cephalexin untuk penggunaan oral.
Dengan demikian, ia disebut bersifat bakterisidal.
Hal tersebut secara efektif dapat menghambat pertumbuhan anaerob obligat gram negative, tapi
dapat gagal dalam menghambat anaerob gram-negatif fakultatif. Anaerob obligat adalah P.
Gingivalis, P. Intermedia, Fusobacterium. Sputigena, B. Forsythus. Cephalosporin efektif dalam
pengobatan infeksi gram positif.
Cephalosporin terbaru dengan efektivitas yang panjang terhadap gram negatif dapat menjadi
nilai dalam pengobatan penyakit periodontal. Namun, belum ada uji klinis dalam terapi
periodontal yang telah dilakukan.
Antibiotik Kombinasi
Terapi ini dapat membantu untuk memperluas jangkauan anti-mikroba dari terapi regimen yang
dicapai oleh setiap antibiotik tunggal. Terapi kombinasi ini dapat mencegah atau mehalangi
munculnya resistensi bakteri dengan menggunakan agen spektrum anti-mikroba yang tumpang
tindih dan menurunkan dosis individu antibiotik dengan memanfaatkan kemungkinan sinergi
antara 2 obat terhadap organisme sasaran.
Kekurangan yang ada adalah dapat meningkatkan efek samping dan interaksi pemilihan obat
yang tidak benar yang bertentangan dengan antibiotik dapat terjadi.
Antibiotik bakterisida (obat-obatan -Lactam atau metonidazole) tidak boleh digunakan dengan
agen bakteriostatik (tetracyclin), karena agen bakterisida melakukan aktivitas selama
pembelahan sel yang dapat dirusak oleh agen bakteriostatik. Namun pada erythromicin ataupun
azythromycin tidak diberikan bersamaan dengan clindamycin, karena mereka memiliki cara kerja
yang sama.
Kombinasi yang berbeda digunakan untuk pengobatan penyakit periodontal. Kombinasi
metronidazole-amoxicillin digunakan pada pengobatan localized juvenile periodontitis,
periodontitis pada penderita Papillon Lefevre syndrome, adult type periodontitis, rapidly
progressing periodontitis, generalized advanced periodontitis, dan refractory periodontitis yang
terkait dengan Aa, juga pada daerah yang terinfeksi P. intermedia dan pada generalized
aggressive periodontitis.
Kombinasi Metronidazole-ciprofloxacin digunakan pada pengobatan adult periodontitis yang
rekuren. Kombinasi Metronidazole-Augmentin telah digunakan dalam pengobatan refractory
periodontitis.
Berdasarkan
hasil-hasil
percobaan
klinis,
saat
ini
telah
dipasarkan
lima
bentuk
klorheksidin glukonat 2,5 mg didalam matriks gelatin. Lempeng yang dikemas dalam paket foil
dijepit dengan pinset dan tepi yang melengkung ditekankan ke dasar saku periodontal. Karena
bahan ini terabsorbsi secara biologis maka lempeng akan larut dan tidak perlu dikeluarkan.
Konsentrasi klorheksidin didalam cairan sulkus adalah 125 g/ml yang bertahan selama satu
minggu.