Anda di halaman 1dari 25

Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3)

Nelyta Oktavianisya

Keselamatan dan Kesehatan


merupakan Hak Asasi
Manusia

Manusia telah diciptakan dengan sempurna,


memiliki sistem perlindungan mendasar sejak
masih dalam kandungan hingga wafat.

Memiliki keinginan untuk tetap selamat dan sehat


Memiliki perasaan takut terhadap bahaya
Memiliki naluri yang dapat mendeteksi adanya bahaya
Memiliki gerak refleks
Memiliki akal yang selalu menimbang benar atau salah
Memiliki Ibu yang melindungi & Ayah yang
membimbing ke jalan selamat

Sebagai hak yang asasi maka setiap manusia


harus dilindungi terhadap bahaya-bahaya yang
dikenakan kepadanya.

Kita selalu sadar keselamatan


Tindakan aman
dilakukan hari ini

yang

mungkin

telah

Selalu berusaha melihat kearah mana kita


hendak melangkah
Minum teh panas dengan berhati-hati
Menjaga jarak kendaraan saat beriringan
dgn kendaraan lain
Mengurangi kecepatan bila ada hambatan
didepan jalan
selalu menjaga diri dari bahaya yang kita
ketahui agar tetap selamat.

Semua orang adalah pejuang


keselamatan.

Untuk dapat selamat


manu- sia dilindungi
dengan sistim
pertahanan diri
(survival).
1.

2.

Sistim Survival Dasar:


insting, refleks, rasa dan
nafsu dasar (makan,
berkembang biak,
bersaing, dll.).
Sistim Survival tingkat
lanjut: penggunaan akal
untuk hidup lebih baik.

Basic Survival System


Sistim survival dasar telah tertanam
dalam diri manusia sejak awal
kehidupannya, begitu juga mahluk hidup
lainnya dimuka bumi ini.
Sistim tersebut tidak lain berfungsi agar
semua mahluk dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya.

Advance Survival System


Dewasa ini penggunaan akal sudah semakin kuat
dan pertahanan diri sudah tidak mengandalkan
hanya Basic Survival semata tapi juga sistim
survival yang lebih menjamin hingga jauh ke
masa depan.
Segala bentuk ancaman bagi keselamatan hidup
di masa depan telah banyak diidentifikasi dan
evaluasinya melahirkan kesepakatan bersama
bagi penyelamatan dunia yang tentu sangat
membutuhkan komitmen kuat dari para
warganya.
Siapa yang menolak bergabung dalam program
penyelamatan dunia dapat diperlakukan sebagai
penjahat dunia.

Sejarah K3
Hipocrates,

bapak ilmu kedokteran


belum menuju ke hiperkes.

Agricola,buku

De Re Metalica,tahun
1556 (pertambangan, ventilasi, tutup
muka) ada gagasan PENCEGAHAN.

Sejarah K3
Paracelcus,

penggunaan bahan
kimia tempat kerja kelak menjadi
toksikologi moderen (saat ini sdh
terbukti).

Menulis

buku Von der Bergsucht un


Anderen Bergkrankheiten.

Paracelcus

dan Agricola
Menggambarkan pekerjaan dan
penyakit yg diderita oleh pekerja

Lanjutan
Bernardine

Ramazzini, buku De
Morbis Artificum Diatriba.

Menjelaskan

penyakit hubungannya
dengan jenis-jenis pekerjaan.

Pekerjaan

dapat menimbulkan penyakit

Sejarah K3 di Indonesia
Kapan

dimulai ?
Abad 17, VOC
Kesehatan kerja kolonial
Tujuan : kesh.kerja utk pekerja
Indonesia supaya produktif
kepentingan pemerintahan
penjajah/kolonialis (Belanda)

Lanjutan
Jaman

Jepang ?
Hampir tdk ada pemikiran ttg pengembangan
K3 masa penjajahan yg relatif singkat (3,5
th) & didominasi perjuangan dg angkat
senjata (perang)

Jaman

Indonesia Merdeka :
UU Kerja, UU Kecelakaan
Departmen Perburuhan
Lembaga Kesehatan Buruh
Tahun 1966 fungsi lebih jelas di pemerintah

Lanjutan

Tahun

1967 buku Hiperkes, Majalah


K3 pertama kali terbit.
Tahun 1968 Jaminan Sosial
Tahun 1969 Seminar K3 pertama di
Indonesia
Tahun 1970, UU No Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja

Definisi
Hygiene Perusahaan : ilmu yang
mempelajari & menilai faktor2 penyakit
(kualitatif/ kuantitatif) dalam lingk kerja
untuk diadakan evaluasi dan
pencegahanpekerja dan masy sekitar
terlindungi.
Kesehatan Kerja : ilmu yang berupaya agar
naker/ masyarakat memperoleh derajad
kesehatan yang optimal (fisik, mental,
sosial) dengan upaya preventif dan kuratif
yang disebabkan faktor2 pekerjaan dan
lingkungan kerja.
PERBEDAAN KEDUANYA ?

Istilah K3
Kesehatan

Kerja

Sifat
Sasaran

Keselamatan
Sifat
Sasaran

Higiene

: MEDIS
: KESEHATAN PEKERJA

Kerja
: TEKNIS
: LINGKUNGAN KERJA

Perusahaan

Sifat
Sasaran

: TEKNIS
: LINGKUNGAN KERJA

TUJUAN :
1.mencapai derajad kes naker optimal
2.untuk meningkatkan produktivitas kerja
LINGKUP:
1.
2.
3.
4.
5.

Pencghn & pembrntsn PAK &KAK


Pemeliharaan & peningk. Kes dan gizi
Peningk efisiensi & produktifts SDM
Penurunan kelelahan akibat
kerja/peningkatkan
kegairahan kerja
Perlindungan masyarakat sekitar

OUTPUT
1. Lingk kerja yg memenuhi syarat
2. Menurunkan biaya akibat KAK dan PAK

Fokus Program Keselamatan


Kerja

Program keselamatan kerja difokuskan pada dua aspek:


Perilaku Kerja:
Membentuk sikap karyawan yang pro-keselamatan kerja
Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan
keselamatan kerja, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan
level terendah
Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan
program keselamatan kerja
Kondisi Kerja:
Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang
aman, misalnya dengan penyediaan alat-alat pengaman

Beberapa Teknik dalam


Program Keselamatan dan
Kesehatan
Analisis Bahaya Pekerjaan

Proses yang dirancang untuk mempelajari dan


menganalisis sebuah tugas dan bahaya-bahaya potensial
yang bisa timbul dari pelaksanaan tugas tersebut.
Selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang
lebih aman guna mencegah bahaya-bahaya potensial
tersebut.

Ergonomika

Studi mengenai hubungan antara manusia dengan


pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus
dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta
lingkungan kerjanya.
Yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan
lingkungan kerjanya terhadap karakteristik para
karyawan, bukan sebaliknya.

Variasi Kesehatan akibat kerja


Prakerja
a

Masa kerja

sehat

sehat

sehat

sehat

sehat

sehat

sehat

Purna kerja
sehat

sakit

sakit

meninggal

sehat
Mana yang terbaik ?

sehat

sakit

Perjalanan sejarah perlindungan Kesehatan & Keselamatan


mulai dari engineering hingga perubahan budaya
Historical path from safety engineering to culture change

CC

E3
E1
ime

E2

E3
E1

(E1)

(E3)

Engineering

Education

E1

(Keahlian
mesin)

E2

E1
E3

BB

E1

E2

(E2)

(BB)

Enforcement

Behavior -based

(Pelaksanaan -> ada


UU)

Pola statistik kecelakaan


Trend of accident statistic

BB
E2

(CC)
Culture
Change

(E1)

E1

Engineering

E1 E2

E3
E2

(E2)
Enforcement

(E3)

E1

E3 BB
E1 E2
CC
E3

penanggulangan bahaya
melalui rekayasa enjinerring

Education

(BB)
Behavior -based

(CC)

BB

E1 E2

Culture
Change

penggunaan bantuan dari


luar seperti pengawasan
melekat, penegakan disiplin,
dll.
Perlindungan melalui
peningkatan pengetahuan akan
bahaya dan
penanggulangannya
Perlindungan dengan
mengandalkan perilaku orang
dalam hal keselamatan
Perlindungan melalui
pembentukan budaya
masyarakat yang memiliki
kesadaran, kebiasaan,
kepekaan yang sama

Penggunaan sistem sabuk


pengaman otomatis, tidak akan
efektif bila diiringi dengan
penolakan pemakai.
Pemakaian sabuk pengaman
karena takut polisi, tidak efektif
bila polisi tidak ada

Mengetahui perlunya memakai


sabuk pengaman namun karena
belum diiringi dengan kebiasaan
maka seringkali terlupakan

Memakai sabuk pengaman


karena kebiasaan.

Memakai sabuk pengaman


tidak hanya untuk dirinya saja
tapi juga untuk yang lain.

Dimanakah kita?
E3 BB

E3
E1

Hanya
bergantung
pada alat
pelindung
Kesadaran
tidak
ditumbuhkan.

E1 E2

Bergantung
pada dorongan
orang lain.
Kurang
kesadaran

E2

E1

E1 E2

CC
E3

BB

E1 E2

Bergantung
pada daya Ingat.

Terlindungi oleh
kebiasaan.

Terlindungi karena
telah membudaya

Kesadaran
sudah ada.

Kesadaran
sudah ada.

Kesadaran sangat
tinggi dan
berjamaah

Tingkat Upaya Pencegahan


Sblm

Gangg.

Dini

Sakit

Cacat

Health
Promotion

Spesific
Protection

Early
diagnosis
&Prompt
Treatment

Disability
Limitation

Rehabilitation

Diklat

Imunisasi

Data
kesakitan

Pengobatan Terapi
tepat

Perbaikan
gizi

Higiene kerja

Screening

Penyediaan
fasilitas

Perumahan
sehat

Perlindungan
diri

Pemeriksaan
selektif

Rekreasi

Sikap dan
peralatan
ergonomis

Masalah
keluarga

Toksikologi

Pemeriksaan
kesehatan

Penempatan
selektif

Kesh.Kerja & Kesh.


Masyarakat

Kesehatan pekerja
Golongan. Karyawan
yang mudah didekati
Lingkungan kerja
Tujuan peningkatan
produktifitas
Dibiayai oleh
perusahaan
Perkembangan cepat
setelah revolusi industri
UU ruang lingkup
ketenaga kerjaaan

Kesehatan masyarakat
umum
Masyarakat yang kurang
mudah didekati
Lingkungan umum
Tujuan kesehatan dan
kesejahteraan, produktifitas
Hanya bila terjadi wabah
Dibiayai oleh pemerintah
Perkembangan Cepat
setelah kemajuan di jasad
renik
UU masuk kesehatan

PE
ND
UD
UK

DI LUAR

TE

NA
G

KE
RJ
A

TENAGA KERJA
Kesehatan & Produktivitas
melalui HIPERKES

Melalui pemahaman tenaga kerja diusahakan kesehatan


yang setinggi-tingginya

Anda mungkin juga menyukai